Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Annisaa Aprillia Setiawan
"Rasisme sudah menjadi permasalahan umum di masyarakat khususnya bagi kelompok kulit hitam hingga saat ini. Di Jerman sendiri ujaran rasisme sudah diutarakan oleh Hitler sejak tahun 1933 yang pada saat itu menganggap bangsa Arya di atas segalanya, sehingga bangsa Yahudi dinilai tidak pantas untuk berada di Jerman. Peristiwa tersebut masih berdampak hingga saat ini, yaitu terdapat ujaran dan tindakan rasisme terhadap kelompok minoritas. Film Berlin Alexanderplatz (2020) yang menjadi korpus data dalam penelitian ini menampilkan bagaimana kehidupan imigran kulit hitam bertahan hidup dan mencapai kehidupan yang layak, sehingga penelitian ini berfokus pada bagaimana rasisme ditampilkan dan kelompok minoritas direpresentasikan dalam film Berlin Alexanderplatz (2020). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kajian pustaka serta teori sinematografi Joseph V. Mascelli dan teori representasi Stuart Hall untuk mencari makna dari percakapan dan adegan dalam film. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan rasisme dan representasi kelompok minoritas ditampilkan melalui tiga tahapan kehidupan yang dialami oleh Franz, yaitu ketika dirinya belum memiliki apa- apa, ketika dirinya telah berhasil mencapai kehidupan yang layak, dan ketika dirinya kembali ke tahap kehidupan awal yang tidak memiliki apa-apa. Pemaparan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok minoritas masih diperlakukan secara semena-mena dan keberadaannya dianggap remeh.
Racism has been a common society issue, especially for black people. In Germany racism had been uttered by Hitler since 1933, which the Aryans were on the top amongst the other. Therefore, the Jewish were not considered fit to live in Germany. The event still has an impact until now, namely there are racism actions and speech against the minorities. The film Berlin Alexanderplatz (2020) which is the corpus of this research shows how the lives of black immigrants survive and achieve a decent life, so this research focuses on how racism is showed and minority groups are represented in the film Berlin Alexanderplatz (2020). Theory of cinematography by Joseph V. Mascelli, theory of representation by Stuart Hall, qualitative methods and literature review are used to find the meaning of conversation and scenes in the film. The results show that act of racism and the representation of minorities showed through three Franz’s life stages, namely when he has nothing, when he has succeeded in achieving a decent life, and when he returns to his empty life. This research also shows that the minorities are still treated arbitrarily and their existence is underestimated. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Shinta Annisa Anadela
"Skripsi ini membahas kualitas ruang pada film yang mampu merepresentasikan kualitas ruang secara mendalam melalui elemen-elemen visual dan auditori yang melibatkan indera penonton. Salah satu emosi yang dapat disampaikan melalui film adalah perasaan melankoli, yaitu suatu kondisi emosional kompleks yang merefleksikan nostalgia, refleksi diri, atau kesepian. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki bagaimana kualitas ruang tercipta dalam film dengan menguraikan persepsi ruang menggunakan prinsip arsitektur teori Pallasmaa dalam melihat elemen pembentuk kualitas ruang dan teori Eisenstein dalam analisis teknik pengambilan gambar untuk membantu visualisasi ruang dalam film, sehingga dapat menghasilkan pengalaman ruang tertentu bagi penonton yang dipengaruhi oleh persepsi dan emosi melankoli.
This thesis discusses the quality of space in movies that are able to represent the quality of space in depth through visual and auditory elements that involve the audience's senses. One of the emotions that can be conveyed through movies is the feeling of melancholy, which is a complex emotional state that reflects nostalgia, self-reflection, or loneliness. The purpose of this research is to investigate how the quality of space is created in the film by deciphering the perception of space using the architectural principles of Pallasmaa's theory in looking at the elements that form the quality of space and Eisenstein's theory in the analysis of shooting techniques to help visualize space in the film, so as to produce a certain spatial experience for the audience that is influenced by the perception and emotion of melancholy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library