Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S6892
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Girsang, Yanti
"Orang Dengan Gangguan jiwa ODGJ berisiko tinggi untuk melakukan perilaku kekerasan baik pada diri sendiri, orang lain, maupun lingkungannya. Perilaku kekerasan muncul karena ketidakmampuan ODGJ dalam menghadapi stressor, dan melakukan perilaku kekerasan sebagai koping dalam menghadapi stressor. Tujuan karya ilmiah akhir ini untuk menggambarkan hasil penerapan terapi spesialis AT dan ACT pada risiko perilaku kekerasan. Tindakan keperawatan dilakukan terhadap empat klien risiko perilaku kekerasan dan dilaporkan dalam bentuk laporan kasus case report.
Hasil yang diperoleh yaitu terapi spesialis AT dan ACT terhadap empat klien risiko perilaku kekerasan mampu menurunkan tanda dan gejala pada seluruh aspek tetapi untuk aspek afektif, perilaku dan sosial belum tuntas. Selain itu ditemukan peningkatan kemampuan dalam mengatasi risiko perilaku kekerasan. Laporan kasus ini merekomendasikan pemberian terapi spesialis AT dan ACT dalam penanganan risiko perilaku kekerasan dan dilakukan penelitian lebih lanjut dengan pemberian terapi spesialis AT dan ACT dengan mempertimbangkan lama perawatan, kemampuan proses pikir klien dan dukungan dari lingkungan.

People with mental disorders are at high risk for violent behavior both for themselves, others, and the environment. Violent behavior arises because of the inability of people with mental disorders in the face of stressor, and conduct violent behavior as coping in the face of stressor. The purpose of this scientific paper to describe the results of the application of AT and ACT on clients at risk of violent behavior. Nursing actions are performed against four clients at risk of violent behavior and reported in the form of case reports.
The results show AT and ACT on four clients able to reduce the signs and symptoms in all aspects of risk of violent behavior but for affective, behavioral and social aspects have not been completed. It also found an increase in the ability to cope with the risk of violent behavior. This case report recommends the provision of AT and ACT in the treatment of violent behavior risk and further research by providing AT and ACT specialist therapies taking into consideration duration of care, client 39;s thought process and environmental support.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S8320
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Suryaningrum
"Skizofrenia menduduki peringkat keempat sebagai penyakit yang membebankan di seluruh dunia. Salah satu manifestasi klinik dari skizofrenia adalah perilaku kekerasan. Beban berat yang dirasakan keluarga dapat menurunkan kemampuan keluarga merawat pasien dengan perilaku kekerasan.
Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi hubungan beban dengan kemampuan keluarga merawat pasien perilaku kekerasan di Poliklinik Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor. Desain penelitian adalah analitik dengan tehnik purposive sampling terhadap 103 responden.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara beban dengan kemampuan keluarga dalam merawat pasien perilaku kekerasan (P value <0,05). Penigkatan kemampuan keluarga merawat pasien perilaku kekerasan perlu dilakukan agar beban yang dirasakan keluarga menjadi berkurang.

Schizophrenia is the fourth most burdening health problem in the world. One of the clinical manifestation of schizophrenia is violent behavior. Strenous burden perceived by the family could lower the ability of family to care for patient.
The purpose of this study is to indentify the relationship of family's burden and the family ability to care for patient with violent behavior at the Psychiatric Clinic of Marzoeki Mahdi Hospital of Bogor. This study used analitical design and collected 103 samples using the purposive sampling technique.
This study result indicated a significant relationship between family?s burden and family ability to care for patient with violent behavior (p value < 0,05). Study showed it is necessary to increase family capability in caring for patient with abusive behavior in order to lower the burden perceived by the family.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S45943
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulya Akbar
"Perilaku kekerasan adalah gejala positif dari skizofrenia yang menjadi penyebab utama klien dirawat. Di RSJ Tampan priode tahun 2011 - 2012 ditemukan 1218 klien yang dirawat kembali dengan diagnosa perilaku kekerasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pelaksanaan askep sesuai standar dengan kemampuan keluarga dan klien yang di rawat diruang MPKP RSJ Tampan. Penelitiaan ini menggunakan desain cross sectional dengan total sampel 45 perawat, 30 klien prilaku kekerasan dan 30 keluarga. Data wawancara digunakan untuk mengkonfirmasi hasil. Responden untuk wawancara 10 orang dari klien dan keluarga klien. Uji analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Pearson Corelation. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan dan erat antara penerapan MPKP oleh perawat terhadap tanda, gejala dan kemampuan pasien pada klien perilaku kekerasan. Pemberian asuhan keperawatan yang sesuai standar meningkatkan pelayanan kepada klien dan keluarga.

Violent behavior is the positive symptoms of schizophrenia are a major cause of the client being treated. Handsome RSJ years in the period 2011 - 2012 found that clients were treated back in 1218 with the diagnosis of violent behavior. This study aims to determine the relationship of the implementation of nursing standards in accordance with the ability of families and clients are treated in PNPM RSJ Handsome. This penelitiaan using crosssectional design with a total sample of 45 nurses, 30 clients and 30 family violent behavior. Interview data is used to confirm the results. Respondents to interview 10 people from the client and the client's family. Test analysis used in this study is the Pearson Correlation test. The results showed a significant correlation between the implementation of PNPM and closely by nurses on signs, symptoms and the patient's ability violent behavior on the client. Appropriate nursing care standards improve services to clients and families."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41487
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Dwinanti Amanda
"Latar Belakang: Perilaku kekerasan yang berpotensi membahayakan diri sendiri dan orang lain banyak dijumpai pada orang dengan gangguan psikotik. Salah satu penyebab terjadinya perilaku kekerasan adalah gejala positif yang dialami mereka. Dengan mengetahui hubungan antara gejala positif dan perilaku kekerasan, diharapkan dapat mencegah terjadinya perilaku kekerasan dan dapat dilakukan penatalaksaan yang sesuai. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara gejala positif dengan perilaku kekerasan pada gangguan psikotik.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik potong lintang. Pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling pada warga binaan Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 2 Cipayung, sebanyak 90 orang, yang dirawat selama periode April-Mei 2014. Pada subyek penelitian dilakukan wawancara penapisan gejala psikotik menggunakan MINI ICD 10 yang dilanjutkan dengan pemeriksaan gejala positif menggunakan PANSS skala positif dan penilaian perilaku kekerasan menggunakan OAS.
Hasil: Pada hasil analisis, terdapat hubungan antara gejala positif dengan perilaku kekerasan (p<0,001; r = 0,629). Gejala positif yang memiliki hubungan sedang dengan perilaku kekerasan antara lain gaduh gelisah dan kejaran. Sedangkan waham, permusuhan dan perilaku halusinasi memiliki hubungan lemah dengan perilaku kekerasan. Gejala positif berupa kekacauan proses pikir dan waham kebesaran memiliki hubungan sangat lemah dengan perilaku kekerasan.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara gejala positif dengan perilaku kekerasan pada gangguan psikotik.

Background: Violent behaviors which potentially harmful to self and others are found usually in people with psychotic disorder. One of the reasons for the behavior to take place is the positive symptoms experienced by these individuals. By determining the association between positive symptoms and violent behaviors, it is hoped that these behaviors can be prevented and managed appropriately. This research is conducted to find association between positive symptoms and violent behaviors in psychotic behavior disorder.
Method: This is an analytical cross sectional research. Samples were taken by means of simple random sampling from residents of Bina Laras Harapan Sentosa 2 Cipayung Social Rehabilitation center, with 90 subjects cared for during the period of April to May 2014. Subjects were given screening interview for psychotic symptoms using MINI ICD 10, then proceed to positive symptoms examination using positive scale of PANSS and rating of violent behavior using OAS.
Result: The coefficient correlation between positive symptoms and violent behaviors was r = 0,629 (p<0,001). Positive symptoms with moderat correlation with violents behaviors are agitation and paranoia. Meanwhile delusion, hostility and hallucinatoric behaviors have weak correlation with violent behaviors. Positive symptoms such as disorganized thought process and grandiose delusion have very weak correlation with violent behaviors.
Conclusion: Significant correlation is found between positive symptoms and violent behaviors in psycotic disorder.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annissa Novalia
"Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa berat yang jumlah kejadiannya sampai saat ini masih cukup banyak terjadi. Skizofrenia menyebabkan salah satu gejala positif yaitu perilaku berlebihan atau terdistorsi. Individu dengan skizofrenia memiliki probabilitas lebih besar untuk menunjukkan perilaku agresif yang mengarah pada perilaku kekerasan. Nn. A seorang wanita berusia 20 tahun merupakan salah satu individu dengan skizofrenia yang memiliki masalah risiko perilaku kekerasan. Perilaku kekerasan yang terjadi dapat membahayakan diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan sekitar. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk menganalisis asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan pada Nn.A yang dilakukan selama 10 hari. Intervensi keperawatan berfokus pada latihan kombinasi kegiatan spiritual mendengarkan murottal Al-Quran dengan surat Ar-Rahman dan tarik nafas dalam selama 10-15 menit setiap sesi. Hasil asuhan keperawatan yang diberikan menunjukkan bahwa terdapat penurunan tanda gejala perilaku kekerasan serta meningkatkan kemampuan klien dalam mengontrol perilaku kekerasan. Hasil gambaran ini diharapkan dapat menjadi acuan penerapan tindakan keperawatan ners pada klien dan keluarga dengan risiko perilaku kekerasan.

Schizophrenia is one of the severe mental disorders whose incidence is still quite a lot. Schizophrenia causes one of the positive symptoms, namely excessive or distorted behavior. Individuals with schizophrenia have a greater probability of exhibiting aggressive behavior that leads to violent behavior. Ms. A 20-year-old woman is one of the individuals with schizophrenia who has a risk problem for violent behavior. Violent behavior that occurs can endanger themselves, others, and the environment. The purpose of this case report is to analyze the nursing care for the risk of violent behavior in Ms.A which was carried out for 10 days. Nursing interventions focused on practicing a combination of spiritual activities listening to murottal Al-Quran with Surah Ar-Rahman and taking deep breaths for 10-15 minutes each session. The results of the nursing care provided indicate that there is a decrease in signs of violent behavior and an increase in the client's ability to control violent behavior. This result can be used as a reference for applying generalist nursing interventions to clients and families with a risk of violent behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aghniya Cascara Ahmad
"Skizofrenia adalah gangguan psikis yang ditandai dengan penyimpangan kognitif, realitas, disorientasi persepsi, serta penarikan diri dari hubungan sosial. Penderita skizofrenia mengalami kemunduran dalam kemampuan berpikir dan berperilaku sebagai akibat dari penurunan kognitif, sehingga berpotensi melakukan perilaku kekerasan yang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar. Perilaku kekerasan merupakan perilaku yang melibatkan kekuatan fisik yang bertujuan untuk menyakiti, merusak, dan menghancurkan sesuatu. Tujuan karya ilmiah ini yaitu memberikan gambaran terkait penerapan asuhan keperawatan pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan melalui terapi musik bernyanyi. Intervensi keperawatan yang diberikan selama 9 hari perawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan generalis yang telah ditetapkan disertai terapi musik sebagai intervensi tambahan. Hasil penerapan terapi musik yang dilakukan menunjukkan adanya penurunan tanda gejala risiko perilaku kekerasan dari skor 31 menjadi skor 2 dan kemampuan mengendalikan perilaku kekerasan meningkat dari skor 3 menjadi skor 6. Melalui studi kasus ini diharapkan dapat menjadikan terapi musik sebagai tindakan keperawatan inovasi untuk mengendalikan risiko perilaku kekerasan dalam pemberian asuhan keperawatan di rumah sakit.

Schizophrenia is a mental disorder characterized by cognitive distortions, reality distortions, disorientation of perception, and withdrawal from social relationships. Patients with schizophrenia experience a decline in their cognitive and behavioral abilities due to cognitive decline, which may lead them to engage in violent behavior that poses a risk to themselves, others, and their surroundings. Violent behavior involves physical force aimed at causing harm, destruction, or devastation. The purpose of this scientific study is to provide an overview of the application of nursing care for patients at risk of violent behavior through singing therapy. Nursing interventions provided during a 9-day hospital stay were in line with established general nursing standards, accompanied by music therapy as an additional intervention. The results of the music therapy application showed a decrease in symptoms of violent behavior from a score of 31 to a score of 2 and an increase in the ability to control violent behavior from a score of 3 to a score of 6. Through this case study, it is hoped that music therapy can be established as an innovative nursing practice for controlling violent behavior in hospital care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahul Janah
"ABSTRAK
Merawat anggota keluarga dengan skizofrenia dapat menjadi sebuah stresor bagi anggota keluarga lainnya. Stresor inilah yang dapat menimbulkan stres bagi caregiver keluarga sehingga diperlukan suatu strategi koping untuk mengatasinya. Penelitian ini menggunakan uji Chi Square untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat stres dengan strategi koping pada caregiver keluarga yang memiliki pasien skizofrenia dengan risiko perilaku kekerasan. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Perceived Stress Scale dan Ways of Coping. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan teknik sampel purposive sampling yang melibatkan 87 caregiver. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa stres tidak berhubungan signifikan terhadap strategi koping pada caregiver keluarga. Dukungan dari pelayanan kesehatan diperlukan untuk membantu dalam mengatasi stres yang dialami oleh caregiver. Penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk mengukur beban yang dialami caregiver secara subjektif maupun objektif.

ABSTRACT
Caregiving for a family member with schizophrenia can be a stressor for other family members. This stressor can cause stress for the family caregivers, So, caregivers need a coping strategy to overcome it. This study analyzed using the Chi-Square test to identify the relation between stress levels with coping strategies in the family caregiver. Data collection using the Perceived Stress Scale and Ways of Coping questionnaire. The research design used cross-sectional with a purposive sampling technique that involves 87 family caregivers. The results of this study indicate that the stress level is not significantly related to coping strategies in the family caregiver. Better support is needed from health professionals and social services to help them cope better. Further research is required to measure caregiver subjective and objective burden."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selita Restuningtyas
"ABSTRAK
Penderita bipolar umumnya mengalami episode depresi dan agresi yang terjadi secara fluktuatif dalam jeda waktu cepat atau lambat. Saat penderita gangguan bipolar memasuki episode depresi dan tidak mampu dikendalikan oleh antidepresan, maka akan beresiko untuk memasuki episode agresi dengan gejala manik-hipomanik. Hal ini akan membuat kontrol emosi dan pengendalian diri berkurang sehingga menyebabkan penderita menjadi mudah tersinggung dan mudah marah yang dapat menimbulkan risiko terjadinya perilaku kekerasan seperti melukai diri sendiri, orang lain dan lingkungan disekitar karena ketidakmampuan seseorang dalam mengendalikan amarah secara konstruktif. Saat inilah penderita dengan gangguan bipolar mulai memasuki episode agresif. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk menganalisis asuhan keperawatan resiko perilaku kekerasan pada Nn.Y dengan gangguan bipolar. Implementasi pada klien dilakukan pada 26-14 Juli 2020. Implementasi keperawatan berfokus pada penerapan terapi menggambar sebagai intervensi komplementer dalam mengontrol emosi dan mencegah perilaku kekerasan.  Penerapan terapi menggambar pada kasus ini menunjukkan adanya pengaruh dalam mengontrol perilaku kekerasan serta menurunkan tanda dan gejala agresif. Rencana tindak lanjut yaitu dengan melibatkan orang-orang terdekat seperti keluarga dan sahabat sebagai faktor pendukung.

ABSTRACT
Bipolar sufferers generally experience episodes of depression and aggression that fluctuate in time lags soon or later. When people with bipolar disorder in episode of depression and didnt capable to controlled by antidepressants, there is a risk of entering manic-hypomanic episodes. This happens because of loss of emotional control and self-control so that sufferers will be easily offended, irritable which can lead to violent behavior such as self-injury, others and the environment because of ones inability to control anger constructively. This is the beginning to enter the aggressive episode in people with bipolar disorder. The purpose of this case report is to analyze nursing care for the risk of violent behavior in a 21-year-old Nn.Y with bipolar disorder. Implementation on the client was carried out on July 26-14, 2020. Nursing implementation focused on the application of drawing therapy as a complementary intervention in controlling emotions and preventing violent behavior. The application of drawing therapy in this case showed an influence in controlling violent behavior and reducing aggressive signs and symptoms. A follow-up plan is to involve the closest people such as family and friends as a supporting factor.
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>