Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 292 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rusnawati
Cakupan Persalinan di Fasilitas Kesehatan di Puskesmas Negara Kec. Daha Utara Kab. Hulu Sungai Selatan Prov. Kalimantan Selatan Tahun 2012 masih rendah yaitu hanya 30%, sedangkan persalinan di rumah 70%. Faktor budaya yang menjadi alasan ibu lebih memilih rumah sebagai tempat persalinan. Selain itu factor pendidikan, pengetahuan, biaya persalinan, pendapatan dan akses ke Fasilitas Kesehatan juga mempengaruhi ibu dalam pemilihan tempat persalinan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Tempat Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Negara Kec. Daha Utara Kab. Hulu Sungai Selatan Tahun 2012. Disain penelitian ini menggunakan data primer melalui metode cross sectional terhadap ibu nifas pada tahun 2011. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan univariat, bivariat dan multivariate. Hasil Analisis Univariat menunjukkan bahwa yang memilih Fasilitas Kesehatan sebagai tempat persalinan sebesar 43 (48,9%) sedangkan yang memilih rumah sebagai tempat Persalinan sebanyak 45 (51,1%). Hasil Analisis Bivariat menunjukkan dari 13 variabel yang diteliti ada 9 variabel yang mempunyai hubungan yang bermakna dengan Pemilihan Tempat Persalinan, yaitu : dari Faktor Predisposisi Variabel Budaya (P=0,007), Pendidikan (P=0,004), Pemeriksaan Kehamilan (P=0,013), Rencana Persalinan (P=0,007) dan Pengetahuan Ibu (P=0,10). Dari Faktor Pemungkin Variabel Pendapatan (P=0,002) dan Biaya (P=0,000) Sedangkan dari Faktor Penguat Variabel Dukungan Tenaga Kesehatan (P=0,001). Sementara ada 4 variabel yang tidak mempunyai hubungan yang bermakna terhadap Pemilihan Tempat Persalinan yaitu Variabel Pekerjaan Ibu, Pekerjaan Suami, Akses Ibu Ke Fasilitas Kesehatan dan Dukungan Suami. Pada Lokasi Penelitian 74 responden (84%) suami ibu bekerja sehingga Suami tidak punya waktu untuk mendampingi istrinya untuk memeriksakan kehamilannya ke Fasilitas Kesehatan. Hasil Analisis Multivariat Menunjukkan bahwa dari Faktor Presdiposisi, Faktor Pemungkin dan Faktor Penguat, Variabel Biaya ( 𝑅𝑅2 = 0,389) adalah variabel yang dominan berhubungan dengan Pemilihan Tempat Persalinan. Penelitian ini merekomendasikan Dinas Kesehatan Kab. Hulu Sungai Selatan melakukan Sosialisasi Program Jampersal terutama berkaitan dengan prosedur penggunaan Jampersal. Di samping itu perlunya kerjasama Lintas Sektoral dan Lintas Program untuk meningkatkan Program KIA yang sudah ada dengan melakukan Revolusi KIA secara sungguh-sungguh dengan cara yang luar biasa. Seperti menerapkan Perda KIBLLA yang mengupayakan larangan bagi Petugas/Bidan di Desa untuk menolong persalinan di rumah, adanya larangan bagi paraji untuk melakukan pertolongan persalinan, serta meningkatkan pengetahuan ibu melalui berbagai media penyuluhan pada setiap kesempatan.
Childbirth coverage in the health facilities in the Public Health center at Northern Daha subdistrict Hulu Sungai Selatan Regency South Kalimantan Province In 2012 is still low at only 30%, whereas 70% choosed at home. Cultural factors are the reason mothers prefer home as a place of childbirth. Besides the factor of education, knowledge, childbirth costs, income and access to health facilities also affect the selection of the mother in childbirth. The purpose of this study was to determine the Factors Associated With Selection Sites of childbirth in the Work Area of Negara Public Health center at Northern Daha subdistrict Hulu Sungai Selatan Regency In 2012. The design of this study using primary data through a cross sectional method of postpartum mothers in 2011. Data were collected through interviews using a questionnaire. Analysis of the data using univariate, bivariate and multivariate. Univariate results show that who choosed the health facility as a place to childbirth is 43 (48.9%) while choosed a home as a place of childbirth is 45 (51.1%). Bivariate analysis showed the results of the 13 variables studied there are nine variables that have a meaningful relationship with site selection of childbirth, namely: Cultural Variables of Factors Predisposing (P = 0.007), edu cation (P = 0.004), pregnancy examination (P = 0.013), childbirth plan (P = 0.007) and the Knowledge of mother (P = 0.10). Revenue from Variable enabling factor (P = 0.002) and cost (P = 0.000), while from the strengthener Factor Variables Support Health Workers (P = 0.001). While there are four variables that have no meaningful relationship to the Selection of the Variable Work Place of Birth Mother, Husband Work, Access to Capital Health Facilities and Support Husband. Research on Location 74 respondents (84%) mot her's husband worked so husband did not have time to accompany his wife to check her pregnancy to a health facility. Multivariate Analysis of results showed from Presdiposisi factors, possibility factors and strengthener factor, Cost is The dominant variable that related to site selection of childbirth. The study recommends the Health Official at Hulu Sungai Selatan Regency do Jampersal (Childbirth Guarantee) Socialization Program primarily concerned with the use of procedures Jampersal (Childbirth Guarantee). In addition the need for cooperation across sectors and across programs to improve existing KIA Program by Revolution in earnest with an extraordinary way. Such as implementing Distric Regulation of KIBLLA that try to prohibite village midwife to help childbirth at home, and the ban for paraji to help childbirth, and increase knowledge of mothers through various media counseling on each occasion.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Kurniawati
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26707
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Eka Septiani
ABSTRAK
Artikel ini bertujuan untuk membahas tentang kontrol ibu terhadap permainan anak di dalam gawai anak. Saat ini terdapat beragam permainan digital yang berisikan muatan kekerasan Komisi Perlindungan Anak Indonesia, 2015 . Studi-studi sebelumnya merupakan kajian dari perspektif kekerasan permainan dan agresifitas Bushman et. al, 2001; Swanson et. al, 2004; Carnagey et. al, 2004; Anderson et.al, 2008; Bartholow et. al, 2005; Gentile et. al, 2011 yang cenderung melihat pada dampak dari kekerasan permainan terhadap perilaku agresif anak, dan kajian dari perspektif parental dan rating permainan Bijvank, 2009; Nikken, 2007; Funk, 1999 yang cenderung melihat mengenai kontrol orangtua terhadap rating permainan. Artikel ini berargumentasi bahwa selain permasalahan tersebut, pengetahuan ibu dan kontrol ibu terhadap kekerasan permainan digital dapat menjadi dua variable yang berhubungan, karena semakin seorang ibu mempunyai pengetahuan yang rendah mengenai konten kekerasan permainan pada gawai anak, maka seorang ibu akan semakin lemah dalam melakukan kontrol pada akses gawai anak. Studi ini merupakan studi kuantitatif dengan teknik pengumpulan data multistage cluster sampling. Total sampel dari sebanyak 91 responden ibu yang mempunyai anak laki-laki berusia 10-14 tahun, mayoritas adalah memiliki pengetahuan dan kontrol yang rendah terhadap konten permainan kekerasan pada anak. Hasil dari studi ini membuktikan bahwa ibu yang mempunyai pengetahuan yang rendah mengenai konten kekerasan pada permainan digital anak, juga mempunyai kontrol yang lemah terhadap akses permainan anaknya. Kata Kunci: Gawai, Anak laki-laki, Permainan Kekerasan, Kontrol ibu, Pengetahuan Ibu, Kuantitatif, Era Digital
ABSTRACT
ABSTRACTThis article discusses the relationship between mother rsquo s knowledge on violent games and their control against their children rsquo s digital gaming environment. There are a variety of digital games which contain violence Indonesian Child Protection Commission, 2015 . Previous study, rather emphasize the relationship between, violent games and the aggressive behavior of a child Bushman et. al, 2001 Swanson et. al, 2004 Carnagey et. al, 2004 Anderson et.al, 2008 Bartholow et. al, 2005 Gentile et. al, 2011 . As such, these studies discuss narrowly about the impact of violent games are studies from perspective violent games and aggression behavior of child, and that study tend to discuss about impact of violent games to behavior. Then there is studies emphasize the relationship between parental and rating games Bijvank, 2009 Nikken, 2007 Funk, 1999 . As such these studies discuss about parental control to child especially control about rating games. This article argues that to enrich the previous studies, mother rsquo s level of knowledge of the type of the game and care are important in forming the level of their control against children rsquo s access to violent games. This study employs is use quantitative approach with multistage cluster sampling homogenous technique. The total sample of 91 respondents of mothers with boys aged 10 14 years the majority is having low knowledge and control about violent games content in the child rsquo s gaming. The results of this study prove that mothers with low knowledge of violent content in children 39 s digital games also have weak control about their child 39 s access to play.Keywords Gadget, Son, Violent Games, Maternal Control, Maternal Knowledge, Quantitative Approach, Digital Era
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Sofyana
ABSTRAK
Pencegahan kematian maternal merupakan salah satu tujuan terpenting dari pelayanan maternal dan neonatal. Intervensi untuk menurunkan angka kematian ibu adalah kombinasi dari adanya tenaga terlatih, pelayanan obstetri emergensi dan tersedianya sistem rujukan. Saat ini usaha untuk menurunkan kematian maternal lebih mengarah pada penyediaan pelayanan obstetri dan neonatal emergensi dasar (PONED). Tingginya rujukan dari puskesmas dan angka kematian ibu di daerah kotamadya Jakarta Timur pada tahun 2012 menjadi perhatian peneliti sehingga kinerja puskesmas mampu PONED perlu dievaluasi. Jenis penelitian observasional dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel yang diteliti adalah 8 puskesmas PONED yang berada di kotamadya Jakarta Timur.Pengumpulan data menggunakan kuosioner. Data dianalisa secara kuantitatif dengan menggunakan program statistik komputer stata 21. Penelitian inimengambil 8 sampel puskesmas PONED dan didapatkan faktor kinerja masukan yaitu struktur fisik ruangan, peralatan dan obat dan sumber daya manusia tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kelengkapan paket rujukan dan ketepatan waktu rujukan (0.196;0,196; 0,107; 0,107; 1,000; 0,143). Hubungan antara kinerja proses yaitu standard operating procedure (SOP), catatan medis dan tindakan PONED dengan kinerja keluaran pada puskesmas PONED di wilayah Jakarta Timur tidak dapat dianalisis secara statistik karena hasil sebaran data kinerja proses di puskesmas PONED wilayah Jakarta Timur seragam. Faktor lain yang mempengaruhi kinerja keluaran adalah keaktifan warga siaga, umpan balik rujukan dan adanya maklumat pelayanan yang belum ditelaah pada penelitian ini.
ABSTRAK
Prevention of maternal mortality is one of the most important goals of maternal and neonatal care. Interventions to reduce maternal mortality rate involve several aspects, including presence of trained personnel, obstetric emergency care and availability of referral system. Current efforts to reduce maternal mortality rate are focused on the provision of Basic Emergency Obstetric and Newborn Care (BEmONC). However, the number of referral from community health centers and maternal mortality rate in East Jakarta in 2012 are still high. Thus, it’s important to evaluate the performance of community health centers which provide BEmONC. This study used cross-sectional design and involved 8 community health centers which provide BEmONC in East Jakarta. The collected data were analyzed quantitatively by using statistical program Stata 21. We found that the performance indexes in input sector, including physical structures of the building, equipment, drugs and human resources, have no significant relationship with the completeness of referral documents and time of referral (p= 0196; 0.196; 0.107; 0.107; 1.000; 0.143). Performance in process sector, including standard operating procedure (SOP), medical records and BEmONC care, at community health centers in East Jakarta were couldn’t analyzed due to similarity of data. We also identified several factors affecting performance in output sectors which have not been explored in this study. They are activity of warga siaga (community program involving husbands to support his pregnant wife), referral feedback, and availability of notice service
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Dian Ayu Agustina Fatem
Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, balita dan ibu hamil. Apabila mengenai ibu hamil dapat berakibat buruk terhadap ibu dan janinnya, salah satunya terhadap berat lahir bayi. Indonesia merupakan salah satu negara yang masih menjadi daerah endemis malaria dimana pada tahun 2012 terdapat 417.819 kasus. Di Papua,angka Annual Paracite Incidence (API) pada tahun 2012 sebesar 85,75/1000 penduduk, sedangkan angka API di kota Jayapura menunjukkan nilai 57,29 per 1000 penduduk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status malaria pada ibu hamil dan BBLR di RSUD Abepura. Penelitian ini merupakan studi kohort retrospektif, menggunakan 540 data rekam medis pasien yang melakukan antenatal care di RSUD Abepura selama tahun 2012-2013. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kelompok responden yang mengalami malaria dalam kehamilan tidak berisiko secara statistik (Trimester pertama dengan RR 1,06 95% CI 0,42-2,72 dan p-value 0,891; trimester kedua dengan RR 0,99 95% CI 0,38-2,56 dan p-value 0,984; serta trimester ketiga dengan RR 1,01 95% CI 0,34-3,01 dan p-value 0,982) untuk melahirkan BBLR setelah dikontrol oleh variable usia gestasi dan status gizi ibu diantara ibu hamil yang anemia. Perlunya penelitian lebih lanjut dengan pengambilan sampel yang tepat dan jumlah sampel yang lebih besar.
Malaria is one of public health problem that can causes the death, especially for infants, toddlers and pregnant woman. If it touched by pregnant woman can adversely affects for the mother and their fetus. Indonesia is one of tropical countries that is still be a malaria endemic area, reported about 417.819 cases in 2012. In Papua, the number of Annual Paracite Incidence (API) in 2012 was about 85,75 per 1000 population, and the number of API in Jayapura was showed 57,29 per 1000 population. The purpose of this study was to determine the relation of malaria in pregnancy with low birth weight in RSUD Abepura. This study is a retrospective cohort that conducted through collect of 540 medical records of patients that are antenatal care in RSUD Abepura during 2012-2013. The result found that the respondents with malaria in pregnancy didn?t have riskbut it was not statistically significant (1st trimester with RR 1,06 95% CI 0,42-2,72 and p-value 0,891; 2nd trimester with RR 0,99 95% CI 0,38-2,56 and p-value 0,984; 3rd trimester with RR 1,01 95% CI 0,34-3,01 and p-value 0,982) for having baby with low birth weight after controlling with gestational pregnancy and nutritional pregnancy in respondent with anemia. Need to do further research with a larger sample and more appropriate sampling method.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43124
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trihono
Banyak studi yang membuktikan bahwa akses dan status kesehatan masyarakat miskin selalu lebih buruk dibandingkan akses dan status kesehatan kelompok yang lebih kaya. Banyak hal yang menyebabkan kesenjangan ini, salah satu diantaranya yang paling spesifik adalah faktor barier finansial. Pemerintah sejak tahun 1998 telah mengembangkan jaminan kesehatan masyarakat miskin (Askeskin), dengan membayarkan iuran atas nama penduduk miskin untuk jaminan pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Askeskin terhadap utilisasi pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Penelitian potong lintang dilakukan untuk mengukur besarnya pengaruh pelaksanaan askeskin terhadap utilisasi pelayanan kesehatan maternal & neonatal. Lokasi penelitian di Puskesmas Surakarta Kabupaten Bogor Jawa Barat. Sebanyak 212 ibu bersalin penduduk miskin diwawancarai perilaku dan pelayanan kesehatan maternal & neonatal yang mereka dapatkan. Penduduk miskin peserta askeskin bersalin ke bidan 2,1 (95%CI: 1-4,1) kali lebih banyak dibandingkan penduduk miskin yang belum pernah menjadi peserta. Faktor lain yang berpengaruh terhadap utilisasi persalinan oleh petugas kesehatan adalah selera atau preferensi ibu dan keadaan geografi. Ibu yang tidak merencanakan bersalin ke paraji sewaktu hamil mempunyai kemungkinan bersalin ke bidan 6,6 (95% CI: 3.4 - 12,9) kali lebih banyak dibandingkan yang tempat tinggalnya jauh dari rumah bidan. Askeskin tidak terbukti mempengaruhi pelayanan kesehatan neonatal. Penelitian ini merekomendasikan pemerintah untuk menjamin pelayanan kesehatan maternal & neonatal bagi seluruh masyarakat, termasuk keluarga non-miskin. Direkomendasikan pula untuk secara konsisten melaksanakan kebijakan penempatan bidan di seluruh desa serta memasukkan kemitraan bidan-parahi dalam paket pelayanan kesehatan Askeskin.
Many studies showed that health access and health status of poor people is consistently worse compared to health access and status of the non-poor. Many factors influence this gap;however financial barrier in the most significant factor. The Indonesian government has been launching a health insurance for the poor (Askeskin) since the year of 1998, by paying contribution on behalf of the poor, covering health services, including maternal & neonatal. This study aims are describing the impact of Askeskin on the utilization of maternal & neonatal health services. A cross sectional quantitative study was conducted to find the impact if Askeskin on the utilization of maternal & neonatal health services. The location of this study was Sukaraja Sub-district, Bogor District, West Java province, Indonesia. Two hundreds and twelve mothers having under 15 month old babies were interviewed about their behavior and their utilization of maternal & neonatal health services. The Odds Ratio (OR) of utilization of health personned for birth delivery among Askeskin member was 2.1 (95% CI: 1.1-4.1) than non-covered poor people. Other factors geographic condition. Poor mother who have no preference to use traditional birth attencance (TBA) hav OR 6.6 (95% CI 3:4-12.9) compared to the poor mothers who have preference to choose TBA for birth delivery. The OR of better geographic condition (the difference of transportation for between midwife & TBA
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
D640
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 1992
618.4 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tucker, Susan Martin
St Louis: Mosby , 2000
618.32 TUC p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sagebeer, Josephine Evans
New York: Arco Publishing Company, Inc., 1975
610.73 SAG m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York : Raven Press, 1985
618.178 MAT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>