Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Rahmika Fitri
"Skripsi ini membahas mengenai kompetensi perawat ICU dan HCU yang diterapkan pada rumah sakit sesuai atau tidak dengan standar departemen kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kompetensi perawat ICU dan HCU serta Hubungannya dengan Pendidikan, Pelatihan dan Pengalaman. Pengumpulan data dengan form sebagai instrumen untuk melihat gambaran kompetensi sesuai standar atau tidak. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian mengatakan bahwa kompetensi perawat yang memenuhi standar sebanyak 56 %. Untuk hubungan antara pelatihan dan kompetensi perawat didapat hasil p value = 0,001 yang artinya ada hubungan yang bermakna antara pelatihan dan kompetensi perawat Icu dan HCU. Hasil penelitian menyarankan untuk mengevaluasi lebih lanjut kompetensi perawat khususnya pada perawat intensif dan diharapkan pihak manajemen rumah sakit lebih banyak memberi pelatihan-pelatihan terhadap perawat baik yang telah bekerja lebih lama atau pekerja yang masih baru.

This essay discusses the competency of the HCU and ICU nurses who applied to the hospital or not in accordance with health department standards. Goal of this research is to know the description of competency HCU and ICU nurses and the relationship with the Education, Training and Experience. Collecting data with the instrument as a form to view a description of competence according to standard or not. This research is a quantitative research with cross sectional approach. Said that the results of research nurses who meet the competency standards as much as 56%. For the relationship between training and competence of nurses obtained p value = 0.001 which means that no meaningful relationship between the training and competency HCU and ICU nurses. Results suggest that research to further evaluate the competency of nurses, especially nurses and intensive management expected the hospital to provide more training for both nurses who have worked longer or workers who are still new."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Schneider, Harriet L.
Boston: Little, Brown, 1979
610.73 SCH e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyun Tafwidhah
"Perkesmas merupakan upaya program pengembangan puskesmas yang kegiatannya terintegrasi dalam upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kompetensi perawat puskesmas dan tingkat keterlaksanaan kegiatan perkesmas di Kota Pontianak. Desain yang digunakan adalah analitik korelasi secara cross sectional dengan sampel 118 perawat. Analisis data dengan chi-square, uji t independen, dan regresi logistik.
Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara kompetensi perawat puskesmas dan tingkat keterlaksanaan kegiatan perkesmas (p=0,000). Lebih lanjut diketahui bahwa terdapat interaksi antara kompetensi dan pelatihan. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan kompetensi perawat guna keoptimalan pelaksanaan perkesmas melalui pelatihan, pembinaan melalui tim yang ditugasi, ataupun kerja sama dengan teman sejawat serta memberikan dukungan berupa kebijakan untuk penghargaan dan sanksi seperti jenjang karir perawat.

Community Health Care (Perkesmas) is an effort of Community Health Center (Puskesmas) development program whose activities integrated into the compulsory health efforts and health development efforts. The purpose of this research was to determine the relationship between the competence of community health center (puskesmas) nurses and the implementation level of community health care (perkesmas) activities at Pontianak This research is an analytic correlation research with cross sectional program, and using 118 nurses as the sample. The data was analyzed by the Chi-Square test, the independent t test, and the logistic regression test.
From the data analysis, it has been recognized that there is a relation between the competence of community health center nurses and the implementation level of community health care (p=0,000). Further revealed that an interaction between competence and training has been found. This research recommends enhancing the competence of nurses for the optimal implementation of community health center through training, coaching through the team assigned to, or cooperation with peers, and also provides support in the form of a policy of rewards and punishments such as career path for nurses."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T41456
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyun Tafwidhah
"Perkesmas merupakan upaya program pengembangan puskesmas yang kegiatannya terintegrasi dalam upaya kesehatan wajib
dan upaya kesehatan pengembangan lainnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kompetensi perawat puskesmas
dan tingkat keterlaksanaan kegiatan perkesmas di Kota Pontianak. Desain penelitian adalah analitik korelasi secara cross
sectional dengan sampel 118 perawat. Analisis data dengan Chi-Square, uji t independen, dan regresi logistik. Hasil analisis
menunjukkan adanya hubungan antara kompetensi perawat puskesmas dan tingkat keterlaksanaan kegiatan perkesmas (p=
0,000; α= 0,05). Lebih lanjut diketahui bahwa terdapat interaksi antara kompetensi dan pelatihan. Penelitian ini merekomendasikan
peningkatan kompetensi perawat guna keoptimalan pelaksanaan perkesmas melalui pelatihan, pembinaan melalui tim yang
ditugasi, ataupun kerja sama dengan teman sejawat serta memberikan dukungan berupa kebijakan untuk penghargaan dan
sanksi seperti jenjang karir perawat.
"
Puskesmas Karya Mulya Pontianak ; Universitas Indonesia. Fakultas Ilmu Keperawatan, 2012
610 JKI 15:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Yuliana Bernadetta
"Perawat diharapkan untuk selalu mampu mengatasi segala masalah yang dihadapi dan sebagai bagian dari tim pelayanan professional perawat dituntut untuk selalu meningkatkan profesionalismenya. Pengembangan kompetensi perawat dapat dilakukan dengan peningkatan kualitas Pendidikan berkelanjutan atau yang biasa disebut dengan Continuing Professionalism Development (CPD). Pandemi mendorong para praktisi untuk merangkul kemajuan teknologi untuk mempertahankan kompetensi melalui webinar untuk tetap menjaga prinsip menjaga jarak. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi kompetensi perawat setelah mengikuti CPD dan proses pelaksanaan CPD. Desain penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 457 perawat klinis yang berasal dari perawat seluruh Indonesia. Sampel diambil dengan Teknik simple random sampling. Data diambil melalui g-form menggunakan kuisioner yang diadaptasi dari A Framework for Synchronous Web-Based Professional Development: Measuring the Impact of Webinar Instruction dan The Development of Nursing Competencies in Student Nurses in Turkey. Data dianalisis dengan menggunakan uji Spearman Rho/Kendall tau c dan regresi logistik . Hasil analisis menunjukan ada hubungan signifikan antara Continuing Professionalism Development (CPD) melalui webinar dan kompetensi perawat (p= 0.000). Hasil penelitian dapat dijadikan bahan acuan untuk pemangku kepentingan dan penyelenggara webinar karena dari penelitian ini didapatkan bahwa dari kataristik perawat hanya tingkat pendidikan yang memiliki pengaruh terhadap kegiatan untuk mengikuti CPD melalui webinar p value < 0.05 sedangkan kataristik perawat lainnya tidak memiliki pengaruh. Dan dari kateristik perawat dan kegiatan pelaksanaan CPD mempengaruhi kompetensi didapatkan hanya sebesar 46.4% dan selebihnya dipengaruhi faktor diluar kataristik perawat.

Nurses are expected to always be able to overcome all the problems faced and as part of the professional service team, nurses are required to always improve their professionalism. The development of nurse competence can be done by improving the quality of continuing education or what is commonly referred to as Continuing Professionalism Development (CPD). The pandemic encourages practitioners to embrace technological advances to maintain competence through webinars to maintain the principle of social distancing. The purpose of this study was to identify the competence of nurses after participating in CPD and the process of implementing CPD. The research design used a quantitative descriptive method with a cross-sectional approach. The number of samples was 457 clinical nurses who came from nurses throughout Indonesia. Samples were taken by simple random sampling technique. Data was collected through a g-form using a questionnaire adapted from A Framework for Synchronous Web-Based Professional Development: Measuring the Impact of Webinar Instruction and The Development of Nursing Competencies in Student Nurses in Turkey. Data were analyzed using Spearman Rho/Kendall tau c test and logistic regression. The results of the analysis showed that there was a significant relationship between Continuing Professionalism Development (CPD) through webinars and nurse competence (p= 0.000). The results of the study can be used as reference material for stakeholders and webinar organizers because from this study it was found that from the nurse's characteristics only education level had an influence on activities to take part in CPD through webinar p value < 0.05 while other nurses' characteristics had no effect. And from the characteristics of nurses and CPD implementation activities that affect competence, it was found that only 46.4% and the rest were influenced by factors outside of nurses' characteristics."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Ahmad Keliobas
"Kinerja perawat memberikan dampak terhadap peningkatan kualitas pelayanan di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kompetensi perawat dan kepuasan kerja perawat dengan kinerja perawat pelaksana di rawat inap. Metode penelitian kuantitatif menggunakan cross sectional, jumlah sampel dalam penelitian 167 perawat. Hasil penelitian ditemukan bahwa secara parsial kompetensi perawat berhubungan positif dan signifikan dengan kinerja perawat p = 0.016 < α 0.05, kepuasan kerja perawat berhubungan dengan kinerja perawat p = 0.002 < ± 0.05. Secara simultan kompetensi dan kepuasan kerja perawat berhubungan dengan kinerja perawat p = 0.001 < 0.05. Kepuasan kerja perawat paling dominan berhubungan dengan kinerja perawat OR = 2.959 dibandingkan dengan kompetensi perawat OR = 2.453. Perlu adanya perhatian dari manajer keperawatan untuk memperhatikan kompetensi dan kepuasan kerja perawat dengan memberikan dukungan dan keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan kemampuan dan skill sehingga kinerja perawat dapat meningkat yang akan berdampak terhadap kualitas pelayanan di rumah sakit.

The performance of nurses has an impact on improving the quality of service in hospitals. This study aimed to identify the relationship between the competence of nurses and nurse job satisfaction with the performance of nurses in inpatient care. A quantitative research method and cross-sectional design were used, involving 167 nurses. The study's results found that nurse competence was partially positively and significantly related to nursing performance p = 0.016 < 0.05, and nurse job satisfaction was related to nursing performance p = 0.002 < 0.05. Simultaneously the competence and job satisfaction of nurses related to the performance of nurses p = 0.001 < 0.05. Nurse job satisfaction is most dominantly related to nurse performance OR = 2,959 compared to nurse competence OR = 2,453. There needs to be attention from nursing managers to pay attention to the competence and job satisfaction of nurses by providing support and participation in ability and skill development activities so that nurse performance can increase, which will have an impact on the quality of service in hospitals."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryanti Wardiyah
Jakarta: Salemba Medika, 2019
612.6 ARY s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Dina Andriani
"Ketepatan identifikasi pasien termasuk dalam sasaran keselamatan pasien dan menjadi kompetensi yang harus dimiliki oleh semua perawat termasuk perawat baru. Di sisi lain perawat baru menghadapi masa transisi selama satu tahun pertama masa kerjanya sebagai proses adaptasi. Kegiatan mentoring selama masa orientasi dapat membantu perawat baru untuk melewati masa transisi dengan baik dan dapat mencapai target kompetensinya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kegiatan mentoring pada kompetensi perawat baru dalam ketepatan identifikasi pasien di rumah sakit. Metode penelitian ini menggunakan metode Quasi-experiment dengan pretest-posttest nonequivalent control group. Sampel mentor yang mengikuti penelitian ini sebanyak 6 orang. Sampel perawat baru yang diteliti sebanyak 20 orang pada kelompok intervensi dan 20 orang pada kelompok kontrol. Pada kelompok intervensi dilakukan intervensi berupa kegiatan mentoring dan pada kelompok kontrol tetap melakukan aktivitas tanpa kegiatan mentoring. Pengambilan data dilakukan sebelum dilakukan intervensi dan sesudah intervensi, menggunakan kuesioner pengetahuan, sikap, dan lembar observasi keterampilan perawat. Nilai rerata kompetensi mentor pascapelatihan mentor adalah 93,74 5,59 baik.
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang bermakna pelaksanaan kegiatan mentoring pada perubahan kompetensi perawat baru tentang ketepatan identifikasi pasien p=0,001. Hasil ini menunjukkan bahwa kegiatan mentoring yang dilaksanakan pada masa orientasi perawat baru dapat membantu perawat baru mencapai kompetensinya di masa transisi. Peneliti merekomendasikan agar kegiatan mentoring dijadikan program rutin pendampingan bagi perawat baru selama masa transisi 1 tahun pertama. Program mentoring dapat juga dilaksanakan untuk membantu perawat memasuki jenjang karir perawat klinis.

The accuracy of the identification of the patients is a part of patient safety goals and one of nurse competency that all nurse should have including new nurses. On the other hand new nurses facing a transition period during the first year of his tenure as the adaptation process. In order for new nurses could pass the transition period well and could hit the target competence, there was a mentoring activity from senior nurses mentor during the orientation phase.
The purpose of this study was to determine the effect of mentoring activity on the accuracy of patient identification competency by the new nurse in hospitals. This research was a Quasi experimental with pretest posttest nonequivalent control group design. The sample of mentor were six people. The samples of new nurse were 20 people in the intervention group and 20 people in the control group. Mentoring activity was held in intervention group and there was no treatment on control group. Data of new nurses competency were collected before and after intervention, using questionnaires of knowledge and attitude, and also using an observation sheet of nursing skill . The mean score of mentor's competency after training were 93,74 5,59.
The result showed there was a significant effect of mentoring activity toward new nurse's competence on the accuracy of patients identification p 0.001. This result indicated that mentoring activities undertaken in the orientation phase could help new nurses to achieve the competency in the transition period. Researcher recommends to use mentoring program for new nurses routinely assistance during the transition period 1st year . It also can be used to assist nurses entering the nurse's clinical career ladder.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T46890
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewa Ayu Diah Widya
"Latar belakang: Insiden keselamatan pasien didefinisikan sebagai bentuk kejadian yang berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah ketika sistem pemberian asuhan yang aman tidak dikelola dengan baik oleh suatu rumah sakit. Mengingat masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang penting dalam sebuah rumah sakit, maka diperlukan standar keselamatan pasien yang digunakan sebagai acuan bagi rumah sakit di Indonesia. Patient Safety Curriculum Guide merupakan suatu standar pedoman baru yang di buat oleh World Health Organization. Hal ini meberikan adanya suatu kurikulum yang baru terkait dengan penerapa kaidajh keselamatan pasien.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penerapan WHO PSCG pada Rumah Sakit Bali Royal dan menilai kaitan penerapan tersebut pada kejadian salah identifikasi dan perubahan kompetensi perawat yang dinilai melalui metode OSCE.
Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan one group pre-test and post-test design. Akan dinilai berupa efek pemberian pedoman WHO PSGC melalui suatu work shop dan hands on pada perawat di RS Bali Royal. Evaluasi akan dilakukan terhadap perubahan kompetensi perawat melalui metode OSCE dengan kasus pemasanan infus yang berorientasi pada kaidah patient safety yang dinilai sebelum dan sesudah intervensi oleh penguji idependen. Kemudian dilakukan evaluasi terhadap penurunan kejadian salah identifikasi di RS Bali Royal. Analisis statistik menggunakan uji normalitas, dan paired sample t-test untuk membandingkan adanya perubahan nilai OSCE dan kejadian salah identifikasi saat sebelum dan sesudah intervensi.
Hasil: Karakteristik subjek penelitian menunjukkan rerata usia adalah 28 tahun, perempuan lebih banyak dari pada laki-laki 72,3, perawat dari unit kerja rawatviiiUniversitas Indonesiainap merupakan unit kerja yang terbanyak 34, pendidikan sampel lebih banya pada tingkatan sarjana keprawatan 57,4, pelatihan keselamatn pasien paling banyak pernah diikuti sebanyak satu kali 59,6, rerata lama kerja sampel adalah dua tahun. Penelitian ini menemukan bahwa pemberian intervensi berbasis WHO PSCG mampu meningkatkan kompetensi perawat dalam melakukan identifikasi skor OSCE pre: 57,29 13,81; skor OSCE post: 84,58 7,37; p = 0,000 serta mampu menurunkan kejadian salah identifikasi yang diukur dalam periode satu bulan sebelum dan sesudah intervensi insiden pre: 12,50 2,38; insiden post: 7,25 0,95; p=0,006.
Simpulan: Penerapan intervensi berbasis WHO PSCG mampu meningkatkan kompetensi perawat dalam melakuka identifikasi yang dinilai melalui metode OSCE dan mampu menurunkan kejadian salah identifikasi di RS Bali Royal.Kata kunci: WHO PSCG, salah identifikasi, kompetensi perawat.

Introduction: Patient safety incidents are defined as a form of occurrence that has the potential to result in preventable injuries when a safe care delivery system is not properly managed by a hospital. Since patient safety issues are an important issue in a hospital, a patient safety standard is used as a reference for hospitals in Indonesia. The Patient Safety Curriculum Guide is a new guideline standard developed by the World Health Organization. This gives the existence of a new curriculum related to the application of patient safety.
Aim: This study aims to apply the WHO PSCG at Bali Royal Hospital and assess the association of the application to the incidence of misidentification and alteration of nursing competence assessed through OSCE method.
Method: This research uses one group pre test and post test design. Will be assessed in the form of WHO PSGC guideline effects through a work shop and hands on nurses at Bali Royal Hospital. Evaluation will be conducted to the nurse competence change through OSCE method with infusion intensive case oriented to patient safety norm which is evaluated before and after intervention by independent testers. Then evaluated the decrease of misidentification at Bali Royal Hospital. Statistical analysis using the normality test, and paired sample t test to compare the changes in OSCE values and the incidence of misidentification before and after intervention.
Result: Characteristics of the study subjects showed that mean age was 28 years, women more than men 72.3, nurses from inpatient unit were the largest work unit 34, sample education was higher at the level of bachelor degree of nursing 57.4, the most patient safety training was followed once 59.6, the averagexUniversitas Indonesialength of sample work was two years. This study found that the provision of WHO based interventions PSCG was able to increase the competence of nurses in identifying pre OSCE score 57.29 13.81 post OSCE score 84.58 7.37, p 0,000 and able to decrease incidence identification measured in the period of one month before and after the intervention pre incident 12.50 2.38 post incident 7.25 0.95 p 0.006.
Conclusion: Implementation of WHO based interventions PSCG able to increase nurse 39 s competence in performing identification assessed through OSCE method and able to decrease the incidence of misidentification at Bali Royal Hospital. Keywords WHO PSCG, misidentification, nurse competence.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50208
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>