Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indriyaningsih
"ABSTRAK
Dosen merupakan sumber daya manusia utama dalam universitas,
keberlangsungan dan keberhasilan universitas tergantung dari dosen-dosennya.
Hanya dosen yang memiliki komitmen tinggi pada universitas yang mau
melibatkan diri dalam kegiatan yang mengembangkan universitas. Komitmen
organisasi menggambarkan hubungan karyawan dengan organisasi yang
mempunyai implikasi terhadap keputusan karyawan untuk tetap tinggal atau
keluar dari organisasi.
Penelitian Ali Nina (2002) menemukan bahwa komitmen organisasi
dipengaruhi oleh faktor pribadi dan faktor lingkungan. Salah satu faktor
lingkungan yang mempengaruhi komitmen organisasi adalah iklim psikologis.
Iklim psikologis adalah persepsi karyawan terhadap situasi dan kejadian dalam
lingkungan kerja.
Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah apakah ada
hubungan yang bermakna antara iklim psikologis dengan komitmen dosen pada
universitas ?. Penelitian ini akan menggunakan Organizational Commitment
Questionnaire dari Allen dan Meyer (1990) yang terdiri dari tiga komponen
komitmen yaitu, komitmen afektif, komitmen rasional, dan komitmen normatif.
Ketiga komponen komitmen ini dapat dialami karyawan secara bersama-sama
dengan derajat yang berbeda. Untuk mengukur iklim psikologis akan digunakan
Psychological Climate Questionnaire dari James dan Selis (1981) yang terdiri dari
dimensi karakteristik peran, karakteristik pekerjaan, karakteristik manajemen, dan
karakteristik kelompok.
Responden dalam penelitian ini adalah dosen tetap pada Universitas
Pancasila yang telah bekeija minimal satu tahun. Jumlah responden dalam
penelitian ini sejumlah 101 dosen yang dipilih berdasarkan accident sampling.
Selain menyelidiki hubungan antara iklim psikologis dengan komitmen dosen
pada Universitas Pancasila, peneltian ini juga akan melihat gambaran iklim
psikologis dan gambaran komitmen dosen pada universitas. Untuk mengetahui
hubungan antara iklim psikologis dengan komitmen organisasi akan digunakan
korelasi pearson's product moment. Sebagai analisis tambahan akan diteliti
hubungan karakteristik pribadi yang terdiri dari jenis kelamin, usia, status
pernikahan, tingkat pendidikan dan lama kerja dengan komitmen organisasi.
Dari hasil peneltian ditemukan bahwa iklim psikologis berhubungan
dengan komitmen dosen pada Universitas Pancasila. Semua dimensi iklim psikologis juga berhubungan dengan ketiga komponen komitmen, kecuali
karakteristk peran dan karakteristik pekerjaan tidak berhubungan dengan
komitmen rasional. Dari penelitian ini juga diperoleh hasil bahwa iklim psikologis
yang dipersepsikan dosen Universitas Pancasila tergolong agak baik dan
komitmen dosen pada Universitas Pancasila tergolong sedang Pada analisis
tambahan ditemukan bahwa karakteristik pribadi yang berhubungan dengan
komitmen organisasi hanya jenis kelamin, sedangkan usia, status pernikahan,
tingkat pendidikan, dan lama bekerja tidak berhubungan dengan komitmen dosen
pada universitas.
Berdasarkan hasil penelitian saran yang dapat diberikan pada penelitian ini
adalah memperluas sampel penelitian, menambah metode wawancara,
menghubungkan komitmen organisasi dengan variabel pribadi dan lingkungan
lain. Untuk Universitas Pancasila saran yang dapat diberikan adalah
meningkatkan manajemen partisipatif, mengatur alur komunikasi dan menata
lingkungan kerja dalam universitas."
2003
S3225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sesty Liandry
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai iklim psikologis di lembaga ?X? yang merupakan lembaga milik negara non kementerian di Indonesia. Dengan mengetahui iklim psikologis lembaga ?X? dapat diberikan saran intervensi yang sesuai guna memperbaiki iklim psikologis untuk meningkatkan kesiapan berubah anggota organisasi. Kesiapan berubah ini terkait dengan kesiapan anggota organisasi dalam menjalankan program reformasi birokrasi. Hasil menunjukkan bahwa iklim psikologis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesiapan berubah dan dimensi iklim psikologis yang rendah secara signifikan sehingga perlu diintervensi adalah dimensi kebermaknaan. Strategi intervensi yang sesuai untuk dimensi kebermaknaan adalah intervensi terhadap pengelolaan sumberdaya manusia, seperti sosialisasi, penetapan target, penilaian kinerja dan sistem penghargaan.

ABSTRACT
This research is about the psychological climate at non-department state owned "X" institution in Indonesia. By knowing the psychological climate at "X" institution, a suitable intervention to improve psychological climate to increase organization members' readiness for change can be suggested. Readiness for change is associated with readiness member of organization in executing beaureaucracy reformation program. The result of the research shows that psychological climate has significant influence to readiness for change and the lowest dimension that will need to be intervened is meaningfulness. Intervention strategy which is deemed most appropriate for meaningfulness is intervention to human resources management, such as socialization, goal setting, performance management, and recognition system."
2012
T30678
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Noviana Budiyanti
"Penelitian ini adalah mengenai tingkat organisasi pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk membuklikan bahwa ada hubungan antara orientasi pembelajaran individu, iklim psikologis dan dukungan konteks organisasi dengan tingkat organisasi pembelajaran. Organisasi pembelajaran adalah suatu bentuk organisasi ideal yang merupakan kemampuan organisasi untuk terus menerus dapat menyesuaikan diri dan bertahan dalam menghadapi perubahan di era globalisasi. Penelitian ini perlu dilakukan karena organisasi pembelajaran perlu dikembangkan di setiap perusahaan agar dapat berlahan dan memiliki keunggulan berkompetisi dalam persaingan bisnis yang begitu tinggi.
Penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang dibutuhkan dalam mengembangkan organisasi pembelajaran berdasarkan teori Senge - the- Fitth Discipline yang terkenal dengan sebutan ‘ Mr Lerning Organization" Lima disiplin dalam organisasi pembelajaran tersebut adalah personal mastery dan mental models yang merupakan faktor individual; shared vision dan team teaming yang merupakan faktor interaksi sosial-lingkungan; serta system thinking yang merupakan faktor organisasional. Subyek penelitian adalah para kalyawan yang bekerja di beberapa perusahaan dan bidang industri pabrikasi dan jasa-layanan yang telah beroperasi minimal 5 tahun. Subyek penelitian ini diambil dengan Cara convenience sampiing dengan kriteria minimal pendidikan SMU dan telah bekerja minimal satu tahun. Total sampel berjumlah 276 karyawan dan level staf pelaksana sampai manajer. Pengukuran tingkat organisasi pembelajaran menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Rosengarten (1999); orientasi pembelajaran indlvidu (Martinez,1997); iklim psikologis (James & Sells,1981); Dukungan Konteks Organisasi (Chang & Lee, 2000; Edmondson ,1999). Hasil penelitian menunjukkan bahwa orienlasi pembelajaran individu, iklim psikologis dan dukungan konteks organisasi secara bersama memiiiki hubungan yang signihkan dengan tingkat organisasi pernbelajaran. Hal menarik yang ditemukan dalam pénelitian ini bahwa orientasi pembelajaran individu tidak
memiliki hubungan Iangsung dengan tingkat organisasi pembelajaran, tetapi melalui variabei Iain sebagai variabel moderator. Hal ini memperkuat teori Senge (1990) dan Pautzke (1989) bahwa pembelajaran individu secara tidak langsung mempengaruhi organisasi pembeiajaran. Sedangkan faktor yang paling dominan dalam organisasi pembetajaran adalah dukungan konteks organisasi dan iklim psikologis. Hal ini berarti dalam rnewujudkan organisasi pernbelaiaran pendekatan organisasional atau sistem Iebih berperan yaitu perlunya dukungan konteks organisasi yang mendorong individu-individu dalam organisasi unluk berpikir secara holistik dan sistemik, bukan parsial."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farandry Rahmadian
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan sikap percaya pada pemimpin dan iklim psikologis terhadap komitmen perubahan. Penelitian ini dilakukan di organisasi pemerintahan di Jakarta. Kuesioner yang digunakan diadaptasi dari 3 alat ukur, yaitu: Commitment to Change Inventory, Trust in the Leader Inventory, dan Psychological Climate Inventory. Ketiga alat ukur ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Hasil penelitian N=109 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara sikap percaya pada pemimpin dan komitmen perubahan r=.196, p.

ABSTRACT
The Purpose of this research is to study the correlations of trust in the leader and psychological climate on commitment to change. This research was conducted in the government organization in Jakarta. The instruments for this research were commitment to change inventory, trust in the leader inventory, and psychological climate inventory. The instrument was translated into Bahasa. The result of this research showed that there were a significant correlation between commitment to change and trust in the leader r .196, p"
2017
S70144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lufiana Harnany Utami
"Kepercayaan pribadi adalah salah satu komponen yang harus ada pada individu seorang guru yang oleh Bandura diterjemahkan sebagai self efficacy guru. Self efficacy guru merupakan keyakinan guru akan kemampuannya untuk mengelola tugasnya secara profesional dalam proses pembelajaran, menjalankan peran-perannya sebagai seorang guru serta menghadapi tuntutan lugas lainnya dalam berbagai situasi yang terjadi Penelitian ini adalah mengenai self-efficacy guru di Sekolah Madania.
Tujuan penelitian ini ialah
(1) membuktikan apakah trait kepribadian sebagai faktor pribadi berhubungan dengan self-efficacy guru dan memberikan kontribusi pada pembentukan self-efficacy guru di Madania
(2) membuktikan apakah iklim psikologis sekolah sebagai faktor
lingkungan berhubungan dengan self-efficacy guru di Madania dan
(3) membuktikan bahwa apakah trait kepribadian dan iklim psikologis sekolah secara bersama-sama berhubungan dengan self-efficacy guru serta melihat mana yang lebih besar kontribusinya pada pembentukan self-efficacy guru di Madania.
Sampel penelitian ini adalah 120 orang guru yang ada dalam tahun ajaran 2003/2004 di Sekolah Madania. Alat ukur yang digunakan adalah skala NEO big five yang dikembangkan oleh Costa dan McCrae, skala self efficacy guru yang dikembangkan oleh Bandura serta angket iklim psikologis sekolah yang disusun bcrdasarkan dimensi iklim psikologis organisasi dari James dan Sells. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lrair kepribadian dengan self-efficacy menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan. Dari kelima trait kepribadian yang ada, ternyata trail kepribadian extraversion consctentionsnes dan openness yang memberikan kontribusi sccara signifikan dalam pembentukan self-qiicacy sedangkan trair kepribadian neuriticsm dan agreeableness terlihat tidak signifikan kontribusinya. Iklim psikologis sekolah dengan self-efficacy juga menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan Demikian pula dengan variabel trait kepribadian dan iklim psikologis sekolah yang secara bersama-sama memberikan kontribusi terhadap self-efficacy secara signifikan.
Saran utama yang diajukan kepada Madania adalah memberikan perhatian pada penciptaan iklim psikologis sekolah yang positif guna mendorong meningkatnya self-efficacy guru. Berdasarkan hasil penelitian yan didapat, disarankan untuk melakukan penelitian yang melibatkan subyek dari beberapa sekolah agar hasilnya dapat digeneralisir untuk populasi yang lebih luas. Sebaiknya dibedakan pula self-efficacy guru secara umum seperti yang dilakukan pada penelitian ini dengan self-efficacy yang terfokus pada pengajaran di kelas."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bayu Rizky Felindra
"Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji keterlibatan sumber daya manusia dalam organisasi, khususnya pengaruh kesesuaian pekerjaan (job fit), komitmen afektip (affective commitment) dan iklim psikologis (psychological climate) terhadap keterlibatan anggota (employee engagement) organisasi pada Ditlantas Polda Metro Jaya. Oleh karena itu penelitian ini ditujukan untuk mengkaji persepsi anggota polisi terhadap variabel kesesuaian pekerjaan (Job fit), komitmen afektif (affectice commitment), iklim psikologis (psychological climate) dan keterlibatan anggota polisi di organisasi kepolisian Ditlantas Polda Metro Jaya dan pengaruh kesesuaian pekerjaan (Job Fit), komitmen afektif (Affective Commitment), iklim psikologis (Pschological Climate) terhadap keterlibatan kerja (Work Engagement) anggota polisi di organisasi kepolisian Ditlantas Polda Metro Jaya.
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah Sebanyak 180 orang. Pengumpulan data menggunakan skala Likert dengan 5 tingkatan skala pengukuran. Analisis ini menggunakan metode partial least square (PLS) dengan software smartPLS 3.0. yang digunakan untuk pengukuran model (outer model, pengukuran model struktural (inner model) dan pengujian hipotesis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan anggota memiliki rata-rata 3,88, iklim psikologis memiliki rata-rata sebesar 3,71, dan kesesuaian pekerjaan memiliki rata-rata sebesar 3,66, komitmen afektif memiliki rata-rata sebesar 3,70, yang semuanya memiliki kategori tinggi. Hasil uji perbedaan menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada variable keterlibatan anggota, iklim psikologis, kesesuaian pekerjaan dan komitmen afektif dan semua hasil uji hipotesis penelitian ini diterima.

This research was conducted to examine the involvement of human resources in the organization, especially the effect of job suitability, affective commitment and psychological climate on employee engagement in the Traffic Directorate of Metro Jaya Regional Police. Therefore this study is aimed at examining the perception of police members on job suitability variables, affective commitment, psychological climate and the involvement of police members in the Traffic Directorate of Metro Jaya Regional Police organization and the effect of job suitability, affective commitment, psychological climate to the work engagement of police officers in the Jakarta Metropolitan Police organization.
The number of samples in this study were 180 people. Data collection uses a Likert scale with 5 levels of measurement scale. This analysis uses the method of partial least square (PLS) with smartPLS 3.0 software. used for measurement models (outer models), measurement of structural models (inner models) and hypothesis testing.
The results showed that the involvement of members had an average of 3.88, the psychological climate had an average of 3.71, and job suitability had an average of 3.66, affective commitments had an average of 3.70, all of which has a high category. The difference test results stated that there were no significant differences in the variables of member involvement, psychological climate, job suitability and affective commitment and all the results of the hypothesis test of this study were accepted.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T55469
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library