Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sinamo, Jansen H.
Jakarta: Institut Darma Mahardika, 2006
302.224 4 JAN k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Pembinaan Rohani (BAPINROH), 2000
297.4 BAD a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Trana Jaya
Abstrak :
Etos kerja merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Secara umum etos kerja di Indonesia masih rendah namun ada juga yang memiliki etos kerja tinggi. Mereka adalah orang-orang yang mewujudkan sesuatu yang fenomenal dan kontribusinya dikenang oleh orang banyak. Di antara mereka adalah para pelopor lembaga pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara amanah dan motivasi dengan etos kerja kader Hidayatullah yang telah berhasil mengembangkan lembaga ini di berbagai daerah. Hasil penelitian menunjukan bahwa amanah dan motivasi memiliki korelasi yang signifikan dengan nilai determinasi sebesar 42, 6%. Amanah memiliki kontribusi yang sangat tinggi yaitu sebesar 41,5% sedangkan kontribusi motivasi sangat kecil, yaitu sebesar 0,0324%. Penelitian ini menghasilkan persamaan regresi, yaitu Etos Kerja = 49,864 + 0,693 Amanah + 0,132 Motivasi. Koefisien regresi 0,693 menunjukkan bahwa jika setiap sifat amanah bertambah +1 poin, maka etos kerjanya akan bertambah 0,693 poin. Sedangkan koefisien regresi 0,132 menunjukkan bahwa jika motivasi seseorang bertambah +1 poin, maka etos kerjanya akan bertambah juga sebesar 0,132 poin.
Work ethic is very important things in improving the quality of human resources. Generaly, the work ethic in Indonesia is still low but there also has a high work ethic. They are the pioneers who create something phenomenal and his contribution is remembered by many people. Among of them is the pioneer educational institutions. This study aims to examine the relationship between trustworthiness (amanah) and motivation with the Hidayatullah pioneer work ethic. They were the volunteers who participated founded Hidayatullah Hidayatullah Hidayatullah or cadres assigned to initiate the branch. The results showed that trustworthiness (amanah) and motivation have a significant correlation with the determination of 42, 6%. Trustworthiness (amanah) has a very high contribution that is equal to 41.5% while the contribution of motivation is very small, amounting to 0.0324%. This research resulted in the regression equation, the Ethos Work = 49.864 + 0.693 trustworthiness (amanah) + 0.132 motivation. Regression coefficient of 0.693 indicates that if each trait increased mandate +1 points, then his work ethic will get 0.693 points. While the regression coefficient of 0.132 indicates that if one's motivation increases +1 points, then his work ethic will also increase by 0.132 points.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2011
T29870
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
As the biggest archipelago state,Indonesia plays a pivotal role in the world's maritime industry.And,indeed,the country has been doing so through supplying seafers to main crewing market in Europe,North America and Far East....
JUPERKO
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fuad Wahyu Hidayat
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui sejauh mana tingkat Etos Kerja Instruktur dan Kepuasan Kerja Instruktur di Balai Latihan Kerja Yogyakarta. (2) Mengungkap hubungan antara Kepuasan Kerja Instruktur dengan Etos Kerja Instruktur di Balai Latihan Kerja Yogyakarta. Sampel penelitian ini berukuran 38 responden yang diperoleh secara populasi dari 6 kejuruan yaitu : Kejuruan Teknologi Mekanik, Teknik Otomotif, Teknik Bangunan, Teknik Listrik, Tataniaga dan aneka kejuruan. Data ini dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner, analisa data dilakukan secara kuantitatif dengan statistik deskriptif, korelasi produk moment dan regresi. Interpretasi dari hasil analisis data menggunakan tarif signifikansi 5%. Hasil uji reliabilitas instrumen Etos Kerja Instruktur dan Kepuasan Kerja Instruktur masing-masing sebesaar 0,734 dan 0,696. Hasil analisis diskriptif menunjukkan (1) Etos Kerja Instruktur tergolong dalam kategori tinggi dan Kepuasan Kerja Instruktur tergolong dalam kategori tinggi. Hasil analisis korelasi menemukan adanya (2) hubungan yang positip dan signifikan antara Kepuasan Kerja Instruktur dengan Etos Kerja Instruktur di Balai Latihan Kerja Yogyakarta dengan korelasi r = 0,819.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanty Wijayani
Abstrak :
Penelitian mengenai Budaya Kinerja yang dilaksanakan pada Inspektorat Jenderal Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dengan populasi seluruh pegawai sebagai responden sejumlah 173 orang, yang mengembalikan kuesioner berjumlah 132 (76, 3%), dijadikan sebagai sampel penelitian. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan penelitian yaitu untuk mengetahui perbedaan budaya antar unit yang terdiri dari 5 (lima) unit yaitu Sekretariat Inspektorat Jenderal, Inspektorat I, Inspektorat II, Inspektorat III dan Inspektorat IV. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Analisis Faktor Dengan Pendekatan Komponen Utama, Analisis Faktor Kembali dan Analisis Median, dari hasil analisis tersebut didapatkan hasil berupa 7 (tujuh) Budaya (Budaya Etos Kerja,Budaya Setempat, Budaya Komitmen Terhadap Pekerjaan, Budaya Keunggulan Bersaing, Budaya Pemenuhan Kebutuhan, Budaya Pelimpahan Kewenangan dan Budaya Taat Norma), sehubungan dengan permasalahan penelitian maka dengan analisis median dapat ditentukan budaya kuat, budaya lemah dan budaya di ambang pintu. Ada 1 (satu) Budaya kuat yaitu Budaya Etos Kerja, dan 7 (tujuh) Sub Budaya (Budaya Lingkungan Kerja, Kesejukan Lingkungan Kerja, Rasional, Penguasaan Diri, Proaktif di Lingkungan Pekerjaan, Kewenangan di Lingkungan Pekerjaan dan Perhatian pada Perkerjaan). Sedangkan Budaya lemah terdiri dari 6 (enam) Budaya yaitu Budaya Setempat, Budaya Komitmen Terhadap Pekerjaan, Budaya Keunggulan Bersaing, Budaya Pemenuhan Kebutuhan, Budaya Pelimpahan Kewenangan dan Budaya Taat Norma, sedangkan Sub Budaya Lemah terdiri dari 8 (delapan) yaitu Budaya Kepemimpinan Diri, Optimisme Diri, Pengawasan di Lingkungan Pekerjaan, Menciptakan Peluang di Lingkungan Pekerjaan, Kerja Kelompok di Lingkungan Pekerjaan, Keberanian, Kehormatan serta Kepedulian terhadap Tradisi. Budaya di ambang pintu hanya ada 1 (satu) yaitu Sub Budaya Kepedulian terhadap kebiasaan yang sudah ada. Berdasarkan unit kerja terdapat perbedaan budaya dan pola budaya pada tiap masing-masing unit, unit Sekretariat Inspektorat Jenderal mempunyai pola budaya yang lebih berimbang antara budaya kuat, budaya lemah dan budaya di ambang pintu, sedangkan unit lain lebih banyak budaya lemahnya bahkan untuk Inspektorat III semua adalah budaya lemah. Berdasarkan penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, adanya perbedaan pola budaya yang tergambar dan terlihat dalam setiap unit dapat disebabkan karena jumlah responden yang kurang berimbang.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T9863
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Rintayani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar variabel etos kerja dan daya saing memberikan pengaruh terhadap variabel prestasi kerja. Pada masa perkembangannya, manusia memiliki tugas perkembangan termasuk dalam perkembangan karir dan kematangan berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku dalam agama dan masyarakat. Etos kerja dan daya saing merupakan bagian dari kematangan berperilaku dan kekuatan individu dalam mencapai prestasi kerja. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 30 manager, dengan tingkatan jabatan pada tataran manajerial yaitu manajer atas, menengah dan bawah. Metode pengambilan sampel menggunakan non probability sampling. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan deskripsi kuantitatif, dengan model korelasi dan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etos kerja memiliki korelasi positif yang signifikan, sedangkan daya saing memiliki korelasi positif yang tidak signifikan. Etos kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap prestasi kerja. Secara bersama-sama variabel etos kerja dan daya saing memiliki pengaruh yang tidak signifikan dan memberikan kontribusi sebesar 9.8% terhadap variasi variabel prestasi kerja. ...... This research conducted to determine the influence of work ethic and competitiveness toward job performance. In their growth, people have duties such as career development and mature behavior based on morality and religion values. Work ethic and competitiveness are the sides that propel people to gain of job performance. The numbers of sample in this research are 30 managers, at level top manager, middle manager and low manager. The sampling method uses non probability sampling. All data analyzed by descriptive quantitative method with correlation and multiple regression models. The result shows that work ethic has significant positive correlation with job performance, and competitiveness has positive correlation but not significant. Work ethic has significant influence toward job performance. However work ethic and competitiveness together have no significant influence toward job performance. Both can explain 9.8% variation from variable job performance.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Wahyuningtyas
Abstrak :
ABSTRAK
Artikel ini membahas mengenai hal ndash; hal yang berpengaruh dalam upaya mobilitas sosial pada kelompok imigran internasional asal Cina di Indonesia. Teori migrasi menyebutkan bahwa perpindahan penduduk terjadi dari negara maju ke negara berkembang. Tapi, berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini menemukan bahwa imigran internasional di Indonesia berpindah dari negara maju ke negara berkembang. Dengan pendekatan kuantitatif dan teknik purposive sampling terhadap lima puluh orang imigran internasional asal Cina penelitian ini menguji dua variabel yang dianggap berpengaruh, yaitu tingkat pendidikan dan identitas etnis. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara tingkat pendidikan dan identitas etnis terhadap mobilitas sosial. Tetapi, hasil penelitian menggiring pada temuan baru yang menjadi kunci mobilitas sosial imigran internasional, yaitu relasi, peluang sektor informal, dan etos kerja.
ABSTRACT This article discusses about correlating factors on social mobility of Chinese Mainland Immigrants in Indonesia. migration theory states that the movement happened form developing to developed countries. But, in contrast to previous studies, this study found that international migrants in Indonesia moved form developed to developing countries. With the quantitative approach and purposive sampling techniques to fifty international immigrants of Chinese mainland this study tested the two variabels that are considered influential, level of education and ethnic identity. This study found that there is a negative relationship between level of education and ethnic identity on social mobility. However, research results leads to new findings are the key to social mobility of immigrants, namely chances of informal sector, economic relation, and work ethic.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S66115
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wardaty Ahmar
Abstrak :
Artikel ini membahas mengenai pengaruh Konfusianisme terhadap etos kerja kaum Tionghoa pedagang. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah penelitian kualitatif berbasis konsep budaya Konfusianisme untuk menganalisis etos kerja kaum Tionghoa pedagang. Analisis dilakukan berlandaskan hasil penelitian terdahulu yaitu Theressa (2017) yang membahas mengenai kaum Tionghoa pedagang di Pasar Tengah Pekanbaru, penelitian Amalia dan Bayu (2015) mengenai kaum Tionghoa pedagang di Pasar Semawis Semarang, Stefanus dan Reinhard (2014) yang membahas kaum Tionghoa pedagang di Jakarta, dan penelitian Wahyudi (2015) mengenai kaum Tionghoa pedagang di Desa kalibaru wetan Banyuwangi. Konfusius mengajarkan prinsip ren 仁 , yi义 , li 礼dan zhi 智 yang dapat digunakan sebagai dasar etos kerja. Hasil analisis menunjukkan bahwa doktrin Konfusius tersebut berpengaruh terhadap etos kerja kaum Tionghoa pedagang. Doktrin Konfusius tersebut mendorong kaum Tionghoa pedagang memiliki sikap pekerja keras, jujur, tanggung jawab, dan disiplin dalam bekerja. ......This article examines the influence of Confucianism on the work ethic of Indonesian Chinese sellers.The method used in this article is qualitative research based on the concept of Confucian culture to analyze the work ethic of the Indonesian Chinese seller. The analysis was carried out based on the results of previous researchers, namely Theressa (2017) who research about the Indonesian Chinese Seller in the Pasar Tengah Pekanbaru, Amalia and Bayu (2015) research on the Indonesian Chinese Seller in the Pasar Semarang Semawis, Stefanus and Reinhard (2014) research on Indonesian Chinese Seller in Jakarta, and Wahyudi (2015) research on Indonesian Chinese Seller in Kelurahan Kalibaru Wetan, Banyuwangi. Confucius taught the principles of ren 仁 , yi义 , li 礼, and zhi 智 which can be used as a basis for work ethic. The results of the analysis show that the Confucian doctrines have an effect on the work ethic of the Indonesian Chinese Seller. The Confucian doctrine encouraged the Indonesian Chinese Seller to have a hardworking, honest, responsible, and disciplined attitude in their work.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nur Alam Muhajir
Abstrak :
Pertumbuhan restoran halal di Indonesia saat ini terus mengalami peningkatan. Peluang bisnis restoran halal di Jakarta terbilang cukup tinggi. Selain karena penduduknya yang mayoritas muslim, dengan semakin meningkatnya kesadaran akan kesehatan, potensi pasar makanan halal menjadi lebih besar bahkan mampu menarik konsumen dari kalangan non-Muslim. Etika kerja Islam dapat menjadi kunci utama untuk membangun motivasi dan mengarahkan sumber-sumber daya insani restoran halal agar mampu bekerja optimal dengan berlandaskan nilai-nilai Islam. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan etika kerja Islam oleh para karyawan yang bekerja di restoran bersertifikat halal di DKI Jakarta terhadap komitmen organisasi dan pada kinerja. Penelitian ini menggunakan uji analisis Partial Least Square (PLS) dengan sampel karyawan restoran halal di DKI Jakarta.  Dari penelitian yang dilakukan, peneliti menemukan bila Etika kerja Islam terbukti secara statistik berpengaruh positif terhadap affective commitment, continuance commitment, dan normative commitment.  Etika kerja Islam juga terbukti secara statistik berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Affective commitment, maupun continuance commitment tidakterbukti memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan (job performance). Variabel normative commitment terbukti berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (job performance). ......The growth of halal restaurants in Indonesia is currently increasing, therefore, the opportunity for halal restaurant business in Jakarta is quite high. Apart from being a Muslim-majority population, with increasing awareness of health, the potential of the halal food market is even greater and able to attract consumers from non-Muslims. Islamic work ethics can be the main key to building motivation and directing halal restaurant human resources to be able to work optimally based on Islamic values. This study aims to determine the application of Islamic work ethics by employees who work in halal-certified restaurants in Greater Jakarta towards organizational commitment and on performance. This study used Partial Least Square (PLS) analysis with employees of halal restaurants in Greater Jakartaas the sample of this research. From the research conducted, the researcher found that the Islamic work ethic was statistically proven to have a positive effect on affective commitment, continuance commitment, and normative commitment. Islamic work ethics are also proven to be statistically positive effect on employee performance. Affective commitment, and continuance commitment are not proven to have impacton employee performance (job performance). Normative commitment variables proved to have a positive effect on employee performance (job performance).
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>