Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alfi Maulani
Abstrak :
ABSTRAK
Bilangan keterhubungan pelangi dari suatu graf G, disimbolkan rc G , adalah banyaknya warna minimal yang diperlukan untuk mewarnai busur-busur di G sedemikian rupa sehingga setiap pasang simpul dapat dihubungkan oleh suatu lintasan yang warnanya berbeda semua. Bilangan keterhubungan pelangi kuat dari suatu graf G, disimbolkan src G , adalah banyaknya warna minimal yang diperlukan untuk mewarnai busur-busur di G sedemikian rupa sehingga setiap pasang simpul dapat dihubungkan oleh suatu lintasan geodesik lintasan terpendek yang warnanya berbeda semua. Operasi korona graf G terhadap H, dinotasikan G ? H menghasilkan graf baru dengan konstruksi mengambil 1 salinan graf G dengan n simpul dan n salinan H1, H2, . . . , Hn dari H, lalu menghubungkan simpul dari G ke setiap simpul di Hi. Tesis ini meliputi hasil kajian tentang rc dan src pada beberapa kelas graf korona yang terkait dengan Pm, Fm dan Wm.
ABSTRACT
The rainbow connection number of a graph G, denoted by rc G , is the smallest number of colors needed to color the edges of G such that every pair of vertices is connected by a path consisting of different colors. The strong rainbow connection number of a graph G, denoted by src G , is the smallest number of colors needed to color the edges of G such that every pair of vertices is connected by a geodesic path shortest path consisting of different colors. Operation corona graph G to H, denoted by G H is obtained from new graph with construction by taking one copy of G with n vertices and n copies of H1, H2, . . . , Hn from H and then joining the ith vertex of G to every vertex of Hi. This thesis contains some results regarding the rc and src for some corona graphs which has relation with Pm, Fm and Wm.
2018
T49557
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ekaria
Abstrak :
This research was aimed to examine the relevance of the Farmers? Term of Trade (FTT) formula (Modified Laspeyres) by comparing with the Modified Laspeyres Plus and the Fisher-WM formulas. The result presented that FTT of Food Crop applying Fisher-WM had nearly similar patterns with the Modified Laspeyres, while the Modified Laspeyres Plus tended to fluctuative patterns. The FTT Fisher-WM had similar pattern with share of nonfood expenditure, farmers? purchasing power, and farming cost. Foreasting of FTT (Fisher-WM) showed nearly similar result with FTT of BPS-Statistics Indonesia published in October and November 2013. The welfare quality of the food crop farmers in West Java, Banten, and DIY provinces was categorized as high welfare level; in Central and East Java provinces was categorized as middle welfare level; in Bali, West and East Nusa Tenggara provinces was categorized as low welfare level. Based on the results, the Modified Laspeyres formula has been still relevant to be applied, except in revealing the seasonal pattern of food crop production as shown by the Fisher-WM.
Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS-Statistics Institute Jakarta, 2014
JASKS 6:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Ekoningsih
Abstrak :
Citra adalah bayangan atau gambaran angan yang ada dalam pikiran dan mental pembaca, sedangkan citraan adalah sarana pembentuk citra itu sendiri yang diungkapkan melalui bahasa. Sarana pembentuk citra itu berawal dari sistem pengindraan, gerak, dan pikiran manusia. Dengan demikian citraan-citraan itu adalah citraan penglihatan, pendengaran, penciuman, pencecapan, perabaan, gerak, dan pikiran. Citraan yang berfungsi untuk menimbulkan suasana khusus itu telah dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin oleh Abdul Hadi Widji Muthari. Penyair ini banyak menggunakan citraan-citraan itu untuk memberikan suasana dan efek khusus dalam setiap sajaknya. Ke-31 buah. sajaknya yang diambil dari kumpulan Anak Laut Anak Angin menjadi bahan analisis dalam skripsi ini. Dari hasil analisis itu telah didapat kesimpulan bahwa Abdul Hadi cenderung lebih banyak menggunakan citraan pikiran. Penggunaan citraan itu menimbulkan efek yang sangat berarti bagi pembaca. Efek penggunaan citraan pikiran membuat pembaca dituntut untuk memikirkan beberapa kali agar dapat rnenangkap apa yang ingin diungkapkan oleh penyair dengan sajak itu. Ke-31 sajak yang dijadikan media analisis ini, diharapkan telah dapat mewakili sajak-sajak Abdul Hadi yang telah terkumpul dalam sepuluh kumpulan. Kumpulan yang terpilih ini merupakan gabungan dari kumpulan-kumpulan terdahulu, seliingga pemilihan atas ke-31 sajak itu dianggap dapat mewakili sajak-sajak yang telah diciptakan oleh Abdul Hadi WM.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11210
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faris Al Ghifari
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai pelayanan kesehatan jiwa di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Buitenzorg tahun 1882-1897. Reformasi kesehatan jiwa di Eropa pada awal abad ke-19 memperkenalkan metode baru yang lebih modern dalam merawat pasien gangguan jiwa, yang dikenal dengan moral treatment (terapi moral). Reformasi serupa juga ingin diterapkan pemerintah Belanda di koloninya, Hindia-Belanda. Hal ini disebabkan karena kondisi pelayanan kesehatan jiwa di sana sangatlah buruk dan beberapa penderita gangguan jiwa ada yang membahayakan masyarakat. Kemudian pemerintah kolonial Belanda berupaya mendirikan rumah sakit jiwa pertama di Buitenzorg atau yang dikenal dengan nama Het Krankzinnigengesticht Buitenzorg pada tahun 1882. Rumah sakit tersebut menerapkan metode perawatan yang sama seperti yang sedang berkembang di Eropa. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari tahapan heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Penulis menemukan bahwa reformasi kesehatan jiwa tersebut telah menghapus stigma lama yang menyatakan gangguan jiwa tidak dapat disembuhkan karena berkaitan dengan hal-hal yang sifatnya metafisik. Lalu para ilmuan psikiatri berlomba-lomba mencari cara menyembuhkan penderita gangguan jiwa dengan pendekatan yang lebih ilmiah. Penelitian ini mendapat kesimpulan bahwa metode perawatan psikiatri modern yang berkembang di Eropa pada abad 19, turut mempengaruhi pemulihan pasien gangguan jiwa di Hindia-Belanda. ......This study discusses mental health services at the Buitenzorg Mental Hospital in 1882-1897. Mental health reforms in Europe at the beginning of the 19th century introduced a new, more modern method of treating mental patients, known as moral treatment. Similar reforms also wanted to be implemented by the Dutch government in its colony, the Dutch East Indies. This is because the condition of mental health services there is very bad and some people with mental disorders are a danger to the community. Then the Dutch colonial government attempted to establish the first mental hospital in Buitenzorg or known as Het Krankzinnigengesticht Buitenzorg in 1882. The hospital implementing the same treatment methods as those developing in Europe. This research uses historical method which consists of heuristic, critique, interpretation and historiography stages. The author finds that the psychiatry reform have removed the old stigma that mental disorders cannot be cured because they are related to things that are metaphysical in nature. Then the psychiatrist scientists are competing to find ways to cure people with mental disorders with a more scientific approach. This study concluded that modern psychiatric treatment methods that developed in Europe in the 19th century, also influenced the recovery of mental patients in the Dutch East Indies.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library