Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Roma Rita Oktaviyanti
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas analisis yuridis perlindungan konsumen terhadap penawaran voucher wisata yang dilakukan oleh PT. Angkasa Pura Pariwisata Indonesia. PT. Angkasa Pura Pariwisata Indonesia diduga telah melakukan pelanggaran-pelanggaran dalam hal penawaran voucher wisata yang telah ditentukan oleh Undang-undang Perlindungan konsumen. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian yuridis normatif, dengan menggunakan data sekunder. PT. Angkasa Pura Pariwisata Indonesia telah melakukan pelanggaran. Sehingga menimbulkan sengketa antara PT. Angkasa Pura Pariwisata Indoneseia dengan konsumennya. Adapun dalam penyelesaian sengketa dilakukan di luar pengadilan melalui Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia.
ABSTRACT
The focus of this study is the juridical analysis of consumer protection regarding travel voucher offer by PT. Angkasa Pura Pariwisata Indonesia. Travel voucher offer made by PT. Angkasa Pura Pariwisata Indonesia is alleged to have committed violations that have been determined by the Consumer Protection Act. The research methods used in this thesis is in the form of juridical-normative research, while also applying the secondary data. PT. Angkasa Pura Pariwisata Indonesia has been doing infraction, which triggers a dispute between PT. Angkasa Pura Pariwisata Indonesia with consumers. As for the resolution of dispute outside the courts is conducted through the foundation of Indonesia consumers organization.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S43838
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fatqur Hidayat
Abstrak :
Studi ini mencoba mengevaluasi dampak transisi dari bantuan pangan natura ke e-voucher terhadap rasio pemenuhan kebutuhan kalori harian. Kami membahas transisi program bantuan pangan di Indonesia, yaitu dari Program Beras Sejahtera (Rastra) dalam bentuk natura menjadi Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebagai program e-voucher. Data utama pada penelitian ini adalah hasil survei Badan Pusat Statistik yaitu Susenas 2017 untuk Program Rastra dan Susenas 2019 untuk BPNT. Untuk mengestimasi dampak dari kedua program, penelitian ini menerapkan metode mahalanobis distance matching (MDM) dengan algoritma Kernel matching serta dilengkapi dengan exact-matching dan regression adjustment. Pengukuran estimasi dampak dilakukan di tingkat nasional dan regional. Hasil estimasi di tingkat nasional menunjukkan bahwa program Rastra dan BPNT dapat meningkatkan rasio pemenuhan kebutuhan kalori harian masing-masing sebesar 2,4% dan 4,8%. Sementara itu, di tingkat daerah, dampak Program BPNT jauh lebih tinggi dibandingkan Program Rastra di hampir semua regional kecuali Mama-Papa yang dampaknya sangat kecil dan tidak signifikan. ......This study tries to evaluate the impact of the transition from in-kind food assistance to e-vouchers on the ratio of meeting daily calorie needs. We discussed the transition of food assistance programs in Indonesia, namely from the Rice Welfare Program (Rastra) as an in-kind transfer to the Non-Cash Food Assistance Program (BPNT) as an e-voucher program. The main data in this research are the survey data by the Indonesian Central Statistics Agency, namely the 2017 Susenas for the Rastra Program and the 2019 Susenas for BPNT. To estimate the impact of the two programs, this study applies the mahalanobis distance matching (MDM) method with the Kernel matching algorithm and is equipped with exact-matching and regression adjustment. Measurement of the estimated impact is carried out at the national and regional levels. The estimation results at the national level show that the Rastra and BPNT programs can increase the ratio of meeting daily calorie needs by 2.4% and 4.8%, respectively. Meanwhile, at the regional level, the impact of the BPNT Program is much higher than the Rastra Program in almost all regions except for the Mama-Papa where the impact is very small and insignificant.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helman Arif
Abstrak :
Fokus penelitian ini adalah optimalisasi model distribusi voucher Telkom yang sekarang digunakan PT Pos Indonesia Optimalisasi merupakan sebuah upaya yang dilakukan olch suatu pihak dalam meningkatkan efektivitas dan cfisiensi kinerja. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan sebuah alternatif model distribusi voucher Telkomsel yang lebih cfektif dan efisien dibandingkan dengan model distribusi youcher Telkomsel yang sekarang digunakan oleh PT Indonesia. Melalui penelitian ini diharapkan PT Pos Indonesia mendapatkanmasukan yang berguna bagi peningkatan kinerja distribusi voucher sesuai yang disyaratkan oleh Telkomsel dengan cara yang lebih efisien. Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan melalui wawancara secara mendalam dengan beberapa pihak dari PT Pos Indonesia dan Telkomsel Pendekatan penelitian yang digunakan dalam menganalisis permasalahan di antaranya adalah Comparative Performance of Delivery Nerwork Designs, Opsi model jaringan distribusi, Center of Gravity Method, Data Envelopment Analysis, serta Logistical Cost Trade off. Berdasarkan hasil analisis penelitian didapatkan model kombinasi antara Manufacturer/Distributor Storage with Customer Pickup dengan Retail Storage with Customer Pickup yang menggunakan 8 DC sebagai model distribusi voucher Telkomsel yang optimal......The focus of this study is to optimalize current Telkomsel's voucher distribution model used by PT Pos Indonesia An optimalization is an attempt to improve performance effectively and efficient. The purpose of this study is to acquire an. Telkomsel's voucher distribution model more effective and efficient compared with current voucher distribution model used by PT Pos Indonesia. This research expected to gain useful input for PT Pos Indonesia to improve voucher distribution performance required by Telkomsel in more efficient way Data used in research collected by doing deep interview with involved parties from both side, PT Pos Indonesia and Telkomsel. An approach used in this rescarch is to analyze several problems include Comparative Performance of Delivery Network Designs, Design Option for A Distribution Network, Center of Gravity Method, Data Envelopment Analysis, and Logistical Cost Trade-off Based on research analysis results produce a new model of combination between Manufacturer/ Distributor Storage with Customer Pickup and Retail Storage with Customer Pickup using 8 DC as optimum Telkomsel's voucher distribution model.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Helman Arif
Abstrak :
Fokus dari penelitian ini adalah optimalisasi model distribusi voucher Telkomsel yang sekarang digunakan PT Pos Indonesia. Optimalisasi merupakan sebuah upaya yang dilakukan oleh suatu pihak dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan sebuah alternatif model distribusi voucher Telkomsel yang lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan model distribusi voucher Telkomsel yang sekarang digunakan oleh PT Pos Indonesia. Melalui penelitian ini diharapkan PT Pos Indonesia mendapatkan masukan yang berguna bagi peningkatan kinerja distribusi voucher sesuai yang disyaratkan oleh Telkomsel dengan cara yang lebih efisien. Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan melalui wawancara secara mendalam dengan beberapa pihak dari PT Pos Indonesia dan Telkomsel. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam menganalisis permasalahan di antaranya adalah Comparaiive Performance of Delivery NetWork Designs, Opsi model jaringan distribusi, Center of Gravity Method, Data Envelopment Analysis, serta Logistical Cost Trade-off. Berdasarkan hasil analisis penelitian didapatkan model kombinasi antara Manufacturer/Distributor Storage with Customer Pickup dengan Retail Storage with Customer Pickup yang menggunakan 8 DC sebagai model distribusi voucher Telkomsel yang optimal. ......The focus of this study is to optimalize current Telkomsel’s voucher distribution model used by PT Pos Indonesia. An optimalization is an attempt to improve performance effectively and efficient. The purpose of this study is to acquire an alternative Telkomsel’s voucher distribution model more effective and efficient compared with cunent voucher distribution model used by PT Pos Indonesia. This research expected to gain useful input for PT Pos Indonesia to improve voucher distribution performance required by Telkomsel in more efficient way. Data used in research collected by doing deep interview with involved parties from both side, PT Pos Indonesia and Telkomsel, An approach used in this research is to analyze several problems include Comparative Performance of Delivery Network Designs, Design Option for A Distribution Network, Center of Gravity Method, Data Envelopment Analysis, and Logistical Cost Trade-off. Based on research analysis results produce a new model of combination between Manufacturer/ Distributor Storage with Customer Pickup and Retail Storage with Customer Pickup using 8 DC as optimum Telkomsel’s voucher distribution model.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T25771
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Saidi
Abstrak :
Penggunaan voucher elektronik terus meningkat hingga melebihi 95% dari total voucher yang digunakan. Mengingat bahwa voucher hal yang sangat penting bagi bisnis telekomunikasi maka operator elekomunikasi selular harus memiliki sistem distribusi yang handal. Tesis ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap sistem distribusi yang digunakan oleh PT XYZ, performansi dan pengembangannya ke depan dengan melihat pada kondisi eksternal dan internal perusahaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem distribusi PT XYZ yang menggunakan multi channel masih dapat berjalan efektif tetapi masih harus diperbaiki dari sisi performansi sistem untuk meningkatkan responsivenss terhadap pasar. Perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki service level agreement, edukasi kepada mitra distribusi, helpdesk yang harus bekerja selama 24 x 7 dan optimalisasi network. Dalam pengembangan sistem distribusi voucher ke depan perlu dipertimbangkan adanya inovasi sistem distribusi voucher elektronik. Pengembangan sistem yang dimaksud adalah dengan melakukan disintermediation pada sistem. Tetapi hal tersebut harus dikaji lebih lanjut mengenai aspek financial, operation and marketing.
The usage of electronic voucher has been increased significantly exceeded 95% of total voucher. Considering that voucher is one of the most important things for business telecommunication, therefore telecommunication operator has robust electronic system distribution. The aims of this thesis are to evaluate the electronic distribution system in PT XYZ, their performance and the future development. The result of this research show that electronic voucher distribution system of PT XYZ has run effectively but there are some are that need improvement from performance to increase the market responsiveness. The required improvements are service level agreement improvement, distribution channel education, 24 x 7 helpdesk, and network optimalization. For future development, the electronic voucher shall consider about innovation of distribution channel. The alternative of improvement is doing the disintermediation, so operator distributes the voucher directly to retailer. But this idea shall be analyzed deeply from financial, operation and marketing impact.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26493
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Oemaryani
Abstrak :
Dalam rantai ditribusi penjualan pulsa elektrik seorang penjual pulsa dapat memposisikan dirinya sebagai authorized dealer, subdealer, maupun reseller atau agen. Untuk menjadi authorized dealer seseorang harus mendaftar menjadi agen/reseller terlebih dahulu dan memiliki sedikitnya 200 reseller atau agen di bawahnya, serta menyediakan dana jutaan rupiah. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam penulisan skripsi ini akan dilakukan pembuatan program pengisian pulsa elektrik yang dapat melakukan perekrutan agen dan pengisian pulsa ke pelanggan secara otomatis melalui SMS, tanpa harus menyediakan dana jutaan rupiah. Pembuatan program yang dilakukan adalah menghubungkan komputer dengan ponsel untuk kemudian mengolah pesan singkat (SMS) yang terdapat pada ponsel dan melakukan pengisian pulsa ke pelanggan. Bahasa pemograman yang digunakan adalah Microsoft Visual Basic versi 6.0, dengan memanfaatkan set perintah AT Command yang terdapat pada ponsel. Sedangkan pembuatan database untuk penyimpanan datanya menggunakan database MySQL. Diharapkan dengan pembuatan program ini akan dapat dikembangkan suatu sistem pengisian pulsa otomatis melalui SMS untuk mendukung bisnis pulsa elektrik pada agen penjualan pulsa.
In the selling distribution chain of electronic voucher, a voucher seller can place himself as authorized dealer, sub-dealer, and reseller or agent. To become an authorized dealer, someone has to register himself as an agent/reseller first and has minimum of 200 resellers or agents under, and prepare fund in millions. Related with that matters, so in this final assignment will be discussed a software engineering for electronic voucher reload service by SMS, without prepare fund in millions. This paper describes a method of connecting PC to mobile phone and processing the SMS inside the mobile phone for electronic voucher reloading service. The software engineering using Microsoft Visual Basic 6.0 programming language and AT Command set in the mobile phone. The database programming for storing data using MySQL database. With this software engineering result, we can develop a system of automatic electronic voucher reload service by SMS to support business in electronic voucher at voucher selling agent.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldo Wijanarko
Abstrak :
ABSTRAK
Menjual barang atau konten di dalam game sudah menjadi hal yang popular dilakukan oleh pengembang game belakangan ini, terutama untuk video game online. Kami melihat ini sebagai kesempatan bagi retail-retail brand untuk mendistribusikan voucher digital untuk brand-brand mereka dengan bentuk cashback di berbagai video game online. Walaupun penelitian sebelumnya sudah meneliti berbagai alasan atau motivasi untuk pemain game membeli barang atau konten di dalam game, penelitian sebelumnya belum terfokus kepada kemungkinan untuk menjadikan online video game sebagai channel distribusi untuk digital brand retail voucher. Motivasi membeli barang di dalam game (19) dioperasionalkan melalui survey (N=523). Pertama, kami mengeksplorasi bagaimana motivasi-motivasi ini bergabung menjadi kategori. Hasilnya mengindikasikan bahwa motivasi membeli barang atau konten di dalam game tergabung menjadi enam dimensi: 1) Ostentatious, 2) Addiction, 3) Generosity, 4) Eagerness, 5) Personal Value, and 6) Indulgence. Kemudian, kami menginvestigasi hubungan antara ke-enam dimensi tersebut terhadap Behavioural Aspects dan Intention to Use cashback digital voucher. Hasilnya menunjukkan bahwa dimensi Generosity dan Personal Value terasosiasi secara signifikan terhadap Behavioural Aspects dan juga Intention to Use, dimana menunjukkan jika pemain game tersebut memiliki salah satu motivasi dari dimensi ini, top of mind mereka dapat berubah dan mereka akan menggunakan digital voucher yang didapat dari game sebagai cashback ketika mereka membeli barang atau konten di dalam game. Karena dimensi Behavioural Aspects menunjukkan bahwa orang akan membeli lebih banyak daripada yang mereka rencanakan ketika mendapatkan cashback, pengembang game akan mendapatkan peningkatan di pendapatan mereka, pemain game pun dapat menikmati manfaat cashback, dan retail-retail brand juga dapat mendapatkan pelanggan baru atau menjaga loyalti dari pelanggan lama.
ABSTRACT
Selling in-game content has become a popular revenue model for game publishers recently, especially in online video games. Revenue from microtransaction in video games has been increasing every year, which shows the raising interest towards online gaming and shows the purchasing power of the gamers. We saw this as an opportunity for retail brands to distribute their digital voucher as an advertisement for their brands in the form of cashback through various online games. While prior research has investigated the inventory of reasons for players buy in-game content, the prior literature has not focused on the possibility of using online video games as distribution channel of brand retail digital voucher in the form of cashback. The various purchase motivations (19) were operationalized into a survey (N=523). Firstly, we explored how these motivations converged into categories. The results indicated that the purchasing reasons converged into six dimensions: 1) Ostentatious, 2) Addiction, 3) Generosity, 4) Eagerness, 5) Personal Value, and 6) Indulgence. Secondly, we investigated the relationship between these factors towards Behavioural Aspects and Intention to Use the cashback digital voucher. The results revealed that dimensions of Generosity and Personal Value were positively associated with the Behavioural Aspects and Intention to Use, indicating that if the gamers possess these traits, their top of mind could be changed, and they will use the digital voucher that they get as a cashback from the game. Since the Behavioural Aspects dimension indicates that people usually will spend more than they planned when they get a cashback, game developers will get increase in revenue, gamers will enjoy the cashback benefit as they can purchase retail brand products with the vouchers, and the retail brand will be able to expand their customer base or maintain loyalty within existing customers.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Afini Muliandari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dampak dari Bantuan Pangan Non- Tunai (BPNT) dan Program Sembako terhadap asupan nutrisi Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Menggunakan data SUSENAS cross-section 2017-2021, kami melakukan pseudorandomization dengan Propensity Score Matching (PSM) dengan contemporaneous control dan estimasi Ordinary Least Square (OLS) dengan pendekatan multi-arm. Program Sembako memberikan dampak yang signifikan bagi peningkatan asupan nutrisi dibandingkan BPNT. Peningkatan asupan nutrisi KPM Program Sembako di level nasional secara umum didorong oleh Pulau Jawa, Pulau Sumatra, dan area perkotaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan fleksibilitas kupon makanan, dengan nilai bantuan yang sama tidak dapat memberikan dampak yang sama antar wilayah. ......This study aims to compare the impact of Noncash Food Assistance (BPNT) and the Sembako programme on the nutrition outcomes of Beneficiaries (KPM). Using the 2017- 2021 SUSENAS cross-section data, we perform pseudorandomization with propensity score matching (PSM) with contemporaneous control and ordinary least square (OLS) estimation with a multi-arm approach. The Sembako programme has a significant impact on increasing nutrition outcomes compared to BPNT. The increase in the nutrition outcomes of the Sembako programme beneficiaries at the national level is generally driven by Java Island, Sumatra Island, and urban areas. This research shows that increasing the flexibility of food vouchers, with the same benefit value cannot yield the same impact across regions.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dissatya Nurul Bestari
Abstrak :
Laporan ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas pengendalian internal atas pengeluaran kas di PT. XYZ. PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang asuransi dengan berbagai layanan keuangan. Evaluasi atas aktivitas pengendalian internal terkait pemisahan tugas ditemukan bahwa satu dari empat pemisahan tugasnya, yaitu pemisahan tanggung jawab dan operasional telah dijalankan dengan baik karena adanya kesesuaian antara praktik dan standar yang yang dijalankan perusahaan. Untuk dokumen dan catatan serta pengendalian fisik atas aset dan catatan, beberapa praktik pengendaliannya telah dijalankan namun tidak ditemukan adanya standar atau prosedur terkait pengendalian ini. Pada pengoperasian kas kecil, PT. XYZ telah menjalankan sistem imprest fund, namun tidak ditemukan adanya standar atau prosedur yang dapat mendukung praktik penetapan kas kecil ini. Terkait pembayaran dana kas kecil, PT. XYZ telah menjalankan praktik yang sesuai dengan standarnya. Untuk reimbursement, ditemukan adanya ketidaksesuaian antara praktik dan standar perusahaan. Dari hasil evaluasi, PT. XYZ masih memerlukan Standard Operating Procedure (SOP) terkait dokumen dan catatan serta pengendalian fisik atas aset dan catatannya yang dapat mendukung kinerja karyawan. Pengoperasian kas kecil juga telah dijalankan praktiknya, namun PT. XYZ memerlukan standar atau prosedur yang jelas terkait penetapan kas kecil dan disarankan untuk memperbaiki SOP terkait reimbursement agar alurnya lebih efektif dan efisien untuk diikuti oleh karyawan PT. XYZ. ......This report aims to evaluate internal control activities on cash disbursement at PT. XYZ. PT. XYZ is a company engaged in insurance with various financial services. The evaluation of internal control activities related to the separation of duties found that one of the four separate tasks, namely the separation of responsibilities and operations has been carried out well because of the compatibility between the practices and standards that the company operates. For documents and records as well as physical control of assets and records, some of the control practices have been implemented but no standards or procedures related to this control have been found. In the operation of petty cash, PT. XYZ has implemented an imprest fund system, but no standards or procedures have been found that can support the practice of establishing petty cash. Regarding the payment of petty cash funds, PT. XYZ has carried out practices that are in accordance with its standards. For reimbursement, it was found that there was a discrepancy between company practices and standards. From the results of the evaluation, PT. XYZ still needs a Standard Operating Procedure (SOP) related to documents and records and physical control of assets and records that can support employee performance. The practice of petty cash has also been carried out in practice, but PT. XYZ requires clear standards or procedures related to petty cash assignments and is advised to improve SOPs related to reimbursement so that the flow is more effective and efficient for PT. XYZ.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Miska Azkia
Abstrak :
Perkembangan teknologi memungkinkan perusahaan memperkenalkan metode belanja yang lebih nyaman melalui voucer. Transaksi yang melibatkan voucer sebagai alat pembayaran dan pengganti uang dapat menjadi peluang untuk meningkatkan pendapatan tidak hanya bagi pengusaha tetapi juga bagi negara melalui pajak. Pajak yang dipungut dari transaksi melalui voucer dapat menyumbang penerimaan negara. Oleh karena itu, pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 6/PMK.03/2021 kemudian dibuat agar pemungutan PPN dan PPh khususnya yang berkaitan dengan voucer memperoleh kepastian  serta tata cara dan mekanisme pemungutan pajak menjadi sederhana (ease of administration). Kepastian dan kemudahan administrasi berpengaruh terhadap peningkatan kepatuhan wajib pajak di mana berdasarkan hasil penelitian, PMK 6/PMK.03/2021 secara umum telah memenuhi asas kemudahan administrasi dengan baik. Namun dari aspek certainty, hal tersebut masih dapat ditingkatkan, mengingat belum ada aturan turunan dari PMK 6/PMK.03/2021 tentang pengenaan pajak sehubungan dengan voucher. Dari aspek efficiency juga terdapat kemungkinan adanya cascading effect yang perlu ditinjau lebih lanjut. ......Technological developments have enabled companies to introduce more convenient shopping methods via vouchers. Transactions involving vouchers as a means of payment and as a substitute for money can be an opportunity to increase revenue not only for entrepreneurs but also for the state through taxes. Taxes collected from transactions through vouchers can contribute to state revenues. Therefore, the government issued Regulation of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia Number 6/PMK.03/2021 then made it so that the collection of VAT and PPh, especially those related to vouchers, obtains certainty and the procedures and mechanisms for collecting taxes become simple (ease of administration). Legal certainty and ease of administration have an effect on increasing taxpayer compliance where based on research results, PMK 6/PMK.03/2021 in general have fulfilled the principles of ease of administration properly. But in certainty aspect, this can still be improved, considering that there are no derivative regulations from PMK 6/PMK.03/2021 regarding the imposition of taxes in connection with vouchers. From the aspect of efficiency there is also the possibility of cascading effect that needs to be reviewed further.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>