Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Felicia Angelina
"Indonesia merupakan salah satu negara yang unggul dalam sektor pariwisatanya. Namun, masifnya laju pariwisata yang ada dapat menimbulkan dampak negatif. Kini, sustainable tourism mulai menjadi diupayakan untuk dikembangkan dan salah satu bentuk sustainable tourism adalah volunteer tourism. Voluntourism merupakan jenis pariwisata yang mengkonsepkan wisatawan untuk merelakan atau menukar waktu, uang, dan materi yang dimiliki secara tidak terbatas untuk membantu pihak lain, namun di sisi lain bertujuan memenuhi kebutuhan wisatawan akan self-challenge dan juga self-realization mereka. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh emotional solidarity (keterikatan emosional wisatawan volunteer terhadap destinasi) terhadap destination loyalty (loyalitas terhadap destinasi) melalui memorable tourism experience (pengalaman wisata yang berkesan) pada destinasi wisata volunteer, yaitu wisata konservasi mangrove di TWA Mangrove Angke Kapuk. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian eksplanatif, dengan menyebarkan kuesioner kepada 106 wisatawan volunteer yang melakukan penanaman mangrove di TWA Mangrove Angke Kapuk menggunakan teknik non-probability sampling dengan jenis penarikan sampel purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan untuk melihat pengaruh antar variabel baik secara langsung maupun tidak langsung. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara emotional solidarity terhadap destination loyalty melalui memorable tourism experience di wisata pengembangan konservasi mangrove di TWA Mangrove Angke Kapuk.

Indonesia is one of the countries that excels in its tourism sector. However, the massive growth of tourism can lead to negative impacts. Therefore, sustainable tourism is now being pursued and one form of sustainable tourism is volunteer tourism. Voluntourism is a type of tourism that encourages tourists to willingly devote or exchange their unlimited time, money, and resources to help others, while also aiming to fulfill the tourists' needs for self-challenge and self-realization. This research was conducted to analyze the influence of emotional solidarity (the emotional attachment of volunteer tourists to the destination) on destination loyalty through memorable tourism experience in a volunteer tourism destination, namely the mangrove conservation tourism in TWA Mangrove Angke Kapuk. This research uses a quantitative approach, specifically explanatory research, by distributing questionnaires to 106 volunteer tourists who participated in mangrove planting activities in TWA Mangrove Angke Kapuk, using a non-probability sampling technique with purposive sampling method. The data analysis technique used is to examine the direct and indirect influences between variables. The results of this study state that there is an influence of emotional solidarity on destination loyalty through memorable tourism experience in the mangrove conservation tourism at TWA Mangrove Angke Kapuk.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Felicia Larasati
"Turisme adalah bahasan yang acapkali kalah pamor dibandingkan dengan bahasan Hubungan Internasional yang lain. Padahal, sifatnya sendiri adalah menghubungkan antar dua negara dan aktor-aktor terkait di dalamnya, serta menjadi sumber penghasilan bagi kedua negara. Tugas karya akhir ini kemudian akan membahas mengenai satu tipe dari turisme yang dapat menjembatani kedua bidang studi tersebut, yaitu volunteer tourism atau turisme sukarelawan. Secara definisi, turisme sukarelawan adalah turisme yang mengajak partisipannya untuk berkontribusi balik, atau membantu, tempat yang ia kunjungi. Secara teori, bentuk turisme ini diharapkan menjadi bentuk turisme yang lebih ramah lingkungan daripada turisme masal. Namun secara praktik, bentuk turisme ini menimbulkan masalah yang jauh lebih dalam daripada degradasi lingkungan dan komunitas. Tulisan ini akan memetakan tema-tema dari literatur yang muncul mengenai turisme sukarelawan. Tema-tema tersebut termasuk (1) turisme sukarelawan sebagai turisme alternatif yang berkelanjutan, (2) turisme sukarelawan sebagai turisme tidak ramah lingkungan, (3) turisme sukarelawan sebagai bentuk dominasi Barat, dan (4) turisme sukarelawan dalam dunia neoliberal. Tulisan ini kemudian akan menganalisa tema-tema di atas, dan munculnya perdebatan akan etikalitas dari turisme sukarelawan. Penulis menutup dengan kesimpulan bahwa turisme sukarelawan memang tidak etis, terutama dengan tumpuan nilai neokolonial-neoliberal, dan rekomendasi bagi pemerintah untuk meninjau ulang perlunya diselenggarakan kegiatan ini.

The topic of tourism is one of the most underappreciated topics in International Relations studies, despite its clear role of connecting two countries together and bringing in revenue. Tourism also transcends the boundary of state with its local actor and stakeholders. This literature review then tries to address this gap by reviewing one form of tourism that potentially bridges tourism and international relations together, which is volunteer tourism. Volunteer tourism is a form of tourism that encourages the tourist to give back or ‘help’ the host community. Theoretically, this form of alternative tourism supposedly has a more sustainable approach to tourism than its mass counterpart. In practice however, this form of tourism creates more problem than what it can solve. This exceeds its blatant environmental and community degradation. This literature review then attempts to map the themes occurring in the volunteer tourism discourse. The themes found are; (1) volunteer tourism as a sustainable form of alternative tourism, (2) volunteer tourism as an environmentally degrading form of tourism, (3) volunteer tourism as a form of Western supremacy, and (4) volunteer tourism in a neoliberal world. This literature review will then analyze said themes, noting the debate regarding the ethicality of volunteer tourism. Lastly, this review will summarize that volunteer tourism will never be ‘ethical’ as long as it’s built on neoliberalism and neocolonialism. One then recommends the government to reassess thoroughly volunteer tourism in its practice."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library