Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diana Arimbi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah rekomendasi saham dari perusahaan efek yang dimuat dalam harian Bisnis Indonesia dapat mempengaruhi return, volatilitas return dan volume perdagangan. Untuk mengukur abnormal return digunakan metode event study. Volatilitas return diukur dengan return kuadrat, dan volume perdagangan diukur dengan aggregate turnover. Berdasarkan hash pengujian ditemukan adanya abnormal return yang signifikan pada sate hari sebelum rekomendasi bell, sedangkan untuk saham yang mendapat rekomendasi jual, ditemukan adanya abnormal return negatif pada periode sebelum rekomendasi diterbitkan. Walaupun rekomendasi mempengaruhi volume perdagangan dan volatilitas return, namun secara statistik tidak signifikan.
The objective of this study is to examine whether the stock recommendations, given by the brokerage houses and published in Bisnis Indonesia Daily, have any effect on return, return volatility, and trading volume activity. The abnormal return is measured using the event study methodology. Return volatility is measured by squared return, dan trading volume activity is measured by using aggregate turnover formula. To measure the abnormal return, we use daily trading data, whereas intraday trading data is used to measure return volatility and trading volume activity. The results show that there is significant abnormal return one day before buy recommendations are published. Negative abnormal return is found preceding the published sell recommendations. Eventhough those recommendations affecting trading volume activity and return volatility, but the effects are not statistically significant.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20118
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiman
Abstrak :
Dengan menggunakan data return 13 indek harian yang didapat dari buzsa dapat digunakan _untuk menghitung suatu ukuran dari volatilitas time-varying. Andersen dan Bollerslev (1998) menyatakan bahwa model-model volatilitas menycdiakan forecast yang baik dari suatu variansi yang terkondisi (the conditional variance). Dalam tulisan ini, penulis menggunakan pendekatan yang sama dengan Bollerslev (1998) dan menggunakan data return 13 indck harian untuk mengestimasi pengukumn volatilitas yang kemudian dibandingkan dengan model-model volatilitas. Tujuan penulisan adalah untuk mengevaluasi apakah evolusi dari model-model volatilitas (dalam hal ini model-model GARCHfamib=) telah membawa hasil forecast volatilitas menjadi lebih baik dali model volatilitas yang lebih sederhana (ARMA). Penulis menggunakan 7 model dari GARCH famibv pada .13 indek yang terdailar di Bursa Efek Jakarta dengan jumlah pengamatan sebanyak 317 pengamatan. Hasil analisis penulis memmjukan bahwa tidak satupun model dari GARCH#1mi(y yang lebih superior dari model GARCHj21mib» lainnya untuk setiap indek, namun beberapa model volatilitas dari GARCH family jelas menunjukkan aproksimasi volatilitas yang Iebih baik jika dibandingkan dengan apa yang didapat dari model ARMA (sebagai bench mark). ......Within data from 13 daily index which listing on Bursa Efek Jakarta (BEJ) can be measured one important measuring, that is volatility in time series. Andersen and Bollerslev (1986) said that volatility models are specially usetirl when the goal of study to analyze and forecast the conditional variance (volatility). In this paper, the writer use approximation the same as with Bollerslev (1998), and use retum data of 13 daily index in BEJ to estimate measuring volatility and then make comparison among volatility models. This paper focuses on the performance of various GARCH models in terms of their ability of delivering volatility forecast for stock return data compared to the simple volatility model, that is ARMA. This paper using 7 models of GARCH family on 13 index which is listing on BFJ with 317 observation daily data. Finally, out of sample tests indicate that no one of GARCH models (in this paper) superior among themselves for every index, but some of GARCH models clearly show that they better than ARMA models as forecaster in volatility.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T34219
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dody Agung Pambudi
Abstrak :
Penelitian ini untuk membuktikan pengaruh kepemilikan asing terhadap volatilitas return saham dan pengaruh kepemilikan asing terhadap profitabilitas yang diproksikan dengan return on assets dengan dikontrol oleh variabel ukuran perusahaan leverage rasio market to book dan turnover saham. Metode pengujian yang digunakan adalah dengan analisis regresi data panel. Penelitian ini membuktikan pada perusahaan terdaftar Indeks Saham Kompas 100 periode tahun 2012-2014 bahwa kepemilikan asing berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan yang diproksikan dengan return on assets. Sementara kepemilikan asing tidak berpengaruh terhadap tingkat volatilitas return keuangan. ......This study is to prove the effect of foreign ownership on stock return volatility and the effect of foreign ownership on profitability which proxied by return on assets by controlling with a certain variables such as company size leverage the ratio of market to book and the stock turnover. Testing method used is the analysis of panel data. This research proves that the listed company in Kompas 100 Stock Index period ranging from 2012-2014 which has foreign ownerships have a significant effect on the firm profitability which is proxied by return on asset However the foreign ownership does not affect volatility of stock returns.
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S61678
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Aska Baharsyah Mahmuda
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemilikan asing perusahaan dan volume perdagangan saham perusahaan terhadap volatilitas return saham. Sampel yang digunakan untuk menguji variabel didapat dari 45 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda dengan data panel periode 2015 hingga 2021. Variabel yang diujikan dalam penelitian ini antara lain kepemilikan asing masing – masing perusahaan dan volume perdagangan saham sebagai variabel bebas, lalu volatilitas return saham sebagai variabel terikat. Dalam penelitian ini terdapat variabel kontrol, yaitu size, leverage, market-to-book, turnover. Hasil yang didapatkan adalah kepemilikan asing berpengaruh negatif signifikan terhadap volatilitas return saham dan volume perdagangan saham berpengaruh positif signifikan terhadap volatilitas return saham. ......This Study aims to analyze the effect of foreign ownership and stock trading volume on the stock return volatility. The sample used for testing the variables is from 45 companies on Indonesia Stock Market. This study uses multiple linear regression method with panel data for the period of 2015 to 2021. Variables tested are each company’s foreign ownership proportion and stock trading volume as independent variable, then stock return volatility as the dependent variable. There are control variables in this study which are size, leverage, market-to-book, and turnover. The result reached in this study are foreign ownership has significant negative effect on stock return volatility and stock trading volume has significant positive effect on stock return volatility.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayadeyaka Raditya Riseanggara
Abstrak :
Tesis ini menganalisa pengaruh perubahan regulasi fraksi harga saham dan jumlah lot saham terhadap pola return intraday, volatilitas return, dan volume transaksi saham di Bursa Efek Indonesia. Bipotesis awal diharapkan dengan adanya perubahan regulasi tersebut dapat meningkatkan volume transaksi dan menurunkan risiko volatilitas return saham di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil pengamatan intraday yang dilakukan dengan interval waktu 15 menit terhadap seratus sampel data saham periode 1 Oktober 2013 - 28 Maret 2014, rata-rata volume transaksi meningkat dari 1.205.184 menjadi 1.269.715. Hasil uji statistik t-paired dengan tingkat kepercayaan 95% menyimpulkan bahwa perubahan fraksi harga saham dan jumlah lot saham berpengaruh signifikan terhadap rata-rata volume transaksi di Bursa Efek Indonesia. Basil pengamatan pada periode yang sama menunjukkan penurunan volatilitas return dari 0.0005% menjadi 0.0004%. Namun hasil uji statistik t-paired dengan tingkat kepercayaan 95% menyimpulkan bahwa perubahan fraksi harga saham dan jumlah lot saham tidak berpengaruh signifikan terhadap rata-rata volatilitas return di Bursa Efek Indonesia. Pola return intraday tidak mengalami perubahan dengan adanya regulasi fraksi harga saham dan jumlah lot saham yang baru, dimana rata-rata return intraday tertinggi pada akhir periode perdagangan di Bursa Efek Indonesia. ...... This research analyzes the effect of regulatory changes and the fraction of the stock price of the stock and also lot size to patterns intraday returns, volatility return, and volume of stock transactions in Jakarta Stock Exchange. Expected with the initial hypothesis that regulatory changes could increase the volume of transactions and lowering the risk of stock return volatility in the Jakarta Stock Exchange. Based on observations made with the intraday 15-minute time interval of the one hundred shares data samples period October 1, 2013- 28 March 2014, the average transaction volume increased from 1,205,184 into 1,269,715. Results of paired t-test statistic with 95% confidence level conclude that the change in the fraction of the stock price and stock lot size significantly influence the average transaction volume in the Jakarta Stock Exchange. Observations during the same period showed a decrease in return volatility from 0.0005% to 0.0004%. However, the results of paired t-test with a statistical confidence level of 95 % concluded that the change in the fraction of the stock price and stock lot size does not significantly influence the average return volatility in the Jakarta Stock Exchange. lntraday return pattern does not change with the regulations fractions stock price and lot size, where the highest average intraday return happened at the end of the trading period in Jakarta Stock Exchange
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmina Sofyan
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryo Tri Utomo
Abstrak :
Otoritas bursa selama ini meyakini bahwa tindakan untuk melakukan penghentian perdagangan selama beberapa waktu akan membuat para investor memiliki cukup waktu untuk menyerap informasi baru yang menyebabkan asimetri informasi, sehingga pada saat penghentian perdagangan dibuka kembali, diharapkan investor sudah menyerap seluruh informasi dengan benar dan akan mencerminkan informasi tersebut pada harga saham yang diperdagangkan kembali. Tapi yang menjadi pertanyaan adalah: apakah volatilitas return, yang menjadi cerminan asimetri informasi saham memang menurun/berkurang setelah penghentian perdagangan atau volatilitas return saham tetap terjadi setelah penghentian perdagangan? Hasil dari pengamatan ini dalam periode satu hari setelah pembukaan kembali perdagangan membuktikan bahwa asimetri informasi yang tercermin dari volatilitas return ternyata tidak terpengaruh secara signifikan dengan adanya penghentian perdagangan saham. Sebaliknya hasil dari pengamatan dalam dua hari setelah penghentian perdagangan membuktikan bahwa volatilitas return ternyata menurun secara signifikan. ......Trading halts is believed by regulator as the best event for investor to synchronize any new infonnation that will cause asymmetric infonnation. Asymmetric Information, itself usually will lead to retum volatility. Will trading halts reduce asymmetric infonnation reflected by less volatility on the stock return? This research shows the insignificant effect of trading halts to reduce retum volatility on the first day after trading halts. However this research finds significant retum volatility reduction two days after the halts.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T26483
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library