Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 292 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hashmi, Manzur-ul-Haque
New York: John Wiley & Sons, 1993
615.328 HAS a (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Departemen Kesehatan, 1993
613.286 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Marks, John
Lancaster, Eng. : Medical and Technical, 1975
612.399 MAR g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ibrahim Koatma
Abstrak :
Telaii dilakukan penentuan kadax' vitamin dalam tablet vitamin B kompleks dengan cara kolorimetri dan cara spektrofluorometri, dan penentuan kadar vitamin Bg dalam tablet vitamin B kompleks . dengan cara spektrofluorometri, cara kolorimetri untuk penentu an kadar vitamin ternyata tidak dapat dilakukan, karena Nicotinaraid akan ikut diendapkan bersama-sama vitamin B^ oleh am monium reineckat. Penentuan kadar denj^?an cara spektrolluorometri untuk vitamin dan vitamin fl^., ternyata mernberikan basil yang cukup memuaskan, tetapi pacia penentuan kadar vitamin Bp dengan cara spektrofluorometri konsuntrasi vitarnlii Bg bai'us dinaikkan 10 kali lebih besar dari prosedur semula» ......A determination of vitamin cdncentratioxi in vitamin B eoraplex tablets had been carried out with the Colorimetrio method and the Spectrofluorometric method, and a determination of vi tamin B2 concentration in vitamin B complex tablets v/ith the'~ ^ Spectrofluorometric method. The Goloriraetric method for the determination of vitamin concentration could not be put in to practice becauce the Kicotinarnide would also be precipitated together with vitamin by Ammonium Reineckat. A determination of concentration with the Spectrofluorometric method of vitamin B^ and vitamin Bg give evidence of a isatisfying result, but in the' determination of vitamin Bg concentration with the Spectro fluorometric method, the vitamin concentration had to be raised ten times from the original procedure.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1981
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosmalena
Abstrak :
Ruang lingkup dan cara penelitian: Vitamin C merupakan antioksidan yang banyak terdapat dalam sayuran dan buah-buahan. Jus dari buah mengkudu dilaporkan dapat memberikan perlindungan terhadap hati tikes yang diberi CCL, sifat hepatoprotektif ini diduga karena mengkudu banyak mengandung berbagai antioksidan dengan kandungan vitamin C yang tertinggi. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efek perlindungan vitamin C terhadap kerusakan jaringan hati akibat stress oksidatif yang ditimbulkan oleh induksi CCl4. Penelitian ini menggunakan 30 ekor tikus putih galur Wistar jantan dengan berat sekitar 200 gram per ekor. Tikus dibagi secara random menjadi 5 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 6 ekor tikus. Kelompok I (KK) adalah kelompok kontrol yang mendapat makan dan minuet ad libitum. Kelompok II (KP1) adalah kelompok yang diracuni dengan 0,55 mgCCl4/g berat badan diberikan per oral sebagai dosis tunggal pada hari ke 11. Kelompok III (KP2), IV (KP3), dan IV (KP4), adalah kelompok yang diberi vitamin C dosis rendah (0,03 mg/g berat badan ), dosis sedang (0,06 mg/g berat badan), dan dosis tinggi (0,2 mg/berat badan) yang diberikan per oral selama 11 hari. Pada hari kesebelas 2 jam setelah pemberian vitamin C tikus kelompok III, IV dan V diinduksi CCl4 0,55 mg/g berat badan per oral. Pada hari keduabelas tikus dikorbankan, kemudian dibedah diambil darah dan hatinya untuk pemeriksaan glutation eritrosit dan glutation jaringan hati Berta pemeriksaan histopatologik jaringan hati. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan uji ANOVA searah. Hasil dan Kesimpulan: Kadar glutation eritrosit kelompok I (2,389 ± 0,716mg/g Hb); kelompok H (1,832 ± 0,320 mg/g Hb); kelompok III (3,131 ± 0,682 mg/g Hb); kelompok IV (2,425 ± 0,488mg/g.Hb); dan kelompok V (3,497 ± 0,488 mg/g Hb). Kadar glutation eritrosit pada kelompok III, IV dan V yaitu kelompok yang dilindungi vitamin C sebelum diinduksi CCLI lebih tinggi dibanding dengan kelompok I maupun H dan secara statistik berbeda bermakna (p0.05). Hasil pemeriksaan jaringan hati secara histopatologik didapatkan derajat kerusakan jaringan hati pada kelompok I (1,000 ± 0,000); kelompok II (3,000 ± 0,632); kelompok III (2,833 ± 0,408); kelompok IV (3,167 ± 0,408); dan kelompok V (2,833 ± 0,408). Meskipun derajat kerusakan jaringan hati pada kelompok III dan V lebih rendah dibanding dengan kelompok II, yaitu kelompok yang diberi vitamin C sebelum induksi CCI4, namun perbedaan ini tidak berbeda bermakna secara statistik (p>0.01).
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T17675
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan , 2000
613.286 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suatma
Abstrak :
ABSTRAK
Ruang lingkup dan Cara penelitian : Kombinasi harmon steroid TE dan DMPA sedang dikembangkan untuk digunakan sebagai alat kontrasepsi bagi pria. Dari hasil penelitian, penggunaan hormon steroid khususnya progestogen pada wanita, dapat menyebabkan terjadinya peningkatan radikal bebas. Didasarkan pada hasil penelitian tersebut, maka diduga penyuntikan harmon steroid pada pria, juga akan meningkatkan radikal bebas. Kalau terjadi peningkatan radikal bebas, maka pemberian vitamin C dan Vitamin E sebagai antioksidan, diharapkan dapat mencegah peningkatan radikal bebas tersebut. Untuk membuktikan hat itu, maka dilakukan penelitian dengan menggunakan tikus jantan sebagai model. Konsentrasi radikal bebas ditentukan dengan mengukur konsentrasi peroksida lipid dalam plasma darah, yang ditunjang dengan pengukuran konsentrasi GSH. Konsentrasi peroksida lipid diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 530 nm, sedangkan GSH pada panjang gelombang 412 nm, Data yang diperoleh diuji normalitas dan homogenitasnya, kemudian dilakukan uji sidik ragam dengan anova dua faktorial.

Hasil dan Kesimpulan : Dari penelitian diperoleh hasil sebagai berikut : Penyuntikan kombinasi hormon TE dan DMPA pada tikus jantan (1) tidak menyebabkan meningkatnya konsentrasi peroksida lipid dalam plasma (P > 0,05), (2) tidak menurunkan konsentrasi GSH dalam plasma darah (P > 0,05). Pemberian vitamin C dan vitamin E pada tikus jantan yang disuntik kombinasi hormon TE dan DMPA (1) tidak menurunkan konsentrasi peroksida lipid datam plasma darah (P > 0,05), (2) mempertahankan konsentrasi GSH dalam plasma darah (P > 0,05). Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa pemberian vitamin C dan vitamin E pada tikus jantan yang disuntik kombinasi hormon TE dan DMPA tidak berpengaruh terhadap konsentrasi peroksida lipid dan glutation.
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatiah
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyoman Sekarsari
Abstrak :
Tujuan: Mengetahui efek pemberian suplemen vitamin A penderita DVA dalam meningkatkan fungsi sensitivitas kontras, pemeriksaan sensitivitas kontras dapat menjadi alat deteksi penderita DVA dan perbedaan dosis vitamin A mengakibatkan peningkatan fungsi sensitivitas kontras. Metode: Merupakan penelitian uji klinis tersamar ganda pada anak usia 6-9 tahun yang sudah dapat membaca di desa Suwug Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng,, Bali. Pengambilan subyek penelitian berdasarkan kadar vitamin A serum yang menurun (0,35-<0,70 µmol/lt) dan pemeriksaan sensitivitas kontras (<1,75 log unit). Pemberian suplemen vitamin A dibagi menjadi 2 kelompok yaitu dosis 200.000 IU dan 100.000 IU pada hari 1,2,14. Evaluasi kadar serum vitamin A dilakukan pada hari ke-21 dan sensitivitas kontras pada hari ke-8,9, dan 21. Hasil: Sejumlah 36 (19%) anak dari 190 anak SD menderita DVA subklinis dengan sensitivitas kontras menurun. Pemeriksaan sensitivitas kontras sangat sensitive untuk diagnosa DVA subklinis (100%) terapi tidak begitu spesifik (80,5%). Didapatkan hubungan yang bermakna (p=0,00) antara sensitivitas kontras dengan kadar serum vitamin A dan didapatkan hubungan korelasi yang positif. Efek suplemen vitamin A terhadap kadar serum vitamin A dan sensitivitas kontras bermakna (p=0,00) dan tidak didapatkan perbedaan percepatan peningkatan fungsi sensitivitas kontras antar dua kelompok (p<0,05). Kesimpulan: Pemberian suplemen vitamin A dapat meningkatkan fungsi sensitivitas kontras, dengan dosis 100.000 IU sudah mencukupi terapi penderita DVA subklinis. Pemeriksaan sensitivitas kontras merupakan alat yang sensitif untuk menditeksi DVA subkluus.
Purpose: To evaluate the effect of vitamin A supplementation in increasing contrast sensitivity function of vitamin A deficiency patients. Contrast sensitivity examination can be used as a tool to detect vitamin A deficiency and the vitamin A dose variation can accelerate of sensitivity contrast function increase. Method: The study is double blind clinical trial conducted in elementary school able to read students, aged between 6-9 years old in Suwug village, Sawan, Buleleng, district of Bali. Subject were collected based upon decreased of vitamin A serum level (0,35-<0,70 µmol/lt) and decrease function of contrast sensitivity (<1,75 log unit). The intervention of vitamin A supplementation is divided into 2 doses, 200.000 IU and 100,000 IU in day 1,2 and 14. On day 21 vitamin A serum level were evaluated and contrast sensitivity on day 8.9.21. Result: Thirty six (19%) students from 190 were detected to be subclinical vitamin A deficiency with decreasing contrast sensitivity function. Contrast sensitivity is very sensitive to diagnose subclinical vitamin A deficiency (100%) but quite sensitive (80,5%). There was positive significant correlation (p=0,00) between contrast sensitivity with vitamin A serum level. The effects of vitamin A supplementation on vitamin A serum level and contrast sensitivity were significant (p=0,00). There were no difference in acceleration of contrast sensitivity increase between two groups (p<0.05). Conclusion: Vitamin A supplementation may increase contrast sensitivity function with 100.000 IU dose is enough for subclinical vitamin A deficiency therapy. Contrast sensitivity examination is a sensitive tool to detect subclinical vitamin A deficiency patients.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>