Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Sigit Premana
Abstrak :
Beberapa perusahaan software telah membuat software-software aplikasi video streaming yang dapat digunakan untuk perusahaan kecil maupun besar, namun dengan performansi yang berbeda-beda. Aplikasi video streaming merupakan aplikasi yang bersifat high-bandwidth dan akan menyebabkan traffic penuh jika dijalankan. Maka dari itu pengujian performansi sangat diperlukan sehingga pengguna mendapat rujukan untuk menggunakan software mana nantinya yang akan mereka pakai dalam memenuhi keinginan mereka. Di sini performansi mereka akan diuji dan dibandingkan terhadap parameter bandwidth consumption, kualitas gambar dan packet lossnya dengan menggunakan tool yang bernama ethereal. Dengan ethereal kita dapat melihat frame-frame pada ethernet dan menganalisa hasilnya. Pengujian dilakukan dengan cara membuat sistem dalam jaringan wired LAN sederhana. Pengambilan data ini dilakukan sebanyak 10 kali dalam waktu yang berbeda-beda kemudian dicari rata-ratanya. Cara menganalisis hasil yang digunakan adalah berdasarkan statistik dasar, yaitu dengan mencari kondisi mimimal, maksimal, rata-rata, dan kemudian mencari yang paling optimal berdasarkan kriteria parameter pengujian. Hasilnya, dari kelima software ini, yaitu ClipStream, WebCam Tracker Live, WebCamXP, Unreal Streaming, dan RealNetwork, temyata RealNetwork mempunyai performansi yang paling optimal dan sangat cocok sekali penggunaannya untuk jaringan internet karena mempunyai throughput atau bandwidth consumption yang kecil. Sedangkan ClipStream cocok untuk jaringan LAN. Parameter lain juga saya ditambahkan di sini sebagai bahan pertimbangan yang berguna untuk analisa.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40210
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Haunan
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh dari nilai konsumsi yang dirasakan dan menyelidiki faktor penentu utama dari perilaku pada kemungkinan menggunakan dan merekomendasikan aplikasi video streaming berlangganan. Penelitian ini mengusulkan kerangka kerja konseptual berdasarkan teori nilai-nilai konsumsi. Selain itu, kepuasan pengguna juga dimasukkan ke dalam model penelitian. Sebanyak 276 kuesioner yang valid dikumpulkan dari pengguna potensial pada layanan aplikasi streaming melalui survei online. Data dianalisis dengan menggunakan teknik structural equation modeling (SEM). Hasil penelitian mendukung sebagian besar hipotesis dan menunjukkan bahwa semua nilai konsumsi yang dirasakan memiliki dampak positif yang signifikan terhadap perilaku pada kemungkinan menggunakan dan merekomendasikan aplikasi video streaming berlangganan. Terdapat juga diskusi rinci tentang temuan dan implikasi teoritis serta praktis dari penelitian ini.
The purpose of this research is to examine the effects of perceived consumption values and investigating the key determinants of behavior on the likelihood of using and recommending a subscription video streaming application. We proposed a conceptual framework based on the theory of consumption values. Moreover, users satisfaction also incorporated into the research model. A total of 276 valid questionnaires were collected from potential streaming application service users through an online survey.  Data were analyzed using structural equation modeling (SEM) techniques. The result supports most of the hypothesis and shows that all of the perceived consumption values have a significant positive impact on behavior on likelihood using and recommending subscription video streaming application. We also provide a detailed discussion about these findings and the theoretical and practical implications of the research.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53706
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febri Kurniawan Widyantoro
Abstrak :
Bluetooth merupakan teknologi nirkabel yang menjanjikan bagi peralatan elektronik dan divais mobile. Teknologi ini beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz dan berdaerah jangkauan hingga 100 meter. Dibandingkan dengan teknologi nirkabel lainnya, seperti 802.11 dan IrDA, Bluetooth mempunyai keunggulan dalam efisensi, biaya dan konsumsi daya yang lebih kecil, dan juga dapat menyediakan layanan ad hoc. Kecepatan data rate hingga 732 Kbps memungkinkan tak hanya transmisi web dan email, tetapi juga konferensi video dan streaming siarang langsung. Namun, risiko kendala interferensi, keterbatasan jangkauan, dan kehilangan data menjadi ancaman tersendiri. Belum banyak penelitian mengenai video streaming melalui Bluetooth yang telah dilakukan, hal itu menjadi sebuah tantangan menarik untuk mengembangkannya lebih lanjut. Skripsi ini memfokuskan pada perbandingan kinerja implementasi pseudo video streaming menggunakan RFCOMM dan OBEX Bluetooth protokol pada sisi client, khususnya user interface pada smartphone. Layanan ini diberikan dari server ke client (smartphone). Aplikasi didesain dan dibangun menggunakan platform J2ME dan Netbeans Mobility 5.5.1 sebagai Integrated Development Environment (IDE). Hasil kinerja menunjukan protokol RFCOMM lebih baik daripada protokol Obex diukur berdasarkan waktu pencarian divais bluetooth lainnya. Sedangkan untuk transfer file kinerja Obex lebih baik ketimbang RFCOMM. ......Bluetooth is the promising wireless technology for electronic and mobile devices. It operates on 2,4 GHz frequency and up to 100 meter range area. In comparison with other wireless technology, such as 802.11 and IrDA, Bluetooth has advantage in efieciency, lower cost and power consumption, and also can provide ad hoc services. Speed data rate up to 732 kbps allow not only transmission of the web and e-mail, but also audio/video conferencing dan streaming of live shows. But, the problem?s risk of interference, limitation range area, and data loss be a threat apart. There are not many research yet have been done about video streaming over Bluetooth, and for the further this is an opportunity and challenge for the researcher to develop it. This final project focuses on the comparison of pseudo video streaming implementation using OBEX and RFCOMM Bluetooth protocol on client side, especially user interface at smartphone. This service is given by computer server to client (smartphone). Application is designed dan developed using Java 2 Micro Edition (J2ME) platform and Netbeans Mobility 5.5.1 as Integrated Development Environment (IDE). The performance show that the RFCOMM is better than Obex on service discovery. But for transfer file data the Obex is much better that RFCOMM.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40506
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Putra Perkasa
Abstrak :
Dalam skripsi ini dibangun sebuah test bed untuk menguji koneksi dari IPv4 yang berada di balik NAT agar dapat berhubungan dengan host IPv6. Hal ini sebagai simulasi apabila pada nantinya ketika jaringan IPv6 telah tersebar luas maka jaringanjaringan IPv4 yang menggunakan NAT tetap dapat terkoneksi. Pada pengujian akan dilakukan analisa terhadap parameter-parameter yang ada untuk mengetahui kinerja yang terjadi. Parameter yang diuji antara lain Throughput, Latency, dan Packet Loss. Aplikasi yang digunakan dalam skripsi ini adalah video streaming. Pengujian akan dilakukan dalam tiga tahap, yang pertama adalah pengujian video streaming yang diterapkan pada jaringan NAT IPv4 yang terhubung dengan host IPv4. Lalu tahap berikutnya adalah pengujian video streaming yang diterapkan pada jaringan NAT IPv4 yang terhubung dengan host IPv6. Dan yang terakhir adalah pengujian video streaming pada jaringan IPv6 murni. Dari hasil uji coba didapatkan latency yang dihasilkan mekanisme teredo lebih besar 5,4% dibandingkan NAT IPv4 dan lebih besar 5,6% dibandingkan IPv6, dengan kata lain pada mekanisme teredo pengiriman video akan berjalan lebih lambat disbanding dua konfigurasi lainnya. Throughput yang didapat teredo lebih besar 5,3% dibandingkan dengan jaringan IPv6 dan dan lebih besar 6,66% dibandingkan dengan jaringan NAT IPv4, dengan kata lain untuk file berukuran besar, teredo mempunyai bandwidth yang cukup besar dibandingkan kedua konfigurasi lainnya. Pengujian ini menujukkan hasil yang positif, mekanisme teredo yang diuji dapat dipakai sebagai solusi pada jaringan NAT IPv4 yang ingin terhubung dengan jaringan IPv6.
In this research test bed will be build to try the conectivity from NAT IPv4 to IPv6. So, in the future, all the IPv4 NAT network still can connected to IPv6 network. In this paper, we will analyze 3 parameters, there are Throughput, Latency, and Packet Loss. Aplication that will be use for this research is video streaming. Testing will be held three times. First is in ordinary NAT IPv4 network, second is in teredo method and the last one is in ordinary IPv6 network. From the experiment, Latency of teredo 5,4% longer than NAT IPv4 and 5,6% longer than IPv6, in other word by using teredo video transfer rate will be slower than two other configuration. Throughput result in teredo showed 5,3% bigger than IPv6 and 6,6% bigger than NAT IPv4, it means for bigger file teredo bandwidth is bigger than two other configuration and can transfer data faster. This research had given proper result, teredo mechanism could be use for NAT IPv4 network to be connected with IPv6 network.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40448
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Wireless 3.5G is designed to deliver various kind of multimedia packages through IP network. Quality of Service (QoS) fulfilment is a crucial factor for multimedia applications....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsudin Danil Suryadi
Abstrak :
Tesis ini berisi tentang perancangan, implementasi serta analisis performa dari sisi peningkatan beban traffic dan jenis video content pada video streaming saat XEN Live Migration Virtual Machine. Live migration yang merupakan salah satu fitur virtualisasi menjadi teknologi penting dalam dunia IT (Information Technology) sebagai penyeimbang beban pada fisikal server. Sementara, layanan online di virtual machine harus selalu terhubung yang secara langsung untuk meningkatkan kepercayaan pengguna dan keuntungan bisnis. Oleh karena itu, diperlukan pengukuran terhadap layanan video streaming, mengindikasikan layanan yang selalu online, saat live migration terjadi dengan kondisi traffic. Pengukuran dilakukan dengan beberapa parameter, yaitu throughput, delay, packet loss, dan nilai SSIM yang dihasilkan selama proses video streaming. Hasilnya pada throughput terjadi penurunan rata-rata sebesar 4.62 Mbit/s, pada delay terjadi kenaikan dengan rata-rata sebesar 0.219 ms, pada packet loss terjadi ketidakstabilan jumlah packet loss dengan penurunan rata-rata sebesar 102 paket saat low traffic ke medium traffic lalu meningkat lagi saat high traffic dan pada nilai SSIM terjadi penurunan dengan rata-rata sebesar 0.01. Hal ini mengindikasikan peningkatan beban traffic dan dynamic content ternyata berefek buruk, dengan sistem dan proses yang sama, terhadap kualitas video streaming saat XEN live migration baik dari sisi jaringan maupun gambar. ...... This thesis describes the design, implementation and performance analysis of the increasing traffic load and the type of video content on video streaming when XEN Virtual Machine Live Migration. Live migration is one of the features of the virtualization become an important technology in the world of IT (Information Technology) as a load balancer on a physical server.Meanwhile, the online service in a virtual machine that must always be connected directly to increase the users' trust and business profits. Therefore, the required measurement of streaming video services, indicating that the service is always online, live migration occurs when the traffic conditions. Measurements were made with several parameters, namely throughput, delay, packet loss, and SSIM values generated during the process of video streaming. Result in a decline in throughput by an average of 4.62 Mbit/s, an increase in delay by an average of 0.219 ms, the packet loss instability decrease the amount of packet loss with an average of 102 packets at low to medium traffic and increased traffic again during high traffic and a decline in the value of SSIM with an average of 0.01. This indicates an increase in traffic loads and dynamic content turned out to be bad, with the same systems and processes, the quality of video streaming when XEN live migration both from the network and image.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34606
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alqardio Fristly
Abstrak :
Pandemi virus covid-19 yang melanda seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Kebijakan pemerintah terhadap physical distancing dan menjaga protokol kesahatan membuat keterbatasan ruang gerak masyarakat melakukan aktivitas fisik di luar. Sebagai salah satu pilihan hiburan dirumah atau disela-sela waktu istirahat kerja masyarakat cenderung menggunakan layanan video streaming yaitu Netflix. Netflix melakukan kolaborasi dengan beberapa stakeholder Telco Operator yang ada di Indonesia seperti Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat Ooredo. Telco Operator tersebut dalam menarik subscriber Netflix dengan memberikan perhatian khusus seperti memberikan paket akses streaming Netflix yang bervariasi. Memasuki tahun 2021 kebijakan pembatasan sosial mulai melonggar dan aktivitas sudah banyak diluar rumah. Bagaimana langkah atau strategi mendapatkan dan menarik pelanggan Netflix terutama di Indonesia melalui Telco Operator seperti Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat Ooredo. Oleh karena itu, Penelitian ini menggunakan metode permodelan Porter 5 Forces dengan menganalisis Telco Operator dalam menarik subscriber layanan Netflix di Indonesia. Dengan pemetaan kompetisi persaingan yang sejenis, daya tawar pemasok dan peluang terhadap Telco Operator dalam menarik subscriber Netflix. Hasil dari analisis permodelan Porter 5 Forces Telco Operator dalam menarik subscriber Netflix dengan keunggulan kompetitif dari tekanan ancaman pendatang baru dan daya tawar pemasok, sebagai indikator strategi berupa pendekatan diferensiasi produk dan kebebasan Netflix dalam menentukan pemasok dan kolaborasi antara Netflix dengan Operator di Indonesia ......The coronavirus (COVID-19) pandemic began to infect several countries in the world, one of them Indonesia. The government of Indonesia implements on physical distancing to preventif coronavirus (COVID-19) and implementation health protocols. Refer to the policy has impact of activities outside such as prohibited gatherings and cause a crowd. Activities that are usually carried out outside are shifted to work form home. During work from home some people prefer to spend that time watching a Netflix streaming services, when their rest the time. During the coronavirus (COVID-19) pandemic, that Netflix streaming services is often used by the public so it becomes an opportunity to collaborate with Telco Operators in Indonesia such are PT. Telkomsel, PT. XL-Axiata and Indosat Ooredoo. Each of these operators trying to attracting subcsribers Netflix with special attention, such as providing various internet quota packages for Netflix streaming services. As time goes on in 2021, activities that are required work from home are slowly not being implemented and some activities are allowed to be carried out outside from home. What is the strategy in dealing with these conditions and how to attract Netflix Subscribers, especially in Indonesia, through Telco Operators such are PT. Telkomsel, PT. XL-Axiata, and Indosat Ooredoo. Therefore, this study uses the Porter’s 5 Forces method by analyzing Telco Operators in attracting Netflix subscribers in Indonesia. By mapping similar competition, suppliers bargaining power and opportunities for Telco Operators to attract Netflix subscribers. The results of this study use Porter’s 5 Forces Telco Operators to attracting Netflix subscribers with a competitive advantage from the pressure of threats of new entrants and similar competitors, as an indicator of the strategy in the form of a product differentiation approach, and as well as collaboration between Netflix and Telco Operators in Indonesia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vikram
Abstrak :
Terjadinya perkembangan pemakaian internet secara cepat telah menyebabkan protokol IPv4 tidak dapat lagi menampung user yang ada. Untuk mengatasi masalah keterbatasan alamat pada IPv4, maka dibuatlah Internet Protocol versi baru (IPng atau IPv6). Namun untuk penerapannya masih diperlukan waktu dan metode transisi dari IPv4 ke IPv6 tanpa mengganggu jaringan IPv4. Contoh metode transisi yang dikenal adalah 6to4, 6over4, ISATAP, dan DSTM. Dalam skripsi ini akan diuji metode tunneling ISATAP dan 6to4. Untuk menguji performansi dari kedua metode tersebut dilakukan uji coba dengan menggunakan aplikasi video streaming. Sarana pengujian menggunakan jaringan test bed yang dibangun dari lima buah PC yang mengambil tempat di Lab Digital FT-UI. Dalam pengujian akan dianalisa beberapa parameter untuk mengetahui unjuk kerjanya, diantaranya throughput, jumlah packet loss dan latency. Pada pengujian akan dilakukan perbandingan kinerja dari konfigurasi IPv4 murni, IPv6 murni, dengan metode tunneling ISATAP dan 6to4. Dari hasil uji coba yang dilakukan didapatkan bahwa metode tunneling 6to4 dan ISATAP tidak mengurangi kemampuan jaringan dalam aplikasi video streaming. Dibandingkan dengan IPv4, metode tunneling ini mampu meningkatkan throughput sekitar 0.013% (6to4) dan 0.007% (ISATAP), serta dapat mengurangi packet loss sekitar 47.9% (6to4) dan 6.84% (ISATAP). Perbedaan latency yang terjadi hanya berbeda sekitar 0.73% (6to4) dan 0.045% (ISATAP) terhadap jaringan IPv4. Sementara itu, pada topologi IPv6 murni didapatkan hasil kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan metode tunneling, dimana IPv6 mampu meningkatkan throughput sekitar 0.0723%, mengurangi packet loss sekitar 73.76%, dengan perbedaan latency sekitar 0.7% (dengan 6to4) dan 1.52% (dengan ISATAP).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40065
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Afianto
Abstrak :
Tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisa dan membandingkan kualitas jaringan IPv4 murni, IPv6 murni dan tunneling 6to4 pada jaringan dengan media wired dan wireless untuk aplikasi video streaming. Dari data yang diperoleh dan dianalisa menunjukan bahwa delay yang terbaik adalah pada kondisi bit rate 256/64 kbps, pada jaringan IPv4, dengan media wireless, dan format file MP4 dengan delay 0,213 detik atau 16,14% lebih rendah dari delay pada streaming file AVI dengan kondisi bit rate 512/128 kbps, jaringan IPv4 dan dengan media wireless yang bernilai 0,254 detik. Pada parameter packet loss secara keseluruhan kedua tipe media (wired dan wireless) memiliki bagian dimana packet loss bernilai 0 namun karena pertimbangkan fleksibilitas koneksi wireless maka yang terbaik adalah packet loss pada bit rate 512/128 kbps, jaringan IPv4 dengan media wireless, serta dengan format file streaming menggunakan format AVI.
This thesis aims to analyze and compare the quality of IPv4, IPv6 and 6to4 tunneling on a network with wired and wireless media for streaming video applications. From the data obtained and analyzed showed that the best delay is the bit rate condition at 256/64 kbps, IPv4 networks, wireless media, MP4 file format that is worth 0.213 seconds or 16.14% lower than the bit rate conditions at 512/128 kbps, IPv4 network and the wireless media that is worth 0.254 seconds. Packet loss on the overall parameters of both types of media (wired and wireless) has a section where the packet loss is worth 0, but due to consider the flexibility of a wireless connection then the best bit rate is 512/128, with a wireless media, IPv4 networks, as well as a streaming file format using AVI format.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51343
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Kumalasari
Abstrak :
Quality of service (QoS) merupakan kemampuan suatu jaringan untuk memberikan layanan yang berbeda dari tingkat traffic yang berbeda dan tipe aplikasi yang berbeda. Di sisi lain, cloud computing merupakan suatu tren teknologi dimana penggunanya semakin meningkat setiap tahunnya. Cloud computing berpotensi untuk mengurangi biaya penggunaan sumber daya fisik dan juga meningkatkan produktivitas dari sumber daya yang ada. Terdapat banyak jenis layanan multimedia yang berjalan di atas cloud, dimana salah satunya adalah video streaming. Sebagai salah satu jenis aplikasi multimedia yang dikirimkan secara real time, maka diperlukan suatu sistem manajemen QoS yang dapat menjaga parameter nya sesuai dengan SLA ataupun standar yang ada. Pada Tesis ini akan dibangun suatu sistem manajemen QoS untuk aplikasi video streaming yang berjalan di atas jaringan multimedia cloud computing. Pada manajemen QoS ini terdapat beberapa komponen pendukung di dalamnya, seperti bandwidth allocation, application priority, streaming priority, packet scheduling, dan monitoring. Pengujian manajemen QoS ini dilakukan dengan tiga kali jenis skenario uji coba, pertama dibandingkan dengan sistem tanpa manajemen QoS, kedua ketika terdapat aplikasi lain yang berjalan di atas jaringan multimedia private cloud computing, dan ketika user mengakses dua jenis video secara bersamaan. Dari skenario uji coba satu, nilai delay rata-rata 0.0219s, nilai packet loss 1.35%, dan nilai throughput 63.18KBps. Pada skenario uji coba dua, nilai delay rata-rata 0,0192s, packet loss 0.20%, dan throughput 56.49KBps. Terakhir pada skenario uji coba ketiga, nilai delay rata-rata MP4 0.0219s dan FLV 0.0155s, packet loss MP4 1.35% dan FLV 1.51%, dan throughput MP4 63.18KBps, dan FLV 63.154KBps. Dari nilai parameter yang didapatkan di tiga skenario uji coba ini membutikan bahwa nilai-nilai tersebut dapat memenuhi standar maksimum delay yaitu 1s dan standar maksimum packet loss yaitu 4%. ...... Quality of service (QoS) is the ability of a network to provide different services from different traffic levels and different types of applications. On the other hand, cloud computing is a technology trends which its user increasing every year. Cloud computing has potential to reduce the cost of physical resource usage and also increase the productivity of existing resources. There are many multimedia application types that run above cloud computing, one of which is video streaming. As one kind of multimedia transmission real time, we need a QoS management system that can keep video streaming in accordance with SLA parameters or standars. This Thesis will build a QoS management system for video streaming applications that run on top of private cloud computing multimedia networks. In the QoS management, there are a few supporting components, such as bandwidth allocation, application priority, streaming priority, packet scheduling, and monitoring. This QoS management testing was conducted with three types of test scenarios, the first compared with system without QoS management, second when there are other applications that run on top of private cloud computing multimedia networks, and last when the users accesses two types of video simultaneously. From the first scenario, the value of average delay 0.0219s, packet loss 1.35%, and throughput 63.18KBps. In the second scenario, the average delay value 0.0192s, packet loss 0.20%, and throughput 56.49KBps. The last scenario, the average delay value for MP4 and FLV are 0.0219s and 0.0155s, packet loss 1.35% and 1.51%, and throughput 63.18KBps and 63.154KBps. From the parameters value obtained in this three scenarios proved that this management QoS can meet standard of maximum delay and maximum packet loss values which is 1s and 4%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35533
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>