Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Michelle
"Penelitian ini membahas bagaimana hubungan motivasi wanita dewasa muda di Jabodetabek mengikuti fitness influencer di media sosial dengan niat berolahraga. Niat olahraga diprediksi memiliki hubungan dengan media sosial dan sosok fitness influencer. Motivasi digali menggunakan teori uses and gratifications, dengan enam variabel motivasi. Penelitian kuantitatif ini melibatkan 304 partisipan melalui kuesioner daring. Data penelitian dianalisis menggunakan Uji Korelasi Spearman. Ditemukan motivasi pencarian informasi memiliki hubungan terkuat dengan perilaku mengikuti fitness influencer. Ditemukan juga hubungan yang signifikan terkuat muncul dalam hubungan antara perilaku mengikuti fitness influencer dengan niat berolahraga, dan hubungan kedua terkuat yaitu antara pencarian informasi dengan niat berolahraga
This thesis investigates the correlation of motivations of young adult women in Jabodetabek area for following fitness influencer in social media with their exercise intentions. Exercise intention is predicted to have correlation with media social and fitness influencer. Motivations are investigated through the use of uses and gratifications theory, with six motivation variables. Online questionnaire is distributed to 304 respondents, and the data is analyzed with spearman correlation test. Information searching has significant correlation with following fitness influencer and exercise intention. Meanwhile, following fitness influencer has the strongest correlation with exercise intention compared with all tested relation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ramy Azhar
"Bangkitnya sektor pariwisata setelah pulih dari pandemi membantu kondisi ekonomi menjadi lebih baik. Pengunjung tempat wisata kerap mencari informasi pariwisata terlebih dahulu sebelum mengunjungi tempat wisata tersebut. Media sosial TikTok menjadi salah satu pilihan yang paling sering digunakan calon pengunjung untuk mencari informasi pariwisata karena faktor pemenuhan kebutuhan (gratifikasi). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis atribut pemenuhan kebutuhan media sosial yang memengaruhi sikap penggunaan media sosial sebagai sumber informasi pariwisata serta faktor yang memengaruhi niat menggunakan media sosial untuk mencari informasi terkait pariwisata. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed methods yang mengombinasikan pendekatan kuantitatif melalui kuesioner penelitian secara online dan pendekatan kualitatif melalui wawancara dengan lima narasumber untuk melakukan validasi seluruh hipotesis. Penelitian ini dilakukan terhadap 500 responden yang pernah menggunakan media sosial TikTok untuk mencari informasi pariwisata. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan metode Covariance-Based Structural Equation Modelling (CB-SEM) menggunakan AMOS 26. Untuk mencari tahu faktor-faktor gratifikasi yang dirasakan oleh pengguna saat menggunakan aplikasi TikTok dan keinginan menggunakan aplikasi, penelitian ini menggunakan Uses and Gratification Theory (UGT) dan Theory of Planned Behavior (TPB). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa atribut gratifikasi ease of use, informativeness, dan personalization memengaruhi attitude penggunaan aplikasi. Sementara itu, atribut gratifikasi entertainment memengaruhi langsung use intention pengguna dalam mencari informasi pariwisata. Selanjutnya, diketahui bahwa use intention memengaruhi visit intention pengguna terhadap suatu tempat wisata. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penyedia layanan media sosial berbasis user generated content (UGC) di Indonesia terutama dalam konteks pariwisata

The rise of the tourism sector after recovering from the pandemic is helping the economy to get better. Tourist often look for tourism information before visiting the attractions. Social media (TikTok) is the most often choice used by visitors to find tourism information because of the gratification factor. This study aims to analyze the attributes of social media gratification that affect the attitude of using social media as a source of tourism information and the factors that influence the intention to use social media to seek information related to tourism. This study uses a mixed methods approach that combines quantitative approach and qualitative approach. This research was conducted on 500 respondents who had used TikTok social media to find tourism information. Data processing and analysis were carried out using the Covariance-Based Structural Equation Modeling (CB-SEM) method using AMOS 26. To find out the factors of gratification felt by users when using the TikTok application and the desire to use the application, this study used the Uses and Gratification Theory (UGT) and Theory of Planned Behavior (TPB). The results of this study indicate that the ease of use, informativeness, and personalization gratification attributes affect the attitude of using the application. Meanwhile, the entertainment gratification attribute directly affects the user's use intention in seeking tourism information. Then, it is known that use intention affects the user's visit intention towards a tourist place. This research is expected to be useful for social media service providers based on user generated content (UGC) in Indonesia, especially in the context of tourism"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aditya
"Bangkitnya sektor pariwisata setelah pulih dari pandemi membantu kondisi ekonomi menjadi lebih baik. Pengunjung tempat wisata kerap mencari informasi pariwisata terlebih dahulu sebelum mengunjungi tempat wisata tersebut. Media sosial TikTok menjadi salah satu pilihan yang paling sering digunakan calon pengunjung untuk mencari informasi pariwisata karena faktor pemenuhan kebutuhan (gratifikasi). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis atribut pemenuhan kebutuhan media sosial yang memengaruhi sikap penggunaan media sosial sebagai sumber informasi pariwisata serta faktor yang memengaruhi niat menggunakan media sosial untuk mencari informasi terkait pariwisata. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed methods yang mengombinasikan pendekatan kuantitatif melalui kuesioner penelitian secara online dan pendekatan kualitatif melalui wawancara dengan lima narasumber untuk melakukan validasi seluruh hipotesis. Penelitian ini dilakukan terhadap 500 responden yang pernah menggunakan media sosial TikTok untuk mencari informasi pariwisata. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan metode Covariance-Based Structural Equation Modelling (CB-SEM) menggunakan AMOS 26. Untuk mencari tahu faktor-faktor gratifikasi yang dirasakan oleh pengguna saat menggunakan aplikasi TikTok dan keinginan menggunakan aplikasi, penelitian ini menggunakan Uses and Gratification Theory (UGT) dan Theory of Planned Behavior (TPB). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa atribut gratifikasi ease of use, informativeness, dan personalization memengaruhi attitude penggunaan aplikasi. Sementara itu, atribut gratifikasi entertainment memengaruhi langsung use intention pengguna dalam mencari informasi pariwisata. Selanjutnya, diketahui bahwa use intention memengaruhi visit intention pengguna terhadap suatu tempat wisata. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penyedia layanan media sosial berbasis user generated content (UGC) di Indonesia terutama dalam konteks pariwisata.

The rise of the tourism sector after recovering from the pandemic is helping the economy to get better. Tourist often look for tourism information before visiting the attractions. Social media (TikTok) is the most often choice used by visitors to find tourism information because of the gratification factor. This study aims to analyze the attributes of social media gratification that affect the attitude of using social media as a source of tourism information and the factors that influence the intention to use social media to seek information related to tourism. This study uses a mixed methods approach that combines quantitative approach and qualitative approach. This research was conducted on 500 respondents who had used TikTok social media to find tourism information. Data processing and analysis were carried out using the Covariance-Based Structural Equation Modeling (CB-SEM) method using AMOS 26. To find out the factors of gratification felt by users when using the TikTok application and the desire to use the application, this study used the Uses and Gratification Theory (UGT) and Theory of Planned Behavior (TPB). The results of this study indicate that the ease of use, informativeness, and personalization gratification attributes affect the attitude of using the application. Meanwhile, the entertainment gratification attribute directly affects the user's use intention in seeking tourism information. Then, it is known that use intention affects the user's visit intention towards a tourist place. This research is expected to be useful for social media service providers based on user generated content (UGC) in Indonesia, especially in the context of tourism.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqi Dwi Fianto
"Dalam era digital, platform Over-the-Top (OTT) seperti Netflix telah menjadi pilihan utama masyarakat untuk mengakses hiburan, terutama bagi generasi Milenial dan Generasi Z. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh elemen-elemen Uses and Gratifications Theory (UGT)—termasuk kenyamanan (conveniency), hiburan (entertainment), interaksi sosial (social interaction), pencarian informasi (information seeking), kebersamaan (companionship), relaksasi (relaxation), dan binge-watching—terhadap niat berlangganan (Subscription Intention) dan niat melanjutkan langganan (continuance intention). Data dikumpulkan melalui survei daring terhadap 211 responden di Indonesia yang memenuhi kriteria demografis dan pengalaman berlangganan OTT. Analisis dilakukan menggunakan metode Structural Equation Modelling dengan pendekatan Partial Least Squares (SEM-PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa elemen seperti kenyamanan, hiburan, dan kebersamaan memiliki pengaruh signifikan terhadap niat melanjutkan langganan, sedangkan binge-watching dan pencarian informasi secara khusus memengaruhi niat berlangganan. Penelitian ini memberikan kontribusi teoretis terhadap literatur UGT dan menawarkan wawasan strategis bagi perusahaan OTT dalam mengembangkan fitur dan strategi pemasaran yang relevan dengan kebutuhan konsumen lokal, khususnya Milenial dan Generasi Z.

In the digital era, Over-the-Top (OTT) platforms like Netflix have become the primary choice for accessing entertainment, particularly for Millennials and Generation Z. This study aims to analyze the influence of Uses and Gratifications Theory (UGT) elements—including conveniency, entertainment, social interaction, information seeking, companionship, relaxation, and binge-watching—on subscription intention and continuance intention. Data were collected through an online survey of 211 respondents in Indonesia who met the demographic and subscription experience criteria. The analysis was conducted using Structural Equation Modelling with a Partial Least Squares (SEM-PLS) approach. The findings reveal that elements such as conveniency, entertainment, and companionship significantly influence continuance intention, while binge-watching and information seeking specifically affect Subscription Intention. This study contributes theoretically to UGT literature and offers strategic insights for OTT companies to develop features and marketing strategies that align with local consumer needs, particularly Millennials and Generation Z."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indinesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Hendra Maulana
"Adanya stigma masyarakat tentang sulitnya mengurus perizinan di Jakarta merupakan tantangan bagi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta dalam menjalankan pelayanan publik. Melalui akun media sosial Instagram @layananjakarta, DPMPTSP berusaha menghapus stigma tersebut dengan memberikan informasi berupa konten-konten seputar program kerja dan inovasi layanan yang memudahkan masyarakat mengurus perizinan. Namun dengan tingkat keterlibatan masyarakat yang rendah, yaitu sebesar 0,16%, menjadi batu sandungan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi adopsi masyarakat untuk berpartisipasi pada akun Instagram @layananjakarta. Penelitian ini menggabungkan teori Uses and Gratifications Theory (UGT), Technology Acceptance Model (TAM), dan variabel trust in the platform yang membentuk 6 variabel independen dan 2 variabel dependen dengan 37 indikator yang disusun dalam kuesioner. Data responden diperoleh sebanyak 378 orang dari followers yang pernah berkomentar, mengirim pesan, menyukai atau membagikan konten akun Instagram @layananjakarta, kemudian data dianalisis menggunakan metode CB-SEM dan perangkat lunak AMOS 26.0. Hasil analisis diketahui bahwa faktor information seeking, socialization, perceived usefulness, dan trust in the platform secara signifikan berpengaruh terhadap intention to use. Kemudian faktor self-presentation dan perceived ease of use tidak berpengaruh terhadap intention to use. Selanjutnya intention to use berpengaruh secara signifikan terhadap actual adoption masyarakat untuk berpartisipasi pada akun Instagram @layananjakarta. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat pada akun Instagram @layananjakarta dan menambah referensi ilmiah terhadap teori UGT dan TAM.

The existence of public stigma about the difficulty of obtaining permits in Jakarta is a significant challenge for the Jakarta Provincial Investment and One-Stop Integrated Service (DPMPTSP) in carrying out public services. Through the Instagram @layananjakarta social media account, DPMPTSP tries to eliminate this stigma by providing information about work programs and service innovations that make it easier for citizens to apply for permits. However, with a low level of citizen engagement, which is 0.16%, it becomes a stumbling block in carrying out its primary duties and functions. This study aims to determine what factors influence people's adoption to participate in the @layananjakarta Instagram account. This study combines the Uses and Gratifications Theory (UGT), Technology Acceptance Model (TAM) theory, and the trust in the platform variable, which forms six independent variables and two dependent variables with 37 indicators arranged in a questionnaire. Respondent data were obtained from 378 people from followers who had commented, sent messages, liked, or shared the content of the @layananjakarta Instagram account. The data were analyzed using the CB-SEM method and AMOS 26.0 software. The results show that the information seeking, socialization, perceived usefulness, and trust in the platform factors significantly influence the intention to use. Then the self-presentation factor and perceived ease of use do not affect the intention to use. Furthermore, the intention to use has a significant effect on the actual adoption of the citizen to participate in the @layananjakarta Instagram account. This research expects to increase citizen's engagement on the @layananjakarta Instagram account and add scientific references to the UGT and TAM theory."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gustiaulia Nabila Retmono
"Online dating has become a new norm in Indonesia, with a reported 30% of Indonesians using dating applications and a 26% increase in numbers of chats sent through Bumble during the pandemic. This paper aims to explore why Bumble is chosen among other online dating applications by youths in Jakarta, and the possible implications online dating applications has on the dating culture in Jakarta. Uses and gratifications theory and cultural studies are used as concept basis of the research as we assume individual’s active and conscious choices in media consumption and dating. It is found that social integrative needs score the highest, and online dating applications provides accessibility to new connections and challenging existing stigmas and status quo regarding gender roles in dating. Users are aware of the safety risks related to online dating, hence making safety a priority among other factors when choosing an online dating application.

‘Online dating’ atau kencan online telah menjadi kebiasaan baru di Indonesia, dan data menunjukkan bahwa 30% orang Indonesia menggunakan aplikasi kencan online dan 26% peningkatan dalam jumlah chat terkirim lewat Bumble selama pandemi. Karya ini bertujuan untuk mendalami alasan orang memilih Bumble sebagai platform kecan online dibandingkan aplikasi lain, dan dampak yang mungkin aplikasi kencan online bawa pada budaya kencan di Jakarta. Teori penggunaan dan pemenuhan kepuasan dan kajian budaya akan digunakan sebagai basis karya ini untuk memenuhi asumsi bahwa para individu secara aktif dan sadar memilih media yang ia konsumsi dalam berkencan. Hasil menunjukan bahwa kebutuhan social mendapatkan nilai tertinggi, dan aplikasi kencan online berdampak dalam menjalin hubungan dengan orang baru dan menantang stigma yang ada tentang peran jenis kelamin dalam berkencan. Pengguna aplikasi sudah paham resiko yang ada saat berkencan online, maka keamanan menjadi faktor utama saat memilih aplikasi kencan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Fuji Astuti
"Pada survey status gizi Indonesia (SSGI) 2022 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemkes RI), telah mengungkapkan bahwa persentase stunting di Indonesia mencapai 21,6%. Dalam upaya menurunkan angka prevalensi stunting tersebut pemerintah melakukan peningkatan komunikasi perubahan perilaku, salah satunya dengan kampanye nasional pencegahan stunting melalui media sosial. Rendahnya nilai engagement rate menunjukkan bahwa konten kampanye digital di media sosial belum cukup menarik atau relevan untuk memotivasi audiensi berinteraksi. Menurut halnya, engagement memiliki dampak langsung pada keberhasilan penyebaran pesan kampanye, terutama dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang stunting. Berdasarkan temuan tersebut maka penelitian ini berfokus pada pengaruh kampanye nasional pencegahan stunting khususnya kampanye digital berbasis media sosial terhadap perubahan perilaku masyarakat Indonesia. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kampanye digital nasional pencegahan stunting berbasis media sosial terhadap perubahan perilaku masyarakat Indonesia dan memberikan rekomendasi kepada pemerintah sesuai hasil dari penelitian. Penelitian ini dibangun menggunakan model Teori Perilaku Terencana (TPB), Teori Kegunaan dan Gratifikasi (UGT), dan Teori Pembelajaran Sosial (SCT) digabung dengan variabel sentimen publik dan dukungan, niat berperilaku, perilaku berbagi dan perubahan perilaku. Responden penelitian merupakan masyarakat Indonesia yang telah mendapatkan akses internet dan pengguna aktif media sosial, telah terpapar kampanye digital nasional pencegahan stunting berbasis media sosial dan merupakan orang tua yang memiliki anak di bawah usia 5 tahun, atau calon orang tua yang sedang merencanakan kehamilan. Penyebaran kuesioner dilakukan secara daring melalui media sosial. Data kuesioner valid diperoleh dari 697 responden yang berasal dari 32 provinsi di Indonesia dan diolah menggunakan metode Partial Least Square-Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil penelitian menyatakan bahwa faktor-faktor yang signifikan memengaruhi secara langsung kampanye digital nasional pencegahan stunting berbasis media sosial terhadap perubahan perilaku adalah niat berperilaku dan perilaku berbagi. Sementara itu, faktor- faktor yang memengaruhi secara tidak langsung adalah interaksi sosial, norma subjektif, sentimen publik dan dukungan, dan keyakinan diri. Berdasarkan dari faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan, disusun rekomendasi bagi pemerintah untuk optimalisasi kampanye digital pencegahan stunting yang lebih terintegrasi dengan pendekatan lokal dan layanan kesehatan fisik, serta konsistensi dan frekuensi penyampaian pesan. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan referensi untuk kampanye isu kesehatan lainnya yang memerlukan penyampaian pesan kesehatan masyarakat melalui media sosial.

In the 2022 Indonesian Nutritional Status Survey (SSGI) conducted by the Ministry of Health (Kemkes RI), it was revealed that the stunting rate in Indonesia reached 21.6%. In efforts to reduce the prevalence of stunting, the government is enhancing behavior change communication, including a national stunting prevention campaign through social media. The low engagement rate indicates that the digital campaign content on social media is not yet compelling or relevant enough to motivate audience interaction. Engagement, in this context, has a direct impact on the success of the campaign's message dissemination, particularly in raising public awareness about stunting. Based on these findings, this study focuses on the impact of the national stunting prevention campaign, specifically the social media-based digital campaign, on behavioral changes among Indonesians. The aim of this study is to analyze the factors influencing the social media-based digital national stunting prevention campaign on behavioral changes among Indonesians and to provide recommendations to the government based on the study's findings. This research utilizes the Theory of Planned Behavior (TPB), the Uses and Gratifications Theory (UGT), and Social Cognitive Theory (SCT) combined with variables of public sentiment and support, behavioral intention, sharing behavior, and behavior change. The study respondents are Indonesians who have internet access and are active social media users, have been exposed to the national digital stunting prevention campaign, and are parents with children under the age of 5 or prospective parents planning for pregnancy. The questionnaire was distributed online through social media. Valid questionnaire data were obtained from 697 respondents from 32 provinces in Indonesia and were analyzed using the Partial Least Squares-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method. The study results indicate that the factors significantly influencing the digital national stunting prevention campaign on behavior change directly are behavioral intention and sharing behavior. Indirectly influential factors include social interaction, subjective norms, public sentiment and support, and self-efficacy. Based on the factors that have a significant influence, recommendations are made for the government to optimize digital campaigns for stunting prevention that are more integrated with local approaches and physical health services, as well as consistency and frequency of message delivery. The results of this study can also be used as a reference for other health issue campaigns that require the delivery of public health messages through social media."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library