Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadiah Mustika Dewi
"Sastra gotik adalah narasi bertema gelap yang menampilkan fenomena menakutkan dan kekacauan. Seiring berjalannya waktu, sastra gotik kuno berkembang dan beralih menjadi sastra gotik kontemporer. Salah satu representasi sastra gotik kontemporer dalam kesusastraan Korea adalah dongeng karya Jo Yong berjudul Zombie Kid dan The Boy Who Fed on Nightmares. Dua dongeng ini merupakan dongeng bergambar dengan tema gelap untuk orang dewasa. Penelitian ini berfokus pada unsur-unsur gotik yang terkandung dalam kedua karya Jo Yong. Penulis memilah kalimat dan ilustrasi dalam kedua karya Jo Yong kemudian menganalisis unsur-unsur gotik apa yang terkandung dalam dongeng Zombie Kid dan The Boy Who Fed on Nightmares. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan unsur-unsur gotik yang terkandung dalam kedua dongeng Jo Yong. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif kualitatif. Dari hasil analisis, penulis menemukan unsur-unsur gotik seperti body horror dan penggunaan mimpi buruk dalam kedua dongeng Jo Yong. Penulis mengklasifikasi dongeng Zombie Kid lebih didominasi dengan unsur horor, sedangkan dongeng The Boy Who Fed on Nightmares didominasi dengan unsur teror.

Gothic literature is a dark-themed narrative that presents the phenomena of awful and chaos. As time goes, Gothic literature developed into contemporary Gothic literature. A couple representations of contemporary gothic literature in Korean literature are Zombie Kid and The Boy Who Fed on Nightmares by Jo Yong. These two tales illustrate dark-themed fairy tales for adults. This study focuses on the gothic elements of both Jo Yong's tales. The writer sorts out sentences and illustrations in Jo Yong's works then analyses the gothic elements shown in Zombie Kid and The Boy Who Fed on Nightmares. The purpose of this study is to describe the gothic elements in Jo Yong's tales. The methods used in this research are descriptive and qualitative. Based on the results, the writer found gothic elements such as body horror and the use of nightmares in both of Jo Yong's tales. The author classifies that the Zombie Kid fairy tale is dominated by horror elements, while The Boy Who Fed on Nightmares is dominated by terror elements."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cheviano Eduardo Alputila
"Gereja Santa Perawan Maria (GSPM), yang dibangun tahun 1896, merupakan bangunan untuk ibadah umat Katolik yang tertua di Kota Bogor, dan dapat dikatakan mewakili sejarah penyebaran agama Katolik di Kota Bogor. Berdasarkan pembabakan periodisasi perkembangan arsitektur Kolonial Belanda di Indonesia, akhir abad 19 merupakan periode ketika gaya Neo-Klasik banyak diterapkan pada bangunan-bangunan terutama pada bangunan-bangunan publik. Neo-Klasisme adalah paham dalam arsitektur bangunan Eropa yang mengulang secara utuh atau dominan suatu gaya pada jaman arsitektur klasik Eropa. Objek dalam penelitian ini adalah GSPM yang terletak di jalan Kapten Muslihat No.22, Bogor. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gaya arsitektur yang diterapkan pada GSPM. Penelitian ini dibatasi hanya pada gaya bangunan Gereja dan hal-hal lain yang berkenaan dengan bentuk dan ragam hias GSPM. Penelitian ini menunjukkan bahwa gaya arsitektur Gotik sangat dominan diaplikasikan pada GSPM, atau dengan kata lain GSPM merupakan bangunan bergaya Neo-Gotik.

Santa Perawan Maria Church (GSPM) was built in 1896, and is the oldest Catholic church in Bogor that is still existed until now. It could be said that this church represents the spreading of Catholic religion in Bogor. Based on the chronology of Dutch Colonial architecture in Indonesia, end of 19th century was the period when Neo-Classism was strongly applied on public buildings. Neo-Classic is an architectural style which tried to bring back the glory of old classic European architectural style but in a more flexible way. Object of this research is the GSPM which is located at Jalan Kapten Muslihat No.22, Bogor. Aim of this research is to identify the architectural style applied in GSPM, particularly on the formal aspect and decoration or ornamentation as well. This result of this research shows that Gothic architectural style are very strong applied on GSPM, or in other words it can be said that GSPM is a Neo-Gothic building."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S11424
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library