Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bandung: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat, 2015
641.3 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Theddeus Octavianus Hari Prasetyono
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
P-Pdf
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arrizal Samelino Gandasaputra
Abstrak :
Paradigma pengelolaan sumber daya manusia dewasa ini telah ada pada era Human Capital Management atau Manajemen Modal Manusia yang melahirkan praktek pengelolaan sumber daya manusia mutakhir yang dikenal dengan istilah Talent Management atau Manajemen Talenta dimana eksistensi dan kontribusinya telah terbukti mampu memberikan keberhasilan dan keunggulan pada perusahaan atau organisasi yang menerapkannya. Sehubungan dengan hal tersebut, Polri memiliki kepentingan untuk membangun sebuah sistem pengelolaan sumber daya manusia yang dapat menghasilkan orang-orang pilihan bertalenta dalam rangka mempersiapkan kader pimpinan Polri masa depan dengan mulai menerapkan strategi Manajemen Talenta, yang diawali dengan penyelenggaraan kegiatan Talent Pool Polri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mekanisme Talent Pool Polri T.A 2017/18 dalam rangka mencapai kinerja unggul, dan dampaknya terhadap para peserta program Talent Pool itu sendiri. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dan telaah dokumen. Hasil temuan penelitian menyimpulkan bahwa dengan ketiadaan regulasi yang mengatur, mekanisme Talent Pool Polri belum terlaksana secara optimal dalam hal menentukan kriteria talenta dan pelaksanaan Assessment terhadap peserta program. Kegiatan Talent Pool Polri T.A 2017/18 juga belum memberikan dampak bagi para peserta program mengenai penempatan tugas dan program pengembangan yang seharusnya didapatkan. Mekanisme Talent Pool Polri seharusnya meliputi aktifitas-aktifitas mulai dari: a) merumuskan dan menentukan kriteria talenta; b) melaksanakan Asessment talenta dengan menggunakan 3 (tiga) pendekatan, yaitu metodologi seleksi talenta, melaksanakan Asessment dan pengumpulan data, dan membuat peta talenta. Mekanisme talent pool Polri itu sendiri dapat dilakukan dengan lebih mudah prosesnya dengan adanya dukungan teknologi informasi, yang memungkinkan untuk dilakukannya otomatisasi pada penerapaan manajemen talenta melalui penggunaan software aplikasi. ......The Paradigm of human resource management today exists in the era of Human Capital Management which gave birth to the latest human resource management practices known as Talent Management where its existence and contribution has been proven able to provide success and excellence to companies or organizations that implement it. In this regard, Indonesian National Police (INP) as a large and complex organization has an interest in building a human resource management system that can produce talented choice people in order to preparing future INP leadership cadres by starting to implementing Talent Management strategies which began with the holding of INP talent pool activity. This study aims to analyze the mechanism of the INP talent pool in order to support superior performance, and its impact on the talent pool program participants themselves. The researcher used a qualitative approach with data collection techniques such as observation, interviews, and document review. The researcher findings concluded that the absence of regulating regulations, the INP talent pool mechanism had not been implemented optimally in terms of determining talent criteria and implementing assessment of program participants. INP’s 2017/18 fiscal year talent pool activities also have not affected program participants regarding post assignments and development programs that should be obtained. The INP talent pool mechanism shoulde include activities ranging from: a) formulating talent criteria; b carry out talent assessments using 3 (three) approaches, namely the talent selection methodology, carry out assessment and data collection, and create talent maps. The INP talent pool mechanism itself can be done more easily with the support of information technology, which allows automation to apply talent management through the use of application software.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T55496
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sismai Herni
Abstrak :
Indonesia sebagai negara berkembang, dalam era globalisasi pada abad 21 ini, mengalami berbagai persaingan baik dalam bidang ekonomi, hukum, ilmu pengetahuan dan teknologi, maupun dalam dunia pendidikan. Untuk memenuhi tuntutan persaingan tersebut sangat dibutuhkan Sumber daya manusia yang betu|~betul berpotensi dan ahli di bidangnya, agar dapat bersaing dengan bangsa lain dalam membangun bangsa Sumber daya manusia yang berpotensi akan melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa, calon para ahli tersebut antara lain diperoleh dari anak berbakat, yang sekarang sedang da1am proses belajar di sekolah dan dikelompokkan di kelasl sekolah unggul. Khusus di Sumatera Barat proses tersebut dilaksanakan di kelas unggu1. Pelaksanaan pendidikan di kelas unggul tingkat SLTP ini sebagian besar baru dalam rangka pengelompokan, dan belum melakukan perlakuan sesuai kebutuhan anak berbakat, sehingga prosesnya sama dengan kelas reguler. Anak berbakat itu adalah anak yang mempunyai kemampuan luar biasa, merupakan aset nasional yang harus dipersiapkan sedini mungkin untuk meningkatkan sumber daya manusia yang akan berkiprah melaksanakan pembangunan bangsa. Berhubung Pedoman Khusus untuk pelaksanaan pendidikan di kelasl sekolah unggul tingkat SLTP ini belum ada secara tertulis,maka penulis ingin melihat bagaimana hubungan antara latar belakang orangtua dengan prestasi belajar anak berbakat di kelas unggul di SLTP N Padang, Padang Panjang dan Bukittinggi, Sumatera Barat.Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana hubungan antara latar belakang keluarga dengan prestasi belajar anak berbakat di kelas unggul SLTPN. Padang, Padang Panjang dan Bukittinggi Sumatera Barat. Alasan pemilihan di kota ini adalah karena sistim kekeluargaan yang berlaku didasari oleh garis keturunan ibu (matrilineal), berbeda dengan sistem patrilinear di daerah lain di Indonesia dan dalam kehidupan sehari-hari masih banyak dipengaruhi oleh adat istiadat. Penelitian ini dilakukan pada 50 orang siswa dan orangtua anak berbakat pada tujuh SLTP N di kota Madya Padang, Bukittinggi dan Padang Panjang Sumatera Barat. Alat untuk mengidentiflkasikan siswa berbakat dengan memberikan tes TIKI-M Bentuk Pendek untuk mengukur intelegensi,TKV P 1 untuk mengukur kreativitas dan Task Commitment untuk mengukur keterlibatan diri terhadap tugas Kepada 338 orang siswa kelas 2 di delapan SLTP N.Penentuan siswa berbakat berpedoman pada konsep Renzulli, yaitu intelegensi di atas rata-rata, kreativitas dan task commitment tinggi. Penelitian ini juga menggunakan kuesioner tentang status sosial ekonomi , peranan dan sikap orangtua siswa berbakat dan daftar isian. Kesemua kuesioner ini diuji cobakan pada orangtua siswa berbakat di SLTP Lab School IKIP Jakarta dan orangtua siswa berbakat di SLTP Al-lzhar Pondok Labu Jakarta Selatan, serta telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Kuesioner dan daftar isian ini diberikan pada orangtua siswa berbakat melalui anak-anak mereka. Data tentang NEM ketika tamat SD dan prestasi siswa berbakat ketika kelas 1 SLTP diminta kepada Kepala Sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat; 1) gambaran siswa berbakat sesuai dengan karakteristik keluarga anak berbakat; 2) gambaran orangtua siswa berbakat sesuai dengan karakteristik keluarga anak berbakat; 3) hubungan antara pendidikan ayah dengan prestasi anak berbakat; 4) hubungan antara pendidikan ibu dengan prestasi anak berbakat; 5) hubungan antara tingkat status ekonomi orangtua dengan prestasi siswa berbakat; 6) hubungan antara peranan orangtua dengan prestasi siswa berbakat; 7) hubungan antara sikap orangtua dengan prestasi siswa berbakat; 8) Hubungan antara pendidikan ayah,pendidikan ibu, tingkat status ekonomi, peranan dan sikap orangtua dengan prestasi belajar anak berbakat; 9) sumbangan dari pendidikan ayah, pendidikan ibu, status ekonomi, peranan dan sikap orangtua pada prestasi anak berbakat Ada tujuh hipotesis yang dikemukakan pada pe-nelitian ini yaitu: 1) Terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan ayah dengan prestasi belajar AB; 2) Terdapat hubungan yang bemuakna antara pendidikan ibu dengan prestasi belajar anak berbakat; 3) Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat status ekonomi orangtua dengan prestasi belajar anak berbakat, 4) Terdapat hubungan yang bermakna antara peranan orangtua dengan prestasi belajar anak berbakat; 5) Terdapat hubungan yang bermakna antara sikap orangtua dengan prestasi belajar anak, berbakat; 6) Terdapat hubungan yang bermakna secara bersama antara pendidikan ayah, pendidikan ibu, status ekonomi, peranan dan sikap orangtua dengan prestasi belajar anak berbakat; 7) Terdapat sumbangan yang bermakna secara bersama-sama maupun secara masing-masing dari pendidikan ayah, pendidikan ibu, status ekonomi, peranan dan sikap orangtua dengan prestasi belajar anak berbakat. Untuk membuktikan hipotesis ini, data diolah dengan menggunakan SPSS versi 7.5. Pembuktian hipotesis satu sampai lima digunakan korelasi Multiple Regression, menguji hipotesis keenam, digunakan korelasi Partial dan pengujian hipotesis ketujuh digunakan Multiple Regression. Secara keseluruhan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan ayah dengan prestasi belajar anak berbakat dengan dengan r = .350, 2) Terdapat hubungan antara tingkat status ekonomi orangtua dengan prestasi belajar anak berbakat dengan r = .329; 3) Terdapat hubungan yang bermakna antara peranan orangtua dengan prestasi belajar anak berbakat dengan r = .309; 4) Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu dan sikap orangtua dengan prestasi belajar anak berbakat. Bila dilihat hubungan secara Parsial: 1) Terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan ayah dengan prestasi belajar anak berbakat, r = .353 dengan p = .013; 2) Terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu dengan prestasi belajar anak berbakat, r = .300 dengan p = .036; 3) Terdapat hubungan yang bermakna antara peranan orangtua dengan prestasi belajar anak berbakat r = .308 dengan p = .031. Tetapi status ekonomi dan sikap orangtua tidak berhubungan secara bermakna. Dari lima variabel yang dikemukan, ditemukan sumbangan yang bermakna dari pendidikan ayah dan peranan orangtua pada prestasi betajar anak berbakat, sebesar 22,5%. Tetapi pendidikan ibu, tingkat status ekonomi, sikap orangtua tidak memberikan sumbangan yang bermakna pada prestasi belajar anak berbakat. Bita dilihat hasil analisis regresi setiap variabet, ditemukan bahwa pendidikan ayah memberikan sumbangan yang bermakna 12,2%, tingkat status ekonomi orangtua1O,8% dan peranan orangtua 9,5% pada prestasi belajar anak berbakat. Tetapi pendidikan ibu dan sikap orangtua tidak memberikan sumbangan yang bermakna pada prestasi belajar anak berbakat. Saran yang diajukan adalah 1) Penempatan anak-anak di kelas unggul, perlu dilakukan dengan menggunakan tes TIKI M Bentuk Pendek, TKV Paralel 1, Task Commitment, dan NEM, agar diperoleh siswa yang betul-betul unggul dan berbakat sehingga kemampuannya dapat dikembangkan secara khusus dan optimal; 2) Pemerintah sudah saatnya membuat sekolah unggul tingkat SLTP di tiga kota madya ini, karena diperkirakan minimal ada 20 orang anak berbakat di kelas unggul SLTP N pada setiap kota madya karena NEM siswa tidak menjamin bahwa mereka berbakat dan unggul; 3) Perlu dibuat Kurikulum SLTP beserta petunjuk Teknis Pengelolaan Kelas/Sekotah Unggul, dimana dalam kurikulum ini,ditambahkan kerjasama antara sekolah dengan orangtua anak berbakat dan masyarakat; 4) Perlu pembinaan orangtua anak berbakat melalui pelatihan untuk orangtua anak berbakat agar dapat membantu anak dalam mengembangkan bakatnya di rumah. Hal ini karena peranan orangtua cukup banyak memberikan sumbangan pada prestasi belajar anak berbakat; 5) Perlu dilakukan penelitian lanjutan dilihat dari aspek pengasuhan orangtua pada anak berbakat, konsep diri, motivasi dan emosi anak berbakat dihubungkan dengan prestasi belajarnya di kelas/sekolah unggul untuk semua tingkat sekolah. ......Indonesia as a developing country, at the dawn of globalization in the 21st century finds various competitions in economy, law, science and technology as well as in education. lt also needs potential and competency human resources to develop its nation. They will be the future leaders. They are gifted students who are now in the process of leaming and are grouped in 'smart classes" which is particularly found in West Sumatera. These classes are still at a grouping stage, and are not yet given special treatment. Gifted children are the ones who have extraordinary abilities and who are considered as a national asset. They should be prepared as early as possible to improve human resources in the developing of the country. Due to the lack of written guidelines to can'y out the education of these smart children, the author tries to see the correlation between the family background and the leaming achievement of gifted students in smart classes in Padang, Padang Panjang and Bukittinggi. The reasons in choosing these cities are based on the matrilineal system, which is different from patrilineal systems and traditions in other places in Indonesian. The study was conducted at seven SLTPS N in Padang, Padang Panjang and Bukittinggi with a sample of 50 gifted children besides their parents. The instruments used in this study to identify gifted children, were TIKI-M Short Form to measure intelligence, TKV P 1 to measure creativity, and Task Commitment to measure self involvement to task. The tests were given to 338 students of grade two in eight SLTPNs. RenzulIi's concepts were used to determine the above average intelligence, creativity and high task commitment. Questionnaires were also used for social economic status, roles and attitude of gifted' children's parents. These questionnaires had been tried out to the gifted children parents at SLTP Lab School of UNJ and Al-Azhar Pondok Labu to test the validity and reliability of instruments. These questionnaires were given to 50 parents of gifted children. NEM and Report were given and were asked when they were in grade 1 by principal of the school. The objectives of the research were to see: 1) the description of the gifted children in accordance with their family characteristics; 2) the description of the gifted children's parents in accordance with the gifted children?s family characteristics; 3) the correlation between father's education and gifted children leaming achievement; 4) the correlation between mothers education and gifted children leaming achievement; 5) the relationship between economic status of parents and leaming achievement; 6) the relationship between the roles of the parents and leaming achievement; 7) parents' attitude and leaming achievement; 8) the correlation between father's education, mothers education, economic status, parents' roles and attitude simultaneously and gifted children leaming achievement; 9) father's and mothers education contribution, economic status, parents roles and attitude toward the leaming achievement. The hypotheses in this study are: 1) there is a significant correlation between father's education and leaming achievement: 2) there is a meaningful relationship between mothers education and leaming achievement; 3) there is a meaningful correlation between the parents economic status and leaming achievement; 4) there is a meaningful correlation between the roles of the parents and leaming achievement; 5) there is a meaningful correlation between the parents' attitude and leaming achievement; 6) there is a meaningful relationship between fathers? and mothers? education, economic status, the rules and attitude of parents simultaneously and leaming achievement; 7) there is a meaningful contribution of fathers' education, mothers' education, economic status. the rules and attitude of parents to learning achievement To prove this hypothesis the computer SPSS version 7.5 was used. Multiple Regression was used to prove hypothesis 1-5, Partial Correlation was used to test hypothesis 6 and Multiple Regression was used to test hypothesis 7. The results of the research reveal that: 1) there is a meaningful correlation between the education of the father and leaming achievement with r = .350; 2) there is a meaningful relationship between the parents' economic status and learning achievement with r = .329; 3). There is a meaningful relationship between the parents roles and learning achievement with r = .309; 4). But there is no meaningful correlation between mothers? education, attitude of parents and leaming acchlevement. Viewed from Partial simultan Correlation; 1) there is a significant correlation between the fathers' education and leaming achievement of gifted children with r = .353 an p = .013; 2) there is a meaningful relationship between mothers education and leaming achievement with r = .300 and p = .036; 3) there is a meaningful relationship between the role of the parents and leaming achievement with r = . 308 and p = .O3?l. But there is no significant relationship between the economic status and attitude of parents and leaming achievement. It is found that, there is a meaningful contribution of the parents? role and contribution of the fathers' education 22,5%, yet mothers' education, economic status, and attitude of parents do not give meaningful contributions to the leaming achievement of gifted children in smart class. lf each variable is analised it is found there is a meaningful contribution of father education 12,2%, the economic status 10,8 % and role of parent 9.5 %. But mothers? education, attitude of parents do not give meaningful contribution to leaming achievement of gifted children in smart classes. Some suggestions are as follows: 1) It is necessary to use TlKl-M Short Form Test, TKV-P1, Task Commitment and NEM to place the children in a "smart class", so that we will get the real smart and gifted children whose abilities can be particularly and optimally developed; 2) lt is time for the govemment to establish -?i smart- classes 'finthe cities mentioned above; 3) lt is necessary to create a curriculum and guidance for this kind of class to manage technically and cooperatively with the school principals,parents and society; 4) It is also necessary to guide the parents to help their children at home in developing their talents; 5) lt would be better to have a further study on this matter viewed from other aspects to improve the potential human resources.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
T37854
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Susanti
Abstrak :
Tesis ini membahas faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peran karyawan unggul dalam melakukan konversi pengetahuan, terutama yang terkait dengan upaya perbaikan untuk mendukung strategi efisiensi, tanpa mengorbankan standar operasi dan keselamatan yang tinggi yang telah dijalankan saat ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi kasus karyawan unggul di Premier Oil yang dipilih berdasarkan kriteria Berger dan Berger (2003). Hasil analisis menunjukkan masih perlunya peningkatan faktor team trust dan faktor ketersediaan ba untuk mendukung peran karyawan unggul dalam proses konversi pengetahuan. Bentuk intervensi yang disarankan untuk dijalankan adalah process consultation dan pembuatan knowledge portal. Process Consultation dilakukan untuk perbaikan interaksi di dalam tim untuk memperbaiki team trust yang mampu meningkatkan peran karyawan unggul dalam proses konversi pengetahuan. Sementara knowledge portal akan didesain agar pengetahuan yang masih berupa tacit ataupun tersembunyi bisa diartikulasikan sehingga bisa menjadi milik organisasi ......This thesis is focused on identifying talented employees’ behavior in knowledge conversion process that supports the implementation of operational excellence and efficiency strategy. This qualitative research refers to Premier Oil study case. Respondents were selected based on Berger and Berger (2003) criteria. Having been studied carefully, it was found that team trust and availability are factors that need to be improved in Premier Oil. This research suggests consultation process as the intervention to boost team trust through improved team interaction. Talented employees role in knowledge conversion is expected to reach at the optimal level once the team trust level is increased. The ‘ba’ availability factors should be improved through knowledge portal which is particularly designed to convert tacit knowledge to become organizational explicit knowledge.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46756
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bandung: Refika Aditama, 2020
302.35 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Multazam Lisendra
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pembinaan SDM yang berkeunggulan fungsi Reserse di Polda Metro Jaya. Melalui penelitian ini, ketepatan dalam pembinaan SDM yang berkeunggulan fungsi Reserse di Polda Metro Jaya lebih tepat dan efektif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif berbasis studi lapangan. Kemudian, metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara observasi lapangan, studi dokumen dan wawancara. Untuk memastikan data yang dikumpulkan benar-benar valid dan relibel, peneliti menggunakan teknik keabsahan data meliputi credibility dan confirmatory. Selanjutnya, analisis data menggunakan pendekatan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembinaan SDM unggul fungsi Reserse di Polda Metro Jaya berdasarkan profil SDM, telah tercukupi berdasarkan standar DSP personel bidang Reserse termasuk kepangkatan personel. Personel fungsi Reserse di Polda Metro Jaya telah melewati proses seleksi dan penyaringan secara ketat sebelum tempatkan di fungsi Reserse Polda Metro Jaya. Model penilaian kompetensi yang diterapkan kepada SDM fungsi Reserse adalah penilaian berbasis assessment center untuk jabatan level direktur, dan assessment uji kompentensi teknis, etika dan psikologi untuk personel baru atau perwira. Sementara hasil penilaian kompetensi (pengetahuan, skil dan mental) SDM fungsi Reserse tidak terdokumentasi secara baik. Kemudian, pembinaan SDM unggul fungsi Reserse di Polda Metro Jaya berdasarkan perkap Nomor 99 Tahun 2020 tentang Sistem, Manajemen dan Standar Keberhasilan SDM Polri yang Berkeunggulan telah dijalankan dengan cukup baik, walaupun masih terdapat ketidakkonsistensi dan pelanggaran terhadap penarapan prosedur yang telah ditentukan pada perkap tersebut. Penempatan jabatan personel fungsi Reserse di Polda Metro Jaya berhubungan dengan hasil penilaian kompentensi. Penempatan jabatan level manager menggunakan hasil asssement center, sementara penempatan anggota baru pada fungsi Reserse mengacu pada penilaian kompentensi teknis, etika dan psikologi. Kemudian, faktor-faktor yang dipertimbangan dalam pembinaan SDM unggul fungsi Reserse di Polda Metro Jaya antara lain yaitu: faktor SDM, faktor metode dan faktor anggaran. ......This research aims to determine the development of superior human resources for the Detective function at Polda Metro Jaya. To achieve the research objectives, this research uses a descriptive qualitative approach based on field studies. Then, the data collection method used was field observation, document study and interviews. To ensure that the data collected is truly valid and reliable, researchers use data validity techniques including credibility and confirmatory. Next, data analysis uses a data reduction approach, data presentation and drawing conclusions. The results of the research show that the development of superior human resources for the detective function at Polda Metro Jaya based on the human resource profile has been fulfilled based on the DSP standards for personnel in the field of investigation, including personnel rank. The detective function personnel at Polda Metro Jaya have gone through a strict selection and screening process before being placed in the police detective function at Polda Metro Jaya. The competency assessment model applied to HR for the detective function is an assessment center- based assessment for director level positions, and a technical, ethical and psychological competency test assessment for new personnel or officers. Meanwhile, the results of the competency assessment (knowledge, skills and mentality) of HR for the detective function are not well documented. Then, the development of superior human resources for the detective function at Polda Metro Jaya based on Perkap Number 99 of 2020 concerning Systems, Management and Standards for the Success of Superior National Police Human Resources has been carried out quite well, although there are still inconsistencies and violations of the implementation of the procedures specified in the Perkap. The placement of positions in the Detective Function personnel at Polda Metro Jaya is related to the results of the competency assessment. The placement of manager level positions uses the results of the assessment center, while the placement of new members in the detective function refers to technical, ethical and psychological competency assessments. Then, the factors to be considered in developing superior human resources for the detective function at Polda Metro Jaya include: human resources factors, method factors and budget factors.
Jakarta: Sekolah Kajian Strategik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>