Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lily Amirullah A.S
"

Pendahuluan: Tujuan jangka panjang penatalaksanaan asma adalah mencapai status kontrol yang baik, mempertahankan aktivitas secara normal, mengurangi risiko eksaserbasi, mempertahankan fungsi paru mencapai normal atau mendekati normal dan menghindari efek samping obat. Penatalaksanaan secara farmakoterapi dan non farmakoterapi saling berkaitan. Salah satu penatalaksanaan non farmakologi yaitu menilai kepatuhan penggunaan obat pengontrol serta pendekatan kepada pasien terhadap penilaian pengetahuan dan sikap pasien mengenai penyakit asma

Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap mengenai asma dengan kepatuhan penggunaan obat pengontrol pada asma tidak terkontrol di poli asma Rumah Sakit Pusat Rujukan Respirasi Nasional Persahabatan Jakarta

Metode: Desain penelitian menggunakan metode desain potong lintang pada 96 subjek dengan status asma tidak terkontrol dan terkontrol sebagian yang berobat di poli asma RSUP Persahabatan Jakarta mulai Juli hingga Agustus 2019. Analisis deskriptif pada data menggunakan SPSS versi 20 dan uji Chi square untuk menilai kemaknaan (dikatakan bermakna bila p<0,05).

Hasil: Subjek perempuan, usia dewasa, tingkat pendidikan sedang, tidak bekerja dan IMT lebih merupakan karakteristik subjek yang terbanyak pada penelitian ini. Sebanyak 80 subjek memiliki tingkat kepatuhan yang baik terhadap penggunaan obat pengontrol. 80 subjek memiliki tingkat pengetahuan yang baik, 11 subjek memiliki tingkat pengetahuan yang sangat baik, 5 subjek memiliki tingkat pengetahuan sedang. Sebanyak 84 subjek memiliki sikap yang baik mengenai asma. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan obat pengontrol (p=0,765) dan juga tidak terdapat hubungan antara sikap dengan kepatuhan penggunaan obat pengontrol (p=0,408).

Kesimpulan: Hubungan tingkat pengetahuan subjek dan sikap subjek mengenai asma tidak bermakna secara statistik terhadap kepatuhan penggunaan obat pengontrol. Walaupun demikian, tingkat pengetahuan asma yang sangat baik dan sikap yang baik mengenai asma menunjukkan proporsi kepatuhan penggunaan obat pengontrol yang lebih baik dibandingkan kategori lainnya.

 

Kata Kunci: Pengetahuan, sikap, kepatuhan, obat pengontrol, status 


Introduction:The long-term goals asthma management are achieve symptom control, maintain normal activity, risk reduction, maintain normal lung function and avoid medication side effect. Pharmacology and non-pharmacology management are related each other. Non-pharmacology management are asses the adherence controller medication and approach to the patient in evaluating the knowledge and attitude about asthma.

Aim:Asses the association of knowledge and attitude about asthma with controller medication adherence of uncontrolled asthma patients in asthma clinic Persahabatan Hospital Jakarta.

Method:Cross sectional study of 96 adults with uncontrolled and partial controlled asthma attending asthma clinic at Persahabatan hospital Jakarta in July until August 2019. Descriptive analysis method with SPSS version 20 and Chi square test to asses significancy (p<0,05).

Result:Woman, adult, moderate educational level, non job and higher body mass index are the most characteristic subject in this study. 80 subjects have good adherence with controller medication. 80 subjects have good knowledge, 11 subjects have very good knowledge, 5 subjects have moderate knowledge. Asthma can be cured/controlled and adjust dose of the medications according to patients symptoms/cost are the most attitude found in this study. There is no association between knowledge and controller medication adherence (p=0,765) and no association between attitude and controller medication adherence (p=0,408).

Conclusion: The association between knowledge and attitude about asthma with controller medication adherence have no significancy in statistical analysis. Eventhough, excellent knowledge and good adherence show better proportion in controller medication adherence than other category

"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Wurisastuti
"Hipertensi tidak terkontrol merupakan masalah kesehatan global karena dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular. Salah satu factor terjadinya hipertensi tidak terkontrol adalah perilaku tidak sehat seperti kebiasaan merokok. penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan trend hipertensi tidak terkontrol selama 7 tahun pengamatan dan menilai besaran hubungan perilaku merokok dengan hipertensi tidak terkontrol pada orang dewasa yang dikontrol oleh kovariat lainnya selama 7 tahun pengamatan. Penelitian ini merupakan penelitian longitudinal, dimana subjek yang sama diukur outcome dan pajanannya berulang pada setiap tahun pengamatan. Sumber data berasal dari data Studi Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular tahun 2011-2019. Populasi adalah responden yang mengalami hipertensi di awal penelitian. Analisis data multivariate dilakukan dengan analisis Generalized Estimating Equations (GEE) dengan Working Correlation Structure (WCS) Autoregressive (1). Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa prevalensi hipertensi tidak terkontrol pada orang dewasa selama 7 tahun pengamatan di Kota Bogor mengalami penurunan dari 87,0% pada tahun pertama menjadi 76,4% pada tahun ke-7 pengamatan. Asosiasi perilaku merokok dengan hipertensi tidak terkontrol berbeda berdasarkan waktu. Selama 7 tahun pengamatan, hubungan perilaku merokok dengan hipertensi tidak terkontrol sebesar 2,15 (AOR=2,150; 95%CI: 1,657-2,789) setelah dikontrol variable lain. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi program pengendalian hipertensi di Indonesia untuk lebih menegaskan upaya berhenti merokok pada masyarakat terutama penderita hipertensi.

Uncontrolled hypertension is a global health problem because it can increase the risk of death from cardiovascular disease. One of the factors for uncontrolled hypertension is unhealthy behavior such as smoking. This study aims to determine the trend of uncontrolled hypertension for 7 years of observation and assess the magnitude of the relationship between smoking behavior and uncontrolled hypertension in adults controlled by other covariates during 7 years of observation. This study is a longitudinal study, where the same subject is measured for outcomes and repeated exposures in each year of observation. The data source comes from data from the 2011-2019 Non-Communicable Disease Risk Factor Cohort Study. The population is respondents who have hypertension at the beginning of the study. Multivariate data analysis was performed using Generalized Estimating Equations (GEE) analysis with Autoregressive Working Correlation Structure (WCS) (1). The results of this study showed that the prevalence of uncontrolled hypertension in adults during the 7 years of observation in Bogor City decreased from 87.0% in the first year to 76.4% in the 7th year of observation. The association of smoking behavior with uncontrolled hypertension differs by time. During 7 years of observation, the relationship between smoking behavior and uncontrolled hypertension was 2.15 (AOR=2,150; 95%CI: 1,657-2,789). The results of this study are expected to be input for hypertension control programs in Indonesia to further emphasize efforts to stop smoking in the community, especially people with hypertension."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astuti
"Transfer pricing awalnya digunakan sebagai acuan pengukuran kinerja manajemen pada suatu perusahaan, transfer pricing merupakan suatu tax planning untuk suatu perusahaan. Transfer pricing menjadi negatif dikarenakan transfer pricing digunakan untuk menggeser laba yang mengakibatkan pengurangan pajak yang terutang dengan cara pengalihan pajak dari negara yang mempunyai tarif tinggi ke negara yang mempunyai tarif rendah atau memecah laba agar tidak terkena tarif yang tinggi pada tarif progresif. Transfer pricing adalah suatu transaksi harga yang terjadi antara perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya pengalihan penghasilan atau dasar pengenaan pajak dan / atau biaya dari satu Wajib Pajak ke Wajib Pajak lainnya, yang dapat direkayasa untuk menekan keseluruhan jumlah pajak terhutang atas Wajib Pajak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut. Atas transaksi tersebut sesuai Undang-undang perpajakan maka pihak Direktorat Jenderal Pajak dapat mengkoreksi pajak terutang apabila terdapat ketidakwajaran harga pada transaksi tersebut. Ketidakwajaran tersebut bisa terjadi karena Kekurangwajaran harga sebagaimana tersebut di SE-04/PJ.7/1993.
Metode yang digunakan untuk menguji kewajaran pada peraturan domestik diatur masalah metode CUP (Comparabe Uncontrolled Price), Cost Plus, Resale Method. Untuk metode pengujian yang berlaku di Internasional seperti yang dikenalkan oleh OECD Guidelines menyebutkan selain metode sebelumnya ada metode Transactional Net Margin Method.. Peraturan di Indonesia menjelaskan kekurangwajaran berdasarkan transaksi tetapi tidak berdasarkan industri wajib pajak dan batasan ketidakwajaran yang tidak diatur dalam peraturan menyebabkan sengketa antara wajib pajak dan fiskus semakin menjadi. Wajib pajak dapat mengajukan keberatan atas sengketa tersebut, apabila keputusan keberatan tidak memuaskan maka wajib pajak dapat melakukanproses banding. Penelitian ini melakukan analisis atas putusan pengadilan yang lebih banyak dimenangkan Wajib pajak dengan membatalkan koreksi pemeriksa. Sehingga timbulah pertanyaan yang paling mendalam dalam penelitian, apakah koreksi tersebut tidak kuat, bagaiman peraturan transfer pricing yang ada dan bagaimana proses kepastian hukum bagi wajib pajak serta kompetensi hakim pengadilan sebagai pembuat kesimpulan akhir atas sengketa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif positivist dengan metode deskriptif analisis melalui studi literatur dan wawancara dari berbagai key informan. Perlunya perbaikan peraturan untuk transaksi transfer pricing khususnya penentuan harga wajar dan sebaiknya dimasukan dalam undangundang, dibuatnya pedoman pemeriksaan untuk pemeriksa dan pedoman untuk wajib pajak dalam menentukan harga wajar. Serta batasan harga wajar untuk suatu transaksi transfer pricing seandainya sulit bisa digunakan range harga atas suatu transaksi yang wajar. Demikianlan penelitiaan ini dibuat untuk memberikan sudut pandang yang lain dalam melihat transaksi transfer pricing khususnya mengenai penentuan harga wajar dengan menganalisa putusan pengadilan sehingga bisa dilihat kelemahan atas peraturan yanga ada dan bagaimana selanjutnya untuk pihak-pihak yang bersengketa dan pihak pengadilan selaku penegah dan pembuat putusan.

Initially transfer pricing is a tool is a tool for company to measure management performance by using it as a tax planning for company. Transfer pricing gets its negative impression because transfer pricing is used to transfer profit to deduct the tax due. Switching tax from high rate tax country to lower one or splitting profit to avoid higher tax rate in progressive is the common practice to transfer that profit. Transfer pricing is a price transaction happened between companies with special relationship. Income or tax base and or expenses are transferred from one taxpayer to other one. During theses processes the transferred income or tax base and or expenses can be manipulated to minimize total tax due. Based on tax law, towards these transaction Directorate General of Taxes can correct tax due if arms length price does not exist. The unfairness could happen because arm?s length price does not exist stipulated in circular letter SE-04/PJ.7/1993.
CUP ( Compaable Uncontrolled Price), Cost Plus, Resale Method is used to test fairness in domestic regulations. International method brought by OECD Guidelines. Regulation in Indonesia only describes unfairness range on transaction without considering taxpayer business. The unfairness range which is not covered in regulation could create dispute between taxpayer and tax auditor become worse. Taxpayer can file objection on the dispute. If the taxpayer does not satisfy with decision on objection, taxpayer can file appeal to tax court. Analysis on tax court verdict was conducted in this research. Most of this verdict was won by taxpayer. Based on this analysis arise some important question such as : Do the corrections in tax audit have no strong basis, how good is the current regulation in transfer pricing. How is the legal certainty process for the taxpayer.
This research uses qualitative positive approach with analytic descriptive method through literature study and interview with various key informants. Transfer pricing transaction regulations especially in deciding arm?s length price need to be improved and hopely this improvement could be accommodated in tax law. The guidance for tax auditors and taxpayers to determine arms length price is important. If the arms length price range in transfer price transaction is difficult to obtain, the price range in arms length transaction can be used. Finally, this research is conducted to obtain different point of view in transfer price transaction especially in deciding arms length price by analyzing tax court verdict so that the weakness of the existing regulation can be revelaed."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T25651
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Ramadayanti
"ABSTRAK
Hipertensi disebut silent killer karena muncul tanpa gejala yang spesifik. Tinjauan tren saat ini menunjukkan bahwa jumlah orang dewasa dengan hipertensi meningkat dari 594 juta pada tahun 1975 menjadi 1,13 miliar pada tahun 2015, dengan peningkatan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Prevalensi hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia dengan prevalensi tertinggi pada kelompok usia lanjut. Hipertensi yang tidak mendapatkan perawatan dengan baik dapat menjadi hipertensi tidak terkendali, yakni kondisi medis serius yang secara signifikan meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, gagal ginjal, dan kebutaan. Kondisi ini menjadi salah satu penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. Dari perkiraan 1,13 miliar orang yang memiliki hipertensi, kurang dari 1 dari 5 orang yang hipertensinya terkendali. Meskipun demikian, masih sedikit penelitian yang membahas mengenai faktor risiko dari hipertensi tidak terkendali pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan faktor risiko hipertensi tidak terkendali pada lansia hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan data sekunder dari register kohort dan hasil pemeriksaan kesehatan lansia di Posyandu Lansia Sehat Sejahtera Desa Tales Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri pada periode November 2019-Maret 2020. Peneliti menggunakan analisis bivariat dengan uji Chi Square serta menggunakan nilai Prevalens Rasio (PR) sebagai ukuran asosiasi. Berdasarkan hasil analisis bivariat, ada hubungan yang signifikan secara statistik antara jenis kelamin, tidak minum obat anti hipertensi, kepatuhan pemeriksaan tekanan darah, dan riwayat diabetes mellitus dengan kejadian hipertensi tidak terkendali. Upaya untuk meningkatkan keaktifan lansia melakukan kunjungan ke posyandu lansia perlu dilakukan untuk menurunkan kejadian hipertensi tidak terkendali dan mencegah komplikasi. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Res Hanifah
"Penentuan metode harga transfer yang tepat merupakan salah satu langkah penting dalam penerapan Arm’s Length Principle. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan Metode CUP atas transaksi pemanfaatan intangible property oleh PT X dalam pengujian arm’s length principle, ditinjau dari teori Arm’s Length Principle, Intangible Property, dan CUP Method. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data studi literatur dan studi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode CUP untuk pengujian arm’s length principle atas pemanfaatan intangible property PT X telah dilakukan dengan memperhatikan kesesuaian metode CUP dengan transaksi serta langkah pengujian arm’s length principle untuk transaksi intangibles berdasarkan regulasi. Metode CUP menjadi metode yang paling sesuai karena pengujian bersifat direct ke tarif royalti sehingga menghasilkan analisis yang andal, namun kekurangannya adalah tidak dapat memperoleh agreement yang benar-benar sebanding. Selain itu, dalam TP Doc yang dibuat oleh PT X ditemukan potensi akan memunculkan isu terkait pengujian eksistensi know-how berupa pemberian pelatihan karyawan yang berpotensi dianggap bukan termasuk klasifikasi know-how melainkan sebagai jasa, serta penggunaan data pembanding dengan beragam base yang tidak dilakukan penyesuaian kesebandingan oleh PT X.

The determination of the most appropriate method is one of the important steps in the application of the arm’s length principle. This study aims to analyze the application of the CUP Method for the use of intangible property by PT X in arm's length principle testing, reviews it from Arm's Length Principle, Intangible Property, and CUP Method. This study used a qualitative approach with field studies data collection techniques and literature study. The results showed that the application of the CUP method for the use of intangible PT X has been done by paying attention to the suitability of the CUP method with transaction and arm’s length principle testing step for intangibles transaction based on the regulations. The CUP method is the most appropriate because the analysis directly to the royalty rate is resulting in a reliable analysis. But the drawback is that isn’t being able to obtain a truly comparable agreement. Besides, in TP Doc PT X, the researcher found the potential will raise the issue related to existence of know-how in the form of providing employee training that’s potentially be considered not including the classification of know-how but as a service, and the use of comparative data with different bases that are not adjusted in comparability analysis by PT X."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irsyad Hadi Prasetyo
"Penerapan Prinsip Kelaziman dan Kewajaran Usaha dalam pelaporan dokumentasi transfer pricing merupakan konsep utama yang wajib dipatuhi oleh Wajib Pajak serta menjadi pedoman otoritas pajak dalam melakukan pemeriksaan, termasuk atas transaksi afiliasi pembelian komoditas yang dilakukan oleh industri solar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian putusan keberatan dengan Prinsip Kelaziman dan Kewajaran Harga atas sengketa pajak koreksi transfer pricing pembelian barang komoditas solar murni yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang bergerak di industri solar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, riset dokumen, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penerapan Prinsip Kelaziman dan Kewajaran Harga antara otoritas pajak yaitu Pemeriksa Pajak dan Penelaah Keberatan dengan Wajib Pajak PT X, yang mana terdapat kelemahan dalam penerapannya baik dari sisi otoritas pajak maupun Wajib Pajak jika ditinjau dari teori, konsep dan regulasi yang ada. Peneliti menyarankan agar Wajib Pajak yang melakukan transaksi afiliasi pembelian komoditas agar melakukan pengujian kewajaran secara segregasi dengan menggunakan metode Comparable Uncontrolled Price sebagai metode transfer pricing utama di Dokumen Lokal, kemudian dapat melakukan pengujian agregasi dengan menggunakan Transactional Net Margin Method (TNMM) sebagai metode transfer pricing pendukung pada Pengujian Konjungtif.

The application of the Arm's Length Principle in the reporting of transfer pricing documentation is the main concept that must be obeyed by the Taxpayer as well as being a guideline for tax authorities in conducting audits, as well as for affiliated commodity purchase transactions conducted by the solar industry. This study aims to analyze the suitability of the objection decision with the Arm's Length Principle of the tax dispute on correction of the transfer pricing of purchases of pure diesel commodity goods carried out by taxpayers engaged in the solar industry. This research uses a qualitative approach with in-depth interview data collection techniques, document research, and literature study. The results showed that there were differences in the application of the Arm's Length Principle between the tax authorities, namely the Tax Auditor and Objection Reviewer with PT X Taxpayers, which each side had weaknesses in their application when viewed from theories, concepts and regulations. The researcher recommends that taxpayers who conduct commodity purchase affiliate transactions carry out segregation comparability test using the Comparable Uncontrolled Price method as the main transfer pricing method in Local Documents, then can do aggregation test using the Transactional Net Margin Method (TNMM) as the transfer pricing method support for Conjunctive Analysis.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvi Suryati
"Latar belakang: Kejadian penyakit ginjal kronik (PGK) pada anak terus meningkat, sebagian kasus mengalami proses yang cepat menjadi penyakit ginjal tahap akhir (PGTA). Fungsi ginjal yang buruk dapat memengaruhi kualitas hidup yang dilaporkan pasien (patient-reported quality of life) terkait kesehatan dan kesejahteraan fisik serta mental. Beberapa studi mendapatkan kualitas hidup berkaitan dengan kesehatan (health related quality of life/HRQoL) pada pasien yang menderita hipertensi terbukti menurun dibandingkan pasien dengan normotensi. Bersamaan dengan itu, stres fisiologis dan psikologis yang terjadi dapat memengaruhi regulasi tekanan darah.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara hipertensi tidak terkontrol dengan skor PedsQL ESRD dalam metode Patient Reported Outcome Measures (PROM) pada pasien anak PGTA yang menjalani terapi dialisis.
Metode: dilakukan penelitian potong lintang dengan menganalisis data primer dan sekunder pasien anak PGTA yang menjalani dialisis di RSUPN Cipto Mangunkusumo (RSCM) Gedung Kiara pada bulan April sampai Juni 2024.
Hasil: Sebanyak 59 pasien anak PGTA yang menjalani terapi pengganti ginjal, hemodialisis dan dialisis peritoneal, berusia 8–18 tahun, diikutsertakan dalam penelitian ini dari rumah sakit pendidikan nasional di Indonesia. Berdasarkan analisis bivariat, faktor yang berhubungan dengan skor PedsQL ESRD pada pasien anak PGTA adalah durasi dialisis (p = 0,006), kejadian anemia (p = 0,036) dan hipertensi tidak terkontrol (p = 0,003). Kami menemukan hubungan yang bermakna secara statistik antara HRQoL yang dinilai dengan skor PedsQL ESRD dalam metode PROM dengan hipertensi tidak terkontrol (p = 0,003), yang memiliki risiko 5 kali lipat lebih tinggi untuk memiliki luaran kualitas hidup yang terganggu.
Kesimpulan: Penelitian potong lintang ini melaporkan bukti terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara hipertensi tidak terkontrol dengan kualitas hidup pasien anak PGTA yang sedang menjalani terapi dialisis. Pasien anak PGTA dengan hipertensi tidak terkontrol memiliki risiko 5 kali lipat lebih tinggi untuk memiliki luaran kualitas hidup yang terganggu dinilai dengan skor PedsQL ESRD.

Background: The incidence of chronic kidney disease (CKD) in children is increasing, with some cases rapidly progressing to end-stage renal disease (ESRD). Poor kidney function can affect patient-reported quality of life in terms of physical and mental health and well-being. Several studies have found that health-related quality of life (HRQoL) in patients with hypertension has been shown to decrease compared to patients with normotension. At the same time, physiological and psychological stress may affect blood pressure regulation.
Objective: To investigate the relationship between uncontrolled hypertension and the PedsQL ESRD score in Patient Reported Outcome Measures (PROM) method in PGTA pediatric patients undergoing dialysis therapy.
Methods: A cross-sectional study was conducted by analyzing primary and secondary data of ESRD pediatric patients undergoing dialysis at Cipto Mangunkusumo Hospital (RSCM) Kiara Building from April to June 2024.
Results: A total of 59 pediatric patients with CKD undergoing renal replacement therapy, hemodialysis and peritoneal dialysis, aged 8-18 years, were included in this study from national teaching hospitals in Indonesia. Based on multivariate analysis, factors associated with PedsQL ESRD score in pediatric ESRD patients were duration of dialysis (p = 0.006), incidence of anemia (p = 0.036) and uncontrolled hypertension (p = 0,003). We found a statistically significant effect between Health Related Quality of Life (HRQoL) assessed by PedsQL ESRD score in PROM method with uncontrolled hypertension, who have a 5-fold higher risk of having impaired quality of life outcomes assessed by the PedsQL ESRD score.
Conclusion: This cross-sectional study reported evidence of a statistically significant association between uncontrolled hypertension and the quality of life of pediatric patients with ESRD who are undergoing dialysis therapy. Pediatric patients who have uncontrolled hypertension have a 5-fold higher risk of having impaired quality of life outcomes assessed by PedsQL ESRD.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fiki Reza Imani
"Dalam dua dekade, negara-negara di Asia mengalami perkembangan dan perubahan pada beberapa aspek, yang mana menjadikan khususnya ras Asiatic Mongoloid mengalami peningkatan jumlah individu yang memiliki berat badan berlebih dan obesitas tidak terkecuali Indonesia. Tingkat stres adalah salah satu variabel yang memengaruhi berat badan, namun mekanismenya masih dipertanyakan. Penelitian terdahulu banyak menggunakan kebiasaan makan sebagai mediator untuk menejelaskan mekanisme tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan total partisipan 261 orang. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya peran mediasi dari cognitive restraint B = -0,02, p = 0,61 a, B = 0.11, p = 0,03 b, ada peran mediasi dari emotional eating B = 0,09.

Within two decades, Asian countries experienced developments and changes in some aspects, which made the Asiatic Mongoloid race particularly increasing the number of overweight individuals and obesity is no exception to Indonesia. The stress level is one of the variables that affect weight, but the mechanism is questionable. Earlier research used many eating habits as a mediator to describe the mechanism. This study is a correlational research with a total of 261 participants. The results showed theres no mediating role from cognitive restraint B 0,02, p 0,61 a , B 0.11, p 0.03 b, there is a mediating role of emotional eating B 0.09.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vinda Laurencia
"Penyesuaian dalam Analisis kesebandingan merupakan hal krusial dalam analisis transfer pricing sebagai bentuk dari penerapan prinsip kewajaran dan kelaziman usaha apabila timbul perbedaan material. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan penyesuaian kesebandingan secara spesifik dalam Metode Comparable Uncontrolled Price atas transaksi komoditas serta hambatan dalam melakukan penyesuaian tersebut untuk dapat menentukan kewajaran transaksi hubungan istimewa yang dilakukan, meninjau dari teori Analisis Kesebandingan dan Pembanding Eksternal berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia berpedoman dengan standar Internasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa telah dilakukan penyesuaian atas perbedaan ketentuan pengiriman dan kebijakan diskon/rabat sehingga meningkatkan kesebandingan antara Harga Pasar yang digunakan sebagai pembanding dengan transaksi afiliasi PT X yang diuji. Peneliti menyarankan agar PT X memberikan detail dari komponen harga transaksi disertai dengan dokumen pendukung dari pihak independen maupun pihak internal perusahaan untuk mendukung argumentasi dasar penyesuaian. <

Adjustments in Comparability analysis is a a vital part of transfer pricing analysis as  a form of application of the arm length principle if there are material differences arises. This study aims to analyze the application of comparability adjustment by X Corporation spesifically in Comparable Uncontrolled Price Method on commodity transaction and the struggle to apply these adjustments at year of 2018 in order to determine the comparability of the tested transaction, reviews it from the of Comparability Analysis and External comparable theories based on Indonesia tax regulations in force and guided by international standards. This study used a qualitative approach with in-depth interview data collection techniques and literature study. The results showed that the adjustments carried out were has done a comparability analysis including the material differences adjustments for shipping terms and discount/rebate policy. The researcher recommends that PT X provide details of the transaction price component accompanied by supporting documents from independent parties and the company's internal parties to support the basic arguments for adjustments to avoid potential corrections by tax authorities."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library