Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tina Safira
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi perempuan bertubuh besar dalam iklan karena hasil studi terdahulu menunjukkan adanya perbedaan representasi tubuh besar dengan tubuh langsing di media. Media seringkali menampilkan tubuh langsing sebagai standar tubuh ideal bagi perempuan, sebaliknya perempuan bertubuh besar direpresentasikan sebagai sosok yang minder, tidak produktif, tidak pandai bergaul, dan lain-lain. Nivea muncul dengan iklan yang menggunakan model perempuan bertubuh besar sebagai model utamanya. Untuk mengkaji iklan ini peneliti menggunakan teori representasi dari Stuart Hall dan menggunakan metode analisis semiotika Charles Peirce. Hasil penelitian menunjukan, di satu sisi, nilai-nilai edukasi melalui pesan moral bahwa model perempuan bertubuh besar memiliki rasa percaya diri. Selain itu, model iklan menunjukan kemampuan pengembangan diri dan dapat berinteraksi dengan baik dengan orang lain. Namun, dalam iklan tersebut masih merefleksikan budaya patriarki dengan mengkonstruksi perempuan bertubuh besar yang feminin dan berkulit putih ......This study discusses the representation of obese women in advertisements because the results of previous studies show differences in representation of obese bodies with slim bodies in the media. Media that release the body as an ideal body standard for women, on the other hand, an obese woman is represented as a figure who is inferior, unproductive, not sociable, and others. Nivea appeared with an advertisement that used an obese female model as the main model. To analyze this ad, researchers used the theory of representation from Stuart Hall and used Charles Peirces semiotic analysis method. The results showed, on the one hand, the values of education through the moral message of the obese female models have self-confidence. In addition, the advertising model shows self-development abilities and can interact with others. However, the ad still reflects patriarchal culture by constructing an obese woman who is feminine and white.
Depok: Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Lenggogini
Abstrak :
[sABSTRAK
Media massa seringkali menampilkan tubuh langsing sebagai standar tubuh ideal bagi perempuan. Tubuh gemuk dikaitkan dengan masalah kesehatan sehingga perempuan gemuk seperti diharuskan untuk menurunkan berat badannya Penelitian ini berusaha mencari tahu bagaimana usaha perempuan gemuk pelaku hidup sehat dalam mencapai harapan masyarakat untuk memiliki tubuh ideal dan bagaimana hegemoni tersebut dipertukarkan melalui interaksi antara keluarga, masyarakat, dan diri perempuan. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa hasil interaksi antara keluarga, teman, dan masyarakat yang memberi respons negatif terhadap tubuh gemuk perempuan membuat mereka merasa butuh untuk menurunkan berat badannya. Hegemoni muncul karena pencapaian citra tubuh sehat yang dilakukan tidak cukup. Hal ini karena perempuan menganggap butuh untuk memiliki citra tubuh ideal agar diterima oleh lingkungan sosial sekitarnya.Media massa seringkali menampilkan tubuh langsing sebagai standar tubuh ideal bagi perempuan. Tubuh gemuk dikaitkan dengan masalah kesehatan sehingga perempuan gemuk seperti diharuskan untuk menurunkan berat badannya Penelitian ini berusaha mencari tahu bagaimana usaha perempuan gemuk pelaku hidup sehat dalam mencapai harapan masyarakat untuk memiliki tubuh ideal dan bagaimana hegemoni tersebut dipertukarkan melalui interaksi antara keluarga, masyarakat, dan diri perempuan. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa hasil interaksi antara keluarga, teman, dan masyarakat yang memberi respons negatif terhadap tubuh gemuk perempuan membuat mereka merasa butuh untuk menurunkan berat badannya. Hegemoni muncul karena pencapaian citra tubuh sehat yang dilakukan tidak cukup. Hal ini karena perempuan menganggap butuh untuk memiliki citra tubuh ideal agar diterima oleh lingkungan sosial sekitarnya. ABSTRACT
Mass media often featured slim body as body ideal standard for women. Fat body is associated with health problems so obese women required to lose their weight. This study analyzed how healthy-living obese women?s attempt in order to achieve society?s expectations to have the ideal body. This study also analyzed how hegemony is exchanged through interaction within family, society, and the women herself. The results show the result of interaction that exchanged between family, friends and society who gave negative responses to the obese women?s bodies make them feel the need to lose weight. Hegemony plays the role because the accomplishment of having healthy body is not enough for them. This is because obese women think that they need to have an ideal body in order to be accepted by their particular others and society. , Mass media often featured slim body as body ideal standard for women. Fat body is associated with health problems so obese women required to lose their weight. This study analyzed how healthy-living obese women’s attempt in order to achieve society’s expectations to have the ideal body. This study also analyzed how hegemony is exchanged through interaction within family, society, and the women herself. The results show the result of interaction that exchanged between family, friends and society who gave negative responses to the obese women’s bodies make them feel the need to lose weight. Hegemony plays the role because the accomplishment of having healthy body is not enough for them. This is because obese women think that they need to have an ideal body in order to be accepted by their particular others and society. ]
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikriana Kusuma Andini
Abstrak :
ABSTRAK
Keberadaan media sosial saat ini tidak dapat dilepaskan dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Lewat media sosial, individu tidak hanya berperan sebagai audience tetapi juga media producer. Hal tersebut dimanfaatkan oleh sejumlah wanita plus-size dengan ketertarikan pada dunia mode untuk membagikan pesan body positive kepada masyarakat lewat praktik bermedia dalam bentuk foto outfit-of-the-day (OOTD) maupun artikel fashion di Blogspot dan Instagram. Berdasarkan hasil wawancara dan analisa konten media sosial para plus-size fashion enthusiasts, diketahui bahwa praktik bermedia yang mereka lakukan merupakan ekspresi dari pemaknaan atas sejumlah pengalaman yang terstruktur oleh kegiatan bermedia, dunia fashion, serta citra tubuh ideal yang ada di masyarakat.
ABSTRACT
In this modern era, the existence of social media, can not be separated from daily lives. Through social media, people not only act as audience but also have a chance to take part as media producers. Some plus-size women, with an interest in fashion, have taken advantage of this opportunity to spread body positive messages through media practices by uploading their outfit-of-the-day (OOTD) photos and fashion articles on Instagram and Blogspot. Based on interviews and content analysis of their social media accounts, it is found that the media practice is a form of expression of the meaning they got from a number of relevant structured experiences, such as the use of social media, fashion, and ideal body image perception in the community.
2016
S65421
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marvella Aubrey Altaira
Abstrak :
Isu body image di kalangan para wanita muda Korea Selatan sedang hangat dibicarakan. Tubuh kurus dan langsing dianggap sebagai tubuh yang ideal dan menjadi salah satu standar kecantikan di Korea Selatan. Berbagai macam cara dilakukan terutama oleh para wanita muda agar bisa mendapatkan tubuh yang ideal, salah satunya adalah dengan mengonsumsi suplemen pelangsing. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui standar kecantikan yang ada di Korea Selatan ditinjau dari sudut pandang mahasiswi Korea sebagai perwakilan dari para wanita muda dalam mengonsumsi suplemen pelangsing. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan pragmatik. Hasil analisis menunjukkan bahwa menurut mahasiswi Korea, tubuh yang kurus dan langsing dianggap sebagai tubuh ideal dan termasuk dalam standar kecantikan di Korea Selatan. Mengonsumsi suplemen pelangsing untuk mendapatkan tubuh ideal dianggap sebagai pilihan yang mudah, meskipun hal tersebut tidak selalu membuahkan hasil yang memuaskan dan justru memiliki efek samping yang buruk bagi tubuh. Pengaruh media, terutama selebriti dan influencer sangat besar dalam membentuk keinginan mahasiswi untuk mengonsumsi suplemen pelangsing. Selain itu, terdapat perbedaan persepsi mahasiswi Korea terhadap keefektifan dan risiko penggunaan suplemen pelangsing terutama terkait pertimbangan dampak sosial dan kesehatan yang ditimbulkan. ......The issue of body image among young women in South Korea is currently a hot topic. A slim and slender body is considered ideal and is one of the beauty standards in South Korea. Various methods are employed especially by young women to achieve the ideal body, one of which is by consuming slimming supplements. This study aims to understand the beauty standards in South Korea by examining the preferences of Korean female university students, as representatives of young women, in consuming slimming supplements. The research method used is qualitative with a pragmatic approach. The result of this study shows that according to Korean female students, a slim and slender body is considered ideal and indeed a part of the beauty standards in South Korea. Consuming slimming supplements to achieve an ideal body is regarded as an easy option, although it does not always yield satisfactory results and often has adverse side effects on the body. The media's influences, especially from celebrities and influencers, play a significant role in shaping the desire of the students to consume slimming supplements. Additionally, there are varying perceptions among the students regarding the effectiveness and risks of using slimming supplements particularly in relation to considerations of social and health impacts.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library