Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Listyowati
"ABSTRACT
Latar Belakang: Serotonin merupakan monoamine yang berperan sebagai neurotransmitter di sistem saraf pusat dan perifer. Penelitian terbaru menyatakan bahwa serotonin juga mempengaruhi fungsi sel T dan sel B. Serotonin transporter merupakan pusat regulasi sistem serotonergic dan menyebar diekspresikan pada sel-sel di sistem imun. Polimorfisme pada promotor gen serotonin transporter (5-HTTLPR) menunjukkan aspek genetic pada terjadinya depresi. Cheilitis angularis merupakan penyakit kompleks dengan keterlibatan faktor geneti. Adanya polimorfisme ini menyebabkan inflamasi pada penyakit cheilitis angularis yang dimediasi oleh sel T dan meningkatnya prevalensi depresi pada pasien cheilitis angularis. Tujuan: Mendeteksi adanya polimorfisme gen Serotonin transporter SLC6A4 (5-HTTLPR) pada penderita cheilitis angulari. Metode: Analisis polimorfisme gen Serotonin transporter SLC6A4 (5-HTTLPR) dilakukan dengan metode PCR-VNTR. Analisis statistic dilakukan dengan uji Chi-square. Hasil: Dalam penelitian ini, pada kelompok cheilitis angularis ditemukan 24 sampel dengan genotip SS, 23 sampel dengan genotip LS, dan 3 sampel dengan genotip LL. Sedangkan pada kelompok non-cheilitis angularis, ditemukan 5 sampel dengan genotip SS, 18 sampel dengan genotip LS, dan 27 sample dengan genotip LL. Pada kelompok cheilitis angularis ditemukan 71 alel S dan 29 alel L, dan pada kelompok non-cheilitis angularis ditemukan 28 alel S dan 72  alel L. Kesimpulan: Terdapat perbedaan bermakna pada distribusi polimorfisme gen Serotonin transporter SLC6A4 (5-HTTLPR)cheilitis angularis dengan non-cheilitis angularis (p = 0.001).

ABSTRACT
Serotonin is a monoamine acting as a neuromediator in the central and peripheral nervous system. Recently, serotonin has also been shown to influence T- and B-cell function. The serotonin transporter is central in the regulation of the serotonergic system and widely expressed on cells of the immune system. A functional length polymorphism in the promoter of the serotonin transporter gene (5-HTTLPR) has been implicated in the genetic background of depression. Cheilitis angularis is a complex disease with a polygenetic inheritance. This polymorphism cause inflammation in cheilitis angularis mediated by the role of T cell and increased prevalence of depression in cheilitis angularis patients. To determine the relationship between the Serotonin transporter SLC6A4 (5-HTTLPR) gene polymorphism in cheilitis angularis patients in Indonesia. Analysis of the Serotonin transporter SLC6A4 (5-HTTLPR) gene polymorphism was observed by carrying out PCR method followed by electrophoresis for the analysis, without the usage of restriction enzyme. The chi-square test was used for statistical analysis. In this study, in the cheilitis angularis group there were 24 samples with SS genotype, 23 samples with LS genotype, and 3 samples with LL genotype. Whereas in the non-cheilitis angularis group, there were 5 samples with SS genotype, 18 samples with LS genotype, and 27 samples with LL genotype. In the cheilitis angularis group found 71 S alleles and 29 L alleles, and in the non-cheilitis angularis group 28 S alleles and 72 L alleles were found. There were significant differences in the distribution of the Serotonin transporter SLC6A4 (5-HTTLPR) gene polymorphism between cheilitis angularis and non-cheilitis angularis groups (p = 0.001). "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deliana Nur Ihsani Rahmi
"

Latar Belakang: Nefrotoksisitas adalah salah satu faktor pembatas utama pengobatan menggunakan cisplatin, dengan basis patofisiologi berupa kematian sel tubulus ginjal pada paparan cisplatin. Efek samping ini cukup umum, yakni terjadi pada satu dari tiga pasien yang menjalani pengobatan dengan cisplatin. Sebuah proses penting yang memperantarai akumulasi cisplatin didalam sel tubulus ginjal adalah transporter-mediated uptake. Dua transporter membran yang telah diketahui terlibat didalam akumulasi aktif cisplatin ke dalam sel tubulus ginjal adalah CTR1 dan OCT2. Kurkumin adalah zat yang dinyatakan memiliki efek renoprotektif.  Studi ini ditujukan untuk mengetahui perbedaan antara efek dari kurkumin dan nanokurkumin dalam mencegah nefrotoksisitas diinduksi cisplatin melalui analisis dari transkripsi level OCT2 pada jaringan ginjal tikus dan untuk menentukan apakah mekanisme renoprotektif dari kurkumin melibatkan CTR1.

Metode: Tikus-tikus jantan Sprague Dawley dibagi menjadi 5 kelompok secara acak: (1) control; (2) cisplatin (7 mg/kg – dosis tunggal, i.p); (3) cisplatin + kurkumin (7 mg/kg – dosis tunggal, i.p + 100 mg/kg/hari); (4) cisplatin + 50 mg nanocurcumin (7 mg/kg – dosis tunggal, i.p + 50 mg/kg/hari); (5) cisplatin + 100 mg nanocurcumin (7 mg/kg – dosis tunggal, i.p + 100 mg/kg/hari). qRT-PCR kemudian dilakukan untuk menghitung ekspresi relatif gen CTR1 dan OCT2 pada ginjal tikus-tikus tersebut.

Hasil: Pemberian 100 mg nanokurkumin meningkatkan ekspresi OCT2 pada tikus yang diberi perlakuan cisplatin, akan tetapi peningkatan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan level ekspresi normal. Sementara itu, ekspresi CTR1 tidak memiliki asosiasi dengan pemberian kurkumin dan nanokurkumin, maka dari itu CTR1 tidak terlibat dalam mekanisme renoprotektif dari kurkumin.

Konklusi: Nanokurkumin memiliki efek renoprotektif yang lebih baik dibandingkan dengan kurkumin sebagaimana didemonstrasikan oleh peningkatan ekspresi OCT2 pada tikus yang mendapat perlakuan cisplatin dan diberikan zat tersebut.

 

 


Background: Nephrotoxicity is one major limiting factor of cisplatin treatment, with pathophysiological basis of renal tubular cell death upon exposure to cisplatin. This side effect is prevalent, occurring in about one-third of patient undergoing cisplatin treatment.  An important process mediating cellular accumulation of cisplatin inside the renal tubular cell is the transporter-mediated uptake. Two identified membrane transporters involved in the active accumulation of cisplatin into the renal tubular cell are CTR1 and OCT2. Curcumin is a substance which was reported to have renoprotective effects. This study aimed to know the difference between the effects of curcumin and nanocurcumin in preventing cisplatin-induced nephrotoxicity through the analysis of OCT2 transcription level in the rats kidney tissue and to determine whether curcumin renoprotective mechanism involves CTR1.

Method: Male Sprague Dawley Rats were divided into 5 groups in random: (1) control; (2) cisplatin (7 mg/kg – single dose, i.p); (3) cisplatin + curcumin (7 mg/kg – single dose, i.p + 100 mg/kg/day); (4) cisplatin + 50 mg nanocurcumin (7 mg/kg – single dose, i.p + 50 mg/kg/day); (5) cisplatin + 100 mg nanocurcumin (7 mg/kg – single dose, i.p + 100 mg/kg/day). qRT-PCR was then conducted to calculate the relative expression of CTR1 and OCT2 genes in the rats’ kidney.

Results: Administration of 100 mg nanocurcumin increases OCT2 expression in rats treated with cisplatin, but the increase was higher compared to normal expression levels. Whereas CTR1 expression has no association to the administration of curcumin and nanocurcumin, thus is not involved in curcumin’s renoprotective mechanism.

Conclusion: Nanocurcumin has better renoprotective effect compared to curcumin as suggested by the increased OCT2 expression upon its administration in cisplatin-treated rats.

 

 

"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gandi Henra Laksana Bintang
"Penelitian ini dilakukan pada sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang kemasan kertas dan kemasan fleksibel dengan produk utama bahan kemasan yang terbuat dari kertas dan plastik (film). Beberapa permasalahan terkait dengan pengiriman barang jadi ke pelanggan seperti bak unit pengiriman bocor yang mengakibatkan cacat pada barang jadi sehingga barang jadi ditolak customer, keterlambatan di loading perusahaan, keterlambatan pengembalian Packing Slip, kurang responsifnya pihak transporter terkait informasi pengiriman, risiko selama pengiriman ditambah lagi perusahaan telah beroperasi selama lebih dari 7 tahun namun KPI (key performance indicator) transporter tidak pernah ditentukan sebagai dasar untuk memilih transporter. Metode AHP-TOPSIS digunakan untuk menentukan KPI dan transporter mana yang menjadi prioritas untuk dipilih untuk operasional pengiriman barang jadi perusahaan. Penetapan kriteria dan subkriteria dibangun berdasarkan jawaban ahli dengan angket tertutup dan semi terbuka. Dari pengolahan data dengan menggunakan metode AHP dan TOPSIS diperoleh transporter terbaik yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan perusahaan dalam pengiriman barang jadi ke pelanggan manufaktur kemasan yang permintaannya semakin tinggi dari waktu ke waktu.

This research was conducted at a manufacturing company engaged in paper packaging and flexible packaging with the main products being packaging materials made of paper and plastic (film). Several problems related to the delivery of finished goods to customers such as a leaky shipping unit that resulted in defects in the finished goods so that the finished goods were rejected by the customer, delays in loading, delays in returning Packing Slips, lack of responsiveness of the transporter regarding delivery information, shipping risks plus the company has been operating for more than of 7 years but the KPI (key performance indicator) of the transporter has never been determined as the basis for selecting the transporter. The AHP-TOPSIS method is used to determine which KPIs and transporters are the priority to be selected for the company's finished goods delivery operations. Determination of criteria and sub-criteria is built based on expert answers with closed and semi-open questionnaires. From data processing using AHP and TOPSIS methods, the best transporter is obtained which is expected to be able to meet the company's needs in shipping finished goods to packaging manufacturing customers whose demand is getting higher from time to time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meisy Ariani
"Penelitian ini berfokus pada pengembangan formulasi tarif angkut gas bumi melalui pipa transmisi. Perhitungan tarif angkut gas melalui pipa transmisi ini dilakukan dengan dua skenario. Skenario 1 adalah perhitungan tarif angkut gas melalui pipa yang berdasarkan PBPH Migas No. 34 tahun 2019 dan Skenario 2 adalah perhitungan tarif yang mempertimbangkan kapasitas dan komoditas. Dari hasil analisa dan sensitivitas pada volume gas yang diangkut melalui pipa, maka tarif akan semakin kecil dengan peningkatan volume gas. Tarif Skenario 2 memberikan nilai tarif 8% lebih besar dari pada tarif Skenario 1, dimana nilai tarif ini nantinya akan memberikan penambahan pendapatan bagi pemilik pipa (Transporter). Untuk hasil analisa dan sensitivitas pada nilai IRR, semakin besar nilai IRR maka besaran tarif akan semakin besar sehingga waktu pengembalian modal akan semakin cepat. Hasil perbandingan analisa tarif Skenario 2 dan Tarif Seddon adalah 0.003 USD/MSCF dimana membuktikan bahwa besaran tarif Skenario 2 masih memiliki nilai kewajaran. Pengembangan formula tarif angkut gas yang baru ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi Badan Regulator dan menjadi usulan tarif angkut gas yang baru bagi pemilik pipa (Transporter) yang memberikan penambahan pendapatan dalam pengembalian modal investasi, serta tetap memberikan keadilan bagi pengguna pipa (Shipper).

This research will be focusing on the formula modification for gas transportation tariff calculation through transmission pipeline. The calculation of gas toll fee will be done using 2 (two) scenarios. The first scenario is to define the gas toll fee based on the BPH Migas Regulation No. 34 of 2019. The second scenario is to define the gas toll fee using Capacity Charge and Commodity Charge. The same sensitivity will be done for both scenarios. For the gas volume sensitivity analysis, it is concluded that the increasing of pipeline gas capacity volume, the gas toll fee will be decreasing. The gas toll fee rate results from scenario 2 are 8% bigger compare to the gas toll fee in scenario 1. The 8% tarif differences will provide additional revenue for transporter annually. For the IRR sensitivity, it is concluded that the greater of the IRR value, the gas toll fee will be increasing and will caused faster Break Even Point (BEP) from the investment. By comparing the tariff results from scenario 2 and Seddon formula, the tariff difference is 0.003 USD/MSCF which shows that the tariff results from scenario 2 has fairness value. The research is expected to be an input for the Regulatory and as tariff proposal for the Transporters that provides additional incomes, as well as providing fair pricing for gas transport service through transmission pipeline for the Shipper."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryam Nazihah
"Mitokondria merupakan organel yang memetabolisme besi secara ekstensif, sehingga menjadi target kerusakan yang diinduksi besi pada kondisi hemosiderosis. Produksi reactive oxygen species (ROS) yang tinggi di mitokondria dapat lebih meningkat saat ada besi bebas yang kemudian memicu reaksi Fenton. Produksi ROS yang tinggi dapat menyebabkan stres oksidatif, sehingga regulasi konsentrasi besi harus diatur dengan ketat. Phaleria macrocarpa diketahui mengandung senyawa aktif mangiferin yang telah terbukti memiliki aktivitas kelasi besi, namun belum diketahui apakah dapat bekerja di mitokondria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol buah Phaleria macrocarpa dalam melindungi mitokondria hati dari kerusakan akibat besi dan kaitannya dengan transporter influks dan efluks besi di hati tikus model hemosiderosis. Penelitian ini menggunakan organ hati tersimpan dari tikus Sprague-Dawleyjantan sebanyak 30 ekor yang dibagi secara acak ke dalam 6 kelompok, yaitu normal (N) dan kelompok hemosiderosis tanpa terapi (Fe), diterapi deferiprone 462,5 mg/kgBB (Fe+DFP), mangiferin 50 mg/kgBB (Fe+M), serta ekstrak etanol buah Phaleria macrocarpa dosis 100 mg/kgBB (Fe+PM100) dan 200 mg/kgBB (Fe+PM200). Dilakukan analisis kadar MnSOD, copy number mtDNA, dan analisis ekspresi mRNA DMT1, ZIP14, MFRN1, MFRN2, ABCB7, dan ABCB8 yang dilaporkan berperan dalam transpor besi ke dalam sel dan mitokondria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Phaleria macrocarpa memengaruhi ekspresi gen transporter besi namun tidak dapat memperbaiki penanda kerusakan mitokondria pada organ hati hemosiderosis.

Mitochondria are organelles that metabolize iron extensively, making them targets for iron-induced damage. The high production of reactive oxygen species (ROS) in mitochondria can be further increased when there is free iron which then triggers the Fenton reaction. High ROS production can cause oxidative stress, so iron concentration regulation must be strictly regulated. Phaleria macrocarpa is known to contain the active compound mangiferin which has been shown to have iron chelation activity, but it is not yet known whether it can work in mitochondria. This study aims to determine the effectiveness of the ethanol extract of Phaleria macrocarpa fruit in protecting liver mitochondria from iron-induced damage and its relation to iron influx and efflux transporters in the liver of hemosiderosis rat models. This study used stored liver organs from 30 male Sprague-Dawley rats which were randomly divided into 6 groups, namely normal (N) and hemosiderosis groups without therapy (Fe), treated with deferiprone 462.5 mg/kgBW (Fe+DFP), mangiferin 50 mg/kgBW (Fe+M), and Phaleria macrocarpa fruit ethanolic extract at a dose of 100 mg/kgBW (Fe+PM100) and 200 mg/kgBW (Fe+PM200). Analysis of MnSOD levels, mtDNA copy number, and analysis of relative mRNA expression of DMT1, ZIP14, MFRN1, MFRN2, ABCB7, and ABCB8 were performed which were reported to play a role in iron transport into cells and mitochondria. The results showed that Phaleria macrocarpa extract has the potential to modulate the expression of iron transporter genes but was not able to ameliorate the mitochondrial damage marker in hemosiderosis liver."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Wijaya
"Latar belakang: Diabetes mellitus tipe 2 (DMT2) merupakan suatu kelainan metabolik dengan keadaan hiperglikemia kronik yang disebabkan oleh defek pada kerja insulin dengan komplikasi multisistem. Salah satu organ yang sering mengalami keadaan resistensi insulin adalah organ otot skelet. Resistensi insulin akan menyebabkan gangguan ekspresi dan translokasi GLUT4 pada otot skelet sehingga berdampak pada gangguan proses ambilan dan penggunaan glukosa di jaringan, serta berkontribusi terhadap progresi penyakit DMT2. Metformin merupakan suatu obat lini pertama yang paling sering digunakan oleh pasien dengan DMT2, tetapi penggunaannya dapat menimbulkan beberapa efek samping yang kurang nyaman dan menurunkan tingkat kepatuhan berobat pasien. Alfa-mangostin (AMG), salah satu senyawa dalam perikarp buah manggis dipercaya memiliki efek antidiabetik sehingga dapat dipertimbangkan sebagai kandidat terapi dalam menghadapi keadaan resistensi insulin pada DMT2
Tujuan: Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian AMG pada ekspresi protein transporter GLUT4 pada jaringan otot skelet tikus dengan DMT2.
Metode: Studi ini dilakukan pada tikus jantan dari galur Wistaryang dibagi menjadi enam kelompok, yaitu: kontrol, kontrol+AMG 200 mg/kgBB, DMT2, DMT2+metformin 200 mg/kgBB, DMT2+AMG 100 mg/kgBB, dan DMT2+AMG 200 mg/kgBB. Model DMT2 dibuat melalui induksi tikus dengan diet tinggi lemak-karbohidrat dan injeksistreptozotocin (STZ). Ekspresiprotein GLUT4 pada jaringan otot skelet masing-masing kelompok tikus diukur dengan ELISA kit Cusabio CSB-E13908rdan spektrofotometer.
Hasil: Studi ini menunjukkan adanya peningkatan ekspresi protein GLUT4 secara signifikan pada dua kelompok percobaan, yaitu: kelompok tikus DMT2+metformin 200 mg/kgBB (p=0,038) dan kelompok tikus DMT2+AMG 200 mg/kgBB (p=0,045) jika dibandingkan kelompok tikus DMT2.
Simpulan: AMG dapat meningkatkan ekspresi protein GLUT4 pada jaringan otot skelet tikus dengan DMT2. Dengan demikian, AMG memiliki potensi untuk dijadikan sebagai kandidat terapi dalam tata laksana penyakit DMT2 di masa depan. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan dapat diaplikasikan.

Background: Type 2 diabetes mellitus (T2DM) is a metabolic disorder characterized by chronic hyperglicemic condition caused by defect in insulin action which leads to multisystem damages. One of the organ that is frequently affected by insulin resistance is skeletal muscle. Insulin resistance impairs skeletal muscle's GLUT4 expression and translocation which results in the disturbance of glucose's reuptake and utilization and contributes to the progression of T2DM. Metformin is one of the first line drugs used in treating T2DM although the usage of metformin can cause many side effects that results in inconvenience and low compliance of the T2DM patients. Alpha-mangostin (AMG), a compound found in mangosteen`s pericarp, is believed in its antidiabetic effect. It is considered as therapeutic candidate in treating insulin resistance in T2DM.
Objectives: This study aims to evaluate the administration of AMG`s effect on GLUT4 transporter`s expression in T2DM-induced rat`s skeletal muscle tissue.
Methods: This study is done on the male Wistar rats divided into 6 groups, which were control group, control+AMG 200 mg/kg group, T2DM group, T2DM+metformin 200 mg/kg group, T2DM+AMG 100 mg/kg group, and T2DM+AMG 200 mg/kg group. T2DM were induced using the high fat/high glucose diet followed by streptozotocin injection. The expression of skeletal muscle`s GLUT4 is measured by ELISA kit Cusabio CSB-E13908r and spectrofotometer.
Results: This study demonstrated that AMG significantly increased the expression of GLUT4 transporterin 2 trial groups,T2DM+metformin 200 mg/kg body weight group (p=0,038) and T2DM+AMG 200 mg/kg body weight group(p=0,045) compared to the T2DM group.
Conclusion: AMG increased GLUT4 transporter`s expression in T2DM rat`s skeletal muscle. Therefore, AMG arises as the potential therapeutic candidate in treating T2DM. Future studies are essential to get better applicable results."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Ruswati Aprilia
"Berdasarkan UU Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Minyak Dan Gas Bumi, Kegiatan usaha Pengangkutan Gas Bumi melalui pipa yang menyangkut kepentingan umum, pengusahaannya diatur agar pemanfaatannya terbuka bagi semua pemakai, dalam hal inilah dibutuhkan suatu pengaturan akses. Kewajiban penyediaan meter sebagai alat ukur volume gas bumi di Titik Terima maupun Titik Serah pipa gas bumi selalu menjadi isu antara Transporter dan Shipper. Alat ukur yang digunakan pada pipa SSWJ adalah Turbin dan USM, bergantung pada volume aliran. Untuk kewajiban penyediaan alat ukur pada pipa SSWJ, pada Titik Terima Shipper wajib menyediakan, mengembangkan, mengoperasikan dan memelihara alat ukur secara rutin, aman dan handal. Sedangkan pada Titik Serah Transporterwajib menyediakan, mengembangkan, mengoperasikan dan memelihara alat ukur secara rutin, aman dan handal. Dampak dari kewajiban penyediaan alat ukur tersebut maka semua biaya dan pengeluaran dari setiap Metering Station termasuk asuransi terhadap Pipeline System maupun pihak ketiga yang terkait, ditanggung oleh Transporter pada Titik Serah dan Shipper pada Titik Terima. Penetapan kewajiban penyediaan alat ukur juga berpengaruh pada biaya yang timbul akibat adanya Shipper baru.

Based on Law Number 22 of 2001 concerning Oil and Natural Gas, the business activity of transporting natural gas through pipes which concerns the public interest, the business is regulated so that its use is open to all users, in this case an access regulation is needed. The obligation to provide meters as a means of measuring the volume of natural gas at the Receiving Point and Delivery Point for natural gas pipelines is always an issue between Transporters and Shippers. The measuring instruments used on SSWJ pipes are Turbine and USM, depending on the flow volume. For the obligation to provide measuring instruments on SSWJ pipes, the Shipper Receiving Point is obliged to provide, develop, operate and maintain measuring instruments routinely, safely and reliably. Meanwhile, at the Delivery Point, Transporters are required to provide, develop, operate and maintain measuring equipment on a routine, safe and reliable basis. The impact of the obligation to provide measuring instruments is that all costs and expenses of each Metering Station, including insurance for the Pipeline System and related third parties, are borne by the Transporter at the Delivery Point and the Shipper at the Receiving Point. Determining the obligation to provide measuring equipment also affects the costs incurred due to the presence of a new shipper."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sabardiman
"Gas bumi merupakan salah satu sumber daya alam yang digunakan sebagai bahan baku maupun sumber energi. Peningkatan kebutuhan gas bumi di dalam negeri perlu disinergikan dengan pembangunan infrastruktur yang salah satunya adalah dengan pembangunan ruas pipa transmisi gas bumi Nanggroe Aceh Darussalam - Sumatera Utara dengan diameter 24 inchi sepanjang 336 km guna mengalirkan gas hasil regasifikasi LNG Arun ke konsumen di Wilayah Sumatera Utara.
Mengingat infrastruktur jaringan pipa adalah sarana publik, maka dalam pelaksanaan kegiatan usahanya bersifat monopoli alamiah dan dilakukan pengaturan oleh regulator. Pengaturan tersebut melalui pengaturan tarif (toll fee) pengangkutan gas bumi melalui pipa yang akan dikenakan kepada shipper, sehingga besarannya dapat menjamin investasi pembangunan pipa dengan keuntungan yang wajar bagi transporter, tidak memberatkan shipper dan melindungi konsumen gas.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa ruas transmisi gas bumi Nanggroe Aceh Darussalam - Sumatera Utara sehingga diperoleh besaran yang wajar. Perhitungan tarif ini dimulai dengan melakukan pengumpulan data ekonomis dan data operasi, dilanjutkan dengan pengolahan data, pembuatan sekenario-sekenario perhitungan, melakukan simulasi perhitungan tarif dan menganalisis hasil perhitungan tarif.
Hasil perhitungan tarif pada IRR yang ditetapkan sama dengan WACC sebesar 13,75% dengan volume gas bumi yang dialirkan sebesar 90% kontrak volume rata-rata harian yaitu sebesar 187 MMSCFD adalah US$ 1,634/MSCF dan dengan volume gas bumi yang dialirkan sebanyak ship or pay yaitu rata-rata sebesar 145 MMSCFD adalah US$ 2,101/MSCF.

Natural gas is a natural resource which is used as a raw material or energy source. The increase of natural gas demand in the country need to be synergized with infrastructure development, which one is the development of natural gas transmission pipeline segments of Nanggroe Aceh Darussalam - Sumatera Utara with a diameter of 24 inches along the 336 km to transport gas from regasification result of Arun LNG to consumers in North Sumatera.
Considering the pipeline infrastructure is a public facility, therefore the implementation of business activities is a natural monopoly and regulated by regulator. These settings through setting tariffs (toll fee) of natural gas transportation through pipelines which will be charged to the shipper, so it can guarantee the amount of investment pipeline development with a reasonable profit for the transporter, not burdensome for shipper and protect consumers.
The purpose of this research is to analyze the tariff of natural gas transportation through pipelines for Nanggroe Aceh Darussalam - Sumatera Utara transmission line in order to obtain a fair rate. The tariff calculation begins with the collection of economic data and operating data, followed by data processing, create of calculation scenarios, simulate and analyze the tariff calculation results.
The results of the calculation with IRR rate is set equal to the WACC of 13.75% by volume of natural gas that flows by 90% contract average daily volume that is equal to 187 MMSCFD is US$ 1.634/MSCF and the volume of gas that is supplied as ship or pay an average of 145 MMSCFD is US$ 2.101/MSCF.
"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41777
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gladies Mercya Grameinie
"ABSTRAK
Perubahan status metabolisme pada sel kanker diduga berhubungan dengan penyesuaian dirinya terhadap perubahan lingkungan mikro sel. Lingkungan mikro sel kanker yang bersifat asidosis diakibatkan adanya peningkatan produksi laktat.Produksi laktat meningkat karena sel kanker mengalami metabolisme glikolisis dalam keadaan normoksia, ini yang dikenal dengan fenomena Warburg.Akumulasi laktat diduga mempengaruhi transporter monokarboksilat 1 dan 4 dalam sel kanker. Dalam penelitian ini membahas ekspresi laktat dehidrogenase A dan B yang berperan dalam perubahan laktat dan dilihat hubungannya dengan kadar laktat intraseluler dan transporter monokarboksilat yang mengatur keseimbangan laktat sel.Desain penelitian adalah eksperimental in vitro menggunakan sel punca kanker payudaraCD24-/CD44+ yang di beri natrium bikarbonat selama 0.5 jam, 24 jam dan 48 jam. Sel di kultur dalam DMEM F-12 ditambahkan Hepes. Kemudian di harvest sesuai waktu inkubasi dan di ekstraksi sel. Hasil ekstraksi sel di bagi dua untuk di lakukan uji laktat dengan kit lactate colorimetric assay dan untuk isolasi RNA menggunakan tripure isolation reagen serta di analisis menggunakan qRT-PCR.Hasil penelitian menunjukkan pemberian natrium bikarbonat pada sel punca kanker payudara CD24-/CD44+ dapat meningkatkan pHe.Ekspresi LDH-A, MCT4 dan MCT1 tinggi di awal inkubasi sebagai respon adaptif sel. sedangkan Ekspresi LDH-Bmulai tinggi setelah 24 jam dan 48 jam. Peningkatan laktat intraseluler terjadi dalam inkubasi 24 jam pada sel yang diberikan natrium bikarbonat. Dalam menjaga keseimbangan laktat antara dalam dan luar sel ekspresi LDH-A dan MCT-4 mulai diturunkan ekspresinya oleh karena akumulasi laktat di dalam sel. Namun setelah 48 jam Laktat intraseluler mulai menurun oleh karena penurunan MCT1 yang mulai ditekan. Sehingga laktat yang berada dalam sel berasal dari ekstraselular.Di lihat dari pola ekspresi gen LDH-A, LDH-B, MCT1 dan MCT4 dapat disimpulkan adanya perubahan metabolisme akibat pemberian natrium bikarbonat dari glikolisis anaerob menjadi aerob.

ABSTRACT
Changes in the status of metabolism in cancer cells is thought to relate to his adjustment to changes in the microenvironment of the cells. Microenvironment of cancer cells that are acidosis due to an increase in lactate production. Lactate production increases because the cancer cells metabolized glycolysis in a state normoksia, is known as the phenomenon of Warburg. Lactate accumulation is expected to affect transporter monocarboxylic 1 and 4 in cancer cells. In this study discusses the expression of lactate dehydrogenase A and B, which plays a role in the change of lactic and views its relationship with lactate levels of intracellular and transporter monocarboxylic that regulates the balance of lactic cells. The study design is experimental in vitro using breast cancer stem cells CD24-/CD44+ were given sodium bicarbonate for 0.5 hours, 24 hours and 48 hours. Cells cultured in DMEM F-12 was added Hepes. Then at harvest appropriate incubation time and cell extraction. The results in the cell extraction for two to do tests on lactate with lactate kit and colorimetric assay for RNA isolation using tripure isolation reagents and analyzed using qRT-PCR. The results showed administration of sodium bicarbonate in breast cancer stem cell CD24-/CD44+ can enhance the PHE. Expression of LDH-A, MCT4 and MCT1 high at the start of incubation as an adaptive response of cells.while the Expression of LDH-B started higher after 24 hours and 48 hours. Increased lactate intracellular occur within 24 h incubation the cells were given sodium bicarbonate. In maintaining the balance of lactate between the inside and outside of the cell expression of LDH-A and MCT-4 began to be revealed expression because of the accumulation of lactate in the cell. But after 48 hours Lactate intracellular began to decline because of a decrease in MCT1 began suppressed. So that the lactate that are in cells derived from the extracellular. In view of gene expression patterns of LDH-A, LDH-B, MCT1 and MCT4 concluded their metabolism changes as a result of administration of sodium bicarbonate from anaerobic into aerobic glycolysis"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezwendy Rezwendy
"ABSTRACT
Inhibitor sodium glucose co-transporter 2 (SGLT2) telah dievaluasi dalam uji klinis sebagai dasar strategi penanganan hiperglikemia pada diabetes. Namun, karena tergolong kelas obat baru antidiabetik oral, inhibitor SGLT-2 masih jarang ditemukan di Indonesia dan harga beli yang masih tinggi untuk dijangkau. Studi ini bertujuan untuk menemukan senyawa kandidat yang berpotensi mempunyai aktivitas sebagai inhibitor SGLT2 dari pangkalan data herbal Indonesia melalui pendekatan penapisan virtual berbasis farmakofor. Model farmakofor inhibitor SGLT2 dibuat dari 10 training set ligan inhibitor SGLT2 menggunakan LigandScout 4.1.5. Sepuluh model farmakofor yang terbentuk kemudian divalidasi menggunakan metode test set dan decoy set. Farmakofor model-1 merupakan model farmakofor terbaik dengan nilai 0,9080, EF1 =56,5 , EF5 = 56,5 dan AUC100 = 0,87 yang akan dijadikan model untuk penapisan virtual. Model-1 terdiri dari 1 interaksi hidrofobik, 1 cincin aromatis, 4 donor ikatan hidrogen dan 5 akseptor ikatan hidrogen. Penapisan virtual menghasilkan tiga senyawa kandidat Hits yang memiliki pharmacophore fit score terbaik terhadap model 1, yakni vitexin = 113,62; cucumerin A = 112,62; dan cucumerin B = 113,51. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Vitexin, Cucumerin A, dan Cucumerin B berpotensi sebagai kandidat senyawa yang mempunyai aktivitas sebagai inhibitor SGLT2.

ABSTRACT
Sodium glucose co transporter 2 SGLT2 inhibitor has been evaluated in clinical trials as the basic strategy of hyperglycemia handling in diabetes. However, because of SGLT 2 inhibitor was the new class of oral antidiabetic, it still rare in Indonesia and because of the high price. This study was intended to find compounds that capable of having activity as SGLT2 inhibitors from Indonesian herbal database through a pharmacophore based virtual screening approach. The SGLT2 inhibitor pharmacophore models was made from 10 training sets of SGLT2 ligand inhibitors using the LigandScout 4.1.5. Ten pharmacophore models which has been made were validated using test set and decoy set methods. The model 1 pharmacophore was the best model, with values of 0.9080, EF1 56.5 , EF5 56.5 and AUC100 0.87 which will serve as models for virtual screening. Model 1 consists of 1 hydrophobic interaction, 1 aromatic ring, 4 hydrogen bond donors and 5 hydrogen bond acceptors. Virtual screening showed three compounds Hits which have best pharmacophore fit scores according to model 1, they were Vitexin 113.62 Cucumerin A 112,62 and Cucumerin B 113,51. These results conclude that Vitexin, Cucumerin A, and Cucumerin B potentially have an activity as a SGLT2 inhibitor."
2017
S69566
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>