Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Juniastuti Idha Triwulandari
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang komunikasi internal yang berlangsung pada organisasi yang sedang mengalami masa transisi untuk berubah status. Perubahan status organisasi menjadi bertambah besar mengakibatkan perubahan komunikasi intemalnya. Dari hasil temuan di lapangan dan analisis diketahui bahwa proses komunikasi internal yang berlangsung pada masa transisi adalah proses komunikasi formal dan informal. Komunikasi formal yang berlangsung berbentuk komunikasi ke atas, ke bawah, horisontal dan lintas saluran. Karena objek penelitian adalah organisasi pemerintah maka komunikasi formal tersebut berlangsung sesuai tataran hirarki birokrasi. Ketika isu perubahan status berkembang maka penyebaran informasi tentang perkembangan perubahan status tersebut lebih didominasi oleh komunikasi informal yaitu grapevine. Sedangkan persepsi anggota organisasi terhadap proses komunikasi internal pada masa transisi perubahan status menuju Basarnas LPNK adalah anggota organisasi merasa belum mendapat pemahaman yang cukup tentang organisasi berbentuk LPNK. Namun demikian hal ini tidak mempengaruhi semangat dan suasana kerja dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. ......The thesis deals with internal communication in a transition period of organization status change. The status change allowed more positions. The blooming positions caused the change in internal communication. From the study and analysis, it was found that the internal communication process in transition period was formal and informal communication. The formal communication was in the form of downward, upward, horizontal, and cross channel. Since the object of the study was government organization, thus the formal communication conducted was based on bureaucracy hierarchy. In the transition period, information about the process of organization change was dominated by informal communication that was grapevine. Whereas the perception of the staff related to the internal communication in the transition period was that staff did not get enough information and understanding about any detail of organization in the form of LPNK. Nevertheless, this condition did not influence the spirit and situation in conducting their main tasks and functions.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33951
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Damayanti
Abstrak :
Komunikasi dalam organisasi mengambil peranan panting dalam mewujudkan terlaksananya fungsi-fungsi organisasi. Persepsi anggota organisasi menyangkut proses komunikasi dalam organisasi, hubungan antara atasan bawahan dan sebaliknya, hubungan antara sesama karyawan, perilaku dalam organisasi, serta keyakinan dan kepercayaan yang tinggi terhadap organisasi, menggambarkan iklim komunikasi organisasi yang bersangkutan. Iklim komunikasi organisasi yang positif dapat mendorong tercapainya tujuan organisasi. Oleh sebab itu penelitian ini ingin mengetahui bagaimana iklim komunikasi organisasi berkembang pada masa transisi, serta bagaimana peranan iklim komunikasi dalam organisasi dan peranan pimpinan dalam menciptakan iklim komunikasi organisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma kontsruktivisme, sementara metode penelitian adalah studi kasus dengan disain penelitian single case-multilevel analysis. Pengumpulan data diperoleh dari observasi, wawancara mendalam dan dokumen organisasi. Narasumber sebagai informan yang dipilih secara sengaja telah memperkaya data yang diperoleh. Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah teori-teori yang berkaitan dengan komunikasi organisasi diantaranya aliran komunikasi dalam organisasi, manajemen, yang berhubungan dengan kepuasan, kecukupan informasi dan komitmen terhadap tujuan pencapaian organisasi, kepemimpinan dan sebagainya. Dari penelitian diperoleh gambaran bahwa pada masa transisi ini para karyawan dihadapkan dengan situasi yang ambigu akibat ekuivokalitas komunikasi, ketidakpastian juga dirasakan karena gaya kepemimpinan yang diterapkan dalarn organisasi. Pemahaman yang kurang mendalam terhadap visi, misi dan budaya organisasi tergambar melalui perilaku karyawan yang cenderung bersikap apatis, masa bodoh dan selalu harus dituntun oleh atasan. Meski demikian sikap optimisme karyawan tetap ada karena keyakinan pemerintah tidak akan melikuidasi NRI. Tetapi sikap optimisrne raja tidak cukup jika tidak dibarengi dengan tindakan dan perilaku yang mendukung sikap tersebut. Penelitian juga menunjukkan bahwa perubahan status organisasi dari perusahaan jawatan menjadi perusahaan persero belum mampu mengubah pola kerja dan Pola pikir karyawan dengan segera. Masih dibutuhkan waktu panjang untuk mengubah pola pikir dan pola kerja yang sudah puluhan tahun tertanam dalam watak karyawan TVRI. Harus ada niat yang sungguhsungguh dari pimpinan dan pemerintah selaku pemegang saham terbesar dalam TVRI, untuk membawa TVRI mejadi satu lembaga penyiaran professional di tanah air.
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T14301
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library