Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Audrey Jessica Natalia
"Pandemi COVID 19 memengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia di seluruh dunia, termasuk kesehatan mental dan perkawinan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat kontribusi kecemasan dan traits kepribadian (extraversion, agreeableness, emotional stability, conscientiousness, dan intellect) terhadap kepuasan perkawinan pasangan suami istri di Indonesia pada masa pandemi COVID-19. Partisipan penelitian berjumlah 281 orang yaitu terbagi menjadi 194 perempuan dan 87 laki-laki dengan rentang usia 20 - 65 tahun (Mean = 1,5801, SD = 0,49443). Pengambilan data dilakukan secara convenience sampling dan bersifat daring (online). Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah ENRICH Marital Satisfaction (EMS) Scale, Generalized Anxiety Disorder-7 (GAD-7), dan IPIP-BFM 25. Data dianalisis dengan metode regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecemasan dan extraversion secara signifikan berkontribusi terhadap kepuasan perkawinan. Kecemasan berkontribusi dengan arah negatif, sedangkan extraversion berkontribusi dengan arah positif terhadap kepuasan perkawinan. Namun agreeableness, emotional stability, conscientiousness, dan intellect tidak berkontribusi secara signifikan terhadap kepuasan perkawinan. Implikasi pada penelitian ini dapat diterapkan oleh para psikolog untuk menjelaskan pentingnya mengatasi kecemasan untuk meningatkan kepuasan perkawinan.

COVID 19 pandemic has influenced many aspects of human life in the world, including mental health and marriage. The purpose of this study is to examine contribution of anxiety and personality traits (extraversion, agreeableness, emotional stability, conscientiousness, and intellect) towards marital satisfaction of Indonesian married couples in COVID-19 pandemic. The amount of participants in this study is 281 people which are divided by194 women and 87 men with the range of ages 20 – 65 years old (Mean = 1,5801, SD = 0,49443). Data were collected online and used convenience sampling method. The measuring instruments used are ENRICH Marital Satisfaction (EMS) Scale, Generalized Anxiety Disorder-7 (GAD-7), and IPIP-BFM 25. Data were analysed using linear regression method. The result of this study showed anxiety negatively and extraversion positively contributed to marital satisfaction. However agreeableness, emotional stability, conscientiousness, and intellect did not contribute significantly to marital satisfaction. Implication of this study can be applied by psychologists to give intervention to overcome anxiety in order to enhance marital satisfaction."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agni Aflikhiya Sari
"Pandemi COVID-19 membawa berbagai dampak masalah psikologis kepada pasangan menikah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kebosanan, religious coping, dan traits kepribadian dengan kepuasan perkawinan selama masa pandemi COVID-19 di Indonesia. Partisipan terdiri dari 287 orang Indonesia berstatus menikah, terdiri dari 199 perempuan dan 88 laki-laki (usia 20-65 tahun). Pengukuran dilakukan dengan ENRICH Marital Satisfaction (EMS), State Boredom Measure (SBM), Iranian Religious Coping (IRCOPE), dan IPIP-BFM-25 Indonesia. Data di analisis dengan Pearson’s correlation. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi negatif antara kebosanan dan kepuasan perkawinan, ada korelasi positif antara semua traits kepribadian (emotional stability, conscientiousness, intellect, extraversion, agreeableness) dan kepuasan perkawinan, dan tidak ada korelasi antara religious coping (benevolent reappraisal, religious practice, active religious coping, passive religious coping, negative feelings toward God) dan kepuasan perkawinan. Implikasi praktis dari hasil penelitian adalah untuk memperhatikan pentingnya mengatasi kebosanan dan mengembangkan religious coping yang tepat agar dapat meningkatkan kepuasan perkawinan di masa pandemi dan selanjutnya.

COVID-19 pandemic cause psychological problems for marital couple. This study investigated the relationship between boredom, religious coping, and personality traits with marital satisfaction during the COVID-19 pandemic in Indonesia. Participants were 287 married individuals (20-65 years old), consisting 199 women and 88 men, living in Indonesia. Data were collected through online survey forms using ENRICH Marital Satisfaction (EMS), State Boredom Measure (SBM), Iran Religiousitas Coping (IRCOPE), and Personality Traits (IPIP-BFM-25 Indonesia). The results showed a negative correlation between boredom and marital satisfaction and positive correlations between personality traits (emotional stability, conscientiousness, intellect, extraversion, agreeableness) and marital satisfaction. However, there was no significant correlation between religious coping (benevolent reappraisal, religious practice, active religious coping, passive religious coping, negative feelings toward God) and marital satisfaction. The result showed the importance of overcoming boredom and develop the right religious coping to improve marital satisfaction during the COVID-19 pandemic in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Puspa Pranidani
"Kepribadian tidak hanya dapat ditinjau secara personal, melainkan dapat menggunakan pendekatan komunal hingga level regional. Penelitian bidang psikologi geografis sebelumnya telah mendapatkan temuan bahwa terdapat ketergantungan data secara spasial pada kepribadian di beberapa negara. Hasil ini mengarahkan pada kesimpulan bahwa penduduk yang tinggal dalam sebuah ruang spasial akan memiliki tingkat trait kepribadian yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali temuan tersebut pada warga DKI Jakarta yang memiliki histori dan karakteristik urban dan beragam. Penelitian ini menjaring 748 warga DKI Jakarta dengan rentang usia lebih dari 18 tahun dari 193 kelurahan. Traits kepribadian yang diteliti dalam studi ini mengacu pada Five Factor Theory yang terdiri atas Extroversion, Agreableness, Openness to experience, Neuroticism, dan Conscientiousness. Alat ukur yang digunakan pada studi ini adalah Ten Item Personality Inventories dan disebarkan secara daring. Analisis Moran’s I dan perbandingan pseudo p-value menemukan bahwa terdapat ketergantungan spasial pada dimensi extroversion (0.2511), agreeableness (0.22), conscientiousness (0.1674), emotional stability (0.154), dan openness to experience (0.204).

Not only in individual level, personality can also be studied in communal to regional level. Previous studies on geographical psychology have found the existence of spatial dependency in personality traits data in many countries. These findings lead to a conclusion that residents of a spatial area might have the same score on specific personality traits. This study was done with DKI Jakarta resident context which has a long history as an urban and diverse characterized community. Present study gathered 748 data of DKI Jakarta resident with age above 18 from 193 residential areas. The personality traits concept is referred to Five Factor Theory which consist of five dimensions: Extroversion, Agreableness, Openness to experience, Neuroticism, and Conscientiousness. Ten Item Personality Inventories was used to measure each trait. The questionnaire was spread through online platforms. Moran’s I analysis and pseudo p-value comparison were conducted to test the spatial dependency within data. This study found spatial dependency in extroversion (0.2511), agreeableness (0.22), conscientiousness (0.1674), emotional stability (0.154), and openness to experience (0.204)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eky Susilowati
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang peran traits kepribadian dan lokasi tinggal desa-kota terhadap motivasi berprestasi pada siswa SMA, serta perbedaan pola traits kepribadian dan motivasi berprestasi ditinjau dari lokasi tinggal. Seratus sembilan belas siswa SMA di desa dan 100 orang siswa SMA di kota terlibat dalam penelitian ini. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa lima dimensi traits berdasarkan Five Factor Model dan lokasi tinggal mampu menjelaskan 42.9 persen varians motivasi berprestasi pada siswa SMA. Adapun prediktor signifikan terhadap motivasi berprestasi terdiri atas trait neuroticism, extraversion, openness to experience dan conscientiousness. Sementara itu analisis menggunakan teknik statistik independent sample t-test menunjukkan bahwa siswa di kota memiliki tingkat neuroticism dan openness to experience yang lebih tinggi dibandingkan siswa desa. Adapun tingkat motivasi berprestasi siswa SMA di desa dan kota tidak memiliki perbedaan signifikan

ABSTRACT
The study aims to explore the role of personality traits and living location rural or urban on achievement motivation among high school students, and also find whether there are some differences on urban and rural students on personality traits patterns and achievement motivation. One hundred and nineteen rural students and one hundred urban students were involved in this study. The multiple regression analysis shows that all of the five personality dimension along with living location predicted 42.9 percents of achievement motivation rsquo variance. Neuroticism, extraversion, openness to experience, and conscientiousness were the significant predictors on achievement motivation. Meanwhile the independent sample t test analysis found that urban adolescents has a higher degree of neuroticism and openness to experience compared to the rural adolescents. Urban and rural rsquo adolescents were not significantly different regarding to their achievement motivation."
2017
T47605
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nofadiana Putri Indraswati
"Pada awal tahun 2020 terjadi penyebaran virus Corona di seluruh dunia, hingga ditetapkan oleh WHO sebagai Pandemi COVID-19. Hal ini menyebabkan perubahan kehidupan masyarakat yang berdampak pada berbagai permasalahan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara respons terhadap stres yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19 dan traits kepribadian dengan kepuasan perkawinan di masa pandemi COVID-19 di Indonesia. Partisipan penelitian adalah 426 orang Indonesia usia 20-65 yang telah menikah. Data dikumpulkan secara online dengan alat ukur ENRICH Marital Satisfaction (EMS) Scale, RSQ (Responses to Stress) COVID-19, dan IPIP-BFM 25. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara respons terhadap stres dalam bentuk primary control engagement coping dan secondary control engagement coping dengan kepuasan perkawinan, korelasi negatif yang signifikan antara respons terhadap stres berbentuk primary control disengagement coping, secondary control disengagement coping, involuntary engagement, dan involuntary disengagement dengan kepuasan perkawinan. Selain itu, diketahui pula adanya korelasi positif yang signifikan antara trait kepribadian emotional stability dan kepuasan perkawinan, serta trait kepribadian emotional stability, agreeableness, intellect, dan conscientiousness dengan beberapa aspek dari respons terhadap stres.

In early 2020, COVID-19 spread throughout the world, until it was set by WHO as a COVID-19 pandemic. This pandemic causes some changes in people’s lives which has an impact on various problems. This study aims to look at the relationship between the responses to stress caused by the COVID-19 pandemic and personality traits with marital satisfaction during the COVID-19 pandemic in Indonesia. The study participants were 426 Indonesian married people aged 20-65 years old. Data was collected online using the ENRICH Marital Satisfaction (EMS) Scale, RSQ (Responses to Stress) COVID-19, and IPIP-BFM 25 measurement tools. The results showed a significant positive correlation between responses to stress in the form of primary control engagement coping and secondary control engagement coping with marital satisfaction, a significant negative correlation between responses to stress in the form of primary control disengagement coping, secondary control disengagement coping, involuntary engagement, and involuntary disengagement with marital satisfaction. In addition, it is also known that there is a significant positive correlation between emotional stability and marital satisfaction, as well as emotional stability, agreeableness, intellect, and conscientiousness personality traits with several aspects of the responses to stress."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nofadiana Putri Indraswati
"Pada awal tahun 2020 terjadi penyebaran virus Corona di seluruh dunia, hingga ditetapkan oleh WHO sebagai Pandemi COVID-19. Hal ini menyebabkan perubahan kehidupan masyarakat yang berdampak pada berbagai permasalahan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara respons terhadap stres yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19 dan traits kepribadian dengan kepuasan perkawinan di masa pandemi COVID-19 di Indonesia. Partisipan penelitian adalah 426 orang Indonesia usia 20-65 yang telah menikah. Data dikumpulkan secara online dengan alat ukur ENRICH Marital Satisfaction (EMS) Scale, RSQ (Responses to Stress) COVID-19, dan IPIP-BFM 25. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara respons terhadap stres dalam bentuk primary control engagement coping dan secondary control engagement coping dengan kepuasan perkawinan, korelasi negatif yang signifikan antara respons terhadap stres berbentuk primary control disengagement coping, secondary control disengagement coping, involuntary engagement, dan involuntary disengagement dengan kepuasan perkawinan. Selain itu, diketahui pula adanya korelasi positif yang signifikan antara trait kepribadian emotional stability dan kepuasan perkawinan, serta trait kepribadian emotional stability, agreeableness, intellect, dan conscientiousness dengan beberapa aspek dari respons terhadap stres.

In early 2020, COVID-19 spread throughout the world, until it was set by WHO as a COVID-19 pandemic. This pandemic causes some changes in people’s lives which has an impact on various problems. This study aims to look at the relationship between the responses to stress caused by the COVID-19 pandemic and personality traits with marital satisfaction during the COVID-19 pandemic in Indonesia. The study participants were 426 Indonesian married people aged 20-65 years old. Data was collected online using the ENRICH Marital Satisfaction (EMS) Scale, RSQ (Responses to Stress) COVID-19, and IPIP-BFM 25 measurement tools. The results showed a significant positive correlation between responses to stress in the form of primary control engagement coping and secondary control engagement coping with marital satisfaction, a significant negative correlation between responses to stress in the form of primary control disengagement coping, secondary control disengagement coping, involuntary engagement, and involuntary disengagement with marital satisfaction. In addition, it is also known that there is a significant positive correlation between emotional stability and marital satisfaction, as well as emotional stability, agreeableness, intellect, and conscientiousness personality traits with several aspects of the responses to stress.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evryanti Cahaya Putri
"Pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik namun juga pada SWB remaja. Remaja merupakan kelompok paling rentan terhadap dampak tersebut berkaitan dengan karakteristik perkembangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi kesepian, traits kepribadian (extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, openness to experience), dan persepsi terhadap dukungan sosial (keluarga, teman, figur yang signifikan) terhadap SWB (LS, PA, NA) remaja pada masa pandemi COVID-19 di Indonesia. Partisipan penelitian ini adalah 313 orang remaja yang tinggal di Indonesia usia 13-18 tahun (M= 15.72; SD=1) dengan tingkat pendidikan sekolah menengah (sederajat SMP dan SMA). Partisipan dipilih menggunakan metode convenience sampling, pengumpulan data dilakukan secara daring. Alat ukur dalam penelitian ini adalah Satisfaction with Life Scale, Scale of Positive and Negative Experience, R-UCLA Loneliness Scale Version 3, dan Multidimensional Scale of Perceived Social Support. Analisis data menggunakan teknik regresi hirarki berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesepian, traits kepribadian, dan persepsi terhadap dukungan sosial berkontribusi terhadap SWB (LS, PA, NA) remaja secara signifikan. Kontributor yang signifikan adalah kesepian, neuroticism dan openness to experience, serta persepsi terhadap dukungan sosial dari keluarga. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk menyusun intervensi psikologis bagi remaja dan psikoedukasi bagi orangtua dalam meningkatkan SWB remaja pada masa pandemi.

The COVID-19 pandemic not only has an impact on physical health but also on adolescents’ subjective well-being (SWB). Adolescent is the most vulnerable group affected by the negative consequences of COVID-19 pandemic. This research investigated the contribution of loneliness, personality trait (extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, openness to experience), and perceived social support (family, friend, and significant figure) to adolescents’ SWB during COVID-19 pandemic. The participants were 313 of Indonesian adolescents aged 13- 18 years (M= 15.72; SD=1. 517), with junior and senior high education. Participants were selected using the convenience sampling method and data were collected online. The measuring instruments used in this study are Satisfaction with Life Scale, Scale of Positive and Negative Experience, R-UCLA Loneliness Scale Version 3, and Multidimensional Scale of Perceived Social Support. Data were analyzed using hierarchical multiple regression technique. The results showed that loneliness, personality traits, and perceived social support contributed to adolescent SWB (LS, PA, NA). Loneliness, neuroticism and openness to experience, and perceived social support from family were significant contributors to SWB (LS, PA, NA). This study can be implemented to develop psychological interventions for adolescents and psychoeducation for parents in increasing adolescent SWB during the pandemic."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library