Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kimbler, D. L.
London: Chapman & Hall , 1997
658.404 KIM t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cortada, James W.
New York: McGraw-Hill, 1993
651.81 COR t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Six Sigma merupakan konsep peningkatan kualitas secara terus menerus dalam sebuah perusahaan yang memiliki tujuan untuk menghasilkan cacat yang tidak lebih dari 3.4 cacat per sejuta kesempatan (defect per million opportunities). Penerapan Six Sigma dimulai dengan pembentukan tim yakni Green Belts, Black Belts, Master Black Belts dan Champion. Black Belts mengimplementasikan 4 tahapan strategi yakni: Pengukuran (Measure), Anatisa (Analyze), Perbaikan (Improve) dan Pengontrotan (Control). Keuntungan dari penerapan Six Sigma adalah: proses menjadi lebih stabil dan terprediksi, biaya produksi berkurang serta kepuasan konsumen dan pekerja meningkat. Six Sigma merupakan pelengkap TQM karena baik Six Sigma maupun TQM sama-sama bertujuan untuk mengurangi biaya produksi dan meningkatkan kepuasan konsumen.
JIUPH 4:8 (2001)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan Santoso
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana implementasi prinsip TQM di KPPN, prioritas prinsip TQM, dan prioritas faktor penentu keberhasilan implementasi prinsip TQM sehubungan dengan tingkat indeks kepuasan pelanggan yang diterima KPPN di Tahun 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif melalui penyebaran kuesioner survei kepada 30 orang pegawai KPPN Medan II dan 50 orang pegawai KPPN Jakarta IV. Dalam menguji implementasi prinsip TQM dan prioritasnya, penelitian ini menggunakan delapan prinsip TQM sebagai sub variabel penelitian, yaitu: kepemimpinan, fokus pada pelanggan, keterlibatan dan pemberdayaan pegawai, pendidikan dan pelatihan, kerjasama, pengukuran kinerja, sistem informasi dan analisis, dan perbaikan berkelanjutan. Sementara itu, untuk menguji prioritas faktor penentu keberhasilan implementasi TQM, penelitian ini menggunakan tiga faktor internal sebagai sub variabel penelitian, yaitu: komitmen dan dukungan pimpinan puncak organisasi, keterlibatan seluruh pegawai, serta kondisi lingkungan dan budaya organisasi. Hasil Penelitian menyimpulkan bahwa implementasi delapan prinsip TQM di KPPN Medan II lebih tinggi dibandingkan dengan implementasi prinsip TQM di KPPN Jakarta IV. Hal tersebut selaras dengan tingkat indeks kepuasan pelanggan yang diterima KPPN Medan II yang juga lebih tinggi dibandingkan yang diterima oleh KPPN Jakarta IV. Selain itu, disimpulkan bahwa prioritas implementasi prinsip TQM di KPPN Medan II dan KPPN Jakarta IV sedikit berbeda, namun secar umum menempatkan prinsip kepemimpinan, kerjasama, serta keterlibatan dan pemberdayaan pegawai sebagai tiga prinsip yang paling penting dan memiliki prioritas tinggi untuk diimplementasikan. Kemudian, hasil penelitian ini juga menyimpulkan bahwa faktor komitmen dan dukungan pimpinan puncak organisasi dianggap memiliki peran sangat penting bagi keberhasilan implementasi prinsip TQM, disusul dengan faktor keterlibatan seluruh pegawai, serta kondisi lingkungan dan budaya organisasi.
The purpose of this study is to determine the extent of implementation of TQM principles, priorities of TQM principles, and the priority of successful determinants for implementation of TQM principles in the State Treasury Office (STO), in relation to an index level of customer satisfaction received by the STO in 2012.This study used a descriptive quantitative research method using questionnaire surveys distributed to 30 Medan II STO employees and 50 Jakarta IV STO employees. In examining the implementation of TQM principles and its priorities, this study used eight principles of TQM as sub-variables: leadership, customer focus, employee involvement and empowerment, education and training, collaborative work, performance evaluation, information systems and analysis, and continuous improvement. Meanwhile, to test the priorityof successful determinants for TQM implementation, this study used three internal factors as sub-variables, namely: commitment and support of the top leadership of the organization, overall employee involvement, as well as organizational environment and culture. The result of this study show that the implementation of the eight principles of TQM in Medan II STO was more substantial than in Jakarta IV STO. This is in line with the level of customer satisfaction index from Medan II STO, which was also higher than that of Jakarta IV STO. Moreover, it was concluded that the TQM principles prioritized to be implemented in Medan II STO and Jakarta IV STO were slightly different, but in general, principles of leadership, cooperation, overall employee involvement and empowerment were placed as the three most important and most prioritized principles to be implemented. Lastly, commitment and support from the top leadership of the organization were considered as very important successful determinants for implementation of TQM principles, followed by overall employee involvement, organizational environment and culture.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T53244
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Purbosani
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh rancangan ulang nilai bobot masing- masing kriteria penilaian kinerja Malcolm Baldrige National Quality Award 2009- 2010 sehingga lebih sesuai untuk kultur industri jasa konstruksi. Metode penelitian menggunakan proses hierarki analisis konvensional (AHP) dan Fuzzy AHP untuk memverifikasi perhitungan sebelumnya. Dari hasil penelitian didapatkan adanya perbedaan dengan bobot kriteria asli Malcolm Baldrige khususnya pada kategori fokus pelanggan diperoleh bobot sebesar 360 poin, kategori hasil 225 poin, dan kategori kepemimpinan sebesar 195 poin. Hal ini menunjukkan kuatnya dominasi pelanggan, hasil dan kepemimpinan dalam kultur proyek pada perusahaan kontraktor sehingga lebih merepresentasikan bobot kriteria penilaian MBNQA untuk industri jasa konstruksi.
Abstract
This study aims to obtain redesign the weight of each performance appraisal criteria Malcolm Baldrige National Quality Award 2009-2010 making it more suitable for construction services industry. Research methods using conventional AHP and re-validated by the method of Fuzzy AHP. From the results obtained the difference weighting of Malcolm Baldrige genuine criteria in particular on the customer focus category by 360 points, results category by 225 points, and leadership category for 195 points. This shows the strong dominance of the customer, the project culture and leadership in the contracting firm that represents suitable MBNQA criteria weight for construction services industry.
2011
T29930
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dhany Wicaksono
Abstrak :
Saat ini Kantor Pertanahan seluruh Indonesia sudah menggunakan sistem yang sudah online untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat bernama Komputerisasi Kegiatan Pertanahan. Sistem ini digunakan dalam pelayanan inti Kantor Pertanahan seperti pendaftaran tanah dan lain sebagainya. Namun pada penggunaannya, berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa pengguna, ditemukan ketidakpuasan pengguna karena sistem ini tidak sesuai dengan kebutuhan dari pengguna. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha untuk mengukur apakah sistem Komputerisasi Kegiatan Pertanahan ini sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna dengan mengukur tingkat kepuasan dari pengguna serta aspek-aspek lain yang dibutuhkan dalam peningkatan kualitas berkelanjutan yang bertujuan untuk membantu pihak Kementerian Agraria dan Tata Ruang agar sistem Komputerisasi Kegiatan Pertanahan ini dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Penelitian ini mengadopsi metodologi Total Quality Management (TQM) dalam mengukur tingkat kepuasan pengguna serta aspek-aspek lain yang dibutuhkan dalam peningkatan kualitas yang berkelanjutan karena asumsi yang dipertanyakan langsung berhubungan dengan kebutuhan pengguna. Hasil penelitian ini berupa penilaian tiap indikator yang ada pada dimensi-dimensi yang ada di TQM untuk dijadikan bahan evaluasi oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang dalam melakukan peningkatan berkelanjutan dalam membangun sistem informasi. ......Nowadays, all Land Office in Indonesia has been using online system for servicing the people. The system called Land Office Computerization. This system use for the core service for the people who has matter in land like land registration, etc. But in case of usage, based on interview with users, found that user are not satisfy with this system because the system is not fulfill the user needs. This research tried to measure if the system has been fulfilled the user need with measuring the user satisfaction also with another aspect that needed to do continues quality improvement. The main goal is to help the related ministry to fulfill the needs of user. This research adopting Total Quality Management (TQM) to measure the user satisfaction also with another aspect that needed to do continues quality imporevement because it related directly to user needs. The result of this research is a valuation of each indicator of related TQM dimensions to be evaluation material in order of continuous improvement for developing an information system.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Betha Indra Kristian Priambodo
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi karyawan terhadap kinerja operasional perusahaan pada penerapan total quality management di PT Kalbe Farma. Penerapan total quality management oleh karyawan PT Kalbe Farma diharapkan memberikan keunggulan kompetitif bagi organisasi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode Structural Equation Model (SEM) yang diolah menggunakan software SPSS dan SmartPLS 3. Sebanyak 266 responden yang lolos screening pada PT Kalbe Farma telah berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor keberhasilan total quality management seperti dukungan manajemen puncak, pemberdayaan dan keterlibatan karyawan, customer focus, dan perbaikan berkelanjutan memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap performa operasional, faktor keberhasilan lainnya seperti, manajemen kualitas pemasok, manajemen proses, dan pendidikan dan pelatihan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap performa operasional. ......This study aims to determine the employee perception to company operational performance on the implementation of total quality management at PT Kalbe Farma. The implementation of total quality management by employees of PT Kalbe Farma is expected to provide a competitive advantage for the organization. This research is a quantitative research using the Structural Equation Model (SEM) method which is processed using SPSS and SmartPLS 3 software. A total of 266 respondents who passed the screening at PT Kalbe Farma have participated in this study. The results of this study indicate that the success factors of total quality management such as top management support, employee empowerment and involvement, customer focus, and continuous improvement have no significant effect on operational performance, other success factors such as supplier quality management, process management, and education. and training has a significant effect on operational performance.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathur Rohman Fauzi
Abstrak :
ABSTRAK
Cacat merupakan penyimpangan kualitas suatu produk yang tidak diinginkan dalam dunia industri. Karena itu setiap proses produksi di dalamnya harus dapat menghasilkan produk yang memiliki kualifikasi sesuai standard yang telah ditetapkan guna memenuhi kepuasan pelanggan. PT. A mempunyai masalah cacat komponen silinder yang mencapai 4,47% atau diatas batas maksimal prosentase cacat yang telah ditetapkan perusahaan sebesar 3,6%. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi cacat bocor produksi komponen silinder yang terjadi di seksi Die Casting PT A. Metode PDCA dengan seven tools sebagai alat bantu mutu digunakan untuk menganalisis dan membantu proses perbaikan cacat bocorkomponen silinder. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa penyebab kebocoran pada komponen silinder adalah adanya undercut dan keropos pada komponen silinder. Sehingga perbaikan yang dilakukan adalah dengan melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan terhadap faktor penyebab terjadinya undercut dan keropos pada komponen silinder. Dari hasil perbaikan pada komponen silinder dengan metode PDCA dapat menurunkan tingkat cacat produksi komponen silinder menjadi 3,17% atau turun 1,3%.
ABSTRACT
Defect is deviation the quality of a product which is not desirable in the industrial world. Therefore, every process of production should be able to produce a product that has the appropriate qualification standards have been established to customer satisfaction. PT. A has a problem of defect cylinder component which reaches 4.47% or above the maximum limit prosentase defects that have been set by the company of 3.6%. This study aims to reduce the production of defective cylinder component which leakage occurs in Die Casting section PT A. PDCA method with seven quality tools as a tool used to analyze and assist in the repair defective leaking cylinder component. From the analysis results can be seen that the cause of leaks in the cylinder component is the presence of the undercut and porous cylinder component. So that repairs are done is to make corrective and prevention action of factors causing the undercut and porous cylinder component. From the results of the cylinder component improvement with PDCA method can decrease of cylinder component defect rate to 3.17%, or down 1.3%
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1490
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dhany Wicaksono
Abstrak :
ABSTRAK Saat ini Kantor Pertanahan seluruh Indonesia sudah menggunakan sistem yang sudah online untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat bernama Komputerisasi Kegiatan Pertanahan. Sistem ini digunakan dalam pelayanan inti Kantor Pertanahan seperti pendaftaran tanah dan lain sebagainya. Namun pada penggunaannya, berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa pengguna, ditemukan ketidakpuasan pengguna karena sistem ini tidak sesuai dengan kebutuhan dari pengguna. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha untuk mengukur apakah sistem Komputerisasi Kegiatan Pertanahan ini sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna dengan mengukur tingkat kepuasan dari pengguna serta aspek-aspek lain yang dibutuhkan dalam peningkatan kualitas yang berkelanjutan yang bertujuan untuk membantu pihak Kementerian Agraria dan Tata Ruang agar sistem Komputerisasi Kegiatan Pertanahan ini dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Penelitian ini mengadopsi metodologi Total Quality Management (TQM) dalam mengukur tingkat kepuasan pengguna serta aspek-aspek lain yang dibutuhkan dalam peningkatan kualitas yang berkelanjutan dikarenakan asumsi yang dipertanyakan langsung berhubungan dengan kebutuhan pengguna. Hasil penelitian ini berupa penilaian tiap indikator yang ada pada dimensi-dimensi yang ada di TQM untuk dijadikan bahan evaluasi oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang dalam melakukan peningkatan berkelanjutan dalam membangun sistem informasi.
ABSTRACT Nowadays, all Land Office in Indonesia has been using online system for servicing the people. The system called Land Office Computerization. This system use for the core service for the people who has matter in land like land registration, etc. But in case of usage, based on interview with users, found that user are not satisfy with this system because the system is not fulfill the user needs. This research tried to measure if the system has been fulfilled the user need with measuring the user satisfaction also with another aspect that needed to do continues quality improvement. The main goal is to help the related ministry to fulfill the needs of user. This research adopting Total Quality Management (TQM) to measure the user satisfaction also with another aspect that needed to do continues quality imporevement because it related directly to user needs. The result of this research is a valuation of each indicator of related TQM dimensions to be evaluation material in order of continuous improvement for developing an information system.
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>