Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lubis, Syachrida
"ABSTRAK
Pemasangan akhir, ataupun pasang percobaan restorasi porselen sering yang memerlukan koreksi diklinik, yang harus di-reglaze dan dikirim ke laboratorium untuk mendapatkan kembali permukaan porselen yang halus dan mengkilat. Hal ini memerlukan kunjungan tambahan dan biaya terutama di negara kita, karena sedikitnya laboratorium khusus porselen dan hanya terpusat di kota besar, sehingga dianggap kurang praktis. Disamping itu sering terjadi premature kontak setelah pemasangan tetap yang tidak mungkin dilakukan reglaze.
Dewasa ini tersedia dipasaran poles khusus/mekanis yang dipakai diklinik untuk memoles restorasi porselen paska koreksi sebelum pemasangan akhir atau setelah sementasi tanpa melakukan reglaze.
Pada penelitian laboratoris tentang poles khusus ini, diteliti ketahanan permukaan porselen dengan mengukur keausan yang terjadi paska koreksi yang dipoles mekanis dan lainnya di-reglaze kemudian dibandingkan. Keausan yang terjadi ditimbang sebelum dan sesudah gesekan.
Hasil keausan permukaan restorasi porselen kedua tersebut berbeda, yang dianalisa dengan Anova pada P=0,05 dimana reglaze masih lebih baik dari poles mekanis. Tetapi poles mekanis cukup baik dilihat dari selisih kehilangan berat yang terjadi sangat kecil antara poles dan reglaze, meskipun reglaze tetap pilihan utama.
"
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
""Researchers have long had an interest in dental morphology as a genetic proxy to reconstruct population history. Much interest was fostered by the use of standard plaques and associated descriptions that comprise the Arizona State University Dental Anthropology System, developed by Christy G. Turner, II and students. This system has served as the foundation for hundreds of anthropological studies for over 30 years. In recognition of that success, this volume brings together some of the world's leading dental morphologists to expand upon the concepts and methods presented in the popular The Anthropology of Modern Human Teeth (Cambridge University Press, 1997), leading the reader from method to applied research. After a preparatory section on the current knowledge of heritability and gene expression, a series of case studies demonstrate the utility of dental morphological study in both fossil and more recent populations (and individuals), from local to global scales."--Publisher's website."
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2013
599.943 ANT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Emyda Djauhari S.
"Resorpsi apikal akar pada perawatan ortodonti adalah suatu hal yang biasa terjadi, tapi hal ini secara klinis tidak bermakna. Resorpsi apikal akar tidak baik untuk fungsi dan retensi apabila resorpsi akar sudah mencapai setengah dari panjang akar. Keadaan seperti ini dapat berpengaruh terhadap kestabilan dari hasil akhir perawatan ortodonti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan, bahwa perawatan ortodonti dengan tehnik Begg tidak menyebabkan resorpsi pada apikal akar gigi molar satu bawah, yang dipakai sebagai penjangkar. Sampel penelitian diambil dari 23 kasus maloklusi kelas 1 dan kelas II. Data diolah dengan uji student t- test. Hasil dari penelitian ini menunjukkan, terjadinya pemendekan panjang akar gigi pada sebagian sampel, sebelum dan sesudah perawatan . Ini berarti terjadi resorpsi akar gigi, akan tetapi perbedaan panjang akar gigi tersebut secara statistik tidak berrnakna."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hew Pei Fang
"ABSTRAK
Tooth loss is considered a major end point sequela of preventable oral diseases. In Malaysia, tooth mortality is a common oral health problem. Objective: To assess the impact of tooth loss, preferences for tooth replacement, and the relationship between impact of tooth loss and number of missing teeth. Methods: This descriptive crosssectional
survey involved 244 patients attending a primary health center and dental clinic at a public university. The respondents completed self administered questionnaires on personal background, tooth replacement status, impact of tooth loss using a 12 item modified Geriatric Oral Health Assessment Index (GOHAI), and preferences
for tooth replacement. A dental examination was performed to determine the number of missing teeth. Results: The mean age of the respondents was 56.2 years (standard deviation (SD), 8.1 years). The mean number of missing teeth was 8.3; 62.7% of patients had at least 20 natural teeth. The majority were not wearing a dental prosthesis.
The mean GOHAI score was 16.3. Of the patients, 66.0% experienced some food biting difficulty, 59.4% worried about oral health, and 57.8% experienced eating discomfort. Dental implants were the most preferred replacement option (38.9%). The GOHAI scores were not related to the number of missing teeth. Conclusion: Tooth loss and
use of dental prostheses had some impact on quality of life, although the impact was not high. "
Jakarta: Journal of Dentistry Indonesia, 2018
J-pdf 25:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Doddy S.H. Soemawinata
"Retensi merupakan permasalahan yang sering dijumpai dalam menentukan keberhasilan pembuatan gigi tiruan lengkap. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui teknik pencetakan yang dapat memberi retensi optimal pada gigi tiruan lengkap akrilik rahang atas antara pencetakan yang dilakukan dengan border molding dan tanpa border molding. Selain itu juga untuk mengetahui perbedaan setiap kasus yang dilihat dari segi anatomi rahang. Pada penelitian ini digunakan lima subyek penelitian. Masing-masing subyek dicetak rahangnya dan dibuatkan dua basis gigi tiruan rahang atas, hasil dari border molding dan tanpa border molding yang diberi kaitan kawat di tengah bagian median basis. Setiap basis gigi tiruan lengkap dilakukan uji kecekatannya pada kaitan kawat yang tersedia dengan menggunakan alat Instron tipe 4301. Hasil pengujian kecekatan dihitung secara statistik dengan Student T-Test untuk membedakan antar metode pada masing-masing subyek dan analisis kualitatif untuk menjelaskan perbedaan antar subyek penelitian. Setelah pengujian diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan yang bermakna antara basis gigi tiruan lengkap yang dihasilkan dengan dilakukan border molding dan tanpa border molding. Selain itu antara kelima subyek penelitian secara kuantitatif tidak menunjukkan adanya homogenitas. Melihat hasil yang diperoleh maka dapat disarankan kepada para dokter gigi untuk melakukan border molding pada pencetakan rahang pasiennya terutama dengan keadaan tulang alveolar yang telah menyusut. Hal ini dilakukan agar diperoleh retensi yang optimal."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"On of the important factor that supported success of root canal treatment is fielling the rool canal system hermetically. Necrosis of young permanent tooth pose a difficulty in root canal treatment and
induction of the apical area to build an apical stop should be conducted. Apical constriction is necessary to fiel the root canal and Calcium Hydrokside is use for this measure, so that the fielling material will not exied beyond the root canal system. A case of success treatment of Traumatized tooth was reported using Calcium Hydrokside."
Journal of Dentistry Indonesia, 2003
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Reisa
"Menyikat gigi malam sebelum tidur diduga merupakan faktor yang paling penting untuk mengurangi resiko penyakit gigi dan mulut termasuk peradangan gingiva pada anak usia SD. Masa usia sekolah dasar adalah masa erupsi gigi permanen yang meningkatkan resiko peradangan gingiva akibat dari proses rupturnya jaringan gingiva. Apabila kebersihan mulut tidak terjaga, maka resiko peradangan gingiva dapat meningkat. Tujuan: menganalisis kemungkinan adanya perbedaan status kesehatan gingiva antara kelompok anak yang menyikat gigi malam sebelum tidur dengan yang tidak menyikat gigi malam sebelum tidur.Metode: penelitian ini menggunakan metode potong lintang, dan subyek penelitian diperoleh secara consecutive sampling. Penelitian dilakukan di SDN Anyelir 1 Depok Jaya pada tanggal 30 Oktober- 10 November 2007, dengan subyek penelitian murid kelas 4, 5, dan 6 SD. Subyek yang diperiksa berjumlah 113 murid, yang terdiri dari 51 murid laki-laki dan 62 murid perempuan. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji perbedaan. Hasil Penelitian: Dari analisis statistik diketahui mean rank skor gingivitis subyek yang menyikat gigi malam adalah 37.34, dan yang tidak menyikat gigi malam adalah 63.79. Dengan menggunakan uji Mann-Whitney, diperoleh p=0.000. Keterampilan menyikat gigi tidak menunjukkan keparahan gingivitis, yaitu dari uji Kruskal-Wallis, diperoleh p= 0.198 . Kesimpulan : dari hasil uji perbedaan diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan bermakna status kesehatan gingiva antara kelompok anak yang menyikat gigi sebelum tidur malam hari dan yang tidak menyikat gigi sebelum tidur malam hari, yaitu status kesehatan gingiva kelompok anak yang menyikat gigi sebelum tidur malam lebih baik daripada yang tidak menyikat gigi sebelum tidur malam. Namun, keterampilan menyikat gigi tidak berpengaruh terhadap status kesehatan gingiva mereka.
Nightbrushing is maybe one of the most important factor to reduce the risk of dental illness include gingivitis in elementary school?s age child. Elementary school?s age is the time of permanent tooth eruption which increase the risk of gingivitis. If the oral hygiene is not keep well, the risk of gingivitis may increase. Purpose: to analyse the differences of the gingival health between a group of children with nightbrushing habit and a group of children without nightbrushing habit. Method: the design of this research is analytic crosssectional. Consecutive sampling was used to recruite the subject. The research conducted at SDN Anyelir 1 Depok Jaya from 30th October-10th November 2007, with the subject was student of 4,5,and 6 class of SDN Anyelir 1 Depok Jaya. The sample of this research is 113 children, consist of 51 male and 62 female student. The result of this research was analysed with difference test. Result: from statistic analyzes knowed that mean rank gingivitis score of subject that have nightbrushing habit is 37.34, and that is not have nightbrushing habit is 63.79. From Mann-Whitney Test, showed p= 0.000. Tooth brushing skill did not show the degrees of gingivitis, from Kruskal- Wallis Test, showed P = 0.198. Conclusion: from the result of difference test, concluded that there is significant difference of gingiva health status between a group of children with nightbrushing habit and a group without nightbrushing habit. The gingiva health status of a group of children with nightbrushing habit is better than a group of children without nightbrushing habit. The toothbrushing skill?s is not affect to their status of gingival health."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Universitas Yarsi, 2015
600 STK
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Artining Anggorodi
"ABSTRAK
Disertasi ini membahas persoalan kecacatan yang diakibatkan penyakit Charcot Marie Tooth; penyakit kelemahan otot yang bersifat genetik. Kaum disabled hampir selalu mengalami, antara lain stigma, isolasi, dan marginalisasi. Kecacatan merupakan sebuah hasil konstruksi sosial dari masyarakat yang beranggapan bahwa para difabel tidak mampu bekerja dan beraktivitas sebagaimana manusia normal lainnya karena memiliki ketidaksempurnaan pada anggota tubuhnya. Melalui metode autoetnografi, penelitian ini menganalisis pengalaman personal di dalam lingkungan sosialkultural, yaitu pada saat mendatangi pengobatan medis dan nonmedis, serta ketika menghadapi berbagai kondisi fasilitas dan sarana-prasarana yang tidak mendukung bagi kaum difabel. Permasalahan kecacatan ternyata tidak hanya berkutat dengan urusan kesehatan fisik dan mental saja, melainkan juga dihadapkan pada respons budaya dari lingkungan sosial dimana mereka tinggal dan beraktivitas.

ABSTRACT
This research addresses disability caused by Charcot Marie Tooth; a genetically muscle weakness disease. Disable people are treated unequally; inter alia, stigmatized, isolated and marginalized. Disability is a social construction within society which presumes that difables difables are unable to play normal roles due to body inadequacy. This research has been performed with auto-ethnography method by analyzing personal experiences in many socialcultural circumstances, i.e., medical treatments and when facing various unfriendly infrastructures. The research reveals that for difables, the disability is not physical and mental problems per se, but also a complex of socialcultural responses from society which they have to struggle with.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Liesdi Nurmalisari
"Kayu manis dapat digunakan untuk mengobati sakit gigi dan mengatasi bau mulut, namun memiliki pH asam yang dapat mempengaruhi kekasaran email. Penelitian ini menggunakan 12 gigi premolar yang direndam dalam larutan kayu manis 4% dan 12,5% (masing-masing n=6) selama 60 menit, 120 menit, dan 180 menit. Berdasarkan hasil analisa statistik Repeated ANOVA, perendaman gigi dalam larutan kayu manis 4% tidak menunjukkan perubahan kekasaran yang signifikan (p>0.05), sedangkan perendaman dalam konsentrasi 12,5% selama 120 menit dan 180 menit menunjukkan penurunan kekasaran yang signifikan (p<0.05). Perubahan kekasaran dipengaruhi oleh pH larutan, konsentrasi larutan serta lama pemaparan larutan terhadap permukaan email gigi manusia.

Cinnamon can be used to treat toothache and overcome bad breath but it has an acidic pH that affect the enamel surface roughness. This study used 12 premolars teeth immersed in a cinnamon solution of 4% and 12.5% (each n=6) for 60,120 and 180 minutes. Results analyzed by ANOVA showed teeth immersion in a solution of 4% cinnamon had no significant changes in surface roughness (Sig>0.05) while immersion in a concentration of 12.5% for 120 and 180 minutes showed a significant reduction in surface roughness (Sig<0.05). The changes were caused by pH,concentration and duration of exposure to cinnamon extract solution.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
S45004
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>