Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Suryanto
Abstrak :
Penilaian kesesuaian atas standar dan regulasi dilakukan oleh Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK)/Conformity Assessment Body (CAB). Kegiatan penilaian kesesuaian pada barang, jasa, sistem, atau proses dilakukan melalui Pengujian (Testing), Inspeksi (Inspection) dan / atau Sertifikasi (Certification) (TIC). LPK juga dikenal sebagai perusahaan jasa survei. Perusahaan jasa survei di Indonesia memiliki banyak layanan dengan pelanggan yang tersebar di seluruh Indonesia. Banyaknya pelanggan membuat data transaksi menjadi besar yang perlu dilakukan segmentasi untuk menentukan strategi penjualan dan pemasaran. Berdasarkan penelitian sebelumnya, belum banyak penelitian yang ditemukan yang menjadikan perusahaan jasa sebagai objek segmentasi, khususnya perusahaan jasa survei. Penelitian ini melakukan segmentasi pelanggan perusahaan jasa survei menggunakan Recency, Frequency, & Monetary Value (RFM), dan K-Means Clustering. Penelitian ini mengolah 181.724 data transaksi perusahaan jasa. Berdasarkan RFM, pelanggan dapat dibagi menjadi 3 segmen yaitu 646 pelanggan Key Account dengan porsi pendapatan 70,73%, 10.037 pelanggan Regular Account dengan porsi pendapatan 29,06%, dan 3.720 pelanggan Retail dengan porsi pendapatan 0,21%. Berdasarkan K-Means, pelanggan dapat dibagi menjadi 21 klaster. Jumlah klaster, disesuaikan dengan banyaknya Kategori dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Berdasarkan penelitian ini, K-Means tidak hanya dapat digunakan untuk segmentasi pelanggan barang yang diproduksi, tetapi juga dapat digunakan untuk segmentasi pelanggan perusahaan jasa survei, dan hasil segmentasi dapat digunakan sebagai referensi untuk membuat paket jasa, dan membuat strategi penjualan dan pemasaran. ......The conformity assessment of standard and regulation is conducted by Conformity Assessment Body (CAB). The conformity assessment activities that applied to goods, services, systems, or processes are carried out through testing, inspection and / or certification (TIC). CAB is also known as a survey service company. Survey service companies in Indonesia have a lot of services with many customers spread nationwide. The large number of customers make large transaction data that needs to be segmented to determine sales and marketing strategies. Based on the previous research, not many studies have been found that take service companies as object of segmentation, especially survey service companies. This study is segmenting customers of survey service companies using Recency, Frequency, & Monetary Value (RFM), and K-Means Clustering. This study processed 181,724 transaction data of a service company. Based on RFM, customers can be divided into 3 segments that are 646 Key Account customers with 70.73% revenue portion, 10,037 Regular Account customers with 29.06% revenue portion, and 3,720 Retail customers with a revenue portion of 0.21%. Based on K-Means, customers can be divided into 21 clusters. The number of cluster, is suit to number of Category in Indonesian Standard of Industrial Classification (ISIC). According to this study, K-Means clustering not only can be used to segment customers of product manufactured, but also can be used to segment customers of survey service company, and the result of segmentation can be used as references for making service package (service bundling), and for making sales and marketing strategy.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hanifah Lastianto
Abstrak :
Di Indonesia, sektor TIC didominasi oleh perusahaan multinasional yang memiliki sistem informasi untuk memantau layanannya, sementara perusahaan TIC lokal masih mengandalkan proses manual dan terpisah sehingga memakan waktu lebih lama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempercepat proses administrasi, yang meliputi pengajuan dan pemantauan layanan di bidang TIC dengan sistem informasi terintegrasi. Perancangan sistem informasi menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC). Studi ini bertujuan untuk mengetahui fitur-fitur penting dalam permintaan layanan dan proses pengawasan sektor TIC untuk meningkatkan efisiensi waktu. Proses bisnis as-is dan kebutuhan sistem informasi dipetakan dari wawancara, dokumen perusahaan, dan hasil benchmark perusahaan multinasional TIC. Data yang dikumpulkan diolah dengan software iGrafx untuk membandingkan perbedaan antara kondisi as-is dan to-be. Sistem informasi yang diusulkan dapat mempersingkat durasi proses permintaan layanan dan pelaporan hingga 97%. ......In Indonesia, the TIC sector is dominated by multinational companies that have information systems to monitor their services, while local TIC companies still rely on manual and separate processes that take longer. The purpose of this research is to speed up the administration process, which includes the submission and monitoring of services in the field of TIC with an integrated information system. Information system design using the System Development Life Cycle (SDLC) method. This study aims to find out the important features in the service demand and supervisory processes of the TIC sector to improve time efficiency. Business process as-is and information system requirements are mapped from interviews, company documents, and benchmark results of TIC multinational companies. The collected data was processed with iGrafx software to compare the differences between as-is and to-be conditions. The proposed information system can shorten the service request processing and reporting duration by up to 97%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library