Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38751
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Hendrik Halomoan
Abstrak :
[ABSTRAK
Pembangunan infrastruktur di desa merupakan hal penting dalam memajukan kehidupan masyarakat desa. Pada penelitian ini penulis mengambil contoh Kecamatan Muncang Kabupaten Lebak, karena Kecamatan Muncang tersebut masih merupakan daerah tertinggal. Penulis mengkaitkan keadaan tersebut dengan masalah dana baik dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah setempat maupun tindakan dari pihakpihak yang tidak bertanggung jawab sehingga mengganggu pembangunan di desa tersebut. Studi kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan peran pemerintah daerah dalam pengelolaan dana yang mengakibatkan terganggunya ketahanan daerah. Penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan terdiri dari 9 orang dimana 3 orang memiliki kompetensi dalam bidang pembangunan, pemberdayaan dan ketahanan masyarakat desa dan sisanya adalah tokoh adat. Teori yang digunakan adalah pembangunan desa, teori karakteristik desa, teori kelembagaan otonomi desa, teori kewenangan daerah otonom dan teori ketahanan daerah. Studi ini menunjukkan bahwa Masyarakat Kecamatan Muncang tidak diberdayakan oleh pemerintah pusat karena dianggap tidak memiliki kemampuan serta pengetahuan yang cukup. Selain itu, pengelolaan dana dilakukan secara terpusat sehingga banyaknya dana yang mengalir kedesa tidak berupa uang melainkan dalam bentuk barang atau program yang belum tentu dibutuhkan untuk pembangunan desa. Jadi Pembangunan desa di Kabupaten Lebak lebih tersentral/terpusat dimana belum nampak jelas kewenangan antara kabupaten dan desa.
ABSTRACT
The developments of infrastructure in the rural areas are the most important thing in improving the lives of its people. In this study, the writer took a sample in Muncang Subdistrict, Lebak District, since Muncang Subdistrict is still least developed. The writer relates such condition with the funding problem both in the central government and local government and also the irresponsible manners from the parties that can disrupt development in the rural areas.This qualitative study aims to find out and clarify the role of the local government in the funding management, which is impacted on the disruption of the area security. The methods used in this study were interview, observation, and documentation. The informants consisted of 9 (nine) persons where 3 (three) of them have competence in the field of development, empowerment and security of rural community and the rest were traditional leaders. Meanwhile, the theory used for this study were the theory of rural development, the theory of rural characteristic, the theory of institutional rural autonomy, the theory of autonomous regional authority and the theory of area security. The study shows that the people of Muncang Subdistrict are not empowered by the central government since they are reputed to have no ability and adequate knowledge. Moreover, the management of fund is done centralized,so the flowing fund is not in the shape of money but is in the form of program or goods which are not exactly needed for the rural development. Therefore, the rural development in Lebak District is more centralized wherein there is no clear authority between the district and the rural areas, The developments of infrastructure in the rural areas are the most important thing in improving the lives of its people. In this study, the writer took a sample in Muncang Subdistrict, Lebak District, since Muncang Subdistrict is still least developed. The writer relates such condition with the funding problem both in the central government and local government and also the irresponsible manners from the parties that can disrupt development in the rural areas.This qualitative study aims to find out and clarify the role of the local government in the funding management, which is impacted on the disruption of the area security. The methods used in this study were interview, observation, and documentation. The informants consisted of 9 (nine) persons where 3 (three) of them have competence in the field of development, empowerment and security of rural community and the rest were traditional leaders. Meanwhile, the theory used for this study were the theory of rural development, the theory of rural characteristic, the theory of institutional rural autonomy, the theory of autonomous regional authority and the theory of area security. The study shows that the people of Muncang Subdistrict are not empowered by the central government since they are reputed to have no ability and adequate knowledge. Moreover, the management of fund is done centralized,so the flowing fund is not in the shape of money but is in the form of program or goods which are not exactly needed for the rural development. Therefore, the rural development in Lebak District is more centralized wherein there is no clear authority between the district and the rural areas]
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Ruspandono
Abstrak :
ABSTRAK
Air bersih penting bagi suatu kota. Penyediannya bisa didapat dari pengolahan air permukaan (PAM) maupun air tanah. Di DKI Jakarta pengadaan air bersih melalui PAM hanya mampu melayani 30 % dari jumlah kebutuhan kota. Kawasan permukiman di DKI Jakarta sebagian besar bergantung pada air tanah yang dipompa Iangsung oleh masing-masing rumah. Dengan cara ini, pemanfaatan air tanah sulit dikoordinasi dalam rangka pengendalian dan pengawasan. Sebagai alternatif pada pembukaan permukiman baru dapat diterapkan sistem pompa terpusat (SPTp) untuk suatu unit permukiman, mengganti sistem pompa tersebar (SPTS) tersebut diatas. Secara hidrolis, SPTs akau mengakibatkan penurunan air tanah yang tidak begitu dalam, tetapi tersebar secara luas. SPTp dilain pihak, secara teoritis dapat melokalisir pengaruh penurunan tersebut. Tulisan ini bertujuan untuk meninjau lebih jauh karakteristik yang menguntungkan Penurunan air tanah akibat penerapan SPTp maupun SPTs diperbandingkan untuk suatu situasi hipotetis yang mewakili keadaan DKI Jakarta secara umum. Untuk ini, dilembangkan program simulasi komputer yang berdasarkan pemecahan numerik persamaan dasar aliran air tanah. Data masukan mengacu pada hasil laporan dari BPPT, Studi perbandingan, Arief Ruspandono, FT UI, 1996 dan Dit PU Pengairan, tentang DKI Jakarta dan sekitarnya. Analisa dilakukan untuk kombinasi T (T raltsmisivitas) dau S (Koetislen Tampungan) yang mengakibatkan penurunan air tanah baik yang terluas maupun terdalam. Selain itu juga dilakukan analisa kepekaan dari basil-hasil analisa Studi perbandingan terhadap keragaman data T dan S.

Hasil analisa perbandingan menunjukkan bahwa perubahan muka air tanah oleh SPTp Iebih sempit dart pada SPTS, sehingga SPTp dapat dianggap Iebih baik dari pada SPTs. Hanya saja, pada titik sekitar lokasi pompa akan tenjadi penurunan yang cukup dalam. Oleh karena itu di sekitar areal sumur pompa tidak boleh ada bangunan atau rumah, tetapi dapat dimanfaatkan sebagai taman, penghijauan, lapangan olah raga sebagai daerah resapan. Kepekaan dari hasil-hasil analisa perbandingan tersebut menunjukan bahwa pada keragaman data S tidak banyak berpengaruh terhadap hasil analisa, tetapi terhadap keragaman data T harus diperhatikan karena dapat berpengaruh terhadap hasil ahalisa, maka dari itu untuk data T dibutuhkan data yang lebih akurat.
1996
S34643
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jasinda Setiarini
Abstrak :
Pengelolaan air limbah merupakan salah satu sumber emisi gas rumah kaca. Namun pengelolaan air limbah harus dilakukan agar tidak membahayakan lingkungan. Saat ini, tantangan baru dalam pengelolaan air limbah selain pada kualitas effluent, juga berorientasi kepada dampak lingkungan, salah satunya emisi gas rumah kaca yang dihasilkannya. Model Bridle merupakan metode estimasi emisi gas rumah kaca yang cukup detail karena dihitung berdasarkan parameter setiap operasi dan proses serta kualitas air limbahnya selama pengolahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi emisi GRK dari SPAL terpusat di Fukushima dengan menggunakan model Bridle, mengidentifikasi sumber paling signifikan dari komponen pengelolaan, dan menganalisis karakteristik daerah pelayanan yang berpengaruh pada emisi GRK. Hasil penelitian mendapatkan bahwa jumlah emisi GRK dari SPAL di Fukushima sebesar 0,92 – 1,35 kg CO2eq/m3 dengan komponen pengelolaan yang menjadi sumber paling signifikan adalah pengolahan lumpur dengan persentase berkisar 31,88% - 70,34% dari total emisi. Kepadatan penduduk dengan jumlah emisi GRK cenderung tidak memiliki korelasi yang kuat, panjang pipa pengumpul cenderung memiliki korelasi yang berlawanan arah terhadap jumlah emisi GRK, variasi elevasi cenderung memiliki korelasi yang searah dengan jumlah emisi GRK, sedangkan curah hujan tidak memiliki korelasi terhadap jumlah emisi GRK. Pemanfaatan biogas dari pengolahan lumpur dapat mengurangi emisi GRK sekitar 21,75% - 31,14% total emisi.
Wastewater management is one of source of greenhouse gas emission. However, wastewater management is important to do so that it does not endanger the environtment. At present, new challenges in wastewater management asaid from effluent quality, are also oriented to environmental impacts, on of which is the emission of greenhouse gas it produces. Bridle model is a fairly detailed method of estimating greenhouse gas emissions because this method calculate GHG emissions based on perameters of each operation and process as well as the quality of wastewater during treatment. This study aims to estimate GHG emissions from off-site WWTPs in Fukushima using the Bridle model, identify the most significant sources of management components, and analyze the characteristics of service areas that affect GHG emissions. The results found that the amount of GHG emissions from SPAL in Fukushima ranging from 0.92 - 1.35 kg CO2eq /m3 with the most significant source of management components being sludge treatment with percentages ranging from 31.88% - 70.34% of total emissions. Population density with the amount of GHG emissions tends not to have a strong correlation, the length of the collecton pipe tends to have an inverse correlation to the amount of GHG emissions, variation in elevation tend to have a direct correlation with the amount of GHG emissions, whereas rainfall does not have a correlation to the amount of GHG emissions. The use of biogas from sludge treatment can reduce GHG emissions by around 21.75% - 31.14% of total emissions.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nazhif Sukma Aulia
Abstrak :
Pemerintah Indonesia melalui Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) menargetkan pencapaian bauran energi baru terbarukan dalam bauran energi nasional pada tahun 2025 sebesar 23% bauran dan pada tahun 2030 sebesar 30% bauran. Salah satu upaya yang masif dilakukan guna mencapai target bauran tersebut adalah dengan menerapkan PLTS atap pada jaringan distribusi. Namun, pembangkit EBT memiliki sifat intermittent yang dapat berpengaruh pada kestabilan frekuensi sistem. Penggunaan Battery Energy Storage System (BESS) sebagai ancillary services mampu berperan untuk menstabilkan frekuensi sistem. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan penempatan BESS yang optimal terhadap kestabilan sistem akibat penetrasi PLTS atap. Skenario penetrasi PLTS atap telah ditentukan, di mana masing-masing skenario diterapkan BESS dengan penempatan secara terpusat dan terdistribusi pada sistem eksisting yang dimodelkan menggunakan perangkat lunak DIgSILENT PowerFactory. Analisis kestabilan disimulasikan untuk melihat respons frekuensi sistem pasca terjadi gangguan. Selanjutnya, analisis penempatan BESS dilakukan berdasarkan parameter yang didapat untuk menentukan penempatan BESS yang optimal. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penempatan BESS secara terdistribusi memberikan nilai penyimpangan frekuensi nadir dan steady state yang minimum dalam waktu yang lebih singkat. ......The Indonesian government through the Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) targets the achievement of a mix of new and renewable energy in the national energy mix in 2025 of 23% and 2030 of 30%. One of the massive efforts made to achieve this mixed target is to implement rooftop PV in the distribution network. However, rooftop PV has intermittent characteristics that can affect the system frequency's stability. The use of the Battery Energy Storage System (BESS) as ancillary services can play a role in stabilizing the system frequency. This study aims to determine the optimal BESS placement for system stability due to rooftop PV penetration. Scenarios of penetration of the rooftop PV have been determined, whereas each scenario is implemented by BESS with a centralized and distributed placement on the existing system which is modeled using the DIGSILENT PowerFactory software. Stability analyses are simulated to see the system's frequency response after a disturbance occured. Furthermore, an analysis of the placement of BESS is carried out based on the parameters obtained to determine the optimal placement of BESS. The results obtained show that the placement of BESS in a distributed manner provides minimum deviation values for the nadir and steady state frequencies in a shorter time.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fortuna Dewi Cahyo
Abstrak :
Tempat isolasi mandiri terpusat merupakan fasilitas yang disediakan bagi pasien positif COVID-19 yang memerlukan isolasi mandiri, dalam aktivitasnya tempat isolasi mandiri terpusat menghasilkan limbah, salah satunya limbah B3 medis. Penelitian ini membahas mengenai pengelolaan limbah B3 medis di tempat isolasi mandiri terpusat pada masa pandemi COVID-19. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jumlah pasien positif COVID-19, mengetahui kesiapsiagaan dan respon dari pemangku kepentingan, mengidentifikasi aspek-aspek pengelolaan limbah B3 medis, dan menganalisis perbedaan pengelolaan limbah sebelum dan sesudah menjadi tempat isolasi. Metode penelitian ini adalah campuran atau mixed methods, kuantitatif dan kualitatif dengan analisis deskriptif. data dan informasi yang diperoleh berasal dari wawancara dan observasi data sekunder, pedoman dan peraturan, serta dokumen dari tempat isolasi mandiri terpusat. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan pada pengelolaan limbah B3 medis di Guest House PSJ UI sebelum dan sesudah menjadi tempat isolasi mandiri terpusat. Jenis dan sumber limbah yang dihasilkan sebagian besar adalah limbah infeksius, seperti APD dan alat bekas rapid test. Regulasi yang digunakan mengacu pada PP RI Nomor 22 Tahun 2021 dan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/537/2020. Perbedaan pengelolaan limbah di Guest House PSJ UI sebelum dan sesudah menjadi tempat isolasi sebagian besar terdapat pada karakteristik limbah yang dihasilkan. ......A centralized self-isolation place is a facility provided for COVID-19 patients who require self-isolation. In their activities, a centralized self-isolation place produces waste, one of which is medical B3 waste. This study discusses the management of medical B3 waste in a centralized self-isolation area during the COVID-19 pandemic. This study aimed to determine the number of positive COVID-19 patients, determine preparedness and response from stakeholders, identify aspects of medical B3 waste management, and analyze differences in waste management before and after becoming a centralized self-isolation place. This research method is mixed, quantitative, and qualitative with descriptive analysis. Interviews and observations of secondary data, guidelines, and regulations, as well as documents from a centralized self-isolation place, obtain data and information. This study's results indicate differences in the management of medical B3 waste at the Guest House PSJ UI before and after becoming a centralized self-isolation place. The types and sources of waste generated are mostly infectious, such as PPE and used rapid test equipment. The regulations refer to PP RI Number 22 of 2021 and the Decree of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number HK.01.07/MENKES/537/2020. The difference in waste management at the Guest House PSJ UI before and after becoming a centralized self-isolation place is mainly in the characteristics of the waste produced.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihotang, Ivan Hans Gilbert
Abstrak :
Energi yang bersumber dari bahan bakar fosil masih menjadi pilihan utama untuk pembangkitan energi listrik dan juga bahan bakar dari kendaraan bermotor. Berdasarkan Handbook of Energy & Economic Statistic of Indonesia Tahun 2022, sektor transportasi menempati urutan ke-2 sebagai bidang yang mengonsumsi bahan bakar fosil terbanyak, tentunya ini hal ini berdampak pada banyaknya polusi yang dihasilkan. Pemerintah Indonesia berusaha untuk mengurangi angka polusi dengan mendukung peralihan dari kendaraan bahan bakar minyak menjadi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Peralihan tersebut tentunya memiliki beberapa tantangan, salah satunya meningkatnya beban listrik dari jaringan distribusi terutama pada jam-jam sibuk. Penerapan teknologi Vehicleto-Grid (V2G) mampu berperan sebagai solusi untuk mengurangi keterbebanan jaringan listrik akibat adanya peralihan kendaraan. Skenario V2G telah ditentukan, di mana masing-masing skenario diterapkan teknologi V2G dengan jumlah kendaraan yang menerapkan berbeda di setiap skenario. Sistem eksisting dimodelkan dengan bantuan perangkat lunak DIgSILENT PowerFactory dan analisis quasi-dynamic load flow disimulasikan untuk melihat pengaruh pengaplikasian V2G pada jaringan terutama pada jam-jam sibuk. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pengaplikasian teknologi V2G memberikan pengaruh yang positif terhadap jaringan listrik dengan menurunkan kebutuhan listrik di jaringan akibat penerapan kendaraan listrik. ......Fossil fuel-based energy is still the main choice for electricity generation and also fuel for motor vehicles. Based on the Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia 2022, the transportation sector ranks second as the field that consumes the most fossil fuels, of course this has an impact on the amount of pollution produced. The Indonesian government is trying to reduce pollution by supporting the transition from gasoline vehicles to Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). This transition certainly has several challenges, one of which is the increasing electricity load from the distribution network, especially during peak hours. The implementation of Vehicle-to-Grid (V2G) technology can play a role as a solution to reduce the overloading of the electricity network due to the vehicle transition. V2G scenarios have been determined, where each scenario applies V2G technology with a different number of vehicles applying in each scenario. The existing system is modeled with the help of the DIgSILENT PowerFactory software and quasi-dynamic load flow analysis is simulated to see the impact of V2G application on the network, especially during peak hours. The results show that the application of V2G technology has a positive impact on the electricity network by reducing the electricity demand in the network due to the application of electric vehicles.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Kebijakan pembangunan perikanan Indonesia di masa lalu banyak mengalami kegagalan ,hal ini dikarenakan doktrin comman prperty,sentralistik dan anti pluralisme hukum. akibatnya kebijakan seperti ini telah meciptakan permasalahan yang kompleks di masyarakat pesisir,seperti kerusakan ekologi pesisir dan laut,kemiskinan nelayan,konflik dan lain sebagainya......
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rony Mariantoro
Abstrak :
Kemudahan akses menjadi faktor penting yang mendorong perkembangan teknologi. Efisiensi penggunaan peralatan akan lebih dapat ditingkatkan jika beberapa peralatan dapat dioperasikan dari sebuah panel kontrol saja. Aspek kemudahan ini akan sangat bermanfaat jika diimplementasikan dalam sebuah panel pengendali terpusat peralatan ruang kuliah. Perangkat lunak ini dibuat dengan menggunakan Visual Basic dan terhubung dengan rangkaian antarmuka berbasis mikrokontroler ATmega8535 yang terhubung dengan komputer melalui port serial RS232. Panel pengendali terpusat peralatan ruang kuliah ini terdiri dari subsistem pencahayaan, display, temperatur ruangan, dan pengatur suara. Pada skripsi ini, permasalahan difokuskan pada perancangan dan implementasi perangkat lunak panel pengendali terpusat peralatan ruangan. Pengujian-pengujian dilakukan untuk mengetahui fungsionalitas, ketahanan terhadap gangguan, dan durabilitas dari panel pengendali terpusat peralatan ruangan tersebut. Pembuatan panel pengendali terpusat peralatan ruangan kuliah ini telah berhasil dilakukan. Berdasarkan hasil pengujian, fungsionalitas dari panel pengendali terpusat peralatan ruangan ini baik. Semua peralatan yang dikendalikan oleh panel pengendali terpusat peralatan ruangan kuliah ini dapat dikendalikan dengan baik. Gangguan juga telah diberikan kepada sistem dengan memutuskan aliran listrik untuk menguji ketahanan sistem terhadap kegagalan power supply. Pengujian durabilitas belum menunjukkan hasil yang baik, karena sistem masih tidak stabil dan hanya bertahan dalam kondisi standby selama 2,5 jam.
Accessibility is becoming an important factor for widely used in technology. The efficiency of applicable equipment will be improved if some equipments are capable to be controlled just from a control panel. The benefits of the accessibility will have been gotten if it?s implemented in a central control panel form. This software is made using Visual Basic and connected with a microcontroller based interface circuit that connected to computer via RS232 serial port. The central control panel of classroom?s controller consists of lighting subsystem, display subsystem, temperature subsystem, and sound controller subsystem. In this final assigment, the problem is focused in designing and implementing the software for the room automation system. Some trials have been done to test the functionality, capability to recover from disturbance, and the durability of the room automation system. The software for central control panel of classroom equipments has been successfully developed. Based on the trial result, the functionality of this central control panel of classroom equipments is good. All of the room facilities connected to this system have been well controlled. A disturbance, which is a sudden disconnection of the electricity has also been given to this system to test the capability of the system to recover from power supply problem. The durability hasn?t come up with a good result, because it only lasted in 2,5 hours of standby condition.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35104
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ayu Puspitarini
Abstrak :
Jasaboga yang tidak sesuai dengan prinsip higiene dan sanitasi dan sistem HACCP berpotensi menyebabkan foodborne disease dan dapat menyebabkan penyakit, kematian dan kerugian ekonomi. Sepanjang tahun 2018 hingga 2019, foodborne disease diderita oleh 614 santri akibat mengonsumsi makanan dari PMT di Indonesia. Dapur umum yang dimiliki oleh Pesantren X adalah jasaboga khusus yang praktiknya jauh dari pengawasan Kementerian Kesehatan RI dan BPOM. Penelitian deskriptif ini mengidentifikasi pemenuhan persyaratan fisik higiene sanitasi, penerapan prinsip higiene sanitasi dan HACCP pada proses penyediaan makanan terpusat, serta memeriksa kualitas bakteriologis pada makanan, tangan penjamah, dan peralatan pengolahan makanan di Pesantren X Depok. Pemeriksaan higiene sanitasi mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 1096 Tahun 2011 dan HACCP mengacu pada SNI 01-4852-1998. Hasil penelitian menunjukkan jasaboga Pesantren X belum memenuhi persyaratan teknis higiene sanitasi untuk jasaboga tipe A1, penerapan prinsip higiene sanitasi sudah baik pada kegiatan pemilihan bahan makanan, pengolahan makanan, dan pengangkutan bahan makanan, namun namun masih belum memenuhi syarat pada tahap penyimpanan bahan makanan, penyimpanan makanan jadi dan penyajian makanan. Perilaku dan tingkat pengetahuan makanan terkait kemananan pangan masih kurang baik. Jasaboga di Pesantren X masih belum sesuai dengan sistem HACCP. Tidak ditemukan bakteri E. coli pada usap tangan penjamah makanan, peralatan pengolahan makanan, dan sampel makanan jadi.
Catering that isnt in comply with the principles of hygiene and sanitation and the HACCP system has the potential to cause foodborne diseases which lead to health and economic losses. Throughout 2018 to 2019, foodborne diseases occur in 614 Islamic boarding schools (IBS) students after eating foods produced by catering. IBS X catering is a special type of catering which is far from being supervised by the Ministry of Health and BPOM. This descriptive research aims to identify the physical requirements for sanitation hygiene compliance, the application of sanitation hygiene principles and HACCP in centralized food provision, and to examine bacteriological quality of processed food, food handlers hands, and food processing equipment at IBS X catering. Sanitation hygiene refers to the Regulation of the Minister of Health of Indonesia 1096 of 2011 while HACCP refers to SNI 01-4852-1998. The results indicate that the activity IBS X catering isnt comply with the technical requirements of sanitation hygiene for type A1 catering, the application of sanitation hygiene is still poor at raw and processed food storing, and processed food serving. Food handlers behavior and the knowledge about food safety is not adequate. IBS X catering activities are not comply with the HACCP system. No E. coli bacteria were identified in food handlers hand, food processing equipment, and processed food samples.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>