Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Indomedia Lingkungan Komunikasi, 2000
550 LINK
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Adiputro
Abstrak :
ABSTRAK
Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan atau Pusintek merupakan unit organisasi eselon 2 di Kementerian Keuangan yang mempunyai tugas dan tanggung jawab menyelenggarakan layanan TIK di lingkungan Kementerian Keuangan. Dalam rencana strategis organisasi Kementerian Keuangan, Pusintek merupakan penggerak untuk melaksanakan integrasi TIK di Kementerian Keuangan, salah satunya adalah dengan membangun Sistem Layanan Data Kementerian. Sistem Layanan Data Kementerian merupakan arsitektur teknologi yang terdiri dari komponen utama data warehouse dan business intelligence yang berperan sebagai single source of truth.Pusintek berpedoman pada KMK Nomor 351/KMK.01/2011 tentang Kebijakan dan Standar Siklus Pengembangan Sistem Informasi di Lingkungan Kementerian Keuangan dalam pengembangan sistem informasi. Salah satu tahapan yang terdapat pada KMK Nomor 351/KMK.01/2011 adalah pelaksanaan evaluasi, akan tetapi tahap evaluasi tersebut belum dilaksanakan di dalam proses pengembangan Sistem Layanan Data Kementerian yang ada saat ini.Penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dilakukannya tahap evaluasi dan untuk mengetahui tingkat kematangan arsitektur Sistem Layanan Data Kementerian yang ada saat ini. Penelitian dilakukan dengan merancang instrumen dalam bentuk kuesioner yang kemudian digunakan dalam pengambilan data. Hasil pengambilan data kemudian diolah untuk menghasilkan nilai tingkat kematangan arsitektur Sistem Layanan Data Kementerian.Penelitian ini menghasilkan tingkat kematangan kategori teknikal pada arsitektur Sistem Layanan Data Kementerian pada nilai kematangan 4,01. Rekomendasi diberikan untuk kriteria di masing-masing subkategori yang masih di bawah kondisi ideal yang seharusnya ada pada nilai tingkat kematangan level 4 yang diperoleh.
ABSTRACT
Pusintek as a provider of ICT services in Ministry of Finance. In organization strategic plan, Pusintek as a prime mover to integrate of ICT infrastructure. Data Services System is a form of integration process in the data side. Data Services System consists of data warehouse and business intelligence as 2 main components to be used as a single source of truth.Pusintek guided by KMK No. 351 KMK.01 2011 on policy and standard development process. One of stages contained in No. 351 KMK.01 2011 is evaluation process, but this process not already done related to the development of Data Services System.This research was conducted to meet the need of evalution process in the development of Data Service System and to obtain the maturity value of its architecture. This research was done by designing an instrument in questionnaire form that be used to data collection. The result of data collection is processed to obtain the maturity level.This research resulted the maturity level of technical category of Data Services System architecture at score 4,01. Recommendations are given for criteria of each subcategory that has actual condition lower than standard condition at level 4 as obtained maturity level.
2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Luhur Hambali
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah industri teknologi keuangan dompet elektronik di Indonesia dapat dikategorikan sebagai Jasa Keuangan yang terkategori sebagai jasa yang tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai. Selain itu, penelitian ini juga untuk menganalisis kebijakan administrasi Pajak Pertambahan Nilai di industri teknologi keuangan dompet elektronik di Indonesia, serta alternatif administrasi Pajak Pertambahan Nilai yang dapat diterapkan pada pelaku usaha industri fintech dompet elektronik di Indonesia, khususnya atas transaksi yang berkaitan langsung kepada pelanggan akhir (Bussiness to Customer/B2C Transaction). Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan teknik pengumpulan data wawancara mendalam terhadap pemangku kepentingan perpajakan di Indonesia dan studi literatur, penelitian ini dapat menganalisa apakah fintech e-wallet dapat diklasifikasikan sebagai jasa keuangan atau tidak, kebijakan administrasi Pajak Pertambahan Nilai yang tepat berdasarkan transaksi yang dimiliki, serta alternatif administrasi Pajak Pertambahan Nilai yang dapat diterapkan pada fintech e-wallet sebagai jasa perantara pembayaran di Indonesia. ......This study aims to analyze whether the electronic wallet financial industry in Indonesia can be categorized as a categorized Financial Service as a service that is not subject to Value Added Tax. In addition, this study also analyzes the Value Added Tax administration policy in the electronic wallet financial industry in Indonesia, as well as alternative policies that can be applied to the electronic wallet fintech insurance business in Indonesia, specifically for transactions that are given directly to end customers (Business to Transaction Customer/B2C). By using qualitative research methods and data collection techniques in-depth interviews with taxation stakeholders in Indonesia and literature studies, this study can analyze whether the fintech e-wallet corporation can be deemed as a financial services or not, then analyze the value-added tax administration policies that are appropriate for the electronic wallet financial technology industry in Indonesia, and administrative alternative policies which can be applied in fintech industry as a payment service in Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wening Dyah Locitaresmi
Abstrak :

Seiring dengan perkembangan industri teknologi keuangan, aplikasi personal financial management (PFM) muncul sebagai solusi alternatif dari spreadsheet untuk memfasilitasi proses pengelolaan keuangan pribadi. Di Indonesia, Finku merupakan aplikasi PFM yang paling pesat perkembangannya. Meskipun Finku dianggap menawarkan solusi yang lebih efisien dan intuitif dibanding spreadsheet, Finku masih menghadapi tantangan dalam mempertahankan penggunanya, yang ditunjukkan dengan tingkat retensi pengguna yang terlalu rendah. Untuk mengatasi tantangan ini, penelitian ini menggunakan kerangka kerja push-pull-mooring (PPM) untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi niat pengguna untuk beralih dari spreadsheet ke Finku. Penelitian ini menggunakan metode campuran, dengan menggabungkan data kuesioner dari 198 responden dan wawancara semi-terstruktur yang dilakukan dengan enam partisipan untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif mengenai fenomena yang diteliti. Untuk menganalisis data kuantitatif, penelitian ini menggunakan metode Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM), sementara data kualitatif dianalisis menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketidakpuasan pengguna dan persepsi ketidakefisienan terhadap spreadsheet, daya tarik alternatif dari Finku, inovasi konsumen, biaya beralih, dan persepsi keamanan dan privasi berpengaruh secara signifikan terhadap niat pengguna untuk beralih. Namun, ubikuitas tidak ditemukan berdampak signifikan terhadap niat untuk beralih. Penelitian ini juga menekankan bahwa fitur-fitur inovatif, seperti gamifikasi dan pembuat laporan keuangan otomatis, memainkan peran besar dalam meningkatkan daya tarik alternatif, sehingga memengaruhi niat beralih pengguna. Penelitian ini berkontribusi dengan memberikan pemahaman mendalam tentang faktor-faktor PPM yang memengaruhi niat beralih pengguna dari spreadsheet ke aplikasi Finku. Temuan ini juga dapat dijadikan landasan bagi pengembang aplikasi Finku untuk meningkatkan retensi pengguna aplikasinya berdasarkan faktor-faktor PPM yang telah diidentifikasi. ......As the fintech industry evolves, personal financial management (PFM) apps have emerged as an alternative to spreadsheets in facilitating personal finance management. In Indonesia, Finku stands out as the most rapidly growing PFM app. Despite Finku's perceived efficiency and intuitiveness compared to spreadsheets, it still faces challenges in retaining its user base, as indicated by its low user retention rate. To address this challenge, this study employs the push-pull-mooring (PPM) framework to understand the factors influencing users' intentions to switch from spreadsheets to Finku. The study uses a mixed-method approach, combining questionnaire data from 198 respondents and semi-structured interviews with six participants, to provide a comprehensive picture of the phenomenon under investigation. For the analysis of quantitative data, this study uses the Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method, while qualitative data is analyzed using thematic analysis. The findings reveal that user dissatisfaction and perceived inefficiency of spreadsheets, Finku's alternative attractiveness, consumer innovation, switching costs, and perceived security and privacy significantly influence users' intention to switch. However, ubiquity was not found to significantly impact the intention to switch. The study also highlights that innovative features, such as gamification and automatic financial report generators, play a major role in increasing alternative attractiveness, thus influencing users' switching intentions. This study contributes by providing in-depth understanding of the PPM factors influencing users' switching intentions from spreadsheets to Finku. These findings can also serve as a foundation for Finku app developers to improve user retention based on the identified PPM factors.

Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diajeng Salsabila Desideria
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memiliki pemahaman yang mendalam terkait faktor yang mempengaruhi keinginan konsumen untuk menggunakan mobile wallet secara berkelanjutan. Serta juga untuk melihat apakah terdapat perbedaan antara pengaruh perceived benefit dan perceived risk berdasarkan user type. Penelitian ini menggunakan sampel pengguna DANA di No. dengan usia 17-35 tahun yang dikategorikan sebagai pengguna aktif mobile wallet. Smart PLS digunakan untuk mengolah data dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini No. bahwa perceived benefit dan perceived risk memiliki pengaruh terhadap continuance intention. Pada perceived benefit ditemui faktor economic benefit, seamless transaction, dan convenience sebagai variabel yang signifikan berpengaruh terhadap perceived risk. Sementara No. risk, security risk dan legal risk mempengaruhi perceived risk. Penelitian ini menemukan tidak ada pengaruh yang signifikan dari operational risk terhadap perceived risk. Serta penelitian ini juga menemukan adanya perbedaan pengaruh perceived benefit yang berbeda berdasarkan user type. Dengan demikian, melalui penelitian ini dapat diketahui faktor apa saja yang mendorong serta mengurangi continuance intention mobile wallet dan bagaimana benefit dan risk memiliki pengaruh yang berbeda berdasarkan user type.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Rafi Muafa
Abstrak :
Kemajuan teknologi dalam industri keuangan telah merevolusi industri yang disebut fintech, yang mengarah pada munculnya financial robo-advisor. Financial robo-advisor ini menarik calon investor dengan menggunakan machine learning algorithm untuk memberikan panduan investasi otomatis dengan pengawasan manusia yang minimal, berdasarkan tujuan keuangan dan toleransi risiko pengguna. Beberapa penelitian telah mengeksplorasi niat untuk mengadopsi financial robo-advisor. Penelitian ini menyelidiki niat pengguna untuk berinvestasi dengan financial robo-advisor, dengan fokus pada beberapa faktor, seperti algorithm interpretability, structural assurance, interactivity, government regulation, perceived financial dan privacy risks, perceived financial benefit dan trust. Penelitian ini mengumpulkan data dari 357 responden dan dianalisis menggunakan Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Temuan menunjukkan bahwa algorithm interpretability dan structural assurance secara negatif dan signifikan mempengaruhi perceived financial dan privacy risks. Sebaliknya, interactivity dan government regulation secara positif dan signifikan mempengaruhi perceived financial benefit. Interactivity juga secara positif dan signifikan mempengaruhi perceived trust, sedangkan government regulation tidak. Selain itu, perceived financial dan privacy risks tidak mempengaruhi investment intention, sementara perceived financial benefit dan trust secara positif dan signifikan mempengaruhi investment intention. ......Technological advancements in the financial industry have revolutionised the industry called fintech, leading to the emergence of financial robo-advisors. These financial robo- advisors attract the potential investors using machine learning algorithms to provide automated investment guidance with minimal human oversight, based on users’ financial goals and risk tolerance. Several researches have explored the intention to adopt financial robo-advisors. This research investigates users’ intentions to invest with financial robo- advisors, focusing on several factors, such as algorithm interpretability, structural assurance, interactivity, government regulation, perceived financial and privacy risks, perceived financial benefit and trust. This research collected data from 357 respondents and analysed using Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM). The findings indicate that algorithm interpretability and structural assurance negatively and significantly influence perceived financial and privacy risks. Conversely, interactivity and government regulation positively and significantly influence perceived financial benefit. Interactivity also positively and significantly influences perceived trust, whereas government regulation does not. Additionally, perceived financial and privacy risks do not influence investment intention, while perceived financial benefit and trust positively and significantly influence investment intention.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library