Ditemukan 39 dokumen yang sesuai dengan query
"Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) terbukti sangat berpengaruh pada perkembangan perpustakaan.Meski pada dasarnya teknologi adalah alat , namun dengan menggunakannya tewrnyata terjadi perubahan atas pola tindak penggunanya...."
020 VIS 10:2 (2008)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Supandri
"
AbstrakUniversal Service Obligation (USO) merupakan program gratis penyedia jasa berbasis WiFi dari pemerintah pusat sebagai ruang pelayanan publik untuk teknologi internet (interconnection networking). Program ini merupakan program kerja sama antara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Tujuannya adalah memfasilitasi sekolah sekolah di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) memanfaatkan perangkat TIK dan sarana pendukungnya untuk kepentingan pembelajaran dan komunikasi. Diharapkan guru dan peserta didik dapat memanfaatkannya seoptimal mungkin untuk mengakses konten pembelajaran melalui berbagai sumber sehingga kegiatan pembelajaran menjadi menarik dan sekaligus menantang. Tulisan ini merupakan studi kasus yang dilaksanakan di SMPN 2 Sakra Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Masalah yang menjadi fokus penelitian adalah mengenai pemanfaatan fasilitas TIK bantuan USO untuk pembelajaran, baik yang berkaitan dengan pelaksanaan, dampak, tantangan, dan peluang pengembangannya. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana perangat TIK bantuan USO sudah dimanfaatkan untuk pembelajaran. Metoda yang digunakan untuk mendapatkan data dan informasi adalah wawancara, observasi (pengamatan), dan dokumentasi. Data dan informasi yang telah dikumpulkan dianalisis dan disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa belum semua guru dan peserta didik memanfaatkan perangkat TIK bantuan USO yang tersedia di sekolah untuk pembelajaran."
Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, KEMENDIKBUD, 2019
371 TEKNODIK 23:1 (2019)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
A. Badru Rifa`i
"Pustakawan diharapkan memiliki kompetensi serta dapat beradaptasi terhadap perubahan, khususnya perubahan perpustakaan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Salah satu proses adaptasi terhadap perubahan di lingkungan Perpustakaan X adalah mengikutsertakan para pustakawan dalam program pelatihan aplikasi TIK. Penelitian ini menganalisis tentang efektifitas pelatihan aplikasi TIK bagi pustakawan di Perpustakaan X. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui "tingkat efektifitas" pelatihan TIK ditinjau dari aspek; reaksi, pembelajaran, dan perubahan perilaku bagi pustakawan. Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan strategi triangulasi konkuren.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa pelatihan TIK ditinjau dari aspek reaksi memiliki tingkat efektifitas yang tercatat "sangat tinggi", hal ini dapat dilihat dari tingkat kepuasan pustakawan terhadap kebutuhan pelatihan, metode pelatihan, penjelasan materi dan media yang digunakan. Ditinjau dari pembelajaran memiliki tingkat efektifitas yang tercatat "sangat tinggi" juga, hal ini dapat diamati dari penguasaan pengetahuan pustakawan yang bertambah tentang materi TIK, implementasi materi, dan manfaat dalam melaksanakan tugas. Ditinjau dari aspek perubahan perilaku memiliki tingkat efektifitas yang tercatat "sangat tinggi", hal ini dapat diamati dari perubahan prilaku dalam menghadapi aplikasi TIK yang diterapkan, adanya sikap terbuka terhadap perubahan dan adanya minat untuk mengeksplorasi pemahaman dalam bidang TIK.
Librarians are expected to have competencies and to be adapted to changes, especially in library-based information and communication technology (ICT). One of the adaption processes in environment of X Library is to include the librarians in ICT training programs. This study analyzed the effectiveness of ICT training of librarians at the Library of X. The purpose of this study was to determine the "level of effectiveness" in terms of ICT training aspects: reaction, learning, and behavioral changes to librarians. This study uses a mixed method by concurrent triangulation strategy. The findings of the research indicates that the ICT training in terms of aspects of the reaction has effectiveness level of "very high", this can be seen from the level of satisfaction towards the training needs of librarians, training methods, explanation of materials and media used. Based on the effectiveness level of learning has been recorded as "very high" as well, this can be observed from the increasing mastery of the knowledge of librarians about ICT materials, implementation materials, and benefits in carrying out the task. Judging from the aspect of behavioral changes have a level of effectiveness recorded "very high", this can be observed from behavioral changes in dealing with ICT applications that are applied, an open-arm attitude towards changes and an interest in exploring the concepts in the area of ICT."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28810
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Arliyana
"Peran teknologi informasi dan komunikasi sangat diperlukan di banyak bidang pekerjaan. Hal ini juga sejalan dengan tuntutan atan untuk menyelesaikan masalah dengan lebih efektif dan efisien. Penerapan teknologi informasi dalam sistem pendidikan tinggi ukan untuk mengakses informasi dengan cepat, tepat dan akurat. Kualitas sistem teknologi informasi dan komunikasi merupakan penting untuk mendukung berbagai kebutuhan pengajaran dan pelayanan administrasi bagi civitas masyarakat perguruan tinggi. n begitu, munculnya berbagai faktor dapat menyebabkan kualitas sistem teknologi informasi dan komunikasi menjadi tidak stabil ak kornpatibel, sehingga diperlukan identifikasi berbagai faktor penyebab dan pemecahan masalah. Dalam memproduksi sistem gl informasi dan komunikasi sistem yang menjadi nilai di perguruan tinggi, maka diperlukan adanya tata kelola perusahaan aSI dan sistem teknologi komunikasi perguruan tinggi sehingga emua faktor yang berhubungan dengan teknologi informasi dapat mendukung dan dapat memberikan dampak positif terhadap civitas masyarakat perguruan tinggi. Hasil dari penelitian ini adalah pSI pelaksanaan informasi tata kelola audit sistem teknologi informasi dan komunikasi Perguruan Tinggi dengan menggunakan gka COBIT 4.1. Kerangka ini mengatur tujuan yang ingin dicapai oleh Perguruan Tinggi dalam memberikan pelayanan informasi knologi komunikasi."
Program Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, 2016
384 JPPKI 7:2 (2016)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Hasya Millatina
"Pentingnya guru untuk mulai terbuka terhadap penggunaan teknologi informasi dan komunikasi TIK dalam pembelajaran menjadi dasar pertimbangan dari konstruksi alat ukur sikap guru terhadap teknologi informasi dan komunikasi STTIK. Penelitian ini bertujuan untuk mengkonstruksi alat ukur sikap terhadap TIK yang reliabel, valid, memiliki item yang baik, serta memiliki skor yang bermakna. Penelitian dilakukan kepada guru sekolah menengah di Jabodetabek n=294. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat ukur STTIK memiliki konsistensi internal yang tinggi ?=0,913, valid mengukur sikap terhadap TIK melalui uji validitas konstruk dengan alat ukur self-efficacy yang secara teoritis berhubungan dengan konstruk sikap terhadap TIK r=0,542, p < 0,01, serta valid mengukur sikap terhadap TIK dalam arti memiliki kecocokan goodness of fit dengan model teoritis yang ada RMSEA=0,08; GFI=0,86; CFI=0,96. Alat ukur terdiri dari 21 item dimana item memiliki daya diskriminasi dan factor loading yang berfungsi dengan baik, meskipun masih memancing respon yang kurang merata. Pemaknaan skor alat ukur STTIK menggunakan within group norms dengan metode scaled score M=10; SD=3.
The importance of teacher starting to open towards the use of information and communication technology ICT in learning process has become the basis of construction of teachers rsquo attitude towadrs information and communication technology scale TAICTS. This study aimed to construct attitude towards ICT scale, which was valid, reliable, and having both good items and meaningful scores. Participants were secondary school teachers in Jabodetabek n 294 . The results revealed that TAICTS have high internal consistency 0,913, valid to measure attitude towards ICT through construct validity test with self efficacy scale by which theoretically related with attitude towards ICT construct r 0,542, p 0,01. TAICTS was found to be valid to measure attitude towards ICT in which have goodness of fit with the existing theoretical models RMSEA 0,08 GFI 0,86 CFI 0,96. This scale consisted of 21 items, which all of them have well functioned Item Discrimination Indices and factor loading, even though it still provoked uneven responses. The scoring meaning of TAICTS used within group norms with scaled score method M 10 SD 3. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Winda Anestya Ayunda
"Penelitian ini menjelaskan tentang masih minimnya perpustakaan ramah disabilitas. Perpustakaan seharusnya bisa meningkatkan layanan kepada penyandang disabilitas. Apalagi teknologi sudah semakin maju. Berbagai alat dan inovasi untuk membantu penyandang disabilitas kian hari semakin berkembang. Dibutuhkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai upaya untuk mewujudkannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemerintah dan masyarakat menjadi dua faktor utama dalam penciptaan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Ketersediaan teknologi akan mempermudah penyandang disabilitas dalam menemukan informasi sehingga informasi bisa diakses oleh siapapun."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2017
020 VIS 19:2 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Semarang: Universitas Diponegoro , 1997
303.483 3 PEM
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
"Dunia kepustakawanan telah mengalami berbagai evolusi yang tak terduga. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), terutama teknologi internet generasi kedua (web 2.0) memaksa pustakawan untuk mulai beralih paradigma dan melakukan reposisi terhadap perannya selama ini. Kemudahan teknologi web 2.0 yang bersifat partisipatif dan multi arah memberi banyak kemungkinan baru bagi para pustakawan untuk lebih menunjukkan eksistensinya di masyarakat. Kini, dengan mengadopsi web 2.0, library 2.0 menjadi sarana berbagi pengetahuan dan informasi yang jauh lebih mudah dan lebih cepat dari yang dulu bisa diperkirakan. Di tengah berbagai isu miring yangacap kali masih menghinggapi profesi pustakawan, library 2.0 membuka kesempatan bagi kita semua untuk lebih banyak berbagi dan turut mengambil peran dalam pembangunan kemampuan literasi anak bangsa."
020 VIS 12:2 (2010)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Christian Jonathan H
"
ABSTRAKSeiring dengan terjadinya globalisasi banyak perusahaan-perusahaan dari negara maju yang berinvestasi di negara-negara berkembang terutama di Asia dan Asia Tenggara, melalui FDI. Tidak dipungkiri bahwa investasi asing yang masuk telah menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi di negara berkembang. Dengan berkembangnya zaman dan teknologi, terdapat argumen diantara peneliti bahwa terdapat faktor baru yang dapat mempengaruhi FDI. Teknologi informasi dan komunikasi telah merubah dunia secara masif, termasuk dalam perekonomian. Karena itu penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan antara FDI dengan tingkat investasi di bidang TIK dan juga sebaliknya. Penelitian ini menggunakan data panel yang berasal dari 5 negara ASEAN dengan rentang waktu dari tahun 2007 sampai 2015. Dengan menggunakan metode fixed effect dan two sls ditemukan bahwa pada negara berkembang di ASEAN, selama periode 2007-2015, tingkat investasi pada TIK masih kurang signifikan dalam mempengaruhi FDI. Begitu juga sebaliknya, peningkatan pada FDI tidak mempengaruhi jumlah investasi di bidang TIK. Faktor yang signifikan dalam menentukan FDI adalah ukuran/besarnya pasar yang digambarkan oleh tingkat PDB. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar investasi asing yang dilakukan belum memasukkan faktor teknologi sebagai pertimbangan yang penting. Dapat dikatakan peran teknologi komunikasi dalam perekonomian di negara berkembang khususnya ASEAN secara relatif masih kecil jika dibandingkan dengan negara maju. Karena di negara maju TIK menjadi salah satu faktor dalam menentukan FDI.
ABSTRACTAlong with the globalization many companies from developed countries that invest in developing countries, especially in Asia and Southeast Asia, through FDI. It is undeniable that incoming foreign investment has become one of the sources of economic growth in developing countries. As society and technology advances, there is an argument among researchers that there are new factors that can affect FDI. Information and communication technology has changed the world massively, including the economy. Therefore this study aims to see how the relationship between FDI and the level of investment in ICT and vice versa. This study uses panel data from 5 ASEAN countries with a time span from 2007 to 2015. It was found that by using the fixed effect method and two SLS in developing countries in ASEAN, during the 2007-2015 period, the level of investment in ICT was insignificant in affecting FDI. Vice versa, an increase in FDI does not affect the amount of investment in ICT. A significant factor in determining FDI is the size of the market that is represented by the level of GDP. This shows that most of the foreign investments made have not included technological factors as important considerations. It can be said that the role of communication technology in the economy in developing countries, especially ASEAN, is still relatively small when compared to developed countries. Because in developed countries ICT is one of the factor that determine FDI."
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Hasna Azzahra Mamoen
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library