Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ni Putu Ayu Ajnadewi Prabharani
Abstrak :
Relief Lalitavistara pada Candi Borobudur memiliki penggambaran cerita mengenai perjalanan hidup Siddharta Gautama yang mencapai pencerahan sejati. Cerita yang dipahatkan banyak menampilkan adegan para tokoh dalam keadaan atau sikap duduk. Pembahasan terkait sikap duduk masih terbatas pada seni pengarcaan saja sehingga dalam penelitian ini akan berusaha menjelaskan dan menelusuri sikap duduk dari segi penggambaran relief. Metode yang digunakan mengacu pada analisis deskriptif dengan mengidentifikasi sikap duduk melalui pendeskripsian dan pengelompokan berdasarkan kajian ikonografi. Selanjutnya dilakukan analisa sikap duduk terkait dengan bentuk hingga konteks kegiatan. Hasil dari penelitian ini menuunjukkan bahwa terdapat sembilan sikap duduk pada penggambaran relief Lalitavistara dengan variasi tertentu yang dapat menunjukkan perubahan atau perbedaan dan berkaitan dengan tahapan kehidupan Siddharta Gautama. ......The Lalitavistara relief at Borobudur Temple depicts a story about the life journey of Siddhartha Gautama who reached true enlightenment. The stories that are carved show the scenes of the characters in a sitting state or pose. The discussion related to sitting pose is still limited to the art of iconography so that in this study we will try to explain and explore the sitting pose in terms of relief depiction. The method used refers to descriptive analysis by identifying sitting attitudes through description and grouping based on iconographic studies. Furthermore, an analysis of sitting pose was carried out in relation to the form to the context of the activity. The results of this study indicate that there are nine sitting pose in the depiction of Lalitavistara relief with certain variations that can indicate changes or differences and are related to the life stages of Siddharta Gautama.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indoneisa, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Saskia Trifidita
Abstrak :
Cerpen Pembakaran Dupa Pertama (沉香屑·第一炉香Chenxiang xie-di yi luxiang) adalah cerpen karya Zhang Ailing (1943). Cerpen ini bercerita tentang seorang perempuan remaja bernama Ge Weilong yang berkeinginan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi di Hong Kong. Untuk mendapatkan bantuan dana studi ia terpaksa tinggal di rumah bibinya yang berprofesi sebagai seorang mucikari. Setelah ia tinggal di rumah bibinya, niat untuk melanjutkan studi mengalami gangguan dan hambatan. Meskipun pada awalnya ia mampu mengatasi hal-hal yang menggoyah cita-citanya, tetapi pada akhirnya Ge Weilong gagal meraih cita-citanya. Penelitian terdahulu yang membahas cerpen Pembakaran Dupa Pertama karya Zhang Ailing fokus membahas tokoh utama perempuan dalam cerpen, hidup, dan kisah cintanya. Meski membahas tokoh utama perempuan dalam cerpen ini juga, artikel ini mencoba menganalisis dari sudut yang berbeda, yaitu tahapan kehidupan tokoh Ge Weilong semenjak ia membangun cita-cita, hambatan yang ia temui, dan bagaimana akhir dari cita-citanya. Dari hasil mengkaji teks cerita didapat kesimpulan bahwa tokoh Ge Weilong tidak teguh merealisasi cita-cita, mudah tergoda, dan gagal meraih cita-citanya. Gambaran hidupnya adalah representasi dari dupa yang muncul pada judul cerpen, bagian awal, dan bagian akhir cerpen. Pengarang nampak menyisipkan pesan agar perempuan hati-hati dalam menjalankan hidupnya. ......The short story of “First Incense Burning” (沉香屑·第一炉香Chenxiang xie-di yi luxiang) is a short story by Zhang Ailing (1943). This short story tells about a teenage girl named Ge Weilong who wants to continue her studies to a higher level in Hong Kong. To get financial support for her studies she was forced to live at her aunt's house who works as a pimp. After she lived at her aunt's house, her intention to continue her studies was disturbed and hindered. Although at first she was able to overcome the things that disturbed her goals, but in the end Ge Weilong failed to achieve her goals. Previous research that discussed the short story of “First Incense Burning” by Zhang Ailing focused on discussing the main female character in the story, her life, and love story. Although discussing the main female character in this short story as well, this article tries to analyze from a different angle, namely the stages of Ge Weilong's life since she built her goals, the obstacles she encountered, and how her goals ended. From the results of analyzing the story, it can be concluded that the character Ge Weilong is not firm in realizing her goals, she easily tempted, and fails to achieve her goals. Her life is a representation of the incense that appears in the title of the short story, the beginning, and the end of the short story. The author seems to have inserted a message for women to be careful in carrying out their lives.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library