Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 274 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Purnomo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S38580
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39565
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saito, Masashi
Jakarta: Gramedia Pusaka Utama, 2013
612.014 26 SAI m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Pengukuran suhu dilakukan dengan mengkonversikan beda tegangan yang timbul karena adanya perubahan suhu di sekitar sensor. Karena beda tegangan thermocouple hanya sebanding dengan perbedaan suhu antara simpul ukur dan simpul acuan thermocouple, maka diperlukan sensor lain untuk mengukur suhu simpul acuan. Jadi hasil akhir pengukuran merupakan penjumlahan antara suhu basil konversi beda tegangan thermocouple dan suhu hasil konversi sensor pengukur suhu simpul acuan, dalam hal ini LM-35. Beda tegangan kedua sensor tersebut dibu$er, dikuatkan, dan dijumlah, sampai memenuhi kondisi tertentu sehingga perubahan beda tegangan karena perubahan suhu dapat d identifikasi oleh wialog input interface card_ Pada kartu interface ini, beda tegangan disampling menjadi data digital 8 bit. Data ini diambil oleh komputer melalui IC PPI pads kartu interface tersebut. Data hasil pengambilan dari analog input interface card dikonversikan dalam bentuk besaran suhu, dan dijumlahkan, sehingga hasil pengukuran merupakan suhu pada simpul ukur thermocouple. Kalibrasi sensor dilakukan dengan terlebih dahulu mengkalibrasi sensor simpul acuan (LM-35) pads suhu 0_C, baru kemudian mengkalibrasi thermocouple pada suhu tertentu. Pengambilan dan penyimpanan data suhu dilakukan secara kontinyu dengan interfal waktu satu detik, sehingga akan memudahkan proses pelaporan dan pemeriksaan data. Dengan memberikan batasan pengukuran pada masing-masing sensor, diberikan suatu algoritma dimana masing-masing sensor akan saling memeriksa harga suhu pengukuran sensor pasangannya. Alarm kondisi sensor akan menyala jika terdapat kejanggalan harga suhu salah satu sensor terhadap sensor pasangannya.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38891
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Richard Addyanto
Abstrak :
Salah satu masalah yang paling krusial dihadapi oleh rumah sakit yang menangani pasien COVID-19 adalah keterbatasan untuk memantau kondisi pasien secara real-time. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya jumlah dan kapabilitas petugas COVID-19 untuk menangani tingginya jumlah pasien yang terpapar virus ini. Terlebih lagi, ketidakadaan dari antivirus COVID-19 dan tingginya derajat infectivitypathogenicity, dan virulency dari virus ini juga meningkatkan risiko buruknya dampak negatif kesehatan pada periode waktu yang sulit diprediksikan. Di sisi lain, metode pemantauan kondisi pasien yang masih paper-based dan manual memiliki kekurangan antara lain: rawan hilang, tidak real-time, tidak scalable untuk memantau pasien saat terjadi lonjakan maupun dalam jumlah banyak, tidak contactless sehingga menyebabkan risiko petugas COVID-19 terinfeksi virus dan tidak efisien dari segi penyimpanan dan kebermanfaatan data. Oleh karena itu, dibutuhkan teknologi untuk memantau kondisi kesehatan pasien COVID-19 secara real-time untuk memitigasi risiko dampak buruk pada waktu yang tidak menentu. Pada penelitian ini, sebuah prototipe jam tangan pintar berbasis Internet of Things telah dibuat untuk meminimalisir risiko dari akar masalah tersebut. Prototipe jam tangan ini bersifat portable dan memiliki fungsi untuk mendeteksi suhu, SpO2, detak jantung, lokasi. Penelitian ini berfokus untuk merancang integrasi sistem Pantau yang bisa mendeteksi seluruh parameter tersebut, mengukur akurasi data suhu dari sensor MAX30102 dengan melakukan uji coba pada 6 responden. Alat ini sudah teruji dari segi akurasi dalam mendeteksi perubahan suhu pasien dan diperoleh memiliki rata-rata error rate 0,43 %, rata-rata selisih 0,16oC, dan rata-rata standard deviasi 0,11oC dan mengikuti perubahan suhu pasien secara real-time berdasarkan uji coba pada 6 responden. Data sensor dapat disimpan pada ThingSpeak IoT Web Server melalui Wi-Fi. ......One of the most crucial problems that are still faced by COVID-19 designated hospitals is the lack of real-time monitoring towards the health conditions of isolated patients. This problem is caused by the inadequacy and incapability of limited number of COVID-19 medical staff to handle increasing number of patients. Furthermore, the unavailability of COVID-19 antivirus and a high degree of infectivity, pathogenicity and virulency of this coronavirus disease increases the risk of worsening health impacts in an unpredictable period of time. Having said that, utilization of technology is needed to monitor the health conditions of COVID-19 patients in real-time mode to mitigate the risk of negative impacts in an unpredictable moment. In this research, an IoT-based smart wearable prototype has been developed to minimize the risk of the aforementioned root causes. This portable wearable prototype is able to detect the temperature of a patient. Results show that the error rate of the sensor is 0,43%, average absolute difference of 0,16oC, and average absolute standard deviation of 0,11oC. The sensor readings can be stored in ThingSpeak IoT Web Server in real-time mode via Wi-Fi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutopo
Abstrak :
Potongan suatu isotermal dari sistem Besi-Nikel-Sulfur pada temperatur 1173 K telah ditentukan secara eksperimental diseluruh rentangan komposisi. Serbuk murni dari besi dan nikel sebagai material utama direduksi dengan gas hydrogen pads temperatur 1273 K, sebelum mereka dicampur dengan sulfur dengan jumlah yang telah ditentukan sebelumnya dan kemudian ditutup dalam kapsul quartz dalam keadaan vakum. Kapsul quartz tersebut dipanaskan pada temperatur 1173 K dan kemudian di celupkan dengan cepat (quenching) ke dalam air es. Sampel-sampel tersebut dipelajari secara metalografi dan analisa secara kuantitatif dengan elektronmikro probe. Dari hasil analisa tersebut dikorelasikan dengan data-data yang ada dalam literatur baik dari binary maupun ternary dari sistem Besi-Nikel-Sulfur dan dievaluasi secara termodinamik.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Adiyanti
Abstrak :
Kecenderungan iklim di daerah perkotaan yang sering diperbincangkan akhir-akhir ini adalah fenomena kelebihan panas yang tidak merata atau disebut Kutub Panas Kota(Urban Heat Island). Telah banyak dikaji berbagai aspek dalam Kutub Panas Kota di berbagai negara, namun hasil penelitian di kota tropik masih jarang ditemukan. Pengaruh langsung dari peningkatan suhu udara terhadap kehidupan manusia adalah terganggunya mekanisme pengeluaran panas tubuh. Faktor utama yang menyebabkan terjadinya Kutub Panas Kota adalah sifat fisik permukaan kota dan aktivitas di dalamnya. Terkonsentrasinya penduduk di kota merupakan salah satu faktor pemicu terbentuknya Kutub Panas Kota. Faktor lainnya, pertama, absorpsi sinar matahari di perkotaan lebih besar daripada di pedesaan. Kedua, evapotranspirasi di perkotaan lebih kecil daripada di pedesaan. Ketiga, kurangnya variasi pergerakan angin dekat permukaan tanah di perkotaan. Keempat, panas buatan dan pencemaran di perkotaan menambah besarnya panas yang dikandungnya. Kota Jakarta, hingga saat ini, masih mempunyai daya tarik bagi masyarakat Indonesia untuk berusaha dan bermukim di Jakarta. Akibatnya, pertumbuhan penduduk Jakarta masih melaju dengan pusat. Daya tarik tersebut adalah fasilitas dan kegiatan ekonomi yang terus berkembang di Jakarta. Konsekuensi yang timbul adalah intensitas penggunaan lahan kota yang tinggi, sehingga mengurangi jatah Ruang Terbuka Hijau (RTH). Sementara itu pembangunan kota Jakarta saat ini belum merata sehingga permukaannya sangat heterogen. Dengan tujuan memberikan gambaran mengenai Kutub Panas Kota di Jakarta, pengaruh pusat kegiatan ekonomi dan fasilitasnya serta pengaruh pola penggunaan tanah terhadap suhu udara mikro, maka penelitian dasar ini dilaksanakan. Gambaran tersebut diperoleh dari profil suhu udara mikro di 46 plot sampel. Selain memberikan manfaat akademis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran kondisi kritis dan faktor strategis yang harus ditangani untuk mengeiiminasi degradasi iklim mikro di Jakarta. Penelitian menekankan suhu udara setinggi spa yang oleh para ahli iklim tersebut disebut Urban Canopy Layer. Penelitian ini sangat terbatas, baik dalam lingkup ruang maupun waktu. Jangka waktu penelitian terpaksa singkat, karena datangnya musim hujan yang terlalu dini. Penelitian ini bersifat deskriptif-eksploratif dan menggunakan rancangan non eksperimental-deskriptif dengan studi Time series di lapangan. Time series berjumlah 9 periode, masing-masing berinterval 2 jam dimulai dari periode T (pukul 13.00-15.00) hingga periode IX (pukul 05.00-07.00). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah suhu udara, kelembaban udara, arah angin dan keadaan cuaca, sedangkan variabel bebasnya adalah pola penggunaan tanah (lokasi pengukuran) dan waktu (periode pengukuran) Hasil pengujian hipotesis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Profil suhu udara di Jakarta menunjukkan nilai suhu udara yang tertinggi di daerah Pusat Kegiatan Ekonomi (PKE)(Central Business District) pada periode pukul 13.00-15.00 (Hipotesis 1 terbukti). 2. Profil suhu udara di Jakarta pads periode pukul 13.00-15.00 menunjukkan adanya pengaruh jenis penggunaan tanah, vegetasi dan kerapatan bangunan terhadap suhu udara (Hipotesis 2 terbukti). 3. Selisih suhu udara maksimum-minimum harian di daerah permukaan alamiah lebih rendah daripada di permukaan yang diperkeras (Hipotesis 3 terbukti). 4. 5elisih suhu udara maksimum-minimum di Jakarta tidak meningkat secara progresif dani arah pantai (Utara) ke pedalaman (Pusat) (Hipotesis 4 tidak terbukti). 5. Isoterm di wilayah kota yang tidak terbangun secara merata seperti Jakarta, membentuk kutub-kutub panas kota (lebih dari satu kutub. Selain hasil pengujian hipotesis tersebut, dari penelitian ini diperoleh hasil lain: 1. Suhu udara maksimum di 46 lokasi pengukuran tidak selalu terjadi pada periods pengukuran I (pukul 13.00-15.00). 2. Elemen topografi dan aktivitas kota yang mempengaruhi terbentuknya Kutub Panas Kota adalah: a. Pengaruh sifat fisik materi permukaan kota terhadap proses pertukaran panas. b. Pengaruh konsentrasi pencemar di udara terhadap proses pertukaran panas. c. Pengaruh sedikitnya proses evaporasi dan evapotranspirasi terhadap mekanisme pengurangan panas. d. Produksi panas oleh aktivitas manusia di dalam kota. 3. Bentuk dan intensitas Kutub Panas Kota di Jakarta bervariasi menurut periods pengukuran (waktu) dan lokasi pengukuran (ruang). 4. Waktu yang baik untuk mengamati Kutub Panas Kota di Jakarta, menurut hasil penelitian ini adalah pukul 23.00-01.00. Dengan demikian, waktu yang direkomendasikan oleh Sani {1987) dan Kingham (1969) yaitu pukul 22.00-23.00 (dalam Sani 1987: 258), tidak sepenuhnya diterima oleh kota Jakarta. Hipotesis 4 tidak terbukti, dapat disebabkan oleh hal-hal yang tidak terliput dalam penelitian. Atau dapat pula karena perbedaan iklim mikro yang disebabkan oleh faktor lain. Waktu penelitian yang dilaksanakan pada musim peralihan (musim panas-musim hujan) dan lama penelitian satu minggu dapat pula menjadi penyebab. Untuk memastikan apakah hipotesis ditolak atau tidak, perlu pengkajian lebih lanjut, untuk menghindari kesalahan dalam pengambilan keputusan jenis alfa.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Agustinawati W
Abstrak :
Aktii'vitas antiinikroba penisilifla terletak pada keutuhan cinciri j3-laktam. Gugus karbonil pada cincin K laktam mempunyai frekuensi yang spesifik pada 1780 - 1770 ci -( -. Penelitian mi Kan memarfaatkan kespesifikan resapan pacla ciaerah inframerah mi dalain analisis kuarititatif derivat penisi1irta Tujuah pertelitiari ml adalah membandingkan has 11 penetapan kadar secara spektrofotoineti inframerah dengan potensi ainoksisilina dan untuk merigetahui sejauhmana suhu dan iamanya pemanasari berpengaruh terhadap kadar dan potensi amoksisiiiria, dergan cara memariaskannya pada suhu 40°C dan 60°C selama 10 menit, 20 menit, 40 meriit, 1 jam, 2 jam, 4 jam, 8 jam, 16 jam, 1 han, 2 han, 4 han, 8 han, 15 han, dan I bul an. Hasil pemanasan tersebut dipeniksa kadarnya secara sp .ektrofotometni inframerah menggunakan teknik tab1et 1 KBr -dan potensinya. Penetapan potensi dilakukan dergan uiietoda difusi. Sebagai reservoir larutan ataoksisilina di.gunakan silinder besi tahan karat, derigan kuman uji Sarciri.a lutea ATCC 9341 'pada medium 11. Dari pengujian statistik terhadap amoksisilina baku, ternyata ads korelasi antara hasil penetapan kadar secara spektrofotoirietni inframerah dengari poterisi amoksisilina. Penetapan kadar amoksisilina akibat pemanasan cenderung membenikan hasil lehih tinggi dibandingkan dengan potensi, disebabkan karena •hasil urai yang terbentuk rnengganggu pada penetapan kadar secara inframerah Oleh sebab itu, metoda spektrofotometri infrarnerah han ya dapat digunakan untuk penetapan kadar amoksisilina yang belum mengalami penguraian. ......The activity of penicillin antimicrobial is in the totality of P-lactam ring. The group of carbonyl in P-lactam has a spesific vibration of frequency, that is 1780 - 1770 cm. This study will take the advantage of this spesific penetration on the infra red area in quantitative analysis of penicillin's derivate. The aim of this study is to compare the fixing of concentration with infra red spectrophotoinetry and amoxycillin 's potency and also we want to know how far the temprature and duration of heating influence the concentration and amoxycillin's potency, by heating it at 400C and 60°C in 10 minutes, 20 minutes,40 minutes, an hour, 2 hours, 4 hours, 8 hours, 16 hours, a day, 2 days, 4 days, 8 days and a month. The concentration of the heating's results were examined with infra red speetrophotometry using Or pellet and tested for its potency. Diffusion method is used to settle the potency. An anti corrosion cylindrical iron with Sarcina lutea A1YX 9341 microbe in stage-11 is used as the reservoir of amoxycillin solution. Statistically test to standard of amoxycillirz, we see there is a correlation between fixing the concentration with infra red spectrophotoinetry and ainoxycill in's potency. The fixing of ainoxycillin's concentration caused by heating is higher if we compare with potency, it's because of the degradation formed influenced it. Therefore infra red speetrophotometry method is used just for fixing the concentration of undegr&Iated amoxyciilin
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisko Wari Antony
Abstrak :
Perkembangan ilmu di bidang kontrol elektronika temyata mempengaruhi perkembangan alat uji di bidang industri. Salah satunya adalah bidang pengetesan kemurnian larutan pengencer (organik). Pada awalnya pengujian larutan hanya pengelompokan jenis secara garis besar berdasarkan refraktif indeks, bau serta warna. Setelah adanya sistem kontrol suhu maka dikembangkan sistem pengujian larutan yang mengarah kepada penentuan kemurnian larutan terhadap bahan pengotor (kontarninan). Pengetesan larutan dilakukan path Gas Chromatograph yang akan menjaga suhu ruang uji pads suhu yang konstan. Sistem kontrol Gas Chromatograph menggunakan sistem kontrol tertutup, yang selalu menjaga suhu sesuai dengan pengesetan awal. Dengan menempatkan sensor suhu pads ruang uji maka penyimpangan suhu akan selalu dikoreksi oleh rangkaian kontrol pemanas. Pada awalnya pengontrolan suhu menggunakan sistem analog yang terdiri atas komponen-komponen seperti trafo, transistor dan tiiac. Hal itu menyebabkan hasil pengontrolan yang tidak akurat. Pada perkembangan selanjutnya, kualitas larutan sangat berpengaruh dengan kualitas produk, sehingga kebutuhan alat Gas Chromatograph yang handal sangat diperlukan. Dalam Tugas Akhir ini akan dibahas perbaikan sistem kontrol pemanas analog menjadi sistem digital. Perubahan sistem kontrol analog menjadi sistem digital diharapkan mampu menghasilkan pengontrolan yang cepat dan akurat. Penerapan Solid State Relay dengan pengontrolan digital sangat cocok untuk pengontrolan kerja pemanas. Pemanasan akan berlangsung cepat dengan penyimpangan suhu yang sangat keciL Hal ini membuat penentuan kadar larutan akan semakin akurat.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Faddly Triwanto, auhtor
Abstrak :
ABSTRAK
Satelite adalah pemantau bumi yang dapat memperlihatkan kondisi bumi secara nyata dan aktual. Informasi ini tentu sangat berguna untuk manusia dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari, memperlihatkan kondisi lalu lintas, peta vegetasi, kondisi dan pergerakan awan, ketinggian permukaan tanah, jarak suatu tempat, dan lain-lain, namun pembahasan mengenai satelite masih sedikit, hal ini dikarenakan keterbatasan dana untuk mengembangkan teknologi satelite. Oleh karena itu, nano satelite menjadi teknologi yang banyak diminati, karena dana yang dibutuhkan sedikit dan tidak sebesar satelite yang sebenarnya di luar angkasa. Nano satelite juga mudah dikembangkan karena dimensi yang jauh lebih kecil dan komponen yang banyak di pasaran. Salah satu jenis nano satelite adalah CanSatelite dengan ukuran sebesar kaleng, dan jarak jangkauan maksimum 2 km. Tujuan pengembangan Cansatelite sebagai media pembelajaran dan riset yang berkelanjutan untuk mempelajari dan menganalisa cara kerja serta pembuatan satelite dengan cara yang lebih mudah, dan menghemat ruang serta cost yang dibutuhkan, sehingga teknologi satelite semakin berkembang dan merata. Skripsi ini membahas mengenai perancangan modul raspberry pi 2 dan kamera sebagai media transmisi video streaming pada cansatelite dengan media transmisi pada frekuensi wifi, juga menggunakan sensor suhu dan kelembapan untuk mendata kondisi suhu dan kelembapan pada sekitar cansatelite. Hasil dari cansatelite adalah dapat bekerja sesuai dengan program yang di desain dan memiliki delay 16-21 ms, serta dapat mengirim data suhu serta kelembapan ke penerima setiap menitnya melalui wifi.
ABSTRAK
Satelite is an earth observer that show us the condition of earth in realtime. This information is useful for human, since it could show us the trafic,vegetation map, the condition of cloud, the latitude of ground, distance of a place, etc.

Yet, the research of satelite is not much, since the equipment and the cost research is expensive. Because of the reasons, researcher interested in nanosatelite, less money with more available component and smaller size than the real one. We will discuss about cansatelite, one type of nanosatelite. As big as a can and maximum distance 2 km. The purpose of developing cansatelite is continous research to learn and analyze the work, fabricate with less money and smaller size.

This work take up designing the raspberry pi 2, camera, and sensor for cansatelite to transmit video, data of temperature and humidity to ground station. The result shows that, cansatelite is able to perform the designed program and has 16 ? 21 ms delay, also be able to send the temperature dan humidity each minute through wifi to the receiver.
2016
S63679
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>