Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fiska Chandra Agrisita
Abstrak :
[ ABSTRACT Color is another extremely important and effective element in interior design. Color is used not only to represent the existing or developing brand, but must be used to boost the customer, provoke the passion emotions and relate to psychological effects. Color is used to create focal points, add personality to space. Restaurant is one of the case related to colors. The type of restaurant and also the theme are affect the kind of color that designer choosed. Color can be helpful to evoke the passion of customer and attract people but some point it can decrease certain psychological emotions and the atmosphere in the restaurant.
ABSTRAK
Warna ialash elemen yang sangat penting dalam desain interior. Warna yang digunakan tidak hanya untuk mewakili merek yang ada atau mengembangkan, tetapi harus digunakan untuk meningkatkan pelanggan, memprovokasi emosi passioned dan berhubungan dengan efek psikologis. Warna yang digunakan untuk membuat titik fokus, menambahkan kepribadian ke ruang. Restauran adalah salah satu kasus yang berhubungan dengan warna. Jenis restoran dan juga tema yang mempengaruhi jenis warna yang desainer pilih . Warna dapat membantu untuk membangkitkan gairah pelanggan dan menarik orang tapi beberapa titik dapat decrese emosi psikologis tertentu dan atmoshphere di restoran. Tesis ini menjelaskan dan menyimpulkan bagaimana warna mempengaruhi suasana dan selera dalam dua jenis yang berbeda dari restoran.;Warna ialash elemen yang sangat penting dalam desain interior. Warna yang digunakan tidak hanya untuk mewakili merek yang ada atau mengembangkan, tetapi harus digunakan untuk meningkatkan pelanggan, memprovokasi emosi passioned dan berhubungan dengan efek psikologis. Warna yang digunakan untuk membuat titik fokus, menambahkan kepribadian ke ruang. Restauran adalah salah satu kasus yang berhubungan dengan warna. Jenis restoran dan juga tema yang mempengaruhi jenis warna yang desainer pilih . Warna dapat membantu untuk membangkitkan gairah pelanggan dan menarik orang tapi beberapa titik dapat decrese emosi psikologis tertentu dan atmoshphere di restoran. Tesis ini menjelaskan dan menyimpulkan bagaimana warna mempengaruhi suasana dan selera dalam dua jenis yang berbeda dari restoran.;Warna ialash elemen yang sangat penting dalam desain interior. Warna yang digunakan tidak hanya untuk mewakili merek yang ada atau mengembangkan, tetapi harus digunakan untuk meningkatkan pelanggan, memprovokasi emosi passioned dan berhubungan dengan efek psikologis. Warna yang digunakan untuk membuat titik fokus, menambahkan kepribadian ke ruang. Restauran adalah salah satu kasus yang berhubungan dengan warna. Jenis restoran dan juga tema yang mempengaruhi jenis warna yang desainer pilih . Warna dapat membantu untuk membangkitkan gairah pelanggan dan menarik orang tapi beberapa titik dapat decrese emosi psikologis tertentu dan atmoshphere di restoran. Tesis ini menjelaskan dan menyimpulkan bagaimana warna mempengaruhi suasana dan selera dalam dua jenis yang berbeda dari restoran.;Warna ialash elemen yang sangat penting dalam desain interior. Warna yang digunakan tidak hanya untuk mewakili merek yang ada atau mengembangkan, tetapi harus digunakan untuk meningkatkan pelanggan, memprovokasi emosi passioned dan berhubungan dengan efek psikologis. Warna yang digunakan untuk membuat titik fokus, menambahkan kepribadian ke ruang. Restauran adalah salah satu kasus yang berhubungan dengan warna. Jenis restoran dan juga tema yang mempengaruhi jenis warna yang desainer pilih . Warna dapat membantu untuk membangkitkan gairah pelanggan dan menarik orang tapi beberapa titik dapat decrese emosi psikologis tertentu dan atmoshphere di restoran. Tesis ini menjelaskan dan menyimpulkan bagaimana warna mempengaruhi suasana dan selera dalam dua jenis yang berbeda dari restoran., Warna ialash elemen yang sangat penting dalam desain interior. Warna yang digunakan tidak hanya untuk mewakili merek yang ada atau mengembangkan, tetapi harus digunakan untuk meningkatkan pelanggan, memprovokasi emosi passioned dan berhubungan dengan efek psikologis. Warna yang digunakan untuk membuat titik fokus, menambahkan kepribadian ke ruang. Restauran adalah salah satu kasus yang berhubungan dengan warna. Jenis restoran dan juga tema yang mempengaruhi jenis warna yang desainer pilih . Warna dapat membantu untuk membangkitkan gairah pelanggan dan menarik orang tapi beberapa titik dapat decrese emosi psikologis tertentu dan atmoshphere di restoran. Tesis ini menjelaskan dan menyimpulkan bagaimana warna mempengaruhi suasana dan selera dalam dua jenis yang berbeda dari restoran.]
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S62218
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Yohana Tiovella
Abstrak :
Penambahan pati yang memiliki daya cerna rendah sebagai bahan fungsional sedang banyak dikembangkan karena kebutuhan masyarakat terkait bahan pangan sehat, terutama dengan kandungan kalori rendah dan serat tinggi. Pati tapioka dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengolahan makanan karena memiliki kejernihan pasta yang baik, dan rasanya yang hambar ketika dimasak. Namun, pati ini memiliki keterbatasan dari sifat fungsionalnya untuk digunakan dalam sistem makanan yaitu tidak tahan panas, dan kelarutan yang terbatas. Pati ini juga memiliki daya cerna yang tinggi. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya modifikasi pati untuk mengubah sifat pati agar lebih dapat diaplikasikan sebagai bahan pengolahan makanan dan menurunkan daya cernanya. Pada penelitian ini, dilakukan modifikasi kimia secara ikat silang dan hidrolisis suasana asam untuk mengamati perubahan sifat fungsional pati tapioka dan daya cerna. Agen ikat silang yang digunakan adalah campuran natrium trimetafosfat dan natrium tripolifosfat, serta dalam reaksi hidrolisis asam digunakan larutan asam klorida. Pati modifikasi dikarakterisasi menggunakan FTIR, XRD, dan SEM. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa modifikasi pati melalui reaksi hidrolisis suasana asam dan ikat silang dapat menurunkan daya cerna menjadi 28%. Modifikasi pati juga merubah sifat fungsional pati. Pati modifikasi menunjukkan peningkatan kelarutan, stabilitas termal dan derajat kristalinitas, penurunan swelling power, viskositas dan kejernihan pasta.
Low digestibility starch addition as functional material is rapidly developed due to the society demand concerning healthy food material, especially those with low calorie and high fibre contents. Tapioca starch could be utilized as food processing material due its excellent pasta purity, and its tasteless when being cooked. Nevertheless, this kind of starch has limitation from its properties to be utilized in food system, such as its low thermal resistance, and poor solubility. This starch also has high digestibility. Therefore, starch modification is necessary to increase its nature to be applied as food processing material and reducing its digestibility. In this research, cross-linking and acid hydrolysis chemical modifications were carried out to observe tapioca starch and digestibility functional natures. Cross-linking agent utilized were sodium trimetaphosphate and sodium tripolyphosphate, and acid hydrolysis reactions used hydrochloric acid. The modified starch is characterized using FTIR, XRD, and SEM. Result showed that starch modification through acid hydrolysis and cross-linking reactions were better reducing digestibility into 28%. Starch modification also altered starch functional properties. Modification starch demonstrated increasing solubility, thermal stability, cristallinity, as well as decreasing swelling power, viscosity and pasta purity.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Elva
Abstrak :
Di Indonesia penduduk lanjut usia (usia 60 tahun ke atas) diperkirakan semakin meningkat. Meningkatnya populasi lanjut usia (lansia) ini perlu diurmuskan kebijakan dan program yang ditujukan pada lansia sehingga dapat berperan dalam pembangunan dan tidak menjadi beban bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi lansia di Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010 yang dilakukan selama 2 bulan (Maret-April 2010). Data primer yang diambil berupa pengukuran data antropometri (tinggi badan berat badan) dan wawancara untuk data karakterisik lansia (umur, jenis kelamin, status perkawinan, pengetahuan gizi, riwayat sakit dan gangguan suasana hati), faktor sosial ( tingkat pendidikan, status pekerjaan, status tinggal, aktifitas sosial), dan pola hidup (aktifitas fisik, kebiasaan merokok dan konsumsi makanan yaitu asupan energi dan protein). Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan kriteria inklusi lansia yang berumur 60 ke atas dengan jumlah sampel sebanyak 254 responden. Analisis yang digunakan adalah chi square, odd ratio dan multivariat regresi multinomial. Proporsi lansia yang berstatus gizi kurang hampir sama (24% dan19,7%). Hasil analisis dengan menggunakan regresi multinomial didapatkan variabel yang secara statistik berhubungan dan faktor dominan dengan status gizi kurang adalah variabel gangguan suasana hati dengan nilai OR=6,9, sedangkan variabel dominan pada status gizi lebih adalah variabel kebiasaan merokok.
In Indonesia, the elderly population (aged 60 years and over) are expected to rise in amount. Increasing proportion of elderly people (older) is required to formulate elderly policies and programs so them can play a role in development and not be a burden for the society. This objective study aimed to determine factors associated with the nutritional status of elderly in Porsea Subdistrict, Toba Samosir District, Year 2010, North Sumatra Province which conducted within two months (March-April 2010). The primary data were taken in the form of measurements of anthropometric data (height and weight) and interview data for parent characteristics (age, sex, marital status, nutritional knowledge, mood disorder, history of illness) education level, employment status, living status, social activity, physical activity, smoking habits, and food consumption (energy and protein intake). The study using cross sectional design with the inclusion criteria aged 60 above with the total sample of 254 respondents aged above 60 year. Chi square, odd ratio and multivariate multinomial regression analysis were used. The proportions of elderly who suffered from under nutrition was almost the same with the ovenutrition (24% and 19,7% respectively). Results of data analysis using multinomial regression showed mood disorder was significantly correlated and dominant factors on undernourished status with the p-value of OR = 6,9, while the smoking habits was the dominant factors on the overnutrition.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T30833
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Faisal
Abstrak :
Penelitian ini dibuat untuk mengetahui peran pikiran positif otomatis dalam memediasi hubungan antara afek positif dengan makna hidup. Partisipan pada penelitian ini merupakan individu yang tergolong pada usia dewasa muda dengan rentang usia 20-40 tahun n=68. Desain penelitian ini adalah between-subjects exsperimental design, yang mana partisipan dibagi menjadi dua kelompok partisipan yang diberikan manipulasi yang berbeda induksi suasana hati positif X induksi suasana hati negatif. Pikiran positif otomatis diukur menggunakan Automatic Thought Questionnaire ATQ , sementara itu makna hidup diukur menggunakan Meaning In Life Questionnaire MILQ. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya pengaruh afek positif terhadap makna hidup antara kelompok induksi suasana hati positif dengan kelompok induksi suasana hati negatif t 65,8 = -2.84, p < 0,01. Dalam analisis mediasi yang telah dilakukan, ditemukan bahwa pikiran positif otomatis memiliki efek mediasi, sehingga ditemukan bahwa besarnya pengaruh afek positif terhadap makna hidup di mediasi oleh pikiran positif otomatis.
This study is aims to examine the mediating role of positive automatic thought on relationship between positive affects and meaning in life. Participants in this study were individuals who belonged to young adults with age range 20 40 years n 68. The design of this study was between subjects experimental design, in which participants were divided into two groups of participants given different manipulations positive mood induction and negative mood induction . Positive automatic thought is measured using Automatic Thought Questionnaire ATQ , while the meaning in life is measured using Meaning In Life Questionnaire MILQ. The results showed that the effect of positive affects on the meaning in life between group of positive mood induction and negative mood induction t 65,8 2.84 p <0.01. In the mediation analysis that has been done, it was found that positive positive thoughts have a mediating effect, so it was found that the magnitude of the effect of positive affect on the meaning of life is mediated by automatic positive thinking.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S69783
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Ayunda Putri
Abstrak :
Pengunjung kafe umumnya ingin merasakan suasana yang nyaman dan rileks, dan cahaya yang agak redup dan kekuningan dinilai dapat memberikan kesan rileks. Sedangkan sebuah kafe perpustakaan memiliki aktivitas membaca sebagai aktivitas tambahan, yang membutuhkan cahaya yang terang. Beberapa lembaga juga mengeluarkan rekomendasi tingkat iluminasi untuk sebuah ruang baca. Namun setelah dilakukan kajian teori dan studi kasus didapat bahwa pencahayaan yang dapat membuat rileks tidak hanya bergantung dari warna cahaya akan tetapi ada pengaruh dari penempatan sumber cahaya, arah cahaya dan elemen-elemen lain dalam sebuah ruang. Untuk aktivitas membaca tidak harus terang sesuai tingkat iluminasi yang direkomendasikan, namun tetap harus cukup untuk kenyamanan manusia ketika membaca. ......Guests of cafe in general way want to feel relax ambience, generally dreary and warm light claimed can create impression of relax. While library cafes have reading as additional activity that require bright light. Some institute also published recommendation of illuminance for a reading room. However after did theory research and study case, found that lighting which can make relax not only depend by color of light but also effected by location of light source, direction of light and other elements of a room. For reading activity must not bright as recommendation of illuminance, but still must enough for human comfort when reading.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Izzati
Abstrak :
ABSTRAK
Tekanan emosional yang disebabkan oleh putus cinta dapat mengarahkan individu ke hal-hal negatif seperti terganggunya kesehatan atau kesejahteraan diri. Mengungkapkan pengalaman tidak menyenangkan seperti putus cinta merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk bisa membuat individu merasa lebih baik, namun tidak semua orang merasa nyaman dalam berbagi pengalaman pribadi dan tidak semua peristiwa putus cinta dapat diungkapkan dengan mudah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh written emotional disclosure atau pengungkapan emosional tertulis terhadap distres subjektif dan suasana hati individu yang mengalami putus cinta. Dalam pelaksanaannya, 43 partisipan dibagi secara acak menjadi dua kelompok penelitian: kelompok eksperimen yang menulis tentang pengalaman putus cinta dan kelompok kontrol yang menulis tentang topik umum. Pengukuran distres subjektif dilakukan menggunakan adaptasi alat ukur Impact of Event Scale IES , dan pengukuran suasana hati dilakukan menggunakan Profile of Mood States-Revised POMS-R . Melalui teknik analisis statistik independent sample t-test dan mixed ANOVA, diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa terdapat perubahan suasana hati yang signifikan pada partisipan dari hari pertama menulis hingga ke terakhir F 1,6 , 65,8 = 10,98, p< 0,001, namun tidak terdapat perubahan distres subjektif dan suasana hati yang berbeda secara signifikan antara dua kelompok penelitian F 1,41 < 1, r= 0,044. Hasil dari penelitian ini mengajukan sejumlah pertimbangan untuk penelitian-penelitian berikutnya guna mengeksplorasi lebih jauh mengenai mekanisme dan manfaat dari pengungkapan emosional tertulis, khususnya pada individu yang mengalami putus cinta.
ABSTRACT
The emotional distress caused by heartbreak can lead one to negative effects such as an increase of the risk of physical illness and stress related diseases. Confiding in others about upsetting experiences such as heartbreak can be one of many ways to help one feel better, but not everyone is comfortable in sharing their personal stories and not every heartbreak story can be easily discussed. This experimental research is conducted to examine the effects of written emotional disclosure to subjective distress and mood on individuals experiencing heartbreak. 15 male and 28 female undergraduates were randomly assigned to experimental group, in which they wrote expressively about their heartbreak, or to a control group, in which they wrote about control topics. Subjective distress was assessed using the adapted Impact of Event Scale IES , and The Profile of Mood States Revised POMS R was used to assess participants rsquo mood. Using independent sample t test and mixed ANOVA, findings of the research indicated there was a significant mood improvement from the first day to the last day of writing session F 1,6 , 65,8 10,98, p 0,001, but there was not a significant difference in participants rsquo subjective distress and mood between the experiment and the control group F 1,41 1, r 0,044. The result suggested several considerations for future research in hopes of further exploration of the written emotional disclosure rsquo s benefits and mechanism, especially on individuals experiencing heartbreak.
2017
S67445
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tobing, Cathrien Riris Martalena
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai suasana terkungkung dalam kehidupan manusia urban yang ditampilkan dalam cerpen La Ronde karya Jean-Marie Gustave Le Cl_zio. Suasana terkungkung dalam cerpen ini ditinjau dari analisis alur, analisis tokoh dan latar ruang, dan analisis diksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suasana terkungkung muncul karena adanya hambatan dalam komunikasi antar tokoh, keterasingan tokoh dengan lingkungan sekitar, dan kehidupan yang monoton yang merupakan masalah yang sering dihadapi oleh manusia urban
This study discusses the cloistered atmosphere of urban human life revealed in the short story La Ronde by Jean-Marie Gustave Le Cl_zio. The cloistered atmosphere is reviewed by analyses on plot, characters, setting, and diction. The results of analyses show that the cloistered atmosphere arise because of barriers in communication among the characters, alienation between the characters and their environment, and a monotonous life that are problems often faced by urban people
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S14473
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Peny Rahmadhani
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan gaya retorika dari pidato Presiden Susilo BambangYudhoyono, yang dibawakan di depan peserta The 13th COP/3rd CMP UN Conference on Climate Change di Bali, 2007, untuk memperoleh legitimasi politik. Dengan metodologiAnalisisWacana Kritis yang secara khusus difokuskan pada Teori Linguistik Fungsional Sistemik milik Halliday: Sistem Transitivitas serta Suasana dan Modalitas, penelitian dilakukan dengan membandingkan gaya bahasa kedua pidato. Hasil temuan menunjukkan bahwa ada perbedaan pendekatan pada kedua pidato yang disampaikan melalui subjektivitas dan formasi ideologi pada beberapa isu utama. Hasil tersebut mendemonstrasikan keahlian retorika Yudhoyono yang lebih besar pada pidato kedua dibandingkan dengan pidato pertama. Melalui pidato kedua, dia merangkul seluruh peserta dari berbagai bangsa, yang pada saat itu sedangterlibat dalam perdebatan dramatis,untuk secara kooperatif menyelesaikan tujuan konferensi sehingga pada pidato ini, dia berhasil mencapai legitimasi politik yang lebih tinggi. ......The purpose of this reserach is to figure out the changes on the rhetorical styles of President Susilo Bambang Yudhoyono's speeches, which were given to participants of The 13th COP/3rd CMP UN Conference on Climate Change in Bali, 2007, in order to gain political legitimacy. Framed with the methodology of Critical Discourse Analysis that specifically focuses on Halliday's Systemic Function Linguistic Theory: Transitivity and Mood & Modality, this research compares the linguistic features of two speeches. The findings reveal that there are different approaches between two speeches that are reflected through Yudhoyono's subjectivity and the ideology formation of several main issues. Finally, it demonstrates Yudhoyono's more skillful use of rethorical strategies in second speech compared to the first one in which he embraced all participants from various nations, who were engaged in a dramatic debate, to cooperatively complete the goal of conference so that he could reach higher level of legitimacy.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43432
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Derry Herdiana Wiguna
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh elemen arsitektural, elemen sensorik visual, dan suasana terhadap kepuasan pemustaka di Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Barat (SUDIN PUSIP Jakarta Barat). Ini adalah penelitian kuantitatif, adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemustaka Ruang Baca Layanan Remaja/Dewasa SUDIN PUSIP Jakarta Barat tahun 2018. Teknik pengambilan sampel dengan rumus Slovin, dengan jumlah sampel 100 pemustaka. Teknik sampling yang digunakan yaitu accidental sampling. Dalam analisis data digunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa elemen arsitektural, elemen sensorik visual dan suasana secara bersama-sama berpengaruh positif secara signifikan terhadap kepuasan pemustaka.
This research aims to examine and analyze the influence of architectural elements, visual sensory elements, and ambiance on user satisfaction at the Library and Archives Department of West Jakarta Administrative City (SUDIN PUSIP West Jakarta). This is quantitative research, while the population in this study is all of the Youth/Adult Service Reading Room readers SUDIN PUSIP West Jakarta in 2018. The sampling technique is Slovin formula, with a sample of 100 users. The sampling technique used is accidental sampling. In the analysis of data used multiple linear regression. The results of the study revealed that architectural elements, visual sensory elements and ambiance together had a significantly positive effect on user satisfaction.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T53747
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library