Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Setyaningsih
Abstrak :
Penelitian ini berangkat dari fenomena yang banyak dialami oleh mahasiswa. Banyak mahasiswa yang mengalami stres, selain karena tugas-tugas sebagai mahasiswa, kurangnya keuangan, konflik dengan teman, lingkungan yang tidak nyaman, juga karena "budaya” yang berbeda. Hal tersebut mengakibatkan perubahan-perubahan dalam diri mahasiswa. Setiap perubahan memerlukan usaha-usaha penyesuaian diri, Penyesuaian diri dapat berupa penyesuaian mental (Palliative Coping). Keefektifan coping lebih banyak dipengaruhi oleh persepsi seseorang. Sebab coping sendiri merupakan proses yang dipengaruhi oleh penilaian kognitif seseorang, Maksudnya, setelah seorang mempersepsikan lingkungan, ada 2 (dua) kemungkinan yang terjadi : pertama, rangsang yang dipersepsikan berada dalam batas-batas optimal sehingga timbullah kondisi "Homeostasis". Kemungkinan kedua, bila rangsang itu berada diatas batas optimal mengakibatkan seseorang menjadi stres. Subyek yang terlibat dalam penelitian ini adalah 120 mahasiswa yang berlatar belakang etnis Madura Latar belakang etnis Madura sengaja diambil karena selain jumlah mereka yang paling besar dibandingkan etnis lain yang ada di Surabaya juga karakteristik etnis Madura yang unik Karakteristik etnis Madura yang unik yaitu ekspresi spontan dan terbuka. Karena karakteristik seperti inilah masyarakat Madura sering mendapat stigma “kasar”. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Berawal dari pengalaman langsung yang dialami subyek berkaitan dengan perasaan stres. Hal-hal yang membuat subyek stres diperoleh melalui angket Setelah dipa oleh hal-hal yang membuat subyek merasa stres kemudian dilakukan wawancara terbuka Tujuan wawancara adalah memperoleh gambaran mengenai cara-cara obyek mengatasi masalah atau stres. Setelah diperoleh informasi bagaimana subyek mengatasi masalah kemudian diidentifikasi berdasarkan teori dari Taylor. Hasil penelitian menunjukan bahwa: pertama, penerapan strategi perilaku coping yang dijelaskan oleh Taylor, juga berlaku pada mahasiswa dengan latar belakang etnis Madura. Gaya koping yang dilakukan oleh mahasiswa yang berlatar belakang etnis Madura tak terpisahkan dari 8 (delapan) strategi ; 3 (tiga) strategi yang terpusat pada masalah dalam bentuk, konformasi, mencari dukungan sosial, dan dalam merencanakan pemecahan masalah, sedangkau 5 (lima) stratégi lainnya yang berpusat pada emosi dalam bentuk kontrol diri, membuat jarak,penilaian kembali secara positif menerima tanggung jawab dan dalam bentuk lari atau menghindar. Kedua mahasiswa Madura yang masih tinggal di Madura maupun yang tinggal di Surabaya mempunyai kecenderungan menggunakan gaya koping yang berpusat pada emosi yaitu dengan cara lari atau menghindar. Sehubungan dengan coping yang dilakukan individu untuk mengatasi atau menangani berbagai problema kehidupan, coping bertujuan untuk mengembalikan fungsi psikologis (menstabilkan atau menetralisir kembali keadaan individu) seperti biasa. Apapun gaya coping yang diambil atau digunakan, tugas coping adalah tetap untuk mengurangi atau mengatasi situasi dan kondisi lingkungan yang membahayakan individu, bahkan juga untuk penyesuain diri individu dengan realitas sosial yang ada sehingga individu dapat mempertahankan diri dalam kondisi apapun.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia Agatha
Abstrak :
Dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan kontrol inhibisi dibutuhkan agar kita dapat menahan godaan dan menahan tingkah laku yang tidak pantas. Sementara itu, stres yang merupakan bagian keseharian kita merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi kemampuan kontrol inhibisi. Penelitian eksperimental ini dilakukan untuk melihat peranan stres kronis sebagai variabel yang dapat memoderasi pengaruh stres akut pada kontrol inhibisi. Pengukuran kemampuan kontrol inhibisi dengan stop-signal task digunakan untuk melihat pengaruh stres akut yang ditimbulkan oleh tugas aritmatika Paced Auditory Serial Addition Task / PASAT terhadap kontrol inhibisi pada partisipan dalam kelompok manipulasi stres akut n = 43, dibandingkan kelompok kontrol n = 41 . Tingkatan stres kronis sebagai moderator diukur dengan Trier Inventory of Chronic Stress pada seluruh partisipan. Hasil menunjukkan tidak ada pengaruh stres akut terhadap kontrol inhibisi F 1, 79 = 0,76, p = 0,38, serta efek moderasi dari stres kronis F 1, 75 = 0,01, p = 0,90. Analisis lanjutan dilakukan dengan memasukkan jenis kelamin sebagai moderator tambahan. Hasil analisis lanjutan menujukkan bahwa stres akut dapat memengaruhi kontrol inhibisi tergantung pada tingkatan stres kronis dan jenis kelamin, F 1,75 = 5,914, p = 0,01, partial ?2 = 0,07. ...... Inhibitory control is a significant ability that we need to overcome temptations and withholding inappropriate behavior. Meanwhile, stress as a part of our everyday life can alters our inhibitory control. In this experiment we examined the moderating role of chronic stress on the effect of acute stress on inhibitory control. The stop signal task was used to assess the inhibitory control and whether it was affected by acute stress induced by arithmetical task Paced Auditory Serial Addition Task PASAT on participants in acute stress manipulation group n 43 , compared to control group n 41. The level of chronic stress was assessed using Trier Inventory of Chronic Stress on all participants. The result showed that there was no effect of acute stress on inhibitory control F 1, 79 0.76, p 0.38, as well as the moderating effect of chronic stress F 1, 75 0.01, p 0.90. Further analysis was conducted by including sex as an additional moderating variable. The result of the further analysis showed that acute stress alters inhibitory control depending on the level of chronic stress and sex, F 1,75 5.91, p 0.01, partial 2 0.07.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library