Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ismail Solihin
Jakarta: Erlangga, 2012
658.401 2 ISM m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amin Widjaja Tunggal
Jakarta: Rineka Cipta, 1997
R 658.401203 AMI k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Sihotang, Fiantonius
Abstrak :
Pembahsan yang dilakukan dalam karya tulis ini terlebih dahulu menganalisis perusahaan dengan menggunakan analisis misi, visi, tata nilai perusahaan, analisis lingkungan (enviromental scanning), analisis SWOT, kemudian merancang Balanced scorecard. Dalam merancang Balanced scorecard yang dilakukan adalah menentukan Strategic objectives, kemudian membuat strategy map yaitu keterkaitan antar objectives didilanjutkan dengan menentukan ukuran (measurement). Untuk mencapai pengukuran yg telah ditentuakn dibuat rencana program kerja dan initiatives.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T23806
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abednego Soebari
Abstrak :
Tidak dapat disangkal lagi, sejak jaman dahulu komunikasi memegangperanan penting dalam kehidupan manusia. Peranan komunikasi tersebut saat ini bukan saja hanya untuk - kepentjngan pribadi atau perorangan, tetapi sudah merambah ke segala bidang, tidak terkecuali dalam sektor bisnis. Sejalan dengan perkembangan peradaban manusia, maka sektor komunikasipun mengalami perkembangan yang cepat. Dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, berbagai fasilitas komunikasi baik yang modem maupun gederhana dapat dimanfaatkan masyarakat. Hubungan manusia antar tempat dapat di erpendek dengan fasilitas komunikasi tersebut. Industri perposan sebagai salah satu bagian dari bisnis komunikasi, saat ini menghadapi dilema yang kompleks. Di satu sisi perkembangan teknologi membawa dampak positif terhadap bisnis komunikasi secara keseluruhan namun di pihak lain kemajuan teknologi dikawatirkan akan memperburuk kondisi bisnis perposan yang mengandalkan komunikasi tertulis bahkan dengan elektronika, sehingga semakin. menurunkan pangsa pasar industri perposan. PT. Pos Indonesia sebagai salah satu penyedia sarana komunikasi tertulis secara umum menghadapi dilema yang sama dan harus terus-menerus berupaya untuk mengembangkan diri agar mampu bersaing dengan perus.a haan-perusahaan penyedia fasilitas komunikasi yang lain . Persaingan tersebut juga dirasakan semakin tinggi akibat. arus globalisasi sehingga semakin mudahnya perusahaan asing masuk Indonesia serta semakin beragamnya tuntutan masyarakat dalam menggunakan jasa komunikasi. Tujuan penulisan karya akhir ini pada dasamya adalah nntuk mengetahui strategi tingkat korporasi yang telah dilakukan oleh PT. Pos Indonesia dalam menghadapi persaingan tersebut. Demikian juga akan mempelajari faktor-faktor internal dan ekstemal yang mempengaruhi industri perposan umumnya untuk mengungkapkan kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang mimgkin dihadapi oleh PT. Pos Indonesia. Sebagai Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang pengiriman surat, uang dan barang, PT. Pos Indonesia memiliki pesaing yang cukup besar antara lain dari perusahaan jasa telekomunikasi, jasa titipan, jasa pengurusan transportasi, perbankan, dan bisnis penyiaran. Sedangkan pesaing yang paling utama adalah perusahaan jasa telekomunikasi yang menawarkan altenatif lain dalam komunikasi dan perusahaan jasa titipan baik domestik maupun asing yang menawarkan jasa courier. Adanya perubahan lingkungan dan tingginya tingkat persaingan dalam bisnis perposan, telah dilakukan antisipasi oleh manajemen PT. Pos Indonesia melalui upaya penetapan visi dan misi yang relevan dengan tuntutan masa depan; penjadwalan pelaksanaan reformasi hingga tahun 2020; langkah restrukturisasi organisasi antara lain dengan melakukan efisiensi terhadap 16 posisi di tingkat pusat, penciutan jumlah wilayah usaha dari 14 buah menjadi 11 buah dan penggabungan kantor-kantor Sentral Giro di seluruh Indonesia. Melalui analisa lingkungan intemal, diperoleh gambaran bahwa PT. Pos Indonesia mempunyai kekuatan dalam hal pengalaman untuk mengelola bisnis perposan karena kehadirarmya telah ada sejak dahulu; memiliki sumber daya yang cukup besar baik sumber daya manusia maupun fasilitas pelayanan (sampai dengan akhir tahun 1996 kurang lebih terdapat 20.000 titik pelayanan dengan 28.573 orang karyawan); memiliki kompetensi inti dalam keunggulan penguasaan daerah antaran di seluruh pelosok wilayah Indonesia; tingkat likuiditas dan kesehatan perasahaan yang balk; serta sarana pelayanan yang lengkap dan memadai. Namun masih terdapat beberapa kelemahan yang haras diperbaiki oleh PT. Pos Indonesia seperti; rendahnya citra perasahaan di mata masyarakat karena masih seringnya kegagalan dalam memenuhi waktu tempuh kiriman yang telah dijanjikan; sistem informasi yang belum terintegrasi; terlalu banyaknya ragam produk yang ditawarkan sehingga membingungkan konsumen; ketergantungan yang tinggi terhadap sistem transportasi pihak ketiga; sistem dan prosedur pelayanan yang birokratis dan kaku sehingga kurang customer friendly, serta meskipun telah memiliki produk-produk unggulan namun brand image-nya kurang melekat pada konsumen. Sedangkan melalui analisa lingkungan ekstemal, PT. Pos Indonesia dinilai masih mempunyai peluang karena prospek pertumbuhan pasar yang masih bagus; perkembangan demografi dan kualitas pendidikan masyarakat yang makin meningkat; transaksi bisnis yang semakin tinggi sehingga akan meningkatkan volume hibrida mail berapa surat bisnis elektronik dan direct mail; perkembangan teknologi yang memungkinkan untuk meningkatkan mutu pelayanan jasa pos melalui efisiensi, pengembangan produk dan peningkatan produktivitas. Meskipun demikian ancaman yang haras dihadapi oleh PT. Pos Indonesia juga dinilai cukup besar karena; sikap konsumen yang semakin kritis, rasional dan selektif dalam menggunakan jasa pos sehingga tuntutan kualitas haras mendapat perhatian utama; semakin tumbuh dan berkeihbangnya perasahaan perposan sejenis/peqastip; semakin tersedianya produk substitusi terutama yang berbasis teknologi informasi sehingga mempengaruhi tingkat pemakaian komunikasi tertulis. Berdasarkan kondisi lingkungan ekstemal dan situasi internal yang dihadapi oleh perusahaan tersebut di atas maka untuk menghadapi era persaingan global dan tingkat persaingan yang cukup tinggi, peningkatan mutu pelayanan menjadi kunci utama kesuksesan perusahaan. Melalui analisa SWOT, PT. Pos Indonesia dapat menerapkan strategi korporasi melalui: membentuk team work yang melayani pasar bisnis secara khusus di setiap titik pelayanan yang potensial; melengkapi service point dengan sarana pelayanan yang modem dan terintegrasi guna meningkatkan motivasi dan produk^vitas; peningkatan kerjasama dengan penyedia jasa transportasi dan pembenahan intemal dalam material handling; strategi customer satisfaction focus dengan konsep utama pelayanan sebaik mungkin kepada konsumen; meningkatkan akurasi penyerahan kiriman, peningkatan waktu tempuh kiriman dan pelayanan yang konsisten untuk menumbuhkan kepercayaan konsumen; serta perlunya digalakkan promosi terhadap produk xmggulan agar memiliki brand image yang kuat. Sedangkan untuk mengatasi kelemahan pemsahaan dapat diambil langkah-langkah strategi melalui penyederhanaan jenis produk yang ditawarkan dan untuk memberikan kemudahan kepada konsumen hams diupayakan sistem dan prosedur keqa yang sederhana dan tidak berbelit sehingga terkesan birokratis. Dengan deipikian kepuasan konsumen akan terwujud dan loyalitas mereka juga teijamin meskipun banyak produk sejenis yang ditawarkan.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Abstrak :
Mulyadi ( 2000) menyatakan bahwa manajemen strategik adalah suatu proses yang di gunakan oleh manajer dan karyawan untk merumuskan dan mengimplementasikan strategi dalam penyediaan nilai pelanggan yang terbaik untuk mewujudkan visi organisasi. ....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Mediana
Abstrak :
Kondisi lingkungan perguman tinggi terus berubah dan sarat dengan tantangan perubahan. Di samping persaingan di antara perguruan tinggi yang kian meluas, mulai dari tingkat lokal, regional, sampai dengan internasional; kini telah mulai berkembang pula perusahaan penyedia jasa pendidikan bagi para pekelja yang secara terus-menerus perlu mengembangkan pengetahuannya. Lingkungan perguruan tinggi, tidak lagi hanya mengharapkan mutu tetapi lebih dari itu Iingkungan perguruan tinggi mengharapkan kepuasan atas pemenuhan berbagai kebutuhannya. Lingkungan internal tidak dalam posisi yang pasif, karena peranan merekalah yang menentukan kelangsungan pertumbuhan dan perl-cembangan organisasi perguruan iinggi. Perubahan juga terus berlangsung di sekitar perguruan tinggi, karena ilu perguruan tinggi harus mampu beradaptasi di dalam menghadapi tantangan peruhahan. Universitas'Mercu Buana sebagai salah satu perguruan tinggi swasta, menyikapi tantangan linglcungan dan pembahan dengan menyusun Rencana Induk Pengembangan selama lima tahunan. Pada intinya Universitas Mercu Buana masih menekankan perencanaannya pada peningkatan mutu dan penyelenggaraan kegiatan operasional. Narnun, upaya ini perlu ditingkatkan dengan tidak hanya berfokus pada tingkat operasional, tetapi juga pada tingkat strategik. Universitas Mercu Buana juga menghadapi tangangan paradigma baru pendidikan tinggi yang menuntut perguruan tinggi sebagai pusat pembelajaran dari semua unsur yang berperan dan terlibat di dalam sistem pengelolaan perguman tinggi. Universitas Mercu Buana perlu mengukur kemampuannya dan menganalisis lingkungannya, apabila terdapat kesenjangan maka Universitas Mercu Buana perlu mengadakan perubahan. Semakin awal kesiapan untuk mengadakan pembahan akan semakin lebih mudah mengatasinya karena apabila berbagai tantangan perubahan itu diabaikan maka akan semakin kompleks permasalahan yang harus dihadapi dan semakin besar lingkup perubahan yang harus dilakukan. Penelitian ini menggunakau metode kualitatif dengan model analisis deskriptif yang sebagian besar bersumber dari rancangan RIP Universitas Mercu Buana. Hasil penelitian menunjukkan secara umum Universitas Mercu Buana tclah menyadari besarnya pengaruh tantangan Iingkungan dan pembahan. Salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan menyusun RIP. Namun, analisis lingkungan yang dilakukan perlu diperluas jangkauannya sehingga dapat berfolcus pula pada pesaing di area terdekat, para calon mahasiswa, orang tua mahasiswa, dan peraturan perundang-undangan pemcrintah yang terbaru. Dengan demikian, diharapkan RIP Universitas Mercu Buana dapat memberikan perencanaan strategik yang lebih tepat arah dan lebih menjadikan lingkungannya merasa terlibat dan mendapat perhatian.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T4763
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ori Abdurahman Wadjo
2007
T24538
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi S. Widjojo
Abstrak :
RINGKASAN EKSEKUTIF P.T. AdvanBank International, adalah suatu nama suatu bank yang disamarkan dan merupakan suatu Bank Umum yang dimiliki oleh beberapa pengusaha swasta nasional. Nama Bank tersebut dirasa perlu disamarkan, khususnya di dalam rangka menjaga kerahasiaan bank dimaksud. Hal ini merupakan suatu kelaziman terjadi dibanyak usaha, demikian juga dibidang perbankan. P.T. AdvanBank International merupakan bank yang beroperasi pada pertengahan tahun 1990 yakni setelah adanya kebijakasanaan Paket Oktober 1988 atau sering dikenal dengan "Pakto 1988". Paket kebijaksanaan Oktober 1988 merupakan kebijaksanaan deregulasi dibidang keuangan, moneter dan perbankan. Kebijaksanaan ini membawa pengaruh yang besar terhadap industri perbankan baik peningkatan jumlah bank baru, perluasan jaringan kantor maupun peningkatan usaha dan jenis jasa dan produk yang ditawarkan. Pesatnya perkembangan jumlah bank dan jumlah kantor bank tersebut telah mengakibatkan meningkatnya jumlah kebutuhan tenaga perbankan yang potensial, terjadinya kebutuhan dukungan teknologi dalam operasional bank, serta pola pikir dan sikap yang lebih bertanggung jawab dalam mengamankan kepentingan masyarakat. Para pendiri dan pemegang sahan AdvanBank International adalah beberapa pengusaha muda dari beberapa kelompok usaha yang cukup terkenal. Sebagai bank umum komersil, bank ini cukup cepat perkembangannya, bahkan dianggap terlalu cepat bagi sebuah bank yang baru. Terlalu cepatnya perkembangan bank ini menimbulkan masalah pula, baik itu masalah organisasim teknologi, operasi, organisasi dan pengawasan. Dengan dikeluarkannya kebijaksanaan moneter dibidang keuangan dan perbankan pada bulan Februari 1991 atau yang dikenal dengan istilah Paket Februari 1991 ("Paktri 1991"), maka perbankan mengalami perubahan mendasar karena perbankan dituntut untuk mementingkan sikap kehati-hatian didalam menjalankan usahanya. Paket kebijaksanaan Februari 1991 tersebut dilaksanakan pemerintah berdasarkan berbagai pertimbangan antara lain dengan adanya globalisasi perbankan secara international, seperti masalah permodalan harus sesuai dengan ketentuan dari Bank for International Settlement (BIS). Kebijaksanaan tersebut merupakan penyempurnaan dari ketentuan yang telah ada, antara lain: (a) Pengawasan maupun Pembinaan bank dilakukan dalam rangka mewujudkan sistem perbankan yang sehat dan effisien dalam arti: - dapat memlihara kepentingan masyarakat banyak - berkembang dengan wajar - bermanfaat bagi perkembangan ekonomi Indonesia (b)Pola pendekatan yang digunakan adalah bahwa sebagai lembaga kepercayaan, "kesehatan" suatu bank merupakan kepentingan semua pihak yang terkait, baik pemilik dan pengelola bank, masyarakat sebagai pengguna jasa maupun Bank Indonesia selaku pengawas dan pembina bank. (c) Untuk mencapai tujuan tersbeut pada butir (a) dan dengan menggunakan pendekatan pada butir (b) masa terdapat dua hal yang perlu dilakuakan: - perubahan pola pikir yang terkait dengan upaya peningkatan usaha baik - penyesuaian sistem pengawasan dan pembinaan bank dalam deregulasi dan globalisasi (d) Penyesuaian sistem pengawasan dan pembinaan bank (e) Sentralisasi dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pembinaan perbankan Dengan adanya kebijaksanaan tersebut maka AdvanBank International menghadapi masalah strategis yang mempengaruhi rencana dan kebijaksanaan jangka panjang, khususnya didalam pengembangannya. Tingkat kesehatan dari bank tersebut pada saat ini snagat mempengaruhi keberhasilan didalam melaksanakan rencana pengembangan bank khususnya didalam perluasan jaringan cabang maupun peningkatan status menjadi sebuah bank devisa. Sesuai kebijaksanaan Paktri 1991 tersebut maka sejauh ini untuk membuka cabang ataupun peningkatan status menjadi bank devisa adalah sebagai berikut: 1. Pembukaan Kantor Cabang dengan status dibawah kantor cabang: - tingkat kesehatan dan permodalan bank dalam 12 bulan terakhir sekurang-kurangnya dalam 10 bulan tergolong sehat dan 2 bulan selebihnya cukup sehat 2. Pembukaan Kantor Cabang dengan status Kantor Cabang diluar negeri: - telah menjadi bank devisa sekurang-kurangnya 1 tahun - tingkat kesehatan serta permodalan dalam 24 bulan terakhir sekurang-kurangnya 20 bulan tergolong sehat dan 4 bulan selebihnya cukup sehat. Syarat menjadi Bank Devisa: - Bank yang bersangkutan dalam 24 bulan terakhir minimal 20 bulan tergolong sehat dan mempunyai permodalan yang cukup dan 4 bulan selebihnya cukup sehat - Volume usaha sekurang-kurangnya sebesar Rp 100 milyard - Dana pihak III sekurang-kurangnya Rp 80 milyard - Pinjaman yang diberikan sekurang-kurangnya sebesar Rp 75 milyard Dengan adanya berbagai kebijaksanaan tersebut maka didalam pengembangannya maupun pertumbuhan baik dilihat dari segi total aktiva, jumlah jaringan cabang dan status bank, tidak saja dilihat dari jumlah dana yang dapat dihimpun dan disalurkan. Sesuai dengan ketentuan tersebut maka nilai tingkat kesehatan bank tersbeut sangat menentukan pengembangannya. Sedangkan tingkat kesehatan bank ditentukan oleh berbagai faktor yang didalam bank, termasuk pegawai, pengelola dan pemliki bank itu sendiri. Walaupun faktor internal tersebut dipengaruhi pula oleh faktor eksternal yang merupakan lingkungan usaha secara global. Menghadapi situasi, lingkungan usaha dan kondisi tersebut maka AdvanBank International perlu menetapkan kebijaksanaan dan strategi yang efektif agar berbagai kendala didalam pengembangannya dapat diatasi dengan baik, sehingga berhasil dalam mencapai sasaran untuk menjadi bank yang sehat, dapat berkembang dengan baik, bermanfaat bagi perkembangan ekonomi nasional serta dapat membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>