Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abidin Eko Priyono
"Globalisasi merupakan salah satu pokok persoalan penting pada dekade terakhir ini. Perkembangan dari trend globalisasi tersebut mengharuskan perusahaan-perusahaan di suatu negara survive untuk dapat menghadapi kompetisi yang makin ketat. Salah satu bidang yang dapat dijadikan sebagai faktor kunci untuk dapat meraih keunggulan dalam berkompetisi dalam era perdagangan global adalah Sistem Informasi/Teknologi Informasi. Seperti pada mekanisme manajemen, aktifitas pembangunan TI harus dimulai dengan proses perencanaan yang baik. Perencanaan Strategis Sistem Informasi/Teknologi Informasi telah menjadi pokok persoalan yang menantang bagi para ilmuwan dan praktisi. Survei pada tahun 2003 yang mengatakan, lebih dari 60 persen proyek teknologi informasi dan komunikasi di suatu perkantoran/pemerintahan gagal karena tidak dilakukan berdasarkan kaidah atau fungsi dari teknologi informasi.
Penelitian ini mempunyai tujuan utama untuk menguji penerapan metodologi Perencanaan Strategis Sistem Informasi dengan mempertimbangkan usaha-usaha untuk menerapkan metode Total Quality Management, mengetahui pola-pola Perencanaan Strategis Sistem Informasi yang dilakukan perusahaan/organisasi, dan mengkaji keterkaitan metode TQM dengan Perencanaan Strategis Sistem Informasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Total Quality Management, dengan menggunakan 10 unsur utama untuk mencapai TQM, dapat diaplikasikan pada proses Perencanaan Strategis Sistem Informasi. Dari 10 unsur utama untuk mencapai TQM, 60% nya dapat diaplikasikan dengan tingkat capaian 70%--86,6%. Kajian keterkaitan metode TQM dan Perencanaan Strategis Sistem Informasi menunjukkan bahwa TQM terkait erat dengan proses Perencanaan Strategis Sistem Informasi. Disebabkan keterbatasan data penelitian, maka pola-pola Perencanaan Strategis Sistem Informasi belum dapat ditarik dengan tegas, dan hanya diperoleh pemahaman-pemahaman tentang kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan antara pola Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada perusahaan/organisasi di satu sektor bisnis dengan perusahaan/organisasi pada sektor bisnis lainnya.
The Globalization is one of the important subjects in recent decay. The globalization trend required the companies have to survive as the competition increase. Information System/Information Technology is one of many sector which are the key factor to lead superior corporate in the competitive global trade era. As a management mechanism, the Information Technology development need to a good planning process. The strategic planning of information systems has become a challenging subject for scientists and practitioners in recent years. In the 2003 survey its say more than 60 percent of information and communication technology project has failed, because it does not according to rule of information technology.
The research aims to examine the Strategic Planning of Information System methodology that considers to application of the Total Quality Management methods, to explore the strategic planning of information system patterns, and to examine the strategic planning of information system and the Total Quality Management methods relationship. The research is conducted to some organizations from which the data are collected.
The research results show that Total Quality Management with ten core element to reach the quality can be applied in the Strategic Planning of Information System (SPIS). Six out of ten element are applicable with the success rate reached 70 to 86.8%. We also found that there is a connection between Total Quality Management and the Strategis Planning of Information System. However, due to lack of data, we could not draw a conclusion on the similarity pattern on the application of Total Quality Management in SPIS to similar business domain organizations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Budi Susanto
"Pasar periklanan di Indonesia telah terdistribusi ke berbagai Media Massa yang ada sehingga mengakibatkan pendapatan Media Televisi semakin berkurang. Strategi CRM (Customer Relationship Management) digunakan untuk mengatasi masalah perolehan periklanan pada Media Televisi dengan cara menentukan bagaimanakah karakteristik kesuksesan penerapannya agar strategi CRM yang diterapkan bisa mengatasi masalah periklanan pada Media Televisi. Strategi CRM dikembangkan dengan mengadaptasi metodologi Gartner CRM Framework yang terdiri dari crm vision, crm strategy, valued customer experience, organizational collaboration, crm process, crm information, crm technology dan crm metrics.
Penelitian dilakukan dengan melakukan survey pada delapan stasiun televisi publik di Indonesia yang terdiri dari RCTI, LATIVI, ANTV, GLOBAL TV, METRO TV, INDOSIAR, TV7, TRANSTV, SCTV. Survey dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk mendukung penerapan strategi CRM pada Media Televisi. Data hasil survey meliputi channel share Media Televisi setiap minggu dari Nielsen Media Research, Lingkungan dan lingkungan Teknologi Informasi Media Televisi dalam berhubungan dengan Advertiser diperoleh dengan melakukan quesioner pada setiap Media Televisi yang diikutsertakan untuk berpartisipasi dalam proses survey. Data yang diperoleh dari hasil survey diolah dengan menggunakan metode statistik deskriptif untuk mendapatkan karakteristik informasi tentang channel share, lingkungan bisnis dan lingkungan teknologi informasi Media Televisi.
Hasil penelitian menunjukan pasar periklanan cenderung terdistribusi secara merata ke berbagai Media Televisi. Media Televisi banyak mendapatkan komplain dari Advertiser tentang pelayanan dan pengiklanan produk, adanya proses periklanan rumit sehingga cenderung menyulitkan Advertiser dan penurunan loyalitas Advertiser. Media Televisi cenderung memakai Teknologi Informasi hanya untuk operasional broadcasting.
Dengan mengacu pada data yang diperoleh dari hasil penelitian maka dibentuk strategi CRM dengan dukungan teknologi informasi yang diperlukan untuk mengatasi kekurangan pada Media Televisi. Pembentukan strategi menggunakan analisis SWOT, Tows Matrix, Strategi Grid, Balance Scorecard dan Critical Success Factor dan Application Functional Specification. Formulasi strategi menunjukan bahwa Media Televisi perlu menerapkan critical success factor, organizational collaboration dan solusi teknologi informasi dalam application functional specification. Karakteristik critical success factor pada Media Televisi jika dibandingkan dengan strategi CRM pada industri lainnya menghasilkan dua karakteristik penting yang harus ada dalam CRM yaitu value untuk customer dan ukuran kesuksesan penerapan CRM.

Indonesian advertising market has been distributing to many others mass media meanwhile revenue of Television Media decrease. CRM (Customer Relationship Management) strategy used to overcome advertising revenue problem in Television Media with metrics of critical success factor characteristic. CRM strategy developed with adoption of Gartner CRM Framework consist of crm vision, crm strategy, valued customer experience, organizational collaboration, crm process, crm information, crm technology and crm metrics.
Research has been done with survey on eight Indonesian public television broadcasting consist of RCTI, LATIVI, ANTV, GLOBAL TV, METRO TV, INDOSIAR, TV7, TRANSTV, SCTV. Survey supposed to get data to support practicing CRM strategy in Television Media. Data collected has three parts, first channel share Television Media. Second are business environment in Television Media and third are information technology environment in Television Media on relationship with Advertiser captured with questioner on every Television Media which participating on survey process. Data survey processed with descriptive statistic method to get information characteristic about channel share, business environment and information technology environment in Television Media.
Result of research show that advertising market distributed to many others Television Media. Television Media got more complains from Advertiser about service and advertising product, complicated advertising process and decreasing of Advertiser loyalty. Television Media using information technology only to support operational broadcasting. With refer to data captured from result of research then strategy CRM created with information technology support to overcome advertising problem in Television Media. Strategy CRM created using SWOT, Tows Matrix, Strategy Grid, Balance Scorecard dan Critical Success Factor and Application Functional Specification.
Result of formulation strategy CRM show that Television Media need to practise critical success factor, organizational collaboration and information technology solution on application functional specification. Characteristic result of research with research CRM strategy from others industry show us two important characteristic that should be in place on CRM strategy, value to customer and metrics to success.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yususf Eka Saputra
"Deplu RI adalah salah satu instansi vital pemerintah yang memilik tugas penting untuk menjalankan diplomasi luar negeri RI. Namun dalam menjalankan tugas tersebut Deplu RI belum bisa memanfaatkan dengan maksimal potensi SI/TI untuk mendukung pencapaian tugasnya tersebut. Oleh karena itu dalam tulisan ini akan dicoba untuk membangun sebuah rencana strategis sistem informasi yang sesuai dengan visi dan misi Deplu RI. Proses perencanaan dilakukan dengan menggunakan kerangka kerja perencanaan strategis sistem informasi oleh Ward & Peppard. Untuk melengkapi metodologi tersebut tersebut akan digunakan pola umum perencanaan strategis sistem informasi instansi pemerintah sebagai patokan dalam penyusunan dokumen rencana pengembangnya.
Dari hasil penelitian ini ditemukan sejumlah portofolio aplikasi yang strategis dan memiliki potensi yang sangat bermanfaat untuk dijadi kan sebagai panduan dalam rencana pengembangan sistem informasi di Deplu RI. Selain itu juga ditemukan beberapa perubahan dalamstruktur organisasi Deplu RI yaitu perlu di tingkatkannya status bidang pengembangan dan perencanaan sistem informasi Deplu RI (PPSI) menjadi pusat pengembangan dan perencanaan sistem informasi Deplu RI mengingat posisi SI/TI yang sangat vital dalam mendukung kesuksesan visi dan misi Deplu RI.
Departemen of Foreign Affair of the Republic of Indonesia is one the vital indonesian government institution to do diplomatic mission. But until now, Dept. of Foregin affair has not using maximum ability of IS/IT to support their mission. Because of that this paper will to try to make use of IS/IT as the driver to achieve Dept of Foreign affair goal and mission by inventing the strategic planning of information system that is fit and appropriate for Departemen of Foreign Affair of the Republic of Indonesia. Planning is conducting by using methodology from Ward and Peppard, SISP Framework. The methodology uses a general pattern analysis approach to look at the relationships among all of the planning ?core elements? as well as the strategic goals and objectives. To complement the result we are comparing different strategic information system planning from various govenrment agency in the state and abroad to find a generic pattern in building IS/IT document.
The result of the research is some application portfolio that has strategic and potential value to the Departemen of Foreign Affair of the Republic of Indonesia as guideline to develop their IS/IT. Another result is the need for upgrading their IT unit to a higher level so they have more power and strenght to enforce IS/IT policy in Departemen of Foreign Affair of the Republic of Indonesia
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aan Albone
"Mengantisipasi krisis yang panjang, PT.Krama Yudha Ratu Motor membutuhkan strategi bisnis yang ditunjang oleh strategi SI/TI. Kondisi saat ini, penggunaan SI/TI masih sangat kurang dalam menunjang strategi bisnis. Kesulitan pengontrolan komponen lokal, kesulitan perhitungan kebutuhan material dan tenaga kerja, perhitungan gaji masih semi manual, pengelolaan TI masih belum terstruktur, dan kurangnya integrasi antar bagian dalam penggunaan TI menjadi akibat kurangnya perencanaan strategis SI/TI. Permasalahan utama yang muncul adalah bagaimana perencanaan strategis SI/TI yang mendukung strategi bisnis perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas untuk menghadapi persaingan global?
Penelitian untuk menjawab permasalahan ini menggunakan metodologi Ward and Pepard. Langkah pertama adalah analisa bisnis internal dengan menggunakan Value Chain untuk mendapatkan kekuatan dan kelemahan, kemudian analisa bisnis eksternal dengan menggunakan Five Force dan PEST untuk mendapatkan peluang dan ancaman.Dari hasil analisa bisnis selanjutnya disusun strategi SWOT, kemudian masing-masing strategi SWOT ditentukan critical success factor untuk menentukan pola solusi dan kebutuhan sistem informasinya. Selanjutnya dilakukan analisa teknologi internal untuk mendapatkan portofolio aplikasi saat ini, faktor kekuatan dan kelemahan teknologi informasi saat ini. Analisa teknologi informasi eskternal dilakukan deng an menganalisa tren teknologi untuk mendapatkan peluang dan ancaman dari teknologi informasi. Selanjutnya dari hasil analisa bisnis dan teknologi informasi akan menjadi masukan dalam perencanaan strategis sistem informasi.
Hasil dari perencanaan strategis sistem informasi adalah strategi manajemen SI/TI,kebutuhan sistem informasi mendatang yang dikelompokkan dalam 4 kuadran, yaitu support, key operational, strategic, dan high potential, dan strategi teknologi informasi.
Anticipate the long term of crisis, PT.Krama Yudha Ratu Motor needs a business strategy supported by the IS/IT strategy. Currently, IS/IT is still very poor in supporting business strategy. The difficulty in controlling local components, difficulty in calculating the needs of material and labor, the calculation of salary still semi manual, IT management is still not structured, and the lack of integration in using of IT due to the lack of IS/IT strategic planning. Main problems that arise is how the IS/IT strategic planning that supports companies in improving business efficiency and effectiveness to face global competition?
Research was made to get the answer is based on methodology that was formulated by Ward and Pepard. The first step is internal business analysis which use Value Chain to get the strengths and weaknesses, and external business analysis which use Five Force and PEST to get the opportunities and threats.
The result of business analysis are arranged to determine SWOT strategies. Each of SWOT strategies is determined critical success factor to determine the pattern of solutions and information systems needs. Further internal information technology analysis is done to get current application portfolio, the strengths and weaknesses of information technology. External analysis of information technology done by analyzing trends in information technology to get the opportunities and the threats.The result of business and IT analysis will be the input in strategic planning information systems. The output of the strategic planning of information system are management strategies of IS/IT, the needs of future information systems, which are grouped in 4 quadrants and information technology strategies.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
T851
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Syarif
"Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) adalah Sekolah Tinggi di bawah naungan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Pada tahun 2015 terjadi perubahan kelembagaan dari Akademi menjadi Sekolah Tinggi berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan AMG menjadi STMKG. Perubahan kelembagaan ini membuat perubahan arahan strategis di STMKG. Berdasarkan Rencana Induk BMKG tahun 2015-2019 penguatan pondasi sarana prasarana akademik yaitu penggunaan TI menjadi tulang punggung (enabler) bagi STMKG. Namun berdasarkan data observasi dan wawancara menunjukan TI belum menjadi tulang punggung di STMKG dengan kurangnya pemakaian TI dan semua manajemen akademik dilaksanakan secara manual sehingga sasaran strategis STMKG untuk akreditasi belum tercapai.
Adapun perumusan rencana strategis penelitian ini menggunakan metodologi Ward & Peppard untuk menghasilkan perencanaan strategis SI/TI. Penelitian ini menghasilkan strategi SI, strategi TI, dan strategi manajemen SI/TI. Strategi SI berupa pembuatan 15 aplikasi baru dan pengembangan 4 aplikasi lama. Strategi TI berupa pengadaan perangkat keras PC, laptop dan proyektor serta pengembangan jaringan STMKG. Strategi manajemen SI/TI berupa pembuatan IT Masterplan, SOP, penambahan SDM TI dan pengembangan kompetensi SDM TI.

School of Meteorology Climatology and Geophysics (STMKG) is a College under the auspices of the Meteorology Climatology and Geophysics Agency (BMKG). In 2015 an institutional change from the Academy to the the Collage based on Presidential Regulation No. 35 of 2014 on AMG changes to STMKG. These institutional changes make strategic direction changes in STMKG. Based on the BMKG Master Plan 2015-
2019 strengthening the foundation of academic infrastructure facilities is the use of IT into the backbone (enabler) for STMKG. However, based on observation and interview data shows IT has not been the backbone in STMKG with the lack of IT usage and all academic management is done manually so that STMKG strategic objectives for accreditation have not been achieved.
The formulation of this research strategic planing using the Ward & Peppard methodology to produce IS / IT strategic planning. This research resulted in an IS strategy, an IT strategy, and an IS / IT management strategy. The SI strategy consists of making 15 new applications and developing 4 old applications. IT strategies include procurement of PC hardware, laptops and projectors and STMKG network development. SI / IT management strategies in the form of making IT Masterplan, SOP, adding IT human resources and developing IT HR competencies
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifah
"Dalam bisnis yang ideal, perencanaan strategis sistem informasi berjalan seiring dengan perencanaan strategis bisnis organisasi. Integrasi visi, misi, dan strategi antara bisnis dan sistem informasi akan dapat menjawab kebutuhan data dan informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan pada semua tingkatan organisasi.
Dalam menyusun perencanaan strategis baik untuk bisnis maupun untuk sistem informasi, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: Assesment, Strategy, dan Execution. Kerangka yang diguakan untuk menentukan perencanaan strategis adalah : strategic framework.
Hasil dari langkah-langkah tersebut untuk UNIB adalah sebagai berikut: posisi sistem informasi sebagai sistem yang menghasilkan informasi sangat penting peranannya- di UNITS yaitu untuk melancarkan alir informasi. Portfolio aplikasi yang ada saat ini adalah Sub Sistem Administrasi Akademik, dan Sub Sistem Ketenagaan. Sistem informasi di UNIB saat ini belum menggunakan jaringan seperti LAN.
Aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan dan yang diusulkan di UNIB yaitu Sub Sistem : Administrasi Akademik, Laboratorium, Kepustakaan, Ketenagaan, Keuangan (Payroll system), Penelitian, Pengabdian pada Masyarakat, dan Kerjasama. Aplikasi tersebut bagian dari SIM.
Aplikasi-aplikasi tersebut dibedakan menjadi empat kategori (usulan), yaitu kategori strategic untuk Sub Sistem Kerjasama. Kategori high potential untuk Sub Sistem Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat. Kategori key operational untuk Sub Sistem Administrasi Akademik, Laboratorium, dan Kepustakaan. Kategori support untuk Sub Sistem Ketenagaan, dan Keuangan. Usulan ini akan dirangkum dalam format kebijakan jangka panjang."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1999
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rochim
"Kondisi perekonomian dalam negeri Indonesia yang dewasa ini tengah dilanda krisis yang cukup panjang serta gelombang era globalisasi yang semakin terasa, menuntut semua perusahaan di Indonesia untuk dapat bekerja sama dengan lebih erat antara perusahaan dalam negeri atau membuka kerja sama dengan perusahaan di luar negeri. Kamar Dagang dan Industri Daerah Tingkat I Jakarta (Kadin Jaya) yang berfungsi sebagai wadah komunikasi antar perusahaan dituntut untuk menyediakan sarana pertukaran informasi perusahaan sehingga setiap perusahaan dapat saling bertukar informasi sekaligus mempromosikan kelebihan perusahaannya. Pengkoordinasian dan pengolahan informasi ini memerlukan teknologi informasi sebagai alat bantu agar didapat hasil yang efektif dan efisien.
Penerapan teknologi informasi dalam suatu organisasi hams diawali dengan pembuatan perencanaan strategis teknologi informasi. Perencanaan strategis ini bertujuan untuk menetukan arah pengembangan teknologi informasi sehingga organisasi dapat terkonsentrasi dalam melaksanakan penerapan teknologi informasi, konsisten dalam pencapaian tujuan serta fleksibel dalam menjalankan bisnis yang pada akhirnya dapat meningkatkan posisi competitive advantage.
Penulisan ini didasarkan pada penggabungan dua metode yaitu metode Information Engineering (Rekayasa Informasi) yang dikembangkan oleh James Martin dan metode Strategic Planning for Information System (SP4IS) yang dikembangkan oleh Edwin E Tozer. Untuk mendapatkan gambaran umum model dan rancangan sistem informasi yang dibutuhkan perusahaan secara keseluruhan (enterprise-wide basis) digunakan metode Rekayasa Informasi, sedangkan dalam menganalisis teknologi yang digunakan pada sistem yang akan diterapkan digunakan metode SP4IS.

The long lasted unfavorable economic condition in Indonesia and the era of globalization demand all Indonesian companies to work together nationally and internationally. Jakarta Industrial Chamber and Commerce (Kadin Jaya), as coordinating constitution for communication among companies, is supported to provide opportunities for those companies to exchange information and at the same time to promote the advantage of their product. The coordinating and processing of the information needs a kind of information technology in order to get an effective and efficient result.
The implementation of information technology in particular organization should start with a strategic planning to get an optimal result. This information technology strategic planning is intended to give direction to the development of information technology, so that the organization could concentrate on its implementation. Consistently, to reach the goal and flexibility in running the business, that will result in a better position of competitive advantage.
This study will apply a combination of two methods : Information Engineering method proposed by James Martin and Strategic Planning for Information System -SP4IS method developed by Edwin E. Tozer. Information Engineering method is used to get an overview of model enterprise and information technology planning in enterprise-wide basis. In the other hand, SP4IS method is used to analyze technology that would be implemented in information system.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1999
T6535
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Nuraeni
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Jenny Sari
"Persaingan ketat dalam industri perbankan semakin hari semakin tinggi tingkatannya. Perubahan bisnis juga sangat cepat karena dipicu oleh globalisasi di bidang perdagangan. PT. BPR Bumi Asih sebagai salah satu lembaga keuangan dibidang microfinance harus melakukan pembenahan di segala lini bisnisnya. Pembenahan dilakukan agar dapat mempertahankan dan meningkatkan posisinya dari ancaman lembaga keuangan sejenis. Bank harus dapat menyusun strategi bisnis dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, guna mencapai keunggulan kompetitif. Strategi bisnis ini diharapkan dapat mengantisipasi permasalahan dan kesempatan di masa mendatang serta memberikan arah dan tujuan bagi kegiatan bisnis perbankan. Pembenahan ini tidak lepas dari dukungan SI/TI yang mutlak diperlukan guna memenuhi kebutuhan kegiatan bisnis. Pengembangan SI/TI di PT. BPR Bumi Asih saat ini belum mempunyai acuan atau arah yang jelas, perencanaan atau implementasi SI/TI seringkali tidak sejalan dengan rencana bisnis perusahaan. Kondisi legacy system yang masih berdiri sendiri tidak terintegrasi dengan baik, sehingga menyebabkan effort yang berlebih. Data yang tidak akurat dan tidak cukupnya informasi membuat manajemen sukar mengambil keputusan bisnis secara cepat dan tepat. Karenanya diperlukan perencanaan strategis SI yang baik dan benar berdasarkan metodologi atau kerangka kerja yang umum digunakan. Dalam kajian ini digunakan metodologi yang dikemukakan oleh Ward dan Peppard sebagai konsep dasar perencanaan strategis SI, dan dikombinasikan dengan aplikasi-aplikasi praktis dari metodologi James Martin, Wetherbe, Tozer dan Be Vissta Planning. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahapan yaitu input, analisa dan output. Tahap input dilakukan identifikasi visi, misi dan pengumpulan data. Tahap analisis dilakukan analisis lingkungan bisnis dan analisis lingkungan sistem informasi. Terakhir tahap output dilakukan perumusan misi dan strategi SI/TI serta strategi manajemen informasi sistem. Penelitian ini, bertujuan untuk memperoleh model perencanaan strategis SI yang tepat untuk BPR dengan studi kasus di PT. BPR Bumi Asih. Untuk itu dilakukan pengkajian terhadap lima dokumen perencanaan strategis SI milik lembaga perbankan dan pemerintahan, yaitu PT. Bank Mandiri, State Bank of Pakistan, Kwangju Bank, Nepal Rastra Bank, dan State of Maine. Dengan membandingkan model dan kombinasi metodologi tersebut, diperoleh model pengelolaan SI/TI yang diharapkan sesuai untuk diterapkan di PT. BPR Bumi Asih yaitu yang menyerupai model federal. Model kombinasi antara terpusat (centralized) yakni fungsi yang bersifat kebijakan dan strategis, dan tersebar (decentralized) yakni operasional SI/TI yang dilakukan di masing-masing unit kerja SI/TI. Hasil penelitian ini, diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi lembaga BPR lainnya, tentunya dengan melakukan penyesuaian sesuai karakteristik masing-masing.

Competition in banking industry is becoming tighter. Rapid business change is also triggered by the globalization at the trade sector. PT. BPR Bumi Asih as one of financial institutions in microfinance sector shall make some arrangement in every line of its business. The efforts are taken to maintain and improve its position to encounter any potential threats from other financial institutions. The bank shall formulate its business strategy by considering its strengths and weaknesses in order to achieve its competitive advantage. This business strategy is expected to be able to anticipate any problems and opportunities in the future and to determine the direction and goal of its banking business. The arrangement shall be done with the support of the Information System and Technology in order to meet its business requirement. The development of the Information System and Technology at PT. BPR Bumi Asih has not been well directed, planned and implemented, so the development frequently deviates from the company?s business plan. Its legacy system has not been well integrated, so it requires more efforts. Inaccurate data and lack of information has caused a difficulty to the management to make a proper and concise business decision. Therefore, PT. BPR Bumi Asih needs a good strategic planning of the information system on the basis of the generally applied methodology or framework. This study applies the methodology developed by Ward and Peppard as a basic concept of the strategic planning of the information system and combined with some practical applications of the methodology developed by James Martin, Wetherbe, Tozer and Be Vissta Planning. This research comprises of three phases, namely : input, processes and output. The input phases include the identification of the vision, mission and data collection. Then, the business and information system processes are analyzed. Finally, in the output phase, the formulation of the mission and strategy of the Information System and Technology and the management strategy of the information system. This research is aimed at identifying the proper model of the strategic planning of the information system for the BPR with a case study at PT. BPR Bumi Asih. Therefore, five documents of the strategic planning of the Information System owned by banking and governmental institutions, namely PT. Bank Mandiri, State Bank of Pakistan, Kwangju Bank, Nepal Rastra Bank, and State of Maine are studied. By comparing the model and the combination of the methodology, a proper model on the Information System and Technology management is obtained for an application at PT. BPR Bumi Asih, namely Federal Model. The Federal Model is a combination of the centralized model, namely, the policies and strategy and the decentralized model, in which the operation of the Information System and Technology is conducted at each working unit. It is expected that the result of this research can be used as a reference for other BPR, by making any adjustment in accordance with its respective characteristics."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arsya Monica Pravina
"Peningkatan kepadatan penduduk yang terjadi, menimbulkan permasalahanpermasalahan pemerintahan. Smart governance yang merupakan salah satu dimensi dalam pembangunan smart city, bertujuan untuk mewujudkan tata kelola dan tata pamong pemerintahan daerah yang efisien, komunikatif, efektif, dan terus meningkatkan kinerja birokrasi melalui inovasi serta adopsi teknologi yang terpadu. Hal tersebut menunjukkan bahwa peran dari teknologi informasi telah menjadi kebutuhan. Pemerintah Kabupaten Semarang terus berusaha meningkatkan fungsinya di pemerintahan dengan memanfaatkan teknologi. Permasalahan utama yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Semarang adalah pemanfaatan SI/TI belum sepenuhnya mendukung Pemerintah Kabupaten Semarang menuju smart governance. Oleh karena itu, diperlukan rumusan rencana strategis sistem informasi dalam mendukung pembangunan daerah dan penerapan smart gorvernance. Metodologi yang digunakan adalah Ward & Peppard dengan teknik analisis Value Chain, Balanced Scorecard, CSF, SWOT, PESTEL, dan McFarlan Strategic Grid. Tahapan dari Metodologi Ward & Peppard terdiri dari analisis kondisi internal dan eksternal bisnis dan SI/TI. Hasil dari penelitian ini berupa rumusan strategi SI, strategi TI, strategi manajemen SI/TI, peta jalan SI/TI, serta quick wins. Rencana strategis sistem informasi ini diharapkan mampu menyelaraskan strategi SI/TI dengan visi, misi, dan proses bisnis Pemerintah Kabupaten Semarang sebagai acuan dalam melakukan pengembangan SI/TI dalam menuju smart governance.

The increase in population density that occurs causes government problems. Smart governance, which is one of the dimensions in smart city development, aims to realize efficient, communicative, effective local governance and continue to improve bureaucratic performance through innovation and integrated technology adoption. This shows that information technology has become a necessity. The Semarang Regency Government continues to improve its function in government by utilizing technology. The main problem faced by the Semarang Regency Government is that the use of IS/IT has not fully supported the Semarang Regency Government towards smart governance. Therefore, it is necessary to formulate an information system strategic plan to support regional development and the implementation of smart governance in the Semarang Regency Government. The methodology used is Ward & Peppard with Value Chain, Balanced Scorecard, CSF, SWOT, PESTEL, and McFarlan Strategic Grid analysis techniques. The Ward & Peppard Methodology stages consist of an analysis of the internal and external conditions of the business and IS/IT. The results of this research are IS strategy formulation, IT strategy, IS/IT management strategy, IS/IT roadmap, and quick wins. This strategic plan of information system is expected to align the IS/IT strategy with the vision, mission, and business processes of the Semarang Regency Government as part of developing IS/IT towards smart governance."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>