Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Dhiya Shafa Arviany
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penyebab kesalahan penargetan dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Cikawungading. Berdasarkan studi sebelumnya, terdapat dua alasan dalam mengkaji bantuan sosial yang tidak tepat sasaran. Kelompok studi pertama melihat bahwa integrasi data yang belum optimal dapat menyebabkan bantuan sosial salah sasaran, sedangkan kelompok lain melihat bahwa adanya elite capture yang berperan dalam kesalahan bantuan. Meskipun terdapat studi yang membahas kesalahan penargetan bantuan sosial dari sudut pandang struktur dan aktor, pembahasan tersebut cenderung dilakukan secara terpisah. Melalui teori Strategic Action Fields (SAF), keduanya dapat dikaji secara bersamaan dengan memahami sistem data sebagai bagian dari struktur dalam lingkungan eksternal yang memiliki keterkaitan erat terhadap pelaksanaan PKH di tingkat desa. Struktur ini memberikan batasan kapasitas bagi elite desa sebagai aktor untuk sepenuhnya mengendalikan pelaksanaan PKH. Peneliti meyakini bahwa pelaksanaan PKH di Desa Cikawungading sebagai sebuah SAF yang di dalamnya terdapat elite desa dengan kemampuan sosial yang cukup untuk mengupayakan agar bantuan PKH dapat disalurkan secara tepat sasaran dan sesuai dengan kondisi riil desa. Namun, upaya tersebut menghadapi keterbatasan karena adanya lingkungan eksternal sebagai SAF eksogen yang berkaitan erat dalam menentukan keberlangsungan SAF PKH Desa Cikawungading. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan studi dokumen. Temuan dalam penelitian menunjukkan bahwa SAF eksogen merupakan aspek yang dominan dalam keberlangsungan SAF PKH Desa Cikawungading dengan memberikan ketergantungan dan keterbatasan kapasitas bagi elite desa dalam mengelola PKH untuk mencapai tepat sasaran.
This study aims to examine the causes of mistargeting in the implementation of the Program Keluarga Harapan or PKH in Cikawungading Village. Previous studies identify two principal explanations for mistargeted social assistance: inadequate data integration and elite capture. Even while there are studies that examine mistargeting from an actor-oriented or structural perspective, these analyses are often carried out separately. This study combines both viewpoints by using the Strategic Action Fields (SAF) theory, which holds that the data system is a structural element of an external environment that is intricately linked to the village-level implementation of PKH as an internal SAF. The ability of village elites to fully control the implementation of PKH is limited by this arrangement. The researcher contends that village elites have the social skills necessary to push for more precise program targeting; nevertheless, these initiatives are constrained by the external things, or exogenous SAF, which ultimately determines the dynamics of the PKH field in Cikawungading Village. Using a qualitative methodology, this study collects data through in-depth interviews and document analysis. Based on the results, the exogenous SAF is significantly the most dominant aspect of PKH implementation in Cikawungading Village, causing dependency and capacity constraints for village elites as they work to ensure the successful target implementation of the PKH program."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Alika Tistama Sasotyahilmi
"Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana mahasiswa FISIP UI sebagai pemilih pemula menentukan pilihan mereka pada Pemilihan Presiden (Pilpres) Indonesia tahun 2024. Studi-studi sebelumnya telah banyak membahas perilaku pemilih secara umum, tetapi belum banyak yang menyoroti dinamika sosial di lingkungan kampus sebagai arena politik. Preferensi politik mereka cenderung terbentuk melalui interaksi dengan lingkungan sosialnya, seperti keluarga, teman, media sosial, dan institusi pendidikan. Namun, studi terdahulu kurang mengeksplorasi lebih lanjut mengenai motivasi spesifik pemilih pemula dan alasan di balik keputusan politik mereka. Di sisi lain, studi lainnya membuktikan bahwa mereka cenderung lebih rasional karena membuat keputusan politik berdasarkan pertimbangan logis. Maka, penelitian ini berargumen bahwa preferensi mahasiswa dalam pemilu terbentuk melalui hubungan dinamis antara aspek rasionalitas dan lingkungan sosial yang mereka miliki. Dalam konteks ini, teori Strategic Action Field (SAF) digunakan untuk menjelaskan bahwa pilihan politik mahasiswa terbentuk lewat interaksi antar aktor dalam medan sosial, yang menciptakan dinamika kekuasaan, pengaruh, dan negosiasi makna politik. Pilihan tersebut bukan sekadar hasil keputusan pribadi, melainkan terbentuk oleh posisi sosial dan respon terhadap isu-isu yang ada. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara mendalam terhadap mahasiswa FISIP UI, untuk memahami lebih jauh proses rasionalisasi mereka dalam menentukan pilihan. Lewat penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru mengenai proses pembentukan preferensi politik mahasiswa sebagai pemilih pemula, serta apa aspek-aspek yang melatarbelakanginya.
This research aims to understand how students of FISIP UI, as first-time voters, formed their political preferences in the context of the 2024 Indonesian Presidential Election. While previous studies have widely examined voter behavior in general, few have explored the social dynamics within university environments as a political arena. Students’ political preferences are often shaped through interactions within their social environment, such as family, friends, social media, and educational institutions. However, earlier studies have paid limited attention to the specific motivations and reasoning behind first-time voters' political decisions. On the other hand, some research suggests that young voters tend to be more rational, basing their choices on logical considerations. This study argues that students' political preferences are formed through a dynamic relationship between rational assessment and the influence of their social environment. Within this context, the theory of Strategic Action Fields (SAF) is applied to explain how political choices emerge through interactions among actors in a social field, where power relations, influence, and the negotiation of political meaning take place. These choices are not merely personal decisions, but are shaped by social positioning and responses to prevailing issues. This study employs a qualitative method through in-depth interviews with FISIP UI students, in order to explore their rationalization processes in making political decisions. It is expected that this research will offer new insights into how political preferences are formed among first-time student voters and the factors that influence those preferences."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library