Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jahdiah
"Tindak tutur melarang adalah tindak tutur yang memerintahkan seseorang supaya tidak melakukan sesuatu, tidak memperbolehkan seseorang berbuah sesuatu. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan stategi melarang dalam bahasa Banjar dengan analisis kesantunan berbahasa yang dikemukakan oleh Leech. Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif kualitatif. Sumber data bersifat lokasional, yaitu tempat data dibuat dan digunakan oleh penutur berupa bentuk tuturan melarang di lingkungan keluarga Banjar. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan angket. Teori yang digunakan untuk analisis data kesantutan berbahasa yang dikemukakan Leech. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada enam strategi melarang dalam bahasa Banjar.. yaitu melarang dengan terus terang, melarang dengan basa-basi, melarangan dengan tuturan tidak langsung, melarang dengan pujian, melarang dengan permintaan maaf, melarang dengan alasan. Keenam strategi yang digunakan tersebut merupakan menerapkan prinsip kesantunan dan melanggar prisip kesantunan."
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016
400 JIKKT 4:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Defri Binga Novgarina
"Rubrik konsultasi psikologi Dari Hati ke Hati adalah rubrik konsultasi yang mengangkat masalah cinta dan perkawinan. Di dalam retorik ini, strategi tindak tutur berperan penting dalam komunikasi antara konselor dan klien. Penelitian ini berusaha membandingkan strategi tindak tutur konselor laki-laki dan perempuan terkait dengan kesantunan di dalam konseling. Dengan menggunakan metode kualitatif, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi tindak tutur tak langsung mendominasi tuturan para konselor, terutama pada ilokusi perintah. Hal ini membuktikan bahwa kesantunan berperan penting di dalam pemulihan kondisi psikologis klien. Baik konselor laki-laki dan perempuan sama-sama menggunakan ilokusi berempati, menentramkan dan mendamaikan hati, berpendapat, dan mengecam. Dari segi perbandingan pilihan kata yang digunakan oleh keduanya, konselor perempuan cenderung menggunakan pilihan kata dalam bentuk presuposisi pilihan kata yang digunakan oleh konselor laki-laki. Hal ini berdampak pada besarnya intensitas isyarat yang digunakan oleh konselor perempuan daripada konselor laki-laki.

Dari Hati ke Hati is a rubric of consultation which discusses love and marriage problems. In this rhetoric, speech act strategies play an important role in the communication between counselors and clients. This research aims to compare speech act strategies conducted by male and female counselors in this counseling. Using qualitative method, the results show that indirect speech act dominates the male and female utterance especially in commands. It proves that politeness plays a significant role in the process of psychological treatment. Both male and female counselors use illocutions such as empathizing, reassuring, criticizing, and giving opinions. From their diction, female counselors prefer using the words from male counselors presuppositions. Therefore, female counselors use more hints than male counselors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42491
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurina Azyyati
"Penelitian ini mengkaji tuturan protes dalam poster partisipan yang dilihat sebagai tindak tutur dalam kegiatan protes Women`s March Jakarta 2018. Tindak tutur sebagai bagian dari situasi ujar tidak terlepas dari aspek-aspek situasi ujar lainnya yaitu konteks, tujuan, dan peserta tuturan. Strategi tindak tutur protes kemudian digunakan untuk menyelaraskan tindak tutur protes dengan aspek-aspek lainnya tersebut. Selain itu, definisi Women`s March Jakarta 2018 sebagai kegiatan interseksional atau kegiatan yang memiliki beragam situasi ujar, juga sebagai kegiatan yang berasal dari Amerika Serikat, membuat strategi tindak tutur protes diperlukan dalam kegiatan Women`s March Jakarta 2018. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Dalam pembahasannya, penelitian ini mengidentifikasi dan memaparkan strategi tindak tutur protes yang bertolak dari klasifikasi situasi ujar. Identifikasi strategi protes yang dibahas melingkupi identifikasi unsur-unsur yang membangun strategi tindak tutur yaitu kelangsungan dan ketaklangsungan tuturan, ilokusi, hingga pemarkah linguistik yang terdiri dari pilihan kata, pilihan pronomina, dan struktur sintaksis. Sementara itu, pemaparan strategi tindak tutur menjelaskan kekuatan daya ilokusi yang dihasilkan setiap strategi. Melalui identifikasi dan pemaparan strategi tindak tutur protes diketahui bahwa terdapat strategi yang memiliki daya ilokusi yang kuat sehingga strategi menjadi efektif dan membuat tindak tutur protes berhasil, dan sebaliknya. Strategi tindak tutur protes pada akhirnya juga menjelaskan eksistensi kegiatan protes Women`s March Jakarta 2018 sebagai kegiatan yang tidak terlepas dari kegiatan induk di Amerika Serikat meskipun memiliki tujuannya sendiri.

This research examines the speech of protest which is classified as speech act in Women`s March Jakarta 2018. The speech act is uttered in written form on the poster of participants. As speech act is embodied in speech situation, speech act is inseparable from other aspects of speech situation; context of utterance, goal of utterance, and participants of utterance. Therefore, strategy is needed for speech act to be aligned with the other aspects. Besides, the definition of Women`s March Jakarta 2018 as an intersectional protest or protest with varied speech situations, also as a protest originated from United States, makes the strategy essential for the speech act of protest in Women`s March Jakarta 2018. This research uses qualitative method. In the discussion, the strategy was identified and explained. Identification of the strategy of protest speech act encompassed elements that construct the strategy. It involved direct and indirect speech act, illocution, and sub-strategy which is comprised of the choice of words, the choice of pronouns, and syntactical structures. Then, the explanation included the degree of strength of illocutionary force since each strategy deliver varied strength of illocutionary force. Through the discussion, it is understood that there are strategies which produce strong illocutionary force and eventually contribute to the successful speech act of protest, and vice versa. Furthermore, the discussion of the strategy of speech act protest can also explain the existence of Women`s March Jakarta 2018 as a protest activity that cannot be divorced from its origin even though it also has their own goals."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T54026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchammad Chasif Ascha
"Penelitian ini membahas hubungan antara Kurdistan Regional Government (KRG) dan Kurdistan Worker's Party (PKK) dalam kajian Hubungan Internasional. Pada dekade 90an, hubungan antara KRG dan PKK saling bermusuhan dengan jalan peperangan. Namun hubungan mereka mengalami dinamika yang juga merembet ke wilayah Kurdistan Suriah dalam beberapa peristiwa semenjak dimulainya Arab Spring. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pola hubungan antara KRG dan PKK dalam kurun waktu 2012-2019. Penelitian ini memakai metode kualitatif melalui studi pustaka. Dalam menganalisis, penulis menggunakan pendekatan Konstruktivisme melalui konsep sistem internasional, identitas dan kepentingan, serta tindak tutur. Penulis berpendapat bahwa dinamika hubungan antara KRG dan PKK menujukkan adanya proses transformasi antara sistem hubungan Lockean yang ditandai dengan adanya rivalitas dan sistem hubungan Kantian pada tindakan kerja sama atau solidaritas di antara mereka. Pada hubungan yang menunjukkan rivalitas, terjadi pertentangan antara identitas ideologi KRG dan PKK. Pebedaan identitas tersebut menghasilkan sebuah rivalitas dengan upaya masing-masing aktor untuk mengejar kepentingannya masing-masing. Dalam hubungan kerja sama atau solidaritas antara KRG dan PKK, identitas Kurdi menjadi identitas kolektif yang menjadi dasar dari tindakan mereka. Proses pembentukan dan rekonseptualisasi sistem hubungan di antara keduanya juga melibatkan tindak tutur yang mengandung maksud dan makna tertentu dari tokoh-tokoh aktor baik ketika dalam sebuah hubungan rivalitas ataupun juga dalam tindakan kerja sama serta solidaritas.

This research discusses the relations between Kurdistan Regional Government (KRG) and Kurdistan Worker’s Party (PKK) on International Relations study. In the decade of the '90s, the relations between KRG and PKK was characterized in the form fighting each other. But the relations experienced certain dynamics and expanded into Syrian Kurdistan in several events since the start of the Arab Spring. This research aiming to explain characteristic of relations between KRG and PKK in the period of 2012 to 2019. This thesis use qualitative method through library research. In the analysis, the researcher uses the Constructivism approach through the concept of the international system, identity and interest, as well as speech acts. The researcher argues that the dynamics of the relations between KRG and PKK indicated the transformation of the Lockean system which characterized by rivalry and Kantian system in the cooperation and solidarity acts. In the rivalry relations, the are clash of ideological identities between KRG and PKK. The disparity of identity resulted rivalry with the efforts of two actors to attain the interests. In the cooperation and solidarity relations between KRG and PKK, Kurds identity became collective identity which is the basis of their actions. The Process of structure construction and reconceptualization among the two actors involving speech acts that contained the intentions and purposes from the KRG and PKK’s figures either in the rivalry or in the cooperation and solidarity."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library