Artikel Jurnal :: Kembali

Artikel Jurnal :: Kembali

Strategi tindak tutur melarang dalam bahasa banjar: Tinjauan pragmatik

Jahdiah; (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2017)

 Abstrak

Tindak tutur melarang adalah tindak tutur yang memerintahkan seseorang supaya tidak melakukan sesuatu, tidak memperbolehkan seseorang berbuah sesuatu. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan stategi melarang dalam bahasa Banjar dengan analisis kesantunan berbahasa yang dikemukakan oleh Leech. Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif kualitatif. Sumber data bersifat lokasional, yaitu tempat data dibuat dan digunakan oleh penutur berupa bentuk tuturan melarang di lingkungan keluarga Banjar. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan angket. Teori yang digunakan untuk analisis data kesantutan berbahasa yang dikemukakan Leech. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada enam strategi melarang dalam bahasa Banjar.. yaitu melarang dengan terus terang, melarang dengan basa-basi, melarangan dengan tuturan tidak langsung, melarang dengan pujian, melarang dengan permintaan maaf, melarang dengan alasan. Keenam strategi yang digunakan tersebut merupakan menerapkan prinsip kesantunan dan melanggar prisip kesantunan.

Prohibition speech act is a speech act that asking someone not to do something, forbid someone to do something. This study aimed to describe prohibition strategy in Banjar language through language politeness analysis by Leech. The method used in this study was qualitative descriptive. The data were locational, it means that place where the data created and used by the speakers were in the form of prohibition speech in Banjarese family. Data collection is taken through observation, interview, and questionnaire. The theory used to analyze the data of politeness language was theory state by Leech. The result showed that there were six prohibition strategies in Banjar language, they were frank prohibition, politeness prohibition, indirect prohibition,prohibition with compliments, prohibition with apologize, prohibition with reason. Those six strategies were applying politeness principle and for bid the politeness principle.

 Metadata

Jenis Koleksi : Artikel Jurnal
No. Panggil : 400 JIKKT 4:1 (2017)
Entri utama-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2017
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
ISSN : 23391154
Majalah/Jurnal : Toto Buang: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan
Volume : Vol. 4, No. 1, Juni 2016: Hal. 1-12
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated
Tipe Carrier : volume
Akses Elektronik : https://totobuang.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/totobuang/article/view/1
Institusi Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 4, R. Koleksi Jurnal
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
400 JIKKT 4:1 (2017) 03-18-712949547 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20469890
Cover