Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadine Lailatus Sakinah
"Keterampilan motorik kasar melibatkan kemampuan untuk melakukan gerakan tunggal yang menggunakan otot besar. Pada usia prasekolah, motorik kasar menjadi indikator yang penting untuk terlibat dalam berbagai kegiatan olahraga nanti saat di sekolah. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan mengetahui faktor yang berhubungan dengan perkembangan motorik kasar seorang anak usia prasekolah. Faktor yang diteliti hubungannya dengan perkembangan motorik kasar dalam penelitian ini adalah stimulasi, pendidikan ibu, pendapatan keluarga, jenis kelamin anak, usia ibu, usia anak, dan pekerjaan ibu. Desain penelitian ini menggunakan analisis korelatif dengan jumlah responden 94 ibu dan anak usia prasekolah. Teknik yang digunakan convenience sampling di DKI Jakarta. Penelitian ini memiliki hasil terdapat hubungan antara perkembangan motorik kasar dengan stimulasi ibu. Di sisi lain tidak terdapat hubungan antara perkembangan motorik kasar dengan pendidikan ibu dan pendapatan keluarga. Diperlukan penelitian selanjutnya dengan desain penelitian, populasi, dan sampel yang berbeda  untuk mendapatkan hasil yang lebih representatif.

Gross motor skills involve the ability to perform single movements that use large muscles. In preschool age, gross motor is an important indicator for engaging in various sports activities later in school. Therefore, this study aims to determine the factors associated with gross motor development of a preschool-age child. This research design uses correlative analysis with a total of 94 respondents of mothers and preschool children. The technique used was convenience sampling in DKI Jakarta. This study has the result that there is a relationship between gross motor development and maternal stimulation. On the other hand, there is no relationship between gross motor development with mother's education and family income. Further research is needed with different research designs, populations, and samples to get more representative results. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zubaidah
"Bayi berat lahir rendah (BBLR) berisiko mengalami gangguan pertumbuhan, keterlambatan perkembangan, dan gangguan kesehatan di kemudian hari. Perawatan berkelanjutan dalam memberikan stimulasi tumbuh kembang diperlukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh paket stimulasi terhadap pertumbuhan dan perkembangan BBLR. Metode dalam penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu tahap pertama adalah studi kualitatif dan pengembangan paket stimulasi yang melibatkan 10 partisipan orang tua, studi literatur, dan expert judgment. Tahap II merupakan tahap uji coba paket stimulasi telah melibatkan 78 orang tua dan bayinya yang terbagi dalam 35 responden kelompok intervensi dan 43 responden kelompok kontrol. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu. Hasilnya menunjukkan bahwa pada tahap I teridentifikasi kebutuhan orang tua dalam stimulasi tumbuh kembang antara lain kebutuhan informasi, pendampingan, dukungan ibu, dukungan peer, dan pemantauan tumbuh kembang bayi yang digunakan sebagai dasar pengembangan model. Berdasarkan hasil analisis statistik, antar kelompok kontrol dan kelompok intervensi menunjukkan ada perbedaan yang bermakna berat badan pada usia koreksi satu, dua, dan tiga bulan, ada perbedaan yang bermakna panjang badan pada usia koreksi dua dan tiga bulan, ada perbedaan yang bermakna lingkar kepala dan skor KPSP pada usia koreksi 3 bulan. Tidak ada perbedaan yang bermakna berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala pada usia 40 minggu postmenstrual age (PMA). Model Stimulasi terbukti berpengaruh dalam meningkatkan pertumbuhan pada usia koreksi satu bulan, dua bulan, dan tiga bulan, meskipun tidak berpengaruh pada saat bayi berusia 40 minggu PMA. Model stimulasi efektif dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan BBLR pada usia koreksi tiga bulan.

Low Birth Weight (LBW) infants are at risk of experiencing growth problems, developmental delays, and health problems in the future. Continuity care in providing stimulation of growth and development is needed. The purpose of this study was to identify the effect of development stimulation packages on the growth and development of LBW. The method in this study consisted of two stages, namely the first stage was a qualitative study of developing a stimulation package involving 10 participants, literature study, and expert judgment. Stage II is the trial phase of the stimulation package involving 78 parents and their infants, divided into 35 respondents in the intervention group and 43 respondents in the control group. The research design was used a quasi-experimental. The results show that in stage I the needs of parents in stimulating growth and development were identified, including the need for information, assistance, maternal support, peer support, and monitoring of the baby's growth and development which is used as the basis for model development. Based on the results of statistical analysis, between the control group and the intervention group there were significant differences in body weight at the one, two, and three months corrected age, there was a significant difference in body length at two and three months corrected age, there was a significant difference in head circumference and developmental score at 3 months corrected age. There were no significant differences in weight, body length, and head circumference at 40 weeks postmenstrual age (PMA), The Stimulation Model has been shown to have an effect on increasing growth at one month, two months and three months corrected age, although it has no effect when the baby is 40 weeks PMA. The Stimulation Model is effective in increasing the growth and development of LBW at three months corrected age."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda
"Anak merupakan generasi penerus bangsa. Perkembangan anak dapat mencapai 80% pada usia 3 tahun apabila dilakukan stimulasi perkembangan dengan teratur. Ibu merupakan orang paling tepat melakukan stimulasi perkembangan anak. Oleh karena itu pengetahuan ibu perlu ditingkatkan melalui pendidikan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektifitas pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu dalam stimulasi perkembangan anak toddler. Penelitian ini menggunakan desain quasi experimental, dengan pretest-posttest non-equivalent control group design yang bertujuan mengetahui perbedaan pengetahuan dan sikap ibu dalam stimulasi perkembangan anak toddler yang diberikan dan tidak diberikan intervensi pendidikan kesehatan dengan menggunakan kelompok kontrol. Populasi penelitian ini adalah para ibu yang mempunyai anak toddler yang sedang dirawat di ruang perawatan di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin Banda Aceh. Jumlah sampel 34 orang, 17 orang kelompok intervensi dan 17 orang kelompok kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan concecutive sampling. Analisis efektifitas pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu dalam stimulasi perkembangan anak toddler menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan pengetahuan (p=l,000) dan sikap (p=0,732) ibu sebelum intervensi dan ada perbedaan pengetahuan (p=0,002) dan sikap (p=0,039) ibu setelah intervensi pada kelompok intervensi dan kontrol. Ada perbedaan pengetahuan dan sikap ibu sebelum dan setelah intervensi pada kelompok intervensi (p=0,002) dan tidak ada perbedaan pengetahuan dan sikap ibu sebelum dan setelah periode intervensi pada kelompok kontrol (p=l,000). Tidak ada pengaruh karakteristik ibu pada pengetahuan dan sikap ibu pada kelompok intervensi. Pemberian pendidikan kesehatan yang teratur diharapkan ibu dapat berpengetahuan baik dan bersikap positif dalam stimulasi perkembangan. Pendidikan kesehatan merupakan salah satu cara pendekatan terbaik yang dapat diterapkan di masyarakat untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan sikapnya terhadap program stimulasi perkembangan anak dengan melibatkan berbagai unsur termasuk keluarga. Perawat anak dapat memberikan pendidikan kesehatan dengan tepat, maka perlu bekeijasama dengan berbagai kalangan yang ada di daerah setempat.

Children are the prospect generation of nation. The development of child could come to 80% at the age of 3 if development stimulation is done regulariy. A mother is the best to carry out the child stimulation development. For this reason, the mother’s knowledge needs upgrading through health education. This research was aimed to explore the effectiveness of health education on mother,s knowledge and attitude toward children stimulation development in toddler. The research was quasi experimental design, with pretest-posttest non-equivalent control group design that aimed to explore the difference in mother’s knowledge and attitude toward children stimulation development between control and experimental group. The participants in the intervention group were given health education wheareas the control group were’nt given the health education. The population of this research were mothers in Zainoel Abidin general hospital Banda Aceh whose had sick toddler in hospital. The samples were 34 devided into 2 group, with 17 participants respectively. Data were analized by chi-square test. The result showed that there was no significant difference in mother knowledge (p=1,000) and attitude (p=0,732) toward children stimulation development before intervention and there was significant difference in mother knowledge (p=0,002) and attitude (p-0,039) after intervention in both of groups. There was significant difference in mother knowledge and attitude before and after intervention in intervention group (0,002). There was no significant difference in mother knowledge and attitude before and after time of intervention in control group (p=l,000). There was no influence of characteristic of mother in knowledge and attitude. By regular heath education, it is hoped that the mother will have positive attitude and good knowledge toward children stimulation development in toddler. Health education is one of best approach that can be applied in community in order to improve knowledge and attitude in children stimulation development program by involving various sectors. Pediatric nurse can give the proper health education can collaborate with many sectors including local government."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26565
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifah Lubbna
"Masa batita adalah masa emas dan kritis yang perlu dioptimalkan dalam melakukan stimulasi perkembangan agar keterlambatan perkembangan dapat dicegah, terutama oleh ibu yang secara emosional lebih dekat dengan anak. Fenomena keterlambatan perkembangan anak di Indonesia masih terjadi karena kurangnya stimulasi saat usia batita, terutama anak di daerah pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran stimulasi perkembangan batita oleh ibu. Desain penelitian ini deskriptif sederhana dengan metode consecutive sampling terhadap 92 ibu di Desa Jungjang Kecamatan Arjawinangun, Cirebon. Hasilnya, lebih banyak ibu yang sering melakukan stimulasi perkembangan pada aspek bicara dan bahasa serta sosialisasi kemandirian (51,1 % dan 51,1 %) daripada aspek motorik kasar dan motorik halus (43,5 % dan 44,6 %), dan berdasarkan keseluruhan aspek perkembangan, lebih banyak ibu yang jarang melakukan stimulasi (51,1 %) dibandingkan ibu yang sering melakukan stimulasi (48,9 %). Disarankan bagi tenaga kesehatan terutama perawat anak agar mengoptimalkan edukasi mengenai stimulasi perkembangan anak pada ibu-ibu di pedesaan.

Toddler period was golden and critical age which needed to be optimized by parents to stimulate their child developments so that developmental delay could be prevented, especially by mother who has closer emotional bound with children. Children developmental delay phenomena in Indonesia, especially in rural area, was still exist caused by lack of development stimulation when they were in toddler age. The aim of this descriptive study is to describe development stimulation of toddler age children by mother. This study with consecutive sampling method is included 92 mothers in Jungjang Village, Arjawinangun, Cirebon. The results were mothers who often give stimulation of talking, language, socialization and autonomy aspects (51,1 % and 51,1 %) were more than gross motoric and fine motoric aspects (43,5 % and 44,6 %), and according to whole aspects of development, mothers who rarely give stimulation (51,1 %) is more than mothers who often give stimulation (48,9 %). It’s recommended for health services and pediatric nurses, especially in rural area, to educate the mothers about the importance of stimulating their children in toddler age."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46590
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dayat Trihadi
"ABSTRAK
Pelayanan kesehatan jiwa masyarakat melalui puskesmas masih berorientasi pada gangguan jiwa belum menyentuh upaya promotif untuk kelompok yang sehat terutama anak dalam tahap perkembangan, disamping itu orang tua belum mengetahui kebutuhan perkembangan anak usia kanak-kanak. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang pengaruh Terapi kelompok terapeutik terhadap kemampuan keluarga dalam memberikan stimulasi perkembangan dini usia kanak-kanak di kelurahan Bubulak Bogor. Desain penelitian adalah ”Quasi experimental pre-post test with control group”. Sampel adalah cluster random sampling dengan sampel sebanyak 108 keluarga. Terapi kelompok terapeutik merupakan bentuk terapi keperawatan jiwa yang membantu mencegah masalah kesehatan, mendidik dan mengembangkan potensi anggota kelompok dan meningkatkan kualitas antar anggota kelompok untuk mengatasi masalah kesehatan. Terapi kelompok terapeutik dilakukan pada kelompok intervensi dengan enam sesi pertemuan dimana masing-masing sesi mendiskusikan tentang bagaimana memberikan stimulasi dari aspek motorik, kognitif, emosi, psikososial dan diskusi pengalaman memberikan stimulasi perkembangan pada anaknya. Kemampuan kognitif dan psikomotor keluarga dalam memberikan stimulasi perkembangan dini usia kanak-kanak diukur dengan menggunakan kuesioner dan evaluasi diri, kemudian dianalisis menggunakan statistik. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan kognitif dan psikomotor secara bermakna (p-value<0,05). Peningkatan kemampuan kognitif dan psikomotor lebih tinggi secara bermakna pada keluarga yang mendapat terapi kelompok terapeutik dibandingkan dengan yang tidak mendapat terapi kelompok terapeutik (p-value<0,05). Penelitian ini menjelaskan pengaruh pelaksanaan terapi kelompok terapeutik dapat meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan stimulasi perkembangan dini usia kanak-kanak. Terapi kelompok terapeutik direkomendasikan untuk dilakukan pada tatanan pelayanan kesehatan di masyarakat sebagai bentuk pelayanan kesehatan jiwa bagi keluarga yang mempunyai anak pada tahap tumbuh kembang.

ABSTRACT
Comunity mental health service with public health care still oriented to mental illness, but hasn’t promoted yet for the health group child in growth and development, beside that the parent didn’t know about knowledge child with growth and development. Therapeutic Group Therapy is one of the nursing mental therapy to help the member prevent from health problem, educate and develop of potention and increase ability group of member to solve the health problem. Theme of this research is influence of therapeutic group therapy to family in take early stimulation for toddler in district of Bubulak, Bogor. The aimed of this research was to get comprehensive picture about of influence therapeutic group therapy to family ability in take early stimulation for toddler. Design of this research was using “Quasi experimental design with pre post test approach on intervention and control group. A sample consist of 108 responden was chosen by using cluster random sampling. Therapeutic group therapy has been done at intervention group with 6 session to discuss, sharing with member, sharing about how to give early child stimulation in motoric, cognitive, emotion and psikosocial aspect. The cognitive and psychomotor ability family to give early child stimulation are valued by using cognitive instrumen and self evaluation for psychomotor instrumen, and then the results of quetioners analyzed by using statistic method. Results of this research showed significant increase of cognitive abilty and psychomotor ability in take early child stimulation with p value < 0,05 indicated the existence of meaning difference on family abilty in take early child stimulation before and after therapeutic group therapy. This research showed significant comparation of cognitif ability and psychomotor ability in give early stimulation between group with therapeutic group therapy and neither p value < 0,05. This research explain about influence of therapeutic group therapy increase family abilty in take early child stimulation. It recommended to do regulary of therapeutic group therapy in the community based as community mental health for familiy who have child with growth and development stage.
"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Niimma Nur Azizah
"ABSTRAK
Orang tua perlu memanfaatkan masa prasekolah untuk mengoptimalkan perkembangan anak dengan memberikan stimulasi, terutama ibu yang secara emosional memiliki kedekatan dengan anak. Saat ini terdapat fenomena ibu bekerja di lur rumah sehingga ibu menjalani peran ganda. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran stimulasi perkembangan oleh ibu terhadap anaknya yang berusia 3-5 tahun. Desain penelitian ini deskriptif dengan teknik purposive sampling terhadap 45 ibu di TKIT Cahaya Ananda, Depok. Hasilnya jumlah ibu yang jarang melakukan stimulasi (48,9%) dengan yang sering melakukan stimulasi (51,1%) adalah hampir sama. Disarankan bagi perawat anak maupun komunitas agar dapat mengoptimalkan sosialisasi pentingnya stimulasi perkembangan anak oleh ibu.

Abstract
It is important for parents to improve their children development by stimulating them in preschool period, especially the mother who has more emotional closeness with their children. Nowadays, many mother has double role because she work out of home. The purpose of this research is describes development stimulation by mother to their preschool (3-5 years) child. Design of this research is descriptive with purposive sampling technique to 45 mother in Cahaya Ananda Kindergarten. The result is the mother who rare give stimulations (48,9%) with the mother who often give stimulations (51,1%) is almost equal. The recommendation for nurses is optimize education for mother about the importance of stimulate their child."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43592
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Lestari Khoirunnisa
"Anak-anak dapat mengalami beberapa masalah kesehatan mentalemosional yang dapat mengarah pada gangguan jiwa. Kondisi sehat jiwa dapat tercapai jika melalui tahap pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Masa prasekolah merupakan masa kritis yang terjadi pada anak-anak sehingga memerlukan stimulasi untuk membantu pertumbuhan dan perkembangannya. Tujuan laporan kasus ini memaparkan tentang penerapan terapi kelompok terapeutik pada anak usia prasekolah terhadap perkembangan inisiatif di RW 04 Kelurahan Ciparigi Bogor Utara. Laporan kasus ini menggunakan pendekatan model community as partner dalam manajemen CMHN Community Mental Health Nursing.
Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan menerapkan terapi kelompok terapeutik anak usia prasekolah pada empat kelompok untuk melihat hasil perubahan kemampuan klien yaitu anak prasekolah, keluarga, dan kader kesehatan jiwa KKJ.
Hasil yang didapatkan menunjukkan peningkatan kemampuan dan perkembangan inisiatif anak usia prasekolah dan kemampuan ibu, serta kemampuan kader kesehaan jiwa KKJ dalam melakukan stimulasi perkembangan anak prasekolah. Terapi kelompok terapeutik prasekolah direkomendasikan untuk dilakukan sebagai bentuk pelayanan keperawatan kesehatan jiwa di posyandu dengan melibatkan keluarga dan kader kesehatan di masyarakat guna mengoptimalkan perkembangan inisiatif anak.

Children may experience some emotional and mental health problems that can lead to mental disorders. The healthy mental condition can be achieved if through the stage of growth and optimal development. Preschool is a critical period for children to require stimulation to help their growth and development. The purpose of this case report is to get a picture of the effectiveness of therapeutic therapy in preschoolers in RW 04 Ciparigi Village, North Bogor. This case study uses a community based partnership approach in CMHN management Community Mental Health Nursing.
Used case study method that implemented into four groups of preschool for rehearse changing of development psychosocial skill in preschool, family, and mental health worker.
The results of a case study show improvement of ability and development of preschool child 39 s initiative and mother 39 s ability and social worker's ability in developing stimulation. Preschool therapeutic group therapy is recommended to be performed on health service arrangements in the community as a form of mental health nursing service in preschool children and families by involving a social worker in the community in order to optimize the development of child initiatives."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Restiana
"Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang pengaruh terapi kelompokterapeutik terhadap kemampuan ibu menstimulasi perkembangan bayi serta perkembangan rasa percaya di kelurahan Mulyasari, Tasikmalayas, Hasil penelitian menujukkan peningkatan kemampuan kognitif, psikomotot dn perkemabangan rasa percaya bayi secara bermakna pada ibu yang mendapat TKT. penngkatan kemampuan kognitif, psikomotor sertaperkembangan rasa percaya bayi lebih tinggi secara bermakna pada ibu yang mendapat terapi kelompok terapeutik dibandingka ndengan yang tidak mendapat terapi kelompok terapeutik. Terapi kelompok terapeutik direkomendasikan untuk dilakukan pada tatanan pelayanan kesehatan di masyarakat sebagai bentuk pelayanan kesehatan jiwa bagi ibu yang mempunyai usai bayi.

The aim of this research her to get comprehensive picture about the influence therapeutic group therapy to mother's ability stimulating for infant, and infant development trust in district of Mulyasari, Tasikmalaya. Result showed increased cognitive ability, psychomotor, and infant development of trust is significantly. Increaased cognitive skills, psychomotro and growth child trust was significantly higer in mother who receive therapy compared with teament groups that received no therapy group. Therapy group is recommended to be done within the framework of health services in the community as a form of mental health servicesfor mother with infant age."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28405
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library