Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haidi Syahrani
Abstrak :
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara parental support dan status identitas mahasiswa. Sampel penelitian ini merupakan 460 mahasiswa (172 laki-laki dan 288 perempuan) dengan usia terbanyak partisipan 21 tahun (34%). Para responden diminta untuk mengisi self-report pada The Extended Objective Measure of Ego Identity Status-Version 2 (EOM-EIS II) dan the revised Children's Report of Parental Behavior Inventory revised (CRPBI). Hasil analisis menggunakan Pearson's Correlation menemukan bahwa parental support berhubungan secara signifikan dengan status identitas foreclosure dan status identitas achievement. Selain itu, parental support tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan status identitas diffusion dan status identitas moratorium. Pada kelompok mahasiswa perempuan ditemukan hubungan yang signifikan antara parental support dan status identitas foreclosure. Sedangkan pada kelompok laki-laki ditemukan hubungan yang signifikan antara parental support dan status identitas foreclosure serta status identitas achievement. ......The main objective of this study is to see the relationship between parental support and identity status among undergraduate students in University of Indonesia. The sample of this study are 460 undergraduate students (172 male dan 288 female) with most of the participant's age being 21 years old (34%). The participants are asked to fill in a self-report on The Extended Objective Measure of Ego Identity Status-Version 2 (EOM-EIS II) and the revised Children's Report of Parental Behavior Inventory revised (CRPBI). The result of this study using Pearson's Correlation showed that parental support have a significant relationship with foreclosure identity status and also achievement identity status. Parental support does not have a significant relationship with diffusion identity status and moratorium identity status. With female students, it is found that there is a significant relationship between parental support and foreclosure identity status. In male students, it is found that there is a relationship between parental support and foreclosure identity status and also achievement identity status.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63197
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Atha Andhika
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara preferensi pakaian dan status identitas pada remaja laki-laki dan perempuan. Dalam mencapai kejelasan identitas diperlukan eksplorasi dan komitmen. Perbedaan individu dalam melakukan kedua hal tersebut selanjutnya dikenal sebagai status identitas. Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melakukan eksplorasi adalah pakaian. Walaupun demikian, belum ada penelitian yang membahas hubungan dari preferensi pakaian dan status identitas. Dalam penelitian ini terdapat 82 partisipan laki-laki dan 104 partisipan perempuan yang dilibatkan. Alat ukur preferensi pakaian digunakan untuk menggambarkan preferensi pakaian partisipan dan Extended Version of the Objective Measureof Ego-Identity Status (EOM EIS II) digunakan untuk mengukur status identitas. Hasil utama penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara preferensi pakaian dan status identitas pada remaja laki-laki dan perempuan. Sementara, hasil yang sama juga terjadi pada pengujian hubungan antara status identitas dan subtahap usia remaja. ......This study aimed to examine the relationship between clothing preference and identity status in adolescent boys and girls. In achieving identity, exploration and commitment is necessary. Individual differences in doing both of these are known as identity status. One of the tools that can be used to carry out exploration is clothing. However, no studies have addressed the relationship of clothing preferences and identity status. In this study, 82 male participants and 104 female participants were included. The clothing preference measuring tool used to describe clothing preference of the participants and EOM EIS II used to measure identity status. The main result of the study showed that there is no significant relationship between clothing preference and identity status in boys and girls adolescent. Meanwhile, the same result also occurs in testing the relationship between identity status and adolescence substages
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
S2008
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Damaningtyas
Abstrak :
ABSTRAK
Masalah body dissatisfaction merupakan masalah yang menonjol pada remaja wanita. Beberapa penelitian yang telah dilaksanakan sebelumnya menunjukkan bahwa remaja wanita memiliki body dissatisfaction yang tinggi. Body dissatisfaction merupakan evaluasi negatif pada penampilan fisik seseorang dan adanya keinginan untuk menjadi menarik secara fisik (Cash & Pruzinsky, 2002). Status identitas diduga merupakan faktor yang berperan pada body dissatisfaction remaja wanita. Terdapat empat kategori status identitas yaitu identity achievement, moratorium, foreclosure dan identity diffusion (Marcia, 1993). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara status identitas dengan body dissatisfaction pada remaja wanita. Sebanyak 154 remaja wanita terlibat dalam penelitian ini. EOM-EIS II digunakan untuk mengukur status identitas dan MBSRQ-AE digunakan untuk mengukur body dissatisfaction. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara status identitas dengan body dissatisfaction (F= 5,987, N= 154, p < 0,05).
ABSTRACT
The issue of body dissatisfaction is a prominent issue for women adolescent. Several studies illustrate that women adolescent may show high level of body dissatisfaction. Body dissatisfaction refers to a negative self- evaluation of one?s own appearance and desire to be more physically attractive (Cash & Pruzinsky, 2002). Identity status assumed as the main cause that mostly contributes in women adolescent?s body dissatisfaction. There are four category of identity status; identity achievement, moratorium, foreclosure and identity diffusion (Marcia, 1993). This study aimed to examine the relationship between each form of identity status with body dissatisfaction in women adolescent. A total of 154 women involved in this study. EOM-EIS II used to measure the four identity statuses and MBSRQ-AE used to measure body dissatisfaction. The result of the study showed that there was a significant relationship between identity status with body dissatisfaction (F = 5,987, N= 154, p < 0,05).
2016
S63093
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Thahira Azhari
Abstrak :
Didasari oleh fenomena maraknya perilaku seks bebas pada remaja di Indonesia, peneliti mencurigai bahwa adanya hubungan antara perilaku seks bebas dan status identitas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara romantic attachment styles dan status identitas pada remaja akhir. Romantic attachment styles merupakan pola dari berbagai harapan, kebutuhan, emosi, dan perilaku sosial pada figur attachment (pacar) sebagai hasil dari pengalaman attachment pada masa lalu yang biasanya diawali dari hubungan dengan orangtua (Fraley dan Shaver, 2000). Status identitas diartikan sebagai adanya eksplorasi dan komitmen pada ranah pekerjaan dan ideologi (Marcia, 1993). Romantic attachment styles responden diukur dengan alat ukur Experience in Close Relationship-Short Form yang dikembangkan oleh Wei, Russell, Mallinckrodt, dan Vogel (2007) dan diadaptasi oleh Wardani (2015). Status identitas diukur dengan alat ukur Extended Objective Measure of Ego Identity Status yang dikembangkan oleh Adams & Benion (1994). Responden dalam penelitian ini adalah 184 remaja akhir berusia 18-21 tahun. Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara romantic attachment styles dan status identitas pada remaja akhir. ...... Based on the phenomena of free sex among adolescents in Indonesia, researchers suspect that there is correlation between free sex and identity status. This study is aimed to examine the relationtionship between romantic attachment styles and identity status in late adolescents. Romantic attachment styles are patterns of expectations, needs, emotions, and social behavior in attachment figure as the results of the experience of attachment in the past which usually starts with the relationship with parents (Fraley and Shaver, 2000). Identity statuses were the presence of crisis and commitment in the areas of occupation and ideology (Marcia, 1993). Romantic attachment styles respondents was measured by using Experience in Close Relationship-Short Form which was developed by Wei, Russel, Mallinckrodt, and Vogel (2007) and had been adapted by Wardani (2015). Identity status was measured by using Extended Objective Measure of Ego Identity Status which was developed by Adams & Benion (1994). Respondents of this research were 184 late adolescents in aged 18 to 21 years old. The result of this research shows that there is a significant correlation between romantic attachment styles and identity status in the late adolescents.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63208
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Zainuri
Abstrak :
Kegiatan sosial pada emerging adulthood merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan. Dikarenakan pada masa ini individu sedang berada dalam tahap perkembangan identitas dirinya. Tidak terkecuali dengan keterlibatan individu didalam suatu organisasi kepemudaan. Pada penelitian ini, peneliti berfokus pada bagaimana suatu komitmen anak muda Indonesia didalam organisasi memiliki hubungan dengan status identitas dari individu. Dalam hal ini komitmen terhadap organisasi dan status identitas akan diukur untuk menjawab permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini, organisasi yang menjadi fokus penelitian adalah organisasi AIESEC di Indonesia. Dikarenakan permasalahan yang ditemukan di dalam organisasi cenderung merepresentasikan kegiatan yang mempengaruhi pembentukan status identitas, yaitu kegiatan yang bersifat mendorong anggotanya bereksplorasi dan berkomitmen. Desain pada penelitian ini bersifat korelasional dengan melihat hubungan dari kedua variabel, yaitu komitmen terhadap organisasi dan status identitas. Selain itu dalam penelitian ini juga dilihat hubungan antara komitmen terhadap organisasi dan tiap status identitas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa komitmen terhadap organisasi tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan status identitas pada anggota AIESEC di Indonesia. Begitu pula dengan hubungannya dengan setiap status, komitmen terhadap organisasi hanya berhubungan dengan satu status yaitu forclosre di antara empat status lainnya yaitu achievement, moratorium, dan diffusion. Dimana hal ini memberikan refleksi kepada kegiatan yang bersifat organisasional untuk selanjutnya dapat memberikan dampak terhadap pembentukan identitas diri pada anak-anak muda di Indonesia. ...... Social activity within emerging adulthood is one thing that we have to put concern about. Because in this period, individual in the phase of developing their self-identity. Including in getting involved in a youth organization that we can find everywhere. In this research, researcher focusing on how Indonesian youth involvement in an organization has a relationship with someone‟s identity status. In this case, we are using organizational commitment and identity status to measure in terms of answering this research questions. The organization that researcher chose is AIESEC in Indonesia based on its organizational prblems that found in their activities that represent identity status, which are doing exploration and commitment. This research is a correlational research, to find out about the relationship between organizational commitment and identity status among AIESEC members in Indonesia. Beside that, this research also finds out the relationship between organizational commitment with each of statuses in identity status model. The result of this research is there‟s no significant relationship between organizational commitment and identity status among AIESEC members in Indonesia. Also there are not significant relationships with each statuse in four statuses except for forclosure. Which are these findings give the organizations that have activities within youth to developing themselves so that they can give contribution in the formation of self-identity among Indonesian youth.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S62942
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Alverina Jovita
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran pengungkapan diri dan status identitas pada perempuan penyintas pemerkosaan di Jabodetabek. Penelitian ini dilatarbelakangi dengan keprihatinan akan tingginya angka kekerasan terhadap perempuan, salah satunya kasus pemerkosaan. Pengukuran status identitas menggunakan Extended Objective Measure of Ego Identity Status II EOM-EIS II dan pengukuran proses pengungkapan diri menggunakan wawancara semi terstruktur dengan mengembangkan tinjauan pustaka terkait pengungkapan diri menjadi pertanyaan-pertanyaan wawancara. Pengolahan statistik deskriptif menunjukan bahwa frekuensi tertinggi status identitas partisipan berada pada status Diffusion f=10. Dari hasil olah data kualitatif ditemukan bahwa pengungkapan diri berdampak positif terhadap pemulihan identitas seseorang jika diikuti dengan reaksi sosial positif. Usia ketika pemerkosaan terjadi dan stabilitas keluarga menjadi dua variabel penting yang mempengaruhi pengaruh pengungkapan diri.
ABSTRACT
The objective of this research is to describe the identity status and self disclosure process among rape survivors in Jabodetabek. This research was based on the increasing number of violence against women, especially rape. To measure identity statuses, we used Extended Objective Measure of Ego Identity Status II EOM EIS II and self disclosure was measured using semi structured interview in which the questions were developed from literature study on the matter. Descriptive statistics analysis shows that identity Diffusion is the most frequent identity status among all the participants f 10. Qualitative analysis found that self disclosure has big impact on survivors rsquo identity healing process if it is followed with positive social reactions. Individuals age and family stability are two important variables that affect the impact self disclosure.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library