Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Salma Hanifaa
Abstrak :
Perkembangan teknologi secara cepat pada saat ini, memunculkan banyak perusahaan startup di Indonesia. Budaya kerja pada perusahaan startup dapat menyebabkan karyawan mengalami stres kerja. Ketika karyawan mengalami stres kerja dapat berdampak pada kualitas tidur yang dialaminya. Salah satu hal yang dapat membantu menjaga dampak stres kerja terhadap kualitas tidur adalah kontrol diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres kerja dengan kualitas tidur, dan peran kontrol diri sebagai moderator pada karyawan perusahaan startup di Jabodetabek. Partisipan penelitian ini berjumlah 150 karyawan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), Job Stres Survey (JSS), dan Self Control Scale (SCS). Berdasarkan analisis statistik moderasi, hasil penelitian menemukan bahwa model statistik signifikan (p<.05) dengan 16.18% skor kualitas tidur dijelaskan oleh stres kerja dan kontrol diri. Stres kerja (β=.1691, t(146)=4.4491, p<.05) dan kontrol diri (β=-.0633, t(146)=-2.6081, p<.05) berhubungan dengan kualitas tidur karyawan secara signifikan. Hasil analisis moderator menunjukkan, kontrol diri tidak ditemukan memoderatori hubungan stres kerja dengan kualitas tidur karyawan (β=.0047, t(146)=1.1392, p>.05). Hasil temuan dari penelitian menjelaskan kualitas tidur dapat dipengaruhi oleh stres kerja dan kontrol diri.
The rapid development of technology at this time, gave rise to many startup companies in Indonesia. Work culture at startup companies can cause employees to experience work stress. When employees experience job stress can have an impact on the quality of sleep they experience. One of the things that can help maintain the impact of job stress on sleep quality is self control. This study aims to determine the relationship between job stress and sleep quality, and the role of self-control as a moderator in startup company employees in Jabodetabek. The number of participants in this research was 150 employees. Measuring instruments used in this study were the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), Job Stress Survey (JSS), and Self Control Scale (SCS). The results found that the statistically significant model (p <.05) with 16.18% sleep quality score was explained by job stress and self control. Job stress (β=.1691,t(146)=4.4491, p<.05) and self-control (β=-.0633,t(146)=-2.6081,p<.05) correlate significantly with employee sleep quality. The results of the moderator's analysis showed that self control was not found to moderate the relationship of job stress with the sleep quality of employees (β=.0047,t(146)=1.1392,p<.05). The findings of the study explain the quality of sleep can be influenced by work stress and self control.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azzahra Putri Triarto
Abstrak :
Dalam konteks bisnis yang dinamis, peran sentral job performance sangat krusial dalam menentukan kesuksesan suatu organisasi. Pemahaman perusahaan terhadap faktor-faktor yang memengaruhi job performance menjadi kunci, melibatkan aspek lingkungan kerja, seperti implementasi hybrid workplace yang memberikan fleksibilitas kepada karyawan untuk memilih lokasi dan waktu kerja yang paling produktif bagi mereka, ataupun faktor lain terkait dengan pekerjaan dan karakteristik individu karyawan, yang tercermin melalui tingkat work engagement. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh hybrid workplace terhadap job performance dengan work engagement sebagai variabel mediasi pada karyawan startup di DKI Jakarta. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan menerapkan teknik purposive sampling terhadap 182 responden yang merupakan karyawan tetap di perusahaan startup di DKI Jakarta melalui Google Form. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik SEM-PLS dengan bantuan perangkat lunak SmartPLS 4 dan IBM SPSS Statistics 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa work engagement mampu memediasi hubungan positif dan signifikan antara hybrid workplace dan job performance. Selain itu, seluruh hubungan antar variabel juga menunjukkan pengaruh positif dan signifikan satu sama lain. ......In a dynamic business environment, the central role of job performance is crucial in determining the success of an organization. The company's understanding of the factors that influence job performance is the key, involving aspects of the work environment, such as the implementation of a hybrid workplace that gives employees the flexibility to choose the location and time of work that is most productive for them or other factors related to work and individual employee characteristics, which are reflected through the level of work engagement. This study aims to analyze the effect of hybrid workplace on job performance with work engagement as a mediating variable for startup employees in DKI Jakarta. A quantitative approach is used by applying purposive sampling techniques to 182 respondents who are permanent employees at startup companies in DKI Jakarta through Google Form. The collected data were analyzed using SEM-PLS technique with the help of SmartPLS 4 and IBM SPSS Statistics 20 software. The results showed that work engagement was able to mediate a positive and significant relationship between hybrid workplace and job performance. In addition, all relationships between variables also show a positive and significant influence on each other.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pingkan Gading
Abstrak :
Salah satu tantangan sering dialami oleh perusahaan, termasuk perusahaan startup dan berkaitan dengan sumber daya manusia adalah tingkat turnover karyawan yang tinggi. Fenomena turnover tentunya diawali oleh turnover intention, yaitu niat serta keinginan karyawan untuk meninggalkan perusahaan. Dalam mengatasi hal tersebut, salah satu langkah efektif yang dapat perusahaan adalah mengidentifikasi variabel faktor yang berkaitan dengan turnover intention. Terdapat beberapa variabel faktor yang dapat dikaitkan dengan turnover intention, yaitu job demands dan job resources. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh job demands terhadap turnover intention dengan job resources sebagai variabel moderasi pada karyawan startup di DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan teknik purposive sampling kepada 182 orang responden karyawan startup yang bekerja di Jakarta melalui Google Form. Kemudian, data dianalisis menggunakan teknik SEM-PLS dengan bantuan perangkat lunak SmartPLS 4 dan IBM SPSS Statistics 20. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa job demands memiliki pengaruh positif signifikan terhadap turnover intention karyawan startup di DKI Jakarta. Selain itu, hasil uji moderasi menunjukkan bahwa job resources secara negatif signifikan memoderasi pengaruh job demands terhadap turnover intention karyawan startup di DKI Jakarta. ......One challenge often experienced by companies, including startup companies and related to human resources, is high employee turnover. The turnover phenomenon begins with turnover intention (intention of employees to leave the company. In overcoming this, one of the practical steps that the company can take is to identify the variable factors related to turnover intention. Several factors can be associated with turnover intention: job demands and resources. This study aims to analyze the effect of job demands on turnover intention with job resources as moderation variables in startup employees in DKI Jakarta. This study uses a quantitative approach using a purposive sampling technique for 182 startup employee respondents who work in Jakarta. Then, the data was analyzed using the SEM-PLS. The results of this study showed that Job Demands had a positive and significant relationship with the turnover intention of startup employees in DKI Jakarta. In addition, the results of the moderation test showed that job resources negatively significantly moderate the effect of job demands on the turnover intention of startup employees in DKI Jakarta.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emeralda Aryuni
Abstrak :
Pentingnya taktik sosialisasi memberikan organisasi keunggulan kompetitif dan anggota berkomitmen tinggi, seperti produktivitas tinggi dan rendahnya tingkat turnover di antara para anggota. Oleh karena itu, organisasi dengan berbagai ukuran dan tipe rela berinvestasi pada kebijakan dan praktik organisasi yang mendorong komitmen anggotanya. Perusahaan startup menjadi konteks dalam penelitian ini karena mereka telah menerima perhatian selama beberapa dekade terakhir. Selain itu, mereka dianggap sebagai kekuatan pendorong baru untuk pertumbuhan ekonomi di dunia dan termasuk negara-negara berkembang seperti Indonesia. Studi ini menguji pengaruh taktik sosialisasi pada komitmen organisasi pendatang baru melalui mekanisme relasional dengan melihat sejauh mana pendatang baru merasakan dukungan dan bantuan dari organisasi dalam proses adaptasi terhadap lingkungan kerja baru (perceived organizational suppor (POS)) dan pada sejauh mana pendatang baru memiliki jaringan hubungan dengan anggota organisasi lainnya (job embeddedness). Data dikumpulkan dari 188 karyawan baru perusahaan startup di sekitar Jakarta (Jabodetabek). Konsisten dengan hipotesis penelitian, taktik sosialisasi memengaruhi komitmen organisasi pendatang baru melalui perceived organizational support (POS) dan job embeddedness. Hasil penelitian ini mendukung hubungan antara taktik sosialisasi dan komitmen melalui mekanisme relasional yang ditangkap oleh perceived organizational (POS) yang dirasakan pendatang baru dan job embeddedness.
The importance of socialization tactics provides organization members with high commitment and competitive advantage, such as high productivity and love turnover among employees. Therefore, organization of various sizes and types are willing to invest in organizational policies and practices that can encourage the commitment of their members. Start-up companies become the context in this study since they have received considerable attention in recent decades. Moreover, they are considered as a new driving force for economic growth in the world and including developing countries like Indonesia. This study examines influence of socialization tactics on newcomer`s organizational commitment through relational mechanism by looking at the extent to which newcomers feel he support and assistance from organization in the process of adaptation to the new work environment (perceived organizational support/POS) and at the extent to which newcomers have a network of relationships with other organization members (job embeddedness). Data Collected from 188 new employees of start-up companies around Jakarta. Consistent with our hypotheses, organization tactics influence newcomer`s organizational commitment through perceived organizational support (POS) and job embeddedness. The result supports the relationship between socialization tactics and commitment through relational mechanism which is captured by newcomer`s perceived organizational support (POS) and job embeddedness.
2019
T53936
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library