Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alphen aan den Rijn: N. Samsom N.V., 1950
BLD 346.013 NED a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Berk, Marjan
"Dames van stand is een nieuwe keuze uit de veelgelezen columns van Marjan Berk in Utrechts Nieuwsblad."
Amsterdam: Atlas, 1992
BLD 839.36 BER da
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Asih Kusuma Lestari
"Skripsi ini berisi tentang analisis kohesi gramatikal dan leksikal dalam stand up comedy Pandji Pragiwaksono pada acara Stand Up Nite episode ke-3. Analisis mengacu kepada teori Halliday dan Hassan dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa kohesi gramatikal berupa referensi,substitusi, elipsis, dan konjungsi serta kohesi leksikal berupa reiterasi dan kolokasi muncul dalam wacana stand up comedy Pandji. Kohesi gramatikal yang cenderung digunakan dalam pembentukan keutuhan wacana ini adalah referensi persona endofora gua yang mengacu kepada penutur, sedangkan kohesi leksikal yang cenderung digunakan adalah repetisi. Kohesi umumnya bersifat tekstual. Penelitian juga menunjukkan bahwa kohesi dalam wacana lisan stand up comedy berbeda dengan kohesi dalam wacana tulis. Letak perbedaannya terlihat pada konjungsi memiliki lebih dari satu fungsi saat dilisankan.

The focus of this study is the grammatical and lexical cohesion in Stand Up.Comedy of Pandji Pragiwaksono at the Stand Up Nite show episode 3. Analysis refers to the theory of Halliday and Hasan. Analytical methods used are qualitative. The summary of this research shows grammatical cohesion: reference,substitution, ellipsis, conjunction, and lexical cohesion: reiteration and collocation, appear in discourse of stand up comedy. Most of the grammatical cohesion that appears is persona reference endofora gua, whereas the majority of the lexical cohesion that appears is repetition. Generally, cohesion that appears is textual. Moreover, this research shows that cohesion in oral discourse and written discourse is different.;The focus of this study is the grammatical and lexical cohesion in Stand Up.Comedy of Pandji Pragiwaksono at the Stand Up Nite show episode 3. Analysis refers to the theory of Halliday and Hasan. Analytical methods used are qualitative. The summary of this research shows grammatical cohesion: reference,substitution, ellipsis, conjunction, and lexical cohesion: reiteration and collocation, appear in discourse of stand up comedy. Most of the grammatical cohesion that appears is persona reference endofora gua, whereas the majority of the lexical cohesion that appears is repetition. Generally, cohesion that appears is textual. Moreover, this research shows that cohesion in oral discourse and written discourse is different."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45738
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nundhini T. Astrie
"PT. X adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan tenaga pencatat stand meter bagi perusahaan yang membutuhkan pencatatan data langsung di rumah para konsumennya, seperti PAM dan PLN. Sebagian besar karyawan PT X. merupakan "limpatan" dari petugas pencatat stand meter PT Y Untuk menilai dan mengukur pengetahuan dan kemampuan pencatat stand meter dalam melaksanakan tugasnya, PT X mengadakan penilaian kinerja setahun sekali, yaitu di setiap awal tahun.
Pada penerapan sistem penilazan kinerja pencatat stand meter di PT. X ada beberapa hal yang menjadi kekuatan sistem penilaian kinerja tersebut, yaita: adanya briefing dan sosialisasi sebelum pelaksanaan penilaian kinerja, adanya mufrirater, dan adanya alur proses pelaksanaan dari perilaian kinerja. Disamping kekuatan ada juga beberapa kelemahan, terutama berkaitan dengan instrumen yang digunakan, yaitu penyusunan istramen tidak relevan dengan tugas pada jabatan pencatat stand meter, adanya defisiensi pada instrumen, kompetensi sulit dinilai karena tidak ada indikator yang jelas dan perilaku khusus yang dapat diamati dan diukur, adanya ambiguites pada standar yang menjadi ukuran dalam form penilaian kinerja, keterampilan dan kesiapan penilai dalam melaksanakan penilaian kinerja, dan sosialisasi yang kurang efektif karean tidak ada pelatihan mengenal bagaimana melaksanakan dan melakukan penilaian.
Untuk mengatasi masalah di atas, maka penulis mengusulkan suatu program penyusunan instrumen penilaian kinerja yang efektif untuk jabatan pencatat stand meter di PT. X. Testrunent penilaian kinerja yang diusulkan oleh penulis didasarkan oleh kompetensi yang akan diukur dalam suatu form penilaian kinerja yang berbentuk behavionally anchored rating scale (BARS) sehingga relevansi dari dimensi yang diukur dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, masalah arabinguitas pun dapat diatasi karena kompetensi menggunakan bahasa perilaku yang jelas dengan skala peniliaan yang dijangkarkan oleh contoh perilaku aktual yang jelas dan mudah di ammati Program diakhiri dengan pelatihan dan sosialisasi mengenas tujuan dilaksanakannya penilaian kinerja pencatat stand meter."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T38345
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ernas Aziz
"[ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang isu determinisme teknologi di dalam Anime Stand By Me. Isu tersebut
menyebabkan timbulnya ketergantungan manusia terhadap teknologi di dalam kehidupan. Manusia yang hidup
berdampingan dengan teknologi di dalam kesehariannya mendapatkan pengaruh dari teknologi tersebut.
Teknologi yang pada awalnya diciptakan untuk memudahkan manusia akhirnya mendominasi manusia dan
membuat manusia bergantung terhadap teknologi tersebut. Teknologi tersebut juga memberikan pengaruh
terhadap perilaku dan sifat manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan penggambaran
determinisme teknologi yang ada di dalam Anime Stand By Me. Penggambaran tersebut ditunjukkan pada tokoh
Nobita yang di dalam kesehariannya tidak dapat lepas dari alat-alat canggih milik Doraemon. Masalah yang akan
dibahas adalah bagaimana isu determinisme teknologi digambarkan dalam Anime Stand By Me. Penelitian ini
menggunakan metode studi pustaka. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa determinisme teknologi
digambarkan pada tokoh Nobita sebagai sebuah artefak yang bersandar pada teknologi. Representasi manusia
yang bergantung kepada teknologi di dalam kehidupan.ABSTRACT This study discusses the issue of technology determinism within the Anime of Stand By Me. This particular issue
causes the need of human dependent with technology in the life. Humans who has been living with technology in
his daily basis can gain influences from the technology itself. Technology from the start is created in order to
facilitate humans that leads to dominate and make them dependent to it. Technology also could give influences
towards human's behaviour. The purpose of this study is to show the depiction of technology determinism within
the anime of stand by me. That depiction is demonstrated by character of Nobita whom can not get out of
Doraemon's sophisticated devices in his daily life. The Problem which will be discussed is how the issue about
determinism of technology depicted within the Anime Stand By Me. This research uses the literature review
method. The result of this research will prove that determinsm of technology is depicted by the character of
Nobita as the artifact which leant to technology. In other words, this research will show about representation of
humans who are dependable with technology in the life., This study discusses the issue of technology determinism within the Anime of Stand By Me. This particular issue
causes the need of human dependent with technology in the life. Humans who has been living with technology in
his daily basis can gain influences from the technology itself. Technology from the start is created in order to
facilitate humans that leads to dominate and make them dependent to it. Technology also could give influences
towards human's behaviour. The purpose of this study is to show the depiction of technology determinism within
the anime of stand by me. That depiction is demonstrated by character of Nobita whom can not get out of
Doraemon's sophisticated devices in his daily life. The Problem which will be discussed is how the issue about
determinism of technology depicted within the Anime Stand By Me. This research uses the literature review
method. The result of this research will prove that determinsm of technology is depicted by the character of
Nobita as the artifact which leant to technology. In other words, this research will show about representation of
humans who are dependable with technology in the life.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Miftah Fauzy
"Penelitian ini menjelaskan pengetahuan bersama sebagai pembangun humor pada Stand Up Comedy (SUC) yang dilakukan oleh komika Deddy Gigis, Sega, dan Wawan Saktiawan. Pemilihan topik penelitian ini dilatarbelakangi oleh ditemukannya efek lucu yang disebabkan oleh aspek di luar bahasa. Pada penelitian sebelumnya, efek lucu dipengaruhi oleh gaya bahasa. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran pengetahuan bersama pada SUC. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data yang digunakan berupa ujaran yang menghasilkan efek lucu karena pengetahuan bersama dengan sumber data lisan pada pertunjukkan Stand Up Comedy (SUC) oleh Deddy Gigis, Sega, dan Wawan Saktiawan yang tayang di jaringan televisi bernama JTV, tetapi diunggah di YouTube dengan akun bernama Khatulistiwa. Analisis data menggunakan teori tindak ilokusi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa humor dengan menghadirkan pengetahuan bersama dibangun dengan cara 1) menghadirkan konteks lain pada pengetahuan bersama, 2) menyelewengkan pengetahuan bersama, dan 3) mengomentari pengetahuan bersama. Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan bahwa dalam menyampaikan humor Stand Up Comedy (SUC), daya ilokusi tidak hanya terealisasi oleh wacana atau kata-kata, tetapi juga dengan menghadirkan pengetahuan bersama bersamaan dengan wacana yang disampaikan.

This research discusses background knowledge as a builder of humor in Stand-Up Comedy (SUC) performed by comedians Deddy Gigis, Sega, and Wawan Saktiawan. The selection of this research topic is motivated by the discovery of humorous effects caused by aspects beyond language. In previous studies, humorous effects were influenced by language style. Therefore, this research aims to explain the role of background knowledge in SUC. The method used in this research is a qualitative descriptive method. The data used consists of utterances that produce humorous effects due to background knowledge, sourced from verbal performances in Stand-Up Comedy (SUC) shows by Deddy Gigis, Sega, and Wawan Saktiawan, aired on the television network JTV, but uploaded on YouTube under the account named Khatulistiwa. Data analysis uses the theory of illocutionary acts. This research shows that humor involving background knowledge is built by 1) presenting another context to the background knowledge, 2) distorting the background knowledge, and 3) commenting on the background knowledge. This research concludes that in delivering Stand-Up Comedy (SUC) humor, illocutionary force is realized through discourse or words and by presenting background knowledge alongside the delivered discourse.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"In the world of industry,either in land and also in sea do not get out of the corrosion problem. By dozens expense wich must be released by industrial perpetrator in consenquence the problem
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Pramesrani
"One night stand sex adalah berhubungan seksual dengan seseorang baik yang sudah dikenal maupun yang belum dikenal sebelumnya sebanyak satu kali. Ada berbagai motivasi yang mendasari seseorang untuk melakukan hal ini. Kleinginna & Kleinginna (1981) mengatakan bahwa motivasi merupakan suatu kondisi internal yang berfungsi untuk mengaktivasi atau memicu munculnya suatu perilaku dan mengarahkan tingkah laku tersebut (dalam Huitt, 2001).
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai motivasi wanita dewasa muda untuk melakukan one night stand sex. Penelitian ini termasuk ke dalam tipe studi kasus, yaitu studi mengenai suatu fenomena khusus yang hadir dalam suatu konteks yang terbatasi, dimana kasus itu dapat berupa individu, peran, kelompok kecil, organisasi, komunitas, atau bahkan suatu bangsa (Poerwandari, 2005). Pengumpulan data dilakukan terhadap tiga wanita dewasa muda yang bertujuan untuk menggali pengalaman one night stand sex mereka.
Hasil penelitian ini mengungkapkan beberapa motivasi yang mendasari wanita dewasa muda melakukan one night stand sex adalah untuk memenuhi kebutuhan akan afeksi dan penerimaan dari lingkungan pertemanan.

One night stand sex is a one time sexual intercourse with a person, whether they know each other or not. There are several motivations that encourage a person to perform this act. Kleinginna & Kleinginna (1981) stated that motivation is an internal condition that function to activate or trigger a behavior and direct that behavior (in Huitt, 2001).
The purpose of this research is to obtain a preview about the motivation of young adulthood women when they perform a one night stand sex. This research is included into a case study type, which is a study about a particular fenomena that appear in limited context, where a case could appear in a form of a person, role, small group, organization, community, or even the whole nation (Poerwandari, 2005). The data collecting process is performed to three young adulthood women, to gain the informations about their one night stand sex experiences.
The result of this research reveals several motivations that encourage young adulthood women to perform one night stand sex, which are to fulfill their need of afection and need of acceptance or belongingness from their peer group."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Urai Akmal Sadik
"Sebuah penerima GPS untuk kalangan sipil atau yang disebut dengan stand alone GPS, kekuratan posisi yang dihasilkannya masih dianggap kurang untuk aplikasi tertentu seperti kegiatan survey positioning yang rnembutuhkan keakuratan posisi yang tinggi. Tingkat keakuratan posisi stand alone GPS dapat ditingkatkan dengan sebuah sistern yang disebut dengan rea! time dwrential GPS, yaitu sistem yang dapat mengkoreksi kesalahan perhitungan jarak antara satelit-satelit ke penerima GPS dan basil koreksi itu kernudian dikirim ke pengguna GPS yang Iain melalui lintasan data atau radio modem secara real time.
Untuk mengetahui seberapa akuramya posisi yang dihasilkan oleh real lime d@rential GPS terhadap stand alone GPS, dilakukan pengambilan data-data posisi rea! time dwreniial GPS dan stand alone GPS terhadap posisi titik acuan. Dengan menempatkan antena GPS tepat pada titik acuan mal-ca jarak posisi yang dihasilkan oleh Rea! time GPS dan stand alone GPS terhadap titik acuan dapat dihitung. Jarak antara posisi titik acuan ke posisi real time d#ren!ial GPS atau ke posisi stand alone GPS adalah tingkat keakuratan penerima GPS kedua sistern tersebut. Tingkat keakuratan realtime dwrential GPS terhadap stand alone GPS dapat diketahui dengan membandingan nilai rata-ratajarak posisi kedua sistem ke titik acuan itu.
Pengamatan dan pengambilan data-data posisi mepergunakan perangkat lunak hydronavigation yaitu perangkat lunak khusus untuk keperluan survey positioning. Dari penerima GPS data-data dikirimkan melalui terminal keluaran dan masukan RS-232 ke komputer kernudian posisi real time digerential GPS dan stand alone GPS bisa ditarnpiikan pada layar komputer secara real time dan data-data disimpan di dalarn data base. Data koreksi dikirim dengan mempergunakan radio modem, lebar pita trckuensi 450Mhz-470Mhz dengan sistem transmisi LOS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40316
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Romana
"Listrik dengan sumber energi terbarukan terus mengalami peningkatan, namun tidak banyak di indonesia yang memanfaatkan energi tersebut untuk suatu pembangkit listrik yang mandiri dan optimal, salah satunya ialah di Desa Kolorai, morotai selatan. Dengan memanfaatkan Solar panel PV sebagai alat untuk mengubah energi matahari menjadi energi listrik, dan berdasarkan data yang diberikan oleh NASA, tingkat radiasi matahari di daerah kolorai sangat besar yaitu sekitar 5,99 kWh/ /day. Sehingga sistem PLTS mandiri merupakan salah satu solusi untuk pengadaan listrik di tempat yang terisolir aliran listrik seperti di daerah kolorai. Oleh karena itu, dalam menentukan profil beban dan langkah untuk mendesain sistem sangat berpengaruh untuk membangun sistem stand alone PV yang memenuhi syarat ekonimis dan teknis. Maka diperlukan suatu metode yang optimal untuk merancang sistem tersebut, dimana energi yang di hasilkan besar namun energi yang terbuang kecil dan memiliki nilai NPC yang rendah. Sehingga dengan membandingan metode perhitungan dengan menggunakan Standar Australia/New Zealand dan perhitungan manual Morteza Khatami untuk mendapatkan desain yang ekonimis dan teknis. Hasil simulasi pada homer menunjukan dengan menggunakan Standar Australia/New Zealand memiliki hasil yang sesuai dengan syarat yang diinginkan dengan nilai excess electricitynya sebesar 8,56 dan biaya NPC sebesar Rp 1.439.160.000,00.

Electricity with renewable energy sources continues to increase, but not many in Indonesia utilize that energy for an independent and optimal power plant, one of them is in Kolorai Village, south morotai. By utilizing Solar panel PV as a tool to convert solar energy into electrical energy, and based on data provided by NASA, the level of solar radiation in the colourai area is very large at around 5.99 kWh day. So the PV off grid system is one of the solutions for the procurement of electricity in an isolated place such as the flow of electricity in the area kolorai. Therefore, in determining the load profile and the steps to design the system is very influential to build a stand alone PV system that meets the economic and econimical requirements. Therefore it is necessary an optimal method for designing the system, where the energy produced is large but the energy is wasted small and has a low NPC value. Therefore, by comparing the method of calculation using the Australian New Zealand Standard and manual calculations to obtain an eco technical and technical design. The result of simulation on homer showed by using Australian New Zealand Standard has result according to requirement with excess electricity value equal to 8,56 and cost of NPC equal to Rp1.439.160.000,00. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>