Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iis Suwartini
"ABSTRAK
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Sendangsari bertujuan untuk mengurangi limbah minyak jelantah dan kulit pisang menjadi barang bernilai ekonomis. Kegiatan tersebut turut mendukung program pemeriantah desa bebas sampah dan bela beli Kulonprogo. Produk yang dihasilkan berupa sabun souvenir. Metode pelaksanaan pengabdian meliputi observasi awal, sosialisasi kegiatan, penyuluhan bahaya minyak jelantah bagi tubuh dan lingkungan, pelatihan pengolahan limbah minyak jelantah dan limbah kulit pisang menjadi sabun souvenir, pelatihan kemasan produk, pelatihan pemasaran produk. Output kegiatan pengabdian masyarakat terciptanya strategi pemsaran yang kompetetif. Meningkatkan keterampilan dan peningkatan pendapatan masyarakat."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2018
300 SYU 1:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alfadhela Hanefa Rosyada
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang sebuah bentuk budaya pemberian, yaitu omiyage,
yang merupakan pemberian yang diperoleh saat seseorang melakukan perjalanan.
Penulisan dilakukan dengan metode deskriptif analisis yang didukung metode
wawancara kepada penjual oleh-oleh di berbagai macam toko yang ada di Jakarta.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa budaya pemberian omiyage yang ada pada
masyarakat Jepang memiliki motivasi giri di baliknya dan orang Jepang tetap
menjalankan tradisi pembelian dan pembelian omiyage karena selain diperlukan
sebagai salah satu barang pemberian, omiyage juga bermakna sesuatu yang
berperan sebagai pengingat akan sebuah pengalaman dari perjalanan yang telah
dilakukan.

ABSTRACT
This research focus on omiyage, a Japanese gift-giving tradition that someone get
when they are on traveling. The writer uses descriptive analysisis method
supported with interviewing some sellers at the souvenir shops in Jakarta. This
research concludes that Japanese omiyage gift-giving has giri motivation behind it
and the Japanese people still continue this gift-giving tradition because beside it is
needed on gift-giving tradition, omiyage is also means something that function as
a reminder about someone?s experience on traveling.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42250
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Nadira Azzahra
"Komodifikasi adalah proses mengubah sesuatu yang sebelumnya tidak memiliki nilai ekonomis menjadi barang atau produk yang bisa dijual dan dikonsumsi secara massal. Museum dipilih sebagai fokus penelitian karena perannya dalam menyebarkan nilai-nilai budaya yang tak berwujud kepada publik, melalui penggunaan suvenir yang berfungsi sebagai media edukasi dan pelestarian budaya. Dalam era konsumerisme, suvenir yang dikurasi dengan baik tidak hanya memperpanjang pengalaman pengunjung tetapi juga membantu menyebarkan dan melestarikan budaya. Kajian dilakukan untuk menunjukkan pentingnya komodifikasi koleksi Museum Wayang Jakarta melalui suvenir yang bernarasi, yang mendukung pemahaman, apresiasi, dan pelestarian budaya wayang sebagai warisan Indonesia. Kajian mengevaluasi peran komodifikasi koleksi wayang untuk memperluas pembelajaran museum, menggunakan arkeologi teoritis sebagai panduan metodologi, pendekatan kualitatif dan arkeologi publik untuk pelestarian dan promosi budaya. Berpartisipasi dalam diskusi mengenai bagaimana komodifikasi budaya materi, yaitu koleksi museum dapat mendukung dan mempromosikan warisan budaya melalui studi kasus Museum Wayang Jakarta.

Commodification is the process of transforming something that previously had no economic value into goods or products that can be sold and consumed on a mass scale. Museums are chosen as the focus of research because of their role in disseminating intangible cultural values to the public through the use of souvenirs, which serve as educational and cultural preservation tools. In the era of consumerism, well-curated souvenirs not only extend the visitor experience but also help disseminate and preserve culture. This study highlights the importance of commodifying the Wayang Museum's collection through narrative souvenirs, which support understanding, appreciation, and preservation of wayang culture as an Indonesian heritage. The study evaluates the role of commodifying wayang collections to enhance museum learning, using theoretical archaeology as a methodological guide, and qualitative and public archaeology approaches for cultural preservation and promotion. Contributing to the discussion on how material culture commodification, specifically museum collections, can support and promote cultural heritage through a case study of the Museum Wayang Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Marfelina Alexandra
"Skripsi ini menawarkan suatu kebaruan mengenai cara pandang terhadap kajian perajin souvenir yang selama ini cenderung didominasi oleh perspektif ekonomi, pariwisata, simbolik, maupun teknologi. Para perajin menghadapi berbagai peristiwa yang kompleks, sehingga tidak dapat disederhanakan. Mereka menghadapi berbagai kondisi ketidakpastian dalam pengerjaan souvenir di lingkungan perumahan terutama selama pandemi. Skripsi ini akan membahas korespondensi antara para perajin dengan teknologi dan material untuk membuat souvenir sebagai cara pandang untuk memahami kompleksitas yang dirasakan para perajin, sehingga menghasilkan pengalaman indrawi. Saya menggunakan pendekatan fenomenologi yang mengedepankan pengalaman indrawi dan kerangka konsep dari Ingold mengenai korespondensi yang menekankan habit, attentionality, dan agencing. Berbagai ketidakpastian yang tadinya menjadi pertanyaan bagi saya dan para perajin, kini tidak lagi menjadi hambatan, tetapi jalan untuk membangun relasi dengan kerajinan souvenir. Hal itu menimbulkan berbagai kebiasaan yang berkaitan dengan konteks ruang, waktu, dan material. Para perajin juga menjalin relasi sosial yang informal, sehingga telah tercipta ritme kerja bersama sebagai bentuk korespondensi antar rekan kerja. Mereka telah menjalin korespondensi yang ternyata berbenturan dengan motivasi. Korespondensi tersebut membuat para perajin bertahan menghadapi ketidakpastian, sehingga menghasilkan pengalaman indrawi dengan alur cerita yang terkandung, bukan pengalaman biasa.

This thesis offers a new perspective on the study of souvenir crafts makers, which has hitherto been dominated by economic, tourism, symbolic, or technology perspectives. Craft makers face complex events that cannot be simplified. Craft makers face the complex events that cannot be simplified. They face various conditions of uncertainty, especially in making souvenirs in residential areas during the pandemic. This thesis will discuss the correspondence between the craft makers with the technology and materials to make souvenirs as a perspective to understand the complexity that felt by the craft makers, resulting in a sensory experience. I use a phenomenological approach that emphasizes sensory experience and Ingold's framework of correspondence which includes habit, attentionality, and agencing. Various uncertainty that used to be a question for me and the craft makers, are no longer an obstacle, but as a way to build the relationship with souvenir crafts. This gives rise to various habits related to the context of space, time, and material. The craft makers also establish informal social relations, thus creating a rhythm of working together as a form of correspondence between co-workers. They have established a correspondence that contrary with the motivation. This correspondence makes the craft makers have the resilience to face uncertainty, resulting the sensory experience with a contained storyline, not an ordinary experience."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abdu Rauf
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari faktor hubungan festival musik dengan pengunjungnya yakni program quality, information quality, facility quality, souvenir quality, dan environment quality terhadap satisfaction pengunjung terhadap festival musik tersebut dan pengaruh dari satisfaction, perceived value, motivation, group norm, dan social identity terhadap revisit intentions pada festival musik tersebut serta penelitian ini dilakukan pada festival musik di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode PLS-SEM dengan data primer yang dikumpulkan peneliti melalui kuesioner yang disebar di internet. Penelitian ini menemukan bahwa program quality, information quality, facility quality, souvenir quality, dan environment quality memiliki pengaruh positif terhadap satisfaction. Penelitian ini juga menemukan bahwa motivation tidak memiliki pengaruh terhadap revisit intentions. Selanjutnya, satisfaction, perceived value, group norm, dan social identity memiliki pengaruh positif terhadap revisit intentions
.This study aims to determine the effect of relationship between music festival and visitors which are program quality, information quality, facility quality, souvenir quality, and environment quality toward satisfaction of visitors and effect of satisfaction, perceived value, motivation, group norm, and social identity toward revisit intentions of music festival in Indonesia. This study useing PLS-SEM by collecting data with online administered questionnaire. The results of this study show that program quality, information quality, facility quality, souvenir quality, and environment quality have a positive influence on satisfaction. The results of this study also show that motivation has no effect on revisit intentions. In the other hand, satisfaction, perceived value, group norm, and social identity have a positive influence on revisit intentions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library