Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yahya Buwaiti
Abstrak :
Pembangunan sektor pariwisata dihadapkan pada situasi yang cukup dilematis. Di satu sisi pembangunan sektor ini telah menjadi suatu keharusan karena ia merupakan sektor yang cukup unggul dalam menghasilkan devisa negara dan mendistribusikan pendapatan kepada masyarakat. Akan tetapi di sisi lain ia membawa dampak negatif yang cukup besar akibatnya bagi kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk hidup lainnya. Salah satu bidang usaha yang dikembangkan dalam sektor pariwisata adalah industri jasa hiburan umum. Sebagai bidang usaha yang termasuk dalam sektor pariwisata, industri jasa hiburan umum adalah salah satu bidang usaha yang dikembangkan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat yang tergolong berpenghasilan menengah ke atas. Sektor ini mempunyai keterkaitan cukup luas sehingga cukup banyak menyerap tenaga kerja dan mendukung upaya meningkatkan pendapatan daerah, serta berfungsi sebagai daya tarik wisata. Senada dengan hal tersebut, di Kotamadya Jambi juga berkembang objek-objek wisata hiburan umum yang ternyata memang lebih cepat kemajuannya. Objek wisata hiburan umum yang banyak terdapat di Kecamatan Pasar Kotamadya Jambi itu, adalah: Permainan Ketangkasan, Diskotik, Pub, Night Club, dan Karaoke. Perkembangan industri jasa hiburan umum di Kecamatan Pasar Kotamadya Jambi ternyata memberikan warna tersendiri terhadap kehidupan sosial masyarakat di kota ini, bahkan mengakibatkan terjadinya perubahan sosial budaya . Beberapa hal yang diduga menjadi pangkal sebab terjadinya perubahan-perubahan dimaksud adalah karena dalam hiburan umum itu tumbuh dan berkembang kegiatan perjudian gelap, konsumsi obat-obat terlarang, dan prostitusi terselubung. Dari kenyataan tersebut, maka melalui ketajaman ilmiah dengan landasan sosiologi, penulis melihat adanya beberapa perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat setempat. Berkaitan dengan hal itu, terdapat beberapa pertanyaan mendasar yang memotivasi penulis untuk melakukan penelitian mendalam, yakni : (1) Bagaimana proses perubahan sosial budaya itu terjadi ? (2) Sejauh mana perubahan sosial budaya dimaksud terjadi ?; dan (3) Bagaimana wujud perubahan dimaksud adanya ?. Untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis dengan landasan Leon perubahan sosial. Karena penelitian ini mencakup sosial dan budaya, maka untuk memilah antara pengertian sosial dan budaya, penulis mengacu kepada penelitian yang diajukan oleh Wirutomo. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara, yang dianalisis secara deskriptif. Dari penelitian yang penulis lakukan, maka rangkaian perubahan meliputi interaksi para individu dalam suatu kelompok masyarakat, perubahan-perubahan dalam pola hubungan antar anggota masyarakat dan perubahan dalam pola hubungan dalam keluarga. Salah satu hal yang dapat dilihat secara nyata adalah bahwa dengan berkembangnya industri hiburan umum diiringi dengan berkembangnya "kehidupan malam", yang dianggap merupakan ancaman bagi pergeseran moral dan etika, terutama bagi generasi muda. Melalui studi sosiologis, yang menggunakan metode analisis deskriptif, penelitian ini mengungkapkan adanya dampak sosial budaya sebagai akibat dari berkembangnya industri jasa hiburan umum di Kecamatan Pasar Kotamadya Jambi. Dengan menggunakan usaha-usaha hiburan umum yang melakukan kegiatan pada malam hari sebagai subjek penelitian, penelitian ini menemukan bahwa, industri jasa hiburan umum di Kecamatan Pasar Kotamadya Jambi yang meskipun berkembang secara pelan tapi pasti, telah mengakibatkan terjadinya perubahan sosial budaya yang cukup berarti bagi kehidupan masyarakat setempat. Perubahan sosial budaya yang menjadi temuan dalam penelitian ini meliputi : 1. perubahan sikap masyarakat terhadap aktivitas hiburan umum itu sendiri, 2. tersosialisasikannya KKN yang secara terbuka terjadi di dalam aktivitas hiburan umum, 3. menjadi terbiasanya konsumsi obat-obat terlarang, 4. adanya perubahan dalam struktur masyarakat, 5. terbentuknya kelompok kepentingan, 6. adanya perubahan pola hubungan antar kelompok masyarakat, 7. adanya perubahan nilai-nilai dalam hubungan antara kelompok masyarakat, termasuk hubungan dalam keluarga, dan 8. munculnya krisis norma. Bilamana hal itu tidak diantisipasi secara dini dan secara tepat, maka dalam perkembangan selanjutnya dikhawatirkan akan berdampak lebih tidak baik bagi tatanan kehidupan masyarakat Kecamatan Pasar Kotamadya Jambi, khususnya dan masyarakat Kota Jambi pada umumnya. Dengan kata lain akan merusak tatanan sosial budaya yang merupakan identitas bangsa, yang nilai-nilai positifnya hendak dipertahankan, sebagaimana dimaksudkan oleh prinsip yang melandasi operasionalisasi pembangunan sektor pariwisata nasional.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T909
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nahla Syauva Fillah
Abstrak :
Penelitian ini membahas aspek multikulturalisme dalam film Excuse My French (2014) karya Amr Salama yang berasal dari Mesir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif sehingga penelitian ini bersifat menguraikan dan menggambarkan dengan demikian adanya. Data yang dikumpulkan ialah berupa gambar tangkapan layar serta dialog dari film. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini ialah dengan melakukan pengkajian terhadap berbagai sumber melalui jurnal, berita, serta buku-buku yang berkaitan dengan topik yang dibawakan. Analisis data yang digunakan merupakan analisis film. Hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat aspek multikulturalisme yang terjadi dalam film Excuse My French seperti adanya diskriminasi agama, pelecehan seksual, serta perundungan yang terjadi di sekolah. Film ini membuktikan bahwa berdampingnya dua atau lebih kebudayaan dan keberagaman dapat menimbulkan terjadinya pergesekan antara pihak mayoritas dan minoritas. Dengan begitu, teori yang digunakan ialah konsep multikulturalisme Will Kymlicka serta teori konflik sosial Lewis Coser. Solusi multikulturalisme yang ditawarkan oleh film Excuse My French ini ialah dengan adanya pergesekan terlebih dahulu sehingga melahirkan kesadaran dari diri masing-masing. ......This research discusses the aspects of multiculturalism in the movie Excuse My French by Amr Salama from Egypt. The method used in this research is a qualitative method in which this research describes and describes as it is. The data collected is in the form of screenshot images and dialog from the film. The data collection technique used in this writing is to study various sources through journals, news, and books related to the topic presented. The data analysis used is descriptive analysis. The results found that there are aspects of multiculturalism that occur in the movie Excuse My French such as religious discrimination, sexual harassment, and bullying that occurs at school. This movie proves that the coexistence of two or more cultures and diversity can cause friction between the majority and minority. Therefore, the theories used are Will Kymlicka's concept of multiculturalism and Lewis Coser's theory of social conflict. The solution to multiculturalism offered by the movie Excuse My French is to have friction first so that it creates awareness from each other.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Imelda H.
Abstrak :
Pembangunan kesehatan merupakan salah satu bagian dari pembangunan nasional dalam rangka pembangunan sumber daya manusia kearah terciptanya penduduk Indonesia yang sehat, tangguh, mandiri dan berkualitas. Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan selama ini telah menunjukkan peningkatan kondisi kesehatan masyarakat di Kota Padang. Ini dapat dilihat dari indikator kesehatan yaitu menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB), menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI), meningkatnya angka harapan hidup dan menurunnya penderita Kekurangan Energi dan Protein (KEP). Namun bila dibandingkan dengan kondisi kesehatan masyarakat Indonesia, maka kondisi kesehatan masyarakat Kota Padang masih di bawah rata-rata tersebut. Selama ini pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan sakit, yang lebih mengutamakan upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Karena pendekatan ini tidak memberikan manfaat bagi sebagian besar masyarakat dan tidak sesuai dengan perkembangan yang ada, maka pendekatan pembangunan kesehatan berubah kearah pendekatan yang berorientasi sehat, yang lebih mengutamakan upaya pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengesampingkan upaya penyembuhan dan rehabilitasi. Salah satu faktor yang menentukan kondisi kesehatan masyarakat adalah perilaku kesehatan masyarakat itu sendiri. Dimana proses terbentuknya perilaku ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah faktor sosial budaya, bila faktor tersebut telah tertanam dan terinternalisasi dalam kehidupan dan kegiatan masayarakat ada kecenderungan untuk merubah perilaku yang telah terbentuk tersebut sulit untuk dilakukan. Untuk mendapatkan gambaran perilaku kesehatan masyarakat Kota Padang, memahami dan mengetahui faktor sosial budaya yang mempengaruhi perilaku kesehatan masyarakat serta peran pemerintah dalam pembangunan kesehatan, dilakukan suatu kajian mengenai teori dan konsep perilaku dari perilaku kesehatan seperti yang dikemukakan oleh ahlinya yaitu Parsons, Romans, Skinner dan Green. Berdasarkan teori tersebut dan melihat fenomena di lapangan maka perilaku kesehatan tersebut dapat dikelompokkan menjadi perilaku terhadap sakit dan penyakit, perilaku yang berkait dengan respon terhadap pelayanan kesehatan, perilaku yang berkaitan dengan respon terhadap gizi makanan dan perilaku yang berkaitan dengan lingkungan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dan jenis penelitian eksplanatif, untuk mendapatkan gambaran perilaku kesehatan masyarakat serta mengetahui faktor sosial budaya yang mempengaruhinya. Untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh maka dilakukan wawancara mendalam kepada informan yang dianggap relevan dan dapat memberikan informasi yang diperlukan, serta melakukan pengamatan terhadap perilaku kesehatan masyarakat sebagai cara dalam pengumpulan data primer. Sedangkan data sekunder diperoleh dari kajian yang dilakukan terhadap dokumen-dokumen yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan, meskipun pendekatan pembangunan kesehatan telah mengalami perubahan dari paradigma sakit ke paradigma sehat, namun perubahan tersebut tidak serta merta diikuti oleh perubahan perilaku kesehatan masyarakat. Sulitnya merubah perilaku kesehatan masyarakat tersebut karena ada beberapa nilai dan kebiasaan yang telah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat yang sulit untuk dirubah. Namun perilaku kesehatan masyarakat dalam hal pencegahan penyakit, khususnya immunisasi untuk anak menunjukkan hasil yang baik. Selain itu perubahan beberapa nilai dan norma yang telah terinternalisasi dalam kehidupan masyarakat juga berdampak terhadap perubahan perilaku dan gaya hidup masyarakat dan berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Temuan lainnya menunjukkan bahwa upaya perubahan perilaku yang dilakukan melalui pendidikan kesehatan yang dilakukan selama ini belum mencapai sasaran dan menunjukkan hasil kearah perilaku hidup sehat. Kerjasama lintas sektoral dengan sektor lain yang berkait belum berjalan dengan baik. Keterlibatan kekuatan lain dalam pembangunan kesehatan mulai berkembang. Hasil penelitian juga menemukan kritik terhadap teori yang dikemukakan Green. Kritiknya adalah : selain faktor pendidikan, faktor ekonomi juga mempengaruhi faktor predisposisi, faktor pendukung dan pendorong. Rekomendasi terhadap hasil penelitian ini, rencana pembangunan kesehatan harus disusun sesuai dengan pendekatan paradigma sehat. Pendidikan kesehatan merupakan salah satu usaha yang harus dilakukan untuk merubah perilaku kesehatan masyarakat. Program pendidikan kesehatan untuk petugas kesehatan bertujuan untuk menciptakan tenaga kesehatan yang ahli dan terampil sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan kesehatan untuk masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan. Materi, metode, media, sasaran, jadwal dan pelaksana pendidikan kesehatan harus disusun secara terencana dan disesuaikan dengan kebutuhan, permasalahan serta kondisi daerah. Melalui kedua program ini diharapkan perilaku kesehatan masyarakat berubah ke arah perilaku hidup sehat sehingga jumlah penderita gizi buruk dan penderita penyakit karena perilaku menurun serta tercipta lingkungan yang bersih dan sehat.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T3046
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiani Harwanto
Abstrak :
Masalah penelitian ini adalah proses kreativitas para perupa kontemporer Indonesia dalam mempertahankan kesehatan jiwa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, pengamatan terlibat dan studi dokumentasi. Temuan penelitian ini adalah: (1) Permasalahan kehidupan para perupa yang bersumber pada aspek kebudayaan, psikologis, dan ekologis yang mempengaruhi proses berkarya. Proses berkarya para perupa merupakan strategi untuk mempertahankan kesehatan jiwa. Temuan ini memberikan kontribusi baru dalam seni rupa Indonesia karena pemahaman selama ini proses berkarya hanya selalu dihubungkan dengan seni untuk seni dan art therapy bagi orang yang sakit jiwa. Pemahaman yang kedua hanya bisa digunakan pada cara menyembuhkan orang yang sakit jiwa atau seni rupa orang yang sakit jiwa. Pendapat seni untuk seni semata tidak bisa dipertahankan karena masalah seni bukan hanya dikaji dengan seni semata melainkan dapat juga terkait dengan masalah kesehatan jiwa. Temuan ini diperkuat dengan adanya kecenderungan perkembangan seni yang tanpa sekat dan lintas disiplin (Alisyahbana, 1983). Temuan ini memperkuat pendapat Narol (1962; Lumsden, 1975; McElroy dan Towsend, 1979, Picasso, dalam Soemantri, 1998). (2) perupa kontemporer mempunyai sikap yang menjunjung kebebasan. Setiap perupa bebas menentukan media visual yang akan dipilih dengan lintas batas-batas bahkan cenderung menggabungkannya. Setiap perupa mempunyai karakteristik masing-masing yang dipengaruhi pengalaman hidup, latar belakang pendidikan, latar belakang sosial budaya, dan proses kreativitas termasuk pandangan mereka tentang hidup dan kehidupan. Temuan ini memberikan pemahaman baru terhadap karakteristik seni rupa kontemporer. Temuan ini menolak pendapat (Soedarso, 2000) karena aspek kontemporer menekankan pada kesatuan unsur -unsur visual dan non-visual, dan proses kreativitas yang memberikan kebebasan, serta selalu berhubungan dengan situasi kekinian (Santayana, 1998). Temuan ini memperkuat pendapat Al Hassan (dalam Gombrich,1965: 15); (3) strategi penanggulangan perasaan tertekan (coping grass) berhubungan dengan pandangan perupa tentang karya, hidup, dan interaksi manusia dan lingkungan. Pandangan tentang berkarya seni dipahami perupa sebagai pemegang otoritas tunggal, kebebasan bereskpresi, pengakuan terhadap eksistensinya, kompensasi atas permasalahan, sarana kornunikasi dengan siapa saja tanpa mengggunakan topeng "apa adanya atau ada adanya", sarana meditasi, media pemberdayaan manusia, ringannya beban, rasa syukur kepada Tuhan, Yang memberi bakat dan ibadah. Temuan ini berbeda dengan Dewey (1964), Langer (1962), Croce (1964).
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T2948
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Japan : Kwansei Gakuin University
050 KGUAS
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Fatkhu Zahra Aminati Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Novel Genduk karya Sundari Mardjuki bertema suka duka kehidupan petani tembakau di Temanggung, Jawa Tengah. Novel ini memfokuskan pembicaraannya pada tokoh utama, yakni seorang anak berusia 11 tahun bernama Genduk. Anak perempuan ini telah kehilangan ayahnya sejak ia masih bayi. Dalam situasi demikian, pengarang menggambarkan secara dramatis bagaimana Genduk menghadapi kehidupannya di lingkungan petani tembakau yang miskin tahun 1970-an. Penelitian ini menggunakan unsur intrinsik dan ekstrinsik sebagai acuan. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini bagaimana pengaruh Peristiwa Kanigoro 1965 terhadap kehidupan masyarakat petani tembakau di Temanggung seperti tergambar melalui tokoh Genduk dan Ibunya. Peristiwa Kanigoro 1965 ternyata memberikan dampak kemelaratan dan kesedihan bagi Genduk dan Ibunya yang kehilangan sosok kepala keluarga. Namun, akibat peristiwa tersebut, Genduk berhasil terlahir sebagai sosok anak perempuan yang kuat, mandiri, dan berani akibat ketidakhadiran sosok ayahnya dalam hidupnya. Dampak yang ditimbulkan akibat kekerasan PKI ternyata juga dirasakan oleh keluarga korban yang ditinggalkan.
ABSTRACT
Genduk is a novel by Sundari Mardjuki with the theme of grief on the life of tobacco farmers in Central Java. The novel focuses on the main character, an 11 year old girl named Genduk. This girl has lost her father since she was a baby. In such situation, the author dramatically illustrates how Genduk faced his life in the poverty stricken tobacco farm of the 1970s. This study uses intrinsic and extrinsic element as a reference. The expected result of this reasearch is how the influence of Kanigoro rsquo s Event on the life of the tobacco farmer community in Temanggung as illustrated through figures Genduk and her mother. The event of Kanigoro 1965 turned out to give the effects of poverty and sadness for Genduk and her mother who lost the head of the family. However, due to these events, Genduk successfully born as a strong girl figure, independent, and courageous due to the absence of her father figure in his life. The impact caused by PKI violence was also felt by the families of abandoned victims.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library