Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Medina Putri Ramadha
Abstrak :
ABSTRAK
Tulisan ini mengkaji tentang model bisnis sharing economy dalam layanan GO-FOOD. Layanan tersebut telah mengemas praktik jual beli makanan dengan cara yang modern, yaitu menggunakan sistem jasa pesan antar melalui aplikasi. Aktivitas yang terjadi dalam layanan GO-FOOD melibatkan lebih dari dua pelaku ekonomi di dalamnya, yaitu adanya peran driver sebagai perantara dari merchant (penjual) dan customer (pembeli). Skripsi ini menyajikan pentingnya hubungan sosial antara merchant dan driver sebagai pihak ketiga dalam membangun trust pada aktivitas ekonomi tersebut. Dengan menggunakan pendekatan etnografi, tulisan ini mengulas interaksi antar kedua pihak dalam menyikapi dinamika layanan GO-FOOD. Aktivitas ekonomi GO-FOOD yang terjadi dalam realitas hubungan sosial antara driver dan merchant menunjukkan bahwa terdapat pertimbangan aspek non-ekonomi dalam menentukan tindakan ekonominya. Fenomena tersebut telah didefenisikan oleh Granovetter (1985) dengan istilah social embeddedness, bahwa suatu tindakan ekonomi melekat dengan hubungan sosial yang terjadi antar pelaku ekonomi.
ABSTRACT
This study examines sharing economy business model in GO-FOOD service. The service has transformed the process of buying and selling food into a modern way by ordering and delivering via application. Transactions that have emerged in GO-FOOD require more than two economic actors, the role of drivers as intermediaries from merchant to customer. This study presents the importance of social relations between merchant and driver as third party in building trust in this economic activity. By using an ethnographic approach, this study analyzes the interactions between them in responding the dynamic changes on GO-FOOD service. Economic activities that occurred in the reality of social relation between driver and merchant, shows that there are some considerations of non-economic aspects in determining their economic actions. This phenomenon has been defined by Granovetter (1985) as social embeddedness, an economic action which is attached to the social relationship that occured between the economic actors.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Viandy Perdana Putra
Abstrak :
Tulisan ini membahas empat kasus perdagangan heroin di Kota New York, Amerika Serikat sebagai bentuk transnational organized crime. Metode penulisan yang digunakan adalah analisis data sekunder yang bersumber dari data lembaga dan berita online tentang perdagangan heroin transnasional di Kota New York. Analisis dalam tulisan ini menggunakan teori social embeddedness untuk menjelaskan hubungan sosial dan lingkungan sosial aktor dan kerangka konsep transnational organized crime untuk menjelaskan pola kejahatan. Hasil analisis menunjukan bahwa aktor merupakan individu rasional yang melakukan perdagangan heroin karena menguntungkan secara materi hingga miliaran rupiah. Namun hal ini tidak dapat berdiri sendiri. Perdagangan heroin merupakan aktivitas ilegal yang menyebabkan aktivitas ini penuh dengan resiko dan ketidakpastian. Kesamaan latar belakang sosial, seperti kewarganegaraan, jenis kelamin, dan umur menciptakan kepercayaan. Kepercayaan mengurangi resiko dan ketidakpastian pada perdagangan heroin transnasional. Pada perdagangan heroin transnasional juga ditemukan Asia Selatan sebagai wilayah yang mendominasi asal kewarganegaraan aktor dan di mana heroin berasal. Ditemukan juga pola aktivitas perdagangan heroin transnasional yang meliputi produksi, impor dan distribusi. Kesamaan modus operandi juga ditemukan pada sebagian besar kasus yang dikelompokan menjadi tahapan yang meliputi komunikasi/negosiasi, pengiriman sampel, komunikasi/negosiasi kembali, dan impor. Adapun reaksi penegak hukum pada setiap kasus menunjukan kesamaan, yaitu dengan dibentuknya operasi investigasi melalui pendekatan multi lembaga. ......This paper discusses four cases of heroin trafficking in City of New York, United States as a form of transnational organized crime by focusing on the social relations of actors and crime patterns. The writing method in this paper is secondary data analysis derived from institutional data and news articles about the transnational heroin trade in City of New York. The analysis in this paper uses the theory of social embeddedness to explain social relations and the social environment of actors and the framework of the concept of transnational organized crime to explain patterns of crime.. The results of the analysis shows that the actor is a rational individual who trades heroin because it is materially profitable up to billions of rupiah. But this cannot stand alone. The heroin trade is an illegal activity which makes this activity full of risk and uncertainty. Similarity in social background, such as nationality, gender, and age creates trust. Trust reduces risk and uncertainty in the transnational heroin trade. In the transnational heroin trade, South Asia is also found as the region that dominates the origin of the actor's nationality and where heroin originates. The pattern of transnational heroin trading activity was also found which includes production, import and distribution. The same modus operandi was also found in most of the cases which were grouped into stages which included communication/negotiation, giving samples, re-communicating/re-negotiating, and importing. The reactions of law enforcement in each case show similarities, namely the establishment of an investigative operation through a multi institutional approach.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library