Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bako, Mery Rosalin
Abstrak :
Masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi keluarga telah menjadi persoalan yang mengemuka di negara ini semenjak terjadi krisis ekonomi tahun 1997. Masalah ini paling berat dirasakan oleh kelompok masyarakat Indonesia berpenghasilan rendah, dimana sehubungan dengan rendahnya pendapatan rumah tangga yang diterima tidak dapat mengimbangi membumbungnya harga bahan-bahan kebutuhan pokok, terutama kebutuhan makanan yang terjadi sebagai akibat dari krisis ekonomi. Namun demikian sebagai kebutuhan hidup pokok dan harus dipenuhi, maka orang akan berusaha untuk mencukupinya. Bagaimana respons kelompok masyarakat berpenghasilan rendah di daerah perkotaan, khususnya di Jakarta menghadapi krisis ekonomi terutama dalam pemenuhan kebutuhan makanan anggota keluarga atau rumah tangga dan strategi apa yang ditempuh dalam mengatasi masalah tersebut, dibahas dalam tesis ini. Penelitian yang dilakukan terhadap kelompok rumah tangga berpenghasilan rendah di RW 06 Kelurahan Paseban Jakarta Pusat menemukan bahwa untuk mengatasi masalah krisis makanan dalam rumah tangga, maka rumah tangga-rumah tangga berpenghasilan rendah yang diteliti melakukan dua strategi adaptasi yaitu, pertama : strategi internal rumah tangga, terdiri dari 1) merubah menu makanan; 2) mengurangi pengeluaran kebutuhan lain di luar makanan dan membatasi menu makan; 3) merubah pola makan dan 4) mencari penghasilan tambahan. Kedua, strategi eksternal rumah tangga dimana individu-individu dalam rumah tangga aktif memanfaatkan jaringan hubungan yang ada dalam masyarakat untuk mencapai kepentingan memenuhi kebutuhan makanan. Jaringan hubungan yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah jaringan kerabat, jaringan tetangga dan jaringan campuran kerabat dan tetangga. Penelitan ini menemukan bahwa jaringan sosial yang ada dalam masyarakat memberikan kontribusi yang berarti bagi pemenuhan kebutuhan nutrisi rumah tangga yang diteliti. Jaringan sosial merupakan salah satu strategi penting yang memberikan rasa aman bagi anggota rumah tangga ketika mengahadapi situasi sulit, khususnya dalam hal pemenuhan kebutuhan nutrisi. Bertolak dari temuan ini, maka saya mengusulkan agar dalam penelitianpenelitian yang berhubungan dengan cara pemenuhan kebutuhan makanan khususnya pada masyarakat kompleks atau setting perkotaan, agar memperhatikan aspek jaringan sosial dalam masyarakat.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T978
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Noor Amaliana Nasman
Abstrak :
Fokus penelitian ini adalah bagaimana hubungan dan isolasi sosial di Jepang digambarkan dengan menggunakan mode penulisan realisme magis dalam film animasi The Night Is Short, Walk On Girl. Penelitian ini dilakukan dengan analisis teks dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di antara unsur-unsur realisme magis yang ada dalam film, yang menggambarkan hubungan dan isolasi sosial paling banyak ditemukan di akhir film. Elemen-elemen tersebut juga didukung oleh mise-en-scène dan simbolisme sinematis. Beberapa karakter tertentu (Otome, Rihaku, dan Senpai) digambarkan sebagai perwakilan hubungan dan isolasi sosial yang ditemukan di kalangan lansia dan mahasiswa Jepang. Meskipun Otome awalnya digambarkan memiliki hubungan sosial yang baik, dia bahkan tidak menyadari akan kemungkinan terjalinnya sebuah hubungan selama film berlangsung sampai di act terakhir film. Sementara itu, isolasi sosial yang dirasakan oleh Rihaku dan Senpai diselesaikan dengan dua cara yang berbeda : Rihaku yang mendapat motivasi dari Otome ketika dia jatuh sakit, dan Senpai yang menyadari sendiri sehingga dia memutuskan untuk bertemu dengan Otome secara langsung. ...... The focus of this study is how social connection and isolation in Japan are depicted using the writing mode magical realism in the animated movie, The Night Is Short, Walk On Girl. This research is done by text analysis and library research. Results show that among the many magical realist elements in the movie, those that depict social connection and isolation mostly appear in the last act of the movie. Said elements are also supported by mise-en-scène and cinematic symbolism. Certain characters (Otome, Rihaku, and Senpai) are shown to be representations of social connection and social isolation found among the Japanese elderly and university students. Although Otome shows clear signs of having good social connection with others around her at first glance, for the majority of the movie she does not even realize the possibility of one to begin with, although this changes in the final act. Meanwhile, the social isolation that Rihaku and Senpai go through are solved in two different ways: In Rihaku’s case, it being Otome coming to him and cheering him up while he is sick in bed, and in Senpai’s case being him deciding to come out of his shell in order to connect with Otome.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library