Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tengku Nifdawani
"ABSTRAK
Dalam upaya mengatasi berbagai masalah lingkumgan hidup, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah memasukkan materi lingkungan hidup ke dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN 1993). GBHN 1993, menggariskan bahwa lingkungan hidup merupakan bagian penting dari ekosistem dan berfungsi sebagai penyangga kehidupan seluruh mahluk hidup di muka bumui. Oleh karena itu pembangunan lingkungan hidup diarahkan pada terwujudnya kelestarian, keseimbangan dan keserasian yang dinamis antara manusia dan mahluk hidup lainnya dengan lingkungannya.
Pembangunan lingkungan hidup bertujuan untuk meningkatkan mutu, memanfaatkan sumberdaya alam secara berkelanjutan, dan merehabilitasi kerusakan lingkungan. Kegiatan pembangunan pada dasarnya merupakan upaya peningkatan taraf hidup manusia dengan jalan memanfaatkan sumberdaya alam yang terdapat di sekitar lingkungan hidupnya.
Pemantauan lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh para pengelola dan perencana kebijaksanaan lingkungan hidup khususnya lingkungan hidup sosial, membutuhkan informasi tentang lingkungan hidup sosial. Informasi tersebut berupa statistik lingkungan hidup sosial yang dimanfaatkan untuk melihat kondisi lingkungan hidup sosial suatu waktu, baik mengevaluasi tingkat kerusakan yang terjadi, perbaikan yang telah dilakukan, maupun langkah-langkah yang perlu disusun sebagai bahan masukan bagi perencanaan lingkungan hidup sosial di masa mendatang. Para penentu kebijakan lingkungan hidup sosial harus memasukkan faktor lingkungan dalam semua pertimbangan kegiatannya, ditunjang informasi tentang lingkungan hidup sosial yang akurat, lengkap, tepat waktu dan berkelanjutan.
Penelitian ini bertujuan
1. Menyusun indikator pokok lingkungan hidup sosial yang dibutuhkan dalam rangka penyajian statistik lingkungan hidup sosial. Mengevaluasi tersedianya variabel-variabel lingkungan hidup sosial beserta cara pengumpulannya
2. Mengukur tingkat pemahaman para penanggungjawab pengelola statistik di instansi terkait.
Penelitian dilakukan pada instansi terkait dengan kriteria sebagai berikut :
1. Fungsi dan tugas Departemen/ Lembaga pemerintah lainnya yang berkaitan langsung dengan masalah lingkungan hidup khususnya lingkungan hidup sosial.
2. Instansi dan lembaga lainnyayang tidak langsung berkaitan dengan lingkungan hidup sosial tetapi kegiatannya relevan dengan lingkungan hidup sosial.
Sebagai responden dalam penelitian ini adalah para pejabat penanggung jawab pusat pengolahan data pada instansi terkait. Jumlah instansi yang diteliti adalah sebanyak 25 instansi, sedangkan responden yang diteliti sebanyak 30 orang.
Penelitian terhadap responden dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Pertanyaan yang diajukan di antaranya adalah tentang kualitas sumberdaya manusia pengelola statistik, sistem informasi, koordinasi, pemanfaatan data yang telah disajikan dan keterkaitan antar instansi terkait.
Rancangan penyajian data statistik lingkungan hidup sosial yang diajukan, telah disesuaikan dengan kerangka acuan United Nations dan disesuaikan dengan tersedianya data pada saat ini. Kerangka acuan tersebut terdiri dari kelompok informasi :
1. Kegiatan sosial ekonomi dan kejadian silam.
2. Dampak lingkungan
3. Respon perubahan lingkungan
4. Stok (persediaan) dan kondisi dasar.
Hasil penelitian menyimpulkan sebagai berikut :
1. Sumberdaya manusia yaitu para pengelola pusat pengolahan data dan informasi statistik, baik sebagai pejabat penanggungjawab maupun staf, masih perlu memperoleh peningkatan pengetahuan tentang lingkungan hidup khususnya lingkungan hidup sosial.
2. Instansi terkait sebagai nara sumber informasi statistik lingkungan hidup sosial, perlu melakukan peningkatan sistem informasi baik ke daerah bagi instansi yang mempunyai perwakilan di daerah Sedang sistem informasi di pusat yang nantinya akan berhubungan secara on line dengan pusat informasi lingkungan hidup sosial yang direncanakan.
3. Secara keseluruhan para responden yang telah membaca dan menggunakan data statistik dari publikasi statistik lingkungan hidup yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik hanya 67 %. Sedang yang telah membaca publikasi Neraca Kualitas Lingkungan Hidup oleh Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup hanya 47 %. Keadaan ini disebabkan tidak diterimanya publikasi di atas oleh para responden.
4. Agar Statistik Lingkungan Hidup Sosial ini dapat disajikan dengan akurat dan tepat waktu, perlu dibentuk suatu Pusat Informasi Statistik Lingkungan Hidup khususnya Lingkungan Hidup Sosial. Pusat inforniasi ini direncanakan dapat melayani dengan cepat para perencana data statistik lingkungan hidup sosial,dan terjalinnya kerja. sama antar instansi terkait.
5. Dalam upaya penyajian statistik lingkungan hidup sosial, diajukan rencana susunan statistik lingkungan hidup sosial menurut komponen-komponennya. Penyajian ini berdasarkan studi literatur baik statistik lingkungan hidup maupun literatur yang menyajikan indikator sosial. Komponen beserta indikator yang disajikan sesuai dengan tersedianya informasi saat ini.
Daftar Kepustakaan : 44 ( 1975 - 1995 )

The Development of Social Environmental Statistics of Indonesia1. Background The concept of integrating environment and development has become a direction of national development and is stipulated in the General Guidelines of State Policy (GBHN) 1993. ODIN articulates environment as a vital part of ecosystem to support the life of every living creature on earth. Therefore, the development of environment has been directed to emanate the conservation, balance, and dinarnic harmonious relationship between man and other living creatures in their surrounding environment.
Environment development thus aims to increase the quality and sustain intelligent utilization of natural resources as well as to rehabilitate the environment deterioration. So that the development process aims to increase the real quality of life in a comprehensive ways involving the development of social, politics, economy, and environment simultaneously.
Environmental Act No.4119S2 Concerning the Provision of environmental management classifies environment into three classifications, natural environment, man-made environment and social environment. This paper deals with the social environment as the interaction among development, environment and population. It has become a fundamental direction of national policy. The prominent of social environment is tlierelore obvious because it is related to the development actor , the people Nevertheless, many are discussing environment only intens cultural environment. So environment itself has often been separated from the topic.
In order to investigate, and to evaluate the condition of environment particularly social environment, proper and adequate information?s, including information on the existing damage, improvement and rehabilitation actions are needed.
2.Objectives of the study :
a. To evaluate the existing social environment variables in every corresponding institutions/ agencies.
b. To measure the understanding of the persons in charge of compiling social environment .
c. To determine core indicators of social environment need to be compiled regularly.
3. Methodology
a. Interviewing 30 people from 25 institutions in charge of social environment compilation. Institutions choose for the survey are (hose having functions and duties related to the social environment directly or indirectly. The interview was carried out by using structure questionnaires consisting questions on quality of the people in charge of statistical work, the existing information system, coordination among other institutions and data utilization.
b. Reviewing literatures from various sources including framework development of environment statistics by United Nations to determine social environment indicators.
4. Results of study
a. Most of people in charge of the work of social environment statistics lack expertise on the issue.
b. It says that 67 percents respondent have read or applied statistical data of Indonesian Environment Statistics published by Central Bureau of Statistics. Regional Environmental Quality publication has only read by 47 percents respondent. This is because most respondents do not notice the existence of these two important environment statistics publication as well as lack of awareness of the environment information.
c. Coordination among institutions in charge of social environment statistics are considered weak. However, Central Bureau of Statistics as one of important institutions that produces environmental statistics publication has established coordination with various in-line institutions and non-goverment institutions dealing with environmental information. But, such coordination was mostly on the compilation of natural environment, very little dealing with social environment.
d. Based on literature, this study also serves core indicators of social environment statistics by its components.
5. Recommendations
a. In order to attain accurate and continuous social environment statistics, it is important to establish environment statistics information centre. This centre could be an institution dealing very much with such statistics.
b. Information systems within and among corresponding institutions need to be improved. The information centre in each institution will be linked to the environment information centre mentioned above.
c. Workshop, seminar or training on environment statistics particularly social environment that involved all corresponding institutions are needed to enhance better understanding on the subject as well as to strengthen the coordination among other.
Number of References : 44 ( 1975 - 1995 )
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
McIntyre-Mills, Janet
New York: Kluwer Academic, 2003
361.1072 MCL c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yakovleva, Natalia
"Based on the concept of corporate social responsibility, this book analyses modern approaches adopted by mining companies that could minimise negative impacts of mining and enhance positive benefits to corporate stakeholders. Using a case study of two mining sectors (gold and diamond mining) the book evaluates policies and practices of mining companies within four key areas of corporate social responsibility: environmental protection, health and safety, employee relations and community development. Also included is an assessment of three models for community development that are developed within the mining industries: company-led approach, establishment of corporate foundation and tri-sector partnership. The study analyses management of corporate social responsibility issues with specific reference to mining in the Russian Federation and provides a comparison with global mining companies "
Hampshire: Ashgate, 2005
622.0684 YAK c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hartoni
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris dari hubungan kinerja ESG terhadap penghindaran pajak perusahaan serta apakah direktur dengan pengalaman asing dapat memperkuat atau memperlemah hubungan kinerja ESG terhadap penghindaran pajak. Data yang digunakan adalah perusahaan manufaktur berbasis ESG dari Thomson Reuters dari negara-negara ASEAN-5 selama periode 2017 hingga 2021 dengan sampel sebanyak 351 observasi. Metode yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi data panel random-effect. Hasilnya menunjukkan bahwa perusahaan dengan kinerja ESG yang tinggi lebih cenderung terlibat dalam aktivitas manipulasi pajak perusahaan. Perusahaan meningkatkan kinerja ESG untuk melindungi perusahaan terhadap risiko reputasi yang mungkin timbul dari praktik penghindaran pajak. Selain itu, kehadiran direktur dengan pengalaman asing dapat memberikan pengalaman dan budaya baru bagi perusahaan serta memainkan peran penting dalam memberikan pandangan terkait praktik ESG dan penghindaran pajak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki lebih banyak direktur dengan pengalaman asing mempunyai kekhawatiran yang lebih besar terhadap reputasi. Selain itu, direktur dengan pengalaman asing dapat membawa pengalaman serta budaya baru ke dalam perusahaan sehingga dapat memperlemah hubungan positif kinerja ESG terhadap penghindaran pajak agar perusahaan terhindar dari ancaman reputasi dan legitimasi.

This study aims to provide empirical evidence of the relationship of ESG performance on corporate tax avoidance and whether directors with foreign experience can strengthen or weaken the relationship between ESG performance and tax avoidance. The data utilized were Thomson Reuters ESG-based manufacturing companies from ASEAN-5 nations from 2017 to 2021, with a sample size of 351 observations. Random-effect panel data regression was employed to test the hypothesis. The findings revealed that companies with high ESG performance were more likely to participate in corporate tax avoidance. The company improves ESG performance to protect the company against reputational risks that may arise from tax avoidance practices. Furthermore, the presence of a director with foreign experience can provide a new experience and culture for the company, as well as play a vital role in giving insights about ESG practices and tax avoidance. The results of this study indicate that companies that have more directors with foreign experience have greater concerns about reputation. In addition, directors with foreign experience can bring new experiences and cultures into the company so as to weaken the positive relationship between ESG performance and tax avoidance so that the company avoids reputational and legitimacy threats."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, John Fredy Bobby
"Umumnya anak- anak yang tinggal di Perumnas Tangerang memiliki masalah dalam bermain, faktor yang menyebabkan adalah terbatasnya tempat bermain yang ada. Ruang terbuka yang difungsikan sebagai taman bermain anak dan tempat olah raga yang telah disediakan pengembang, temyata tidak berfungsi maksimal. Kadang anak-anak mau menggunakan ruang terbuka tersebut sebagai tempat bermainnya, namun tidak jarang mereka justru menggunakan ruang terbuka lain (jalan atau halaman rumah) sebagai tempat bermain. Anak-anak tersebut cenderung memilih tempat bermainnya. Apa yang melatarbelakangi pilihan mereka merupakan hal yang perlu diketahui. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan perilaku bermain anak dan menemukan hal-hal yang mempengaruhi pilihan mereka pada saat menentukan tempat bermain. Ada dua hal yang diamati yaitu pengaruh lingkungan sosial mereka (orang tua/keluarga dan teman bermain) dan pengaruh lingkungan bermain mereka (jenis permainan dan kondisi tempat bermain). Untuk memperoleh gambaran yang jelas, pendekatan penelitian memakai metode kualitatif melalui wawancara mendalam baik secara perorangan maupun kelompok dan pengamatan Iangsung. Sebagai informan utama pads penelitian ini adalah anak-anak yang tinggal di RW 08 Kelurahan Cibodas Baru, Perumnas Tangerang, mereka terbagi dalam dua kelompok usia yaitu 9 -12 tahun ( lebih besar) dan di bawah 9 tahun ( lebih kecil ). Selain itu, sebagian orang tua, pengurus RW dan pihak pengembang ( Perumnas ) juga dijadikan sebagai informan penunjang. Melalui penelitian ini terungkap bahwa dalam menentukan pilihan tempat bermain, anak lebih dipengaruhi oleh teman bermain, jenis permainan dan kondisi tempat bermain. Umumnya anak- anak yang lebih besar mendominasi ruang terbuka yang difungsikan sebagai tempat bermain dan olah raga sebagai tempat melakukan permainan olah raga. Di lain pihak anak-anak yang lebih kecil memilih tempat bermain lain ( jalan atau halaman rumah ) untuk melakukan permainan `games'. Selain hal tersebut diatas, ternyata kondisi tempat bermain juga mempunyai pengaruh dalam menentukan pilihan tempat bermain mereka. Mereka lebih memilih tempat bermain yang teduh ( tidak panas dan silau ) dan memiliki jarak yang relatif dekat dengan rumah mereka. Sementara itu ditemukan bahwa pengaruh keluarga ternyata tidak signifikan mernpengaruhi anak pada saat menentukan pilihan tempat bermain. Anak yang lebih besar bebas menentukan tempat bermain mereka. Hasil lain dari penelitian ini berkaitan dengan karakteristik ruang terbuka yang akan difungsikan sebagai tempat berrnain dan olah raga, adalah : ruang terbuka tersebut sebaiknya berada di tengah perumahan sehingga mudah dijangkau oleh anak-anak dan semua kegiatan yang ada dapat dipantau oleh orang tua anak ataupun orang lain. Penekanan terhadap hasil penelitian ini lebih difokuskan kepada alasan memilih tempat bermain ditinjau dari aspek fisik dan aspek non fisik ruang terbuka. Penelitian ini tidak membahas secara khusus alasan memilih yang dilakukan anak dari sisi psikologi dan sosiologi anak. Oleh sebab itu penelitian lanjutan yang melihat pilihan tempat bermain anak dari pendekatan ilmu pengetahuan lain sangat dibutuhkan. Melalui hasil penelitian ini diharapkan para perencana kota, Pemerintah atau pihak-pihak lain yang terkait dengan pengembangan perkotaan mampu merencanakan tempat bermain yang kondusif, sehingga anak dapat bermain dengan aman dan senang.

The children in Perumnas Tangerang have problem with their playground because the space is too small. The spaces for children playground and sports provided by developer are very limited, that it isn't reached as the purpose. It can be seen how the children unlikely use the place as their playground. They prefer to play on the streets or use the small yard as their playground. That's the fact of choice of children in choosing their own playground. What the backgrounds of their choice are the issue to be concerned. The objective of the research was to describe of children playing behavior and to find which factors influenced their choices for playground. There are two effects to be concerned, the social environmental effect (friends and family members) and the physical environmental effect (type of games and conditions of playground ) in this research. This research was conducted using a qualitative method mainly through interview and direct observation. The target group was the children who live in RW 08 sub district Cibodas Baru Perumnas Tangerang. They were divided into two different groups of age, where the older group is around 9 - 12 year old and the younger one is below 9 year old. Besides, the parents, local government and the developer were involved as the supported resources. The results of this research showed that children choices were influenced by their friends, the type of games and the condition of playground. The older children were more dominant in using the playground for sport rather than the younger children. Than the younger children chose to use the other open space such as open streets to play games. Besides, the condition of the playground influenced the choice of the children. They prefer to play in the shading areas nearer to their home. So far, the influence of family was only affected to the younger children. The older children were not affected because they had more freedom to choose their playground. The other result of this research is the characteristic of the open space for playground. It is more likely if the playground is situated in the mid of the neighborhood, where the place is easy to be reached by children and their parents can watch their activities around the place. This research does not specifically concern with the aspect of psychology and sociology of children, but it is emphasized on the reason of choosing the playground referring to physical and non-physical aspects of open space. Therefore, the follow up research to study on more choices of playground from different aspects of sciences is needed. Through this research outcomes, it is expected that the site planner, government and those who deal with real estate development can make a conducive and favorable playground so that children can play safely and happy."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15059
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Rahmani Syafril
"Lingkungan Dalam Sektor Industri Gas Bumi Studi Kasus: Penggunaan Jalan Inspeksi Pipa Gas Untuk Transportasi Batubara Di Sumatera Selatan. Skripsi ini membahas mengenai pengelolaan resiko proyek pada terhadap transportasi batubara aspek sosial dan lingkungan. Tahapan pertama diawali dengan identifikasi resiko, kemudian dilanjutkan dengan analisis kualitatif resiko menggunakan Probability and Impact Matrix, dilanjutkan dengan tahapan perencanaan respon resiko dan ditutup dengan mengkaji ulang respon resiko yang telah disusun.

Related In Gas Industry Sector Case Study: Use of Gas Pipeline Inspection Path To Transport Coal In South Sumatera. This thesis discusses about the risk project management in coal transportation on the social and environmental aspects. The first stage begins with the identification of risks, followed by a qualitative analysis of risk using the Probability and Impact Matrix, then planning risk responses and closed with reviewing risk responses have been compiled."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library