Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lathifah Alfat
"Dalam peminjaman uang atau kredit, financial trustworthiness adalah suatu elemen penting dalam menentukan kepercayaan dan resiko finansial seseorang. Institusi pemilik produk kredit menggunakan pemeringkatan kredit untuk menilai financial trustworthiness sebelum memberikan kredit. Masalah muncul ketika seseorang yang tidak memiliki riwayat keuangan tidak bisa dikenali oleh sistem pemeringkatan kredit sehingga pengajuan kredit mereka beresiko tertolak. Di lain sisi, keberadaan smartphone diperkirakan akan menghubungkan sekitar 73% penduduk di negara-negara Asia di tahun 2025. Maka, smartphone dapat menjadi alat untuk mengakses perilaku seseorang. Setelah melibatkan seratus sembilan puluh delapan responden menjawab tiga puluh satu pertanyaan dalam survei perilaku penggunaan smartphone, diperoleh sebelas pertanyaan paling berpengaruh dengan 70.4% variansi. Survei baru yang dilakukan pada 714 orang menjawab sebelas pertanyaan yang digunakan untuk memodelkan financial trustworthiness. Dalam tesis ini, pemodelan financial trustworthiness memanfaatkan metode machine learning dalam dunia keuangan. Pemodelan dilakukan menggunakan bahasa pemrograman Python yang dikerjakan pada Jupyter Notebook, bagian dari software pengolah data Anaconda. Dilakukan pemisahan data menjadi training set dan testing set dengan pembagian 80:20 masing-masing. Kemudian beberapa algoritma diujikan untuk mengetahui performanya. Hasil penelitian menunjukan ke empat algoritma dinyatakan model yang baik dengan performa lebih dari 0,8. Logistic Regression menunjukan akurasi 0,874, presisi 0,90, recall 0,87. Sedangkan Decision Tree dengan akurasi 0,967, presisi 0,97, recall 0,97. Pada SVM menunjukan akurasi 0,825, presisi 0,83, recall 0,83. Sementara Naïve Bayes memiliki nilai presisi 1,00, akurasi 1,00, recall 1,00. Hal ini menjadikan algoritma Naïve Bayes memiliki performa paling baik dan sempurna.

In money lending or credit, financial trustworthiness is an important element in deciding the trust and financial risk of a person. Financial institution with credit product, uses credit rating measure for financial trustworthiness before giving the credit. Problem arises when people whith no financial history is unrecognized by the credit rating system, then their credit application is in the risk of being rejected. On the other side, prediction says that smartphone will connect approximately 73% of Asian countries citizen in 2025. Therefore, smartphone could become a device to access peoples behavior. We involved one hundred ninety eight respondents to answer thirty one questions on smartphone usage behavior. The survey generates eleven most influencial questions with 70.4% variance. Then, the new survey was conducted to 714 people who answers eleven questions used to model the financial trustworthiness. In this thesis, we present a financial trustworthiness model implementing machine learning method in financial world. In our proposed work, we use Python programming language which works in Jupyter Notebook, and the part of data processing software Anaconda. The next stage is data splitting into training set and testing set with partition of 80:20 each part. Subsequently, some algorithms were tested to compare the performance. The research result shows four algorithm stated as good model with performance more than 0.8. Logistic Regression shows accuracy of 0.874, precision of 0.90, recall of 0.87. While Decision Tree with accuracy of 0.967, precision of 0.97, recall of 0.97. In SVM display accuracy of 0.825, precision of 0.83, recall of 0.83. Meanwhile, Naïve Bayes has a precision of 1.00, accuracy of 1.00, recall of 1.00. This made Naïve Bayes algorithm as the best and perfect in performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T55086
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Faridah
"Latar Belakang Kasus lansia dengan gangguan tidur yang mengunjungi pelayanan kesehatan semakin meningkat setiap tahunnya, Beberapa penyebab gangguan tidur yaitu penurunan fisiologis akibat penuaan, perubahan lingkungan, gaya hidup dan perubahan psikologis. Salah satu perubahan psikologis penyebab gangguan tidur pada lansia adalah kesepian. Salah satu cara lansia mengatasi kesepiannya adalah menggunakan Smartphone , namun dampak penggunaan Smartphone terhadap kualitas tidur dan kesepian pada lansia belum banyak diteliti. Tujuan: Penelitian ini mencari adakah hubungan penggunaan Smartphone Screen Time dan platform media sosial dengan kualitas tidur dan kesepian lansia. Metode: Penelitian Cross sectional terhadap 98 pasien yang menjalani rawat jalan di Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RS Marzoeki Mahdi Bogor dengan kriteria inklusi lansia yang mengalami gangguan tidur, mampu berkomunikasi dengan baik dan menggunakan Smartphone (iPhone minimal versi 12 atau Android minimal versi 9). Analisis data yang dipakai adalah Regresi logistik. Hasil:Dari hasil uji data bivariat maupun multivariat. Didapatkan bahwa pemakaian smartphone screen time yang melebihi 5 jam sehari memiliki hubungan yang signifikan terhadap kualitas tidur yang buruk pada lansia. namun smartphone screen time tidak terbukti secara statistik memiliki hubungan dengan tingkat kesepian. Selain itu akses platform media sosial tidak terbukti secara statistik memiliki hubungan bermakna dengan kualitas tidur, namun memiliiki hubungan bermakna dengan tingkat kesepian pada lansia. Kesimpulan: Pemakaian Smartphone screen time yang rendah dapat meningkatkan kualitas tidur dan penggunaan platform media sosial berbasis bergambar dibandingkan saat lansia mengakses platform media sosial berbasis gambar menurunkan tingkat kesepian pada lansia. Saran: Berdasarkan hal tersebut, perawat perlu memberikan pengawasan dan edukasi pada lansia mengenai pembatasan waktu penggunaan Smartphone screen time terutama menjelang tidur malam serta panduan mengakses jenis platform media sosial berbasis gambar untuk mengatasi kesepian pada lansia.

Background. Elderly people with sleep disorders cases which visiting health services are increasing every year, but the health care services provided have not focused on the causes. Some of the causes of sleep disorders are physiological decline due to aging, environmental changes, lifestyle and psychological changes. One of the psychological changes that cause sleep disturbances in the elderly is loneliness. Complaints of loneliness in the elderly in the service have also not been optimally explored. The elderlie’s way to overcome their loneliness is to use a Smartphone , but the impact of Smartphone usage on sleep quality and loneliness levels in the elderly has not been widely studied. Objective. This study looks for the relationship between the use of Smartphone Screen Time and social media platforms with sleep quality and the level of loneliness of the elderly. Methods. The study was conducted with a cross-sectional method on 98 patients undergoing outpatient care at PKJN (National Mental Health Center) Marzoeki Mahdi Hospital Bogor with the inclusion criteria of elderly people who experience sleep disorders, able to communicate well and use Smartphone (iPhone at least version 12 or Android at least version 9). The data analysis method used was multivariate logistic regression. Results. From the results of bivariate and multivariate data tests. It was found that the use of smartphone screen time that was more than 5 hours a day had a significant relationship with poor sleep quality in the elderly. but smartphone screen time was not statistically proven to have a relationship with the level of loneliness. Conclusion. Sleep quality in the elderly has a relationship with Smartphone Screen Time. Low screen time smartphone usage can improve sleep quality in the elderly compared to high screen time smartphone usage. The level of loneliness in the elderly has relationship with accessing text-based social media platforms than when the elderly access image-based social media platforms. Suggestion. Based on this, nurses need to provide supervision and education to the elderly regarding limiting the use of Smartphone screen time, especially before going to bed at night and guidance accessing types of image-based social media platforms to overcome loneliness in the elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Rafindika Zulkary
"Pesatnya perkembangan teknologi mengubah gaya hidup konsumen, termasuk cara mereka berbelanja dan bertransaksi. Layanan e-wallet dan e-commerce saling bersaing untuk memberikan promo dan keuntungan lainnya untuk menarik pengguna baru. Negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, telah berusaha beradaptasi dengan pembayaran digital. Quick Response Code Indonesia (QRIS) diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2019 untuk mewujudkan cashless society di tanah air. Sejak pandemi terjadi pada tahun 2020, perkembangan e-wallet dan e- commerce menjadi sangat cepat. Konsumen yang tidak ingin berinteraksi dengan manusia lain lebih memilih berbelanja secara online. Selain itu, e-wallet adalah salah satu metode pembayaran yang paling banyak digunakan di aplikasi e-commerce karena promosi dan kemudahan yang diberikannya. Dalam penelitian ini, penulis mempelajari pengaruh penggunaan e-wallet dalam e-commerce terhadap perilaku konsumen. Secara khusus, penulis fokus pada perilaku konsumen Gen Z di Indonesia. Penelitian ini berhasil memperoleh 190 responden dari Gen Z. Perangkat lunak pengolah data yang digunakan dalam penelitian ini adalah IBM SPSS. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, dan norma subjektif mempengaruhi niat konsumen untuk menggunakan e-wallet dalam e-commerce.

The rapid development in technology is transforming consumer’s lifestyle, including the way they shop and make transactions. E-wallet and e-commerce services compete with each other to provide promos and other benefits to obtain new users. Countries across the globe, including Indonesia, have been trying to adapt to digital payments. Quick Response Code Indonesia (QRIS) was introduced in Indonesia back in 2019 to create a cashless society in Indonesia. Since the pandemic occurred in 2020, the development of e-wallet and e-commerce became rapidly fast. Consumers who do not want to interact with other humans prefer to shop online. Moreover, e-wallet is one of the most used payment methods in e- commerce apps due to the promotions and convenience provided. In this study, the author studied the effect of e-wallet usage in e-commerce on consumer behavior. Specifically, the author focused on Gen Z consumer behavior in Indonesia. This research successfully obtained 190 respondents of Gen Z. Data processing software used for this research is IBM SPSS. From the results of this study, it was found that Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and Subjective Norm affect consumer's Intention to Use on the use of e-wallet in e- commerce."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Devi Nur Fadhila
"Skripsi ini membahas mengenai kejadian penggunaan ponsel pintar berlebih yang ada pada mahasiswa program sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia pada tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Juli 2020 dengan total sampel sebanyak 241 mahasiswa. Dari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa beban kerja akademik, kesadaran diri, penggunaan ponsel pintar untuk membuka sosial media serta belanja online, dan durasi penggunaan ponsel pintar dalam sehari memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian penggunaan ponsel pintar berlebih. Karenanya, peneliti menyarankan kepada Kementerian Kesehatan untuk memberikan informasi serta edukasi kepada masyarakat, terutama kelompok remaja dan dewasa muda mengenai penggunaan ponsel pintar yang bijak dan sehat secara fisik dan mental.

This thesis discusses the excessive smartphone usage phenomenon that existed within undergraduate students of the Faculty of Public Health at University of Indonesia in 2020. This research is a quantitative study that used the cross-sectional study design that was conducted in June-July 2020 with a total sample of 241 students. The results of this research concluded that academic workload, self-awareness, use of smartphone to open social media and online shopping, and duration of smartphone use in a day are significantly related to excessive smartphone usage. Therefore, the researcher suggests for the Ministry of Health to provide information and education to the public, especially adolescents and young adults, about ways to use the smartphone wisely and healthily."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sondakh, Merry Natalia
"Fenomena kepemilikan ponsel pintar di kalangan remaja mengalami kenaikan yang cukup signifikan setiap tahunnya. Penggunaan ponsel pintar sebelum tidur di malam hari dapat mengurangi kemampuan remaja untuk tertidur lelap sepanjang malam. Berkurangnya jam tidur secara terus menerus tidak hanya berdampak bagi kesehatan remaja, melainkan juga dapat mengganggu fungsi kognitif dan mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan intensitas penggunaan ponsel pintar dan kualitas tidur pada remaja sekolah menengah atas SMA.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel remaja SMA dipilih menggunakan teknik cluster sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 106 orang, yang berasal dari dua sekolah menengah atas negeri yang berada di Jakarta Timur. Instrumen yang digunakan adalah Smartphone Addiction Scale-Short Version untuk intensitas penggunaan ponsel pintar dan Pittsburgh Sleep Quality Index untuk kualitas tidur. Penelitian ini menggunakan uji statistik Chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara intensitas penggunaan ponsel pintar dengan kualitas tidur p=0,001; =5 . Oleh karena itu, peneliti berharap orang tua dapat meningkatkan kepedulian terkait dampak yang ditimbulkan dari penggunaan ponsel pintar pada remaja sehingga dapat melakukan pencegahan serta pendidikan terkait penggunaan ponsel pintar pada anak sedini mungkin. Perawat diharapkan mampu menjadi edukator dan fasilitator mengenai pentingnya kualitas tidur bagi remaja.
Peneliti merekomendasikan penelitian lebih lanjut terkait penggunaan ponsel pintar dan kualitas tidur pada kelompok usia remaja selain siswa SMA. Peneliti juga menyarankan adanya penelitian multivariat yang berhubungan dengan kualitas tidur selain penggunaan ponsel pintar.

The phenomenon of smartphones ownership among adolescents has increased significantly every year. The use of smartphones before going to bed at night can reduce the ability of adolescents to fall asleep during the night. Reduced hours of sleep continuously not only affects the health of adolescents, but can also disrupt cognitive function and affect daily activities. This study aims to identify the correlation between the intensity of smartphone usage and sleep quality among high school students.
This study used correlative analytic research design with cross sectional approach. High school students sample were selected by cluster sampling technique. The sample of this study amounted to 106 people, consisted of two high school in East Jakarta region. The instruments used in this study were consist of Smartphones Addiction Scale Short Version for the intensity of smartphones usage and Pittsburgh Sleep Quality Index for sleep quality. This study used Chi square statistical test.
The result showed a significant correlation between the intensity of smartphone usage with sleep quality p 0,001 5 . Therefore, the researcher hope parents can raise awareness related to the impact of smartphones usage in adolescents so they can do prevention and education related to the smartphones usage to their children as early as possible. Nurses are expected to become educators and facilitators about the importance of sleep quality for adolescents. Researcher recommend further research regarding the smartphones usage and sleep quality in adolescent age group other than high school students.
Researcher also suggested a multivariate study related to sleep quality in addition to the smartphones usage.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library