Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Moh. Fuad Almubarok
Abstrak :
ABSTRAK
Program Ners Spesialis Keperawatan Medikal Bedah kekhususan Kardiovaskuler merupakan serangkaian kegiatan pendidikan yang berfungsi untuk menerapkan teori keperawatan dalam upaya untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gagguan sistem kardiovaskuler. Peran sebagai care giver dilakuka oleh residen dengan mengelola 30 pasien resume dan I pasien utama dengan menggunakan teori adaptasi roy, peran sebagai researcher dilakukan dengan menerapkan Evidence Based Nursing Practice (EBNP) yaitu memberikan terapi ?Music & Nature Sounds? untuk mengatasi kecemasan dan nyeri paska dilakukannya operasi bedah jantung (CABG dan katup jantung). Peran sebagai innovator diwujudkan dengan membuat karya innovasi berupa format dan teknik dokumentasi operan shift dengan menggunakan pendekatan SBAR (Situation, Background, Analysis, and Recommendation). Hasilnya adalah: 1. Model konsep adaptasi Roy efektif diterapkan sebagai upaya untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien gangguan sistem kardiovaskuler, 2. Music & Nature Sound efektif dalam menurunkan atau menguragi cemas dan nyeri pada pasien paska bedah jantung, dan 3. Model dokumentasi operan jaga dengan menggunakan pendekatan SBAR efektif diterapkan diruang ICVCU PJNHK Jakarta
ABSTRACT
Nurses Program Specialist Medical Surgery Cardiovascular specificity is a series of educational activities that serve to apply the theory of nursing in an effort to provide nursing care to patients with cardiovascular system dissorder. Role as a care giver are doing by the resident to manage the 30 patients resume and 1 patient primary by using the theory of adaptation roy, role as a researcher performed by applying Evidence Based Nursing Practice (EBNP) that provide therapy "Music & Nature Sounds" to cope with anxiety and pain post doing open-heart surgery (CABG and heart valve). Role as an innovator is realized by making the work of innovation and engineering documentation in a Handover by using the approach of SBAR (Situation, Background, Analysis, and Recommendation). The result is: 1. Model Roy effective adaptation concept is applied in an effort to provide nursing care in patients with cardiovascular system disorders, 2. Music & Nature Sound effective in reducing or reduces anxiety and pain in patients after cardiac surgery, and 3. Documentation of Handover is using the SBAR approach effectively applied diruang ICVCU PJNHK Jakarta
2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Doei Eng Tie
Abstrak :

Dalam tahun 1674 Antony van Leeuwenhoek di Leiden menemukan lensa jang dapat memperbesar pandangan pada benda jang amat ketjil jang samar atau sama sekali tidak dapat dilihat oleh mata biasa.

Kemudian tertjiptalah mikroskop jang lambat laun diperbaiki hingga sekarang kita mengenal fase-contrast dan elektronntikroskop jang dapat memperbesar pandangan sampai 200.000 kali.

Demikianlah, semendjak terbentuknja mikroskop itu, manusia beladjar kenal dengan apa jang dinamakan cellula dalam bahasa Latin atau dalam bahasa Indonesia sel".

Dengan penemuan sel jang dianggap pada waktu itu merupakan satuan jang terketjil dan terachir pada sctiap machluk, berubahlah djuga pandangan manusia terhadap penjakit. Kalau didjaman kuno ilmu ketabiban sebagian besar dipengaruhi oleh haluan religieus-magis-mystik dan humeral, maka semendjak ditemukan sel", perhatian ditudjukan pada sel itu.

Demikianlah pada tahun 1855 tertjiptalah patologi selluler jang dipelopori oleh Robert Virchow. Terdengarlah pada waktu itu sembojan jang berbunji :

"Qmnis cellula e cellula" (tidak mungkin terbentuknja sel tanpa adanja sel). Singkatnja dan maknanja jalah : semua peristiwa jang bersangkut-paut dengan penghidupan terletak pada integritet daripada sel jang membentuk tubuh manusia. Ilmu ketabiban beralih kedjurusan ilmiah exact (exacta wetenschap). Penjakit hanja dapat dibuktikan dan dipastikan, kalau dapat dilihat perubaban pada se1 tubuh dan/atau ditemukan sel" kuman jang patologis atau dapat dinjatakan kelainan pada tjairan tubuh. Memang benar, pada sebagian benar daripada penjakit dapat ditemukan kelainan' di sel atau tjairan tubuh.

Tetapi lambat laun ditemukan djuga keadaan penjakit jang tidak disertai oleh kerusakan strukturil atau djika ada terdapat kerusakan strukturil, keluhan ternjata tidak selalu berimbang dengan deradjat kerusakan itu. Maka timbullah aliran baru dikalangan kedokteran untuk melihat penjakit tidak hanja dari sudut organis-humoral, tetapi djuga dari sudut psikik atau kedjiwaan jang dipelopori oleh sardjana terkenal seperti Alexander, Saul, French, Weiss, Dunbar, Binger d.l.l. dan di kalangan kita di Indonesia ini oleh Professor Aulia.

Sebetulnja tjara melihat dan merawat penderitaan seseorang dengan memperltatikan sudut ,psikologi atau kedjiwaan ini, tidaklah merupakan aliran fikiran baru. Tjara ini telah dipraktekkan oleh ilmu ketabiban klassik hingga sekarang, terutama oleh ,,familie-dokter" jang mengetahui riwajat hidup serta tindak-tanduk pasiennja dari masa ketjilnja didalam lingkungan keluarga dan masjarakat disekitarnja, walaupun tidak dengan tjara teratur dan sering tidak diinsafi oleh dokter itu sendiri.

Dengan memperhatikan sudut psikologi dalam hal mempeladjari penjakit, tidaklah berarti kita mengurangi perhatian terhadap kelainan atau kerusakan somatis atau ketubuhan, tetapi kita lebih banjak daripada dulu mempeladjari pengaruh djiwa terhadap penjakit itu.

Tidak lagi seorang dokter akan merawat sesuatu anggota tubuh, seperti djantung, kulit, alat pernafasan, alat pentjernaan d.s.b., tetapi jang diperhatikan jalah sipenderita keseluruhannja, tidak hanja sendi lahirnja, tetapi djuga sendi batinnja.

Demikianlah, berbagai djenis keluhan dapat timbul pada seseorang. tidak hanja oleh karena menderita kerusakan atau gangguan somatis (ketubuhan), tetapi oleh karena penderitaan psikik (kedjiwaan), penderitaan batin, atau oleh karena kedua-duanja.

Sering ditemukan gangguan fungsi pada sesuatu anggota tubuh jang hanja merupakan „spreckbuis" atau pembitjara daripada penderitaan batin.

Aliran baru ini, jang mempeladjari hubungan diantara penderitaan batin, emosi dan fungsi anggota tubuh dinamakan ,,psychosomatic medicine" atau ilmu kedokteran kedjiwa-ragaan.

Jakarta: UI-Press, 1961
PGB Pdf
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Halimuddin
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T24853
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beti Kristinawati
Abstrak :
Perawat yang memiliki minat pada bidang keperawatan medikal bedah memiliki peran sebagai advokat, konsultan, agen pembaharu, pendidik, peneliti dan pemberi layanan asuhan keperawatan. Seorang perawat dapat mengikuti program pendidikan residensi setelah menyelesaikan pendidikan pada level magister untuk dapat menjalankan perannya sebagai seorang perawat spesialis. Praktik residensi keperawatan medikal bedah dengan bidang peminatan sistem kardiovaskuler telah memfasilitasi mahasiswa residensi untuk menjalankan perannya sebagai seorang perawat spesialis. Pasien dengan gangguan sistem kardiovaskuler dapat mengalami penurunan kapasitas fisik maupun psikologis. Sehingga dipilih Model konservasi Levine menjadi kerangka kerja dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien kelolaan utama dengan NSTEMI yang dilakukan tindakan Coronary Artery ByPass Grafting dan tiga puluh kasus resume untuk mendukung proses adaptasinya melalui empat prinsip konservasi, dan diharapkan pasien dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal (wholeness). Untuk meningkatkan mutu layanan, maka asuhan keperawatan yang diberikan harus berbasis bukti (evidence-based practice). Edukasi yang terintegrasi dengan konseling menggunakan Model "PrOMiSe" dipilih dalam penerapan (evidencebased practice). Residen menjalankan peran sebagai seorang agen pembaharu dengan melakukan proyek inovasi membuat formulir dokumentasi hand over antar shift Model "FAST" menggunakan format yang terintegrasi dengan metode Situation-Background-Assessment-Recommendation (SBAR) untuk meningkatkan efektifitas komunikasi perawat yang dapat berdampak pada peningkatan keamanan pasien. ......A nurses who have an interest in the field of medical-surgical nursing has a role as an advocate, consultant, agent reformers, educators, researchers and providers of nursing care. A nurse can conduct the residency education program after completing education at the magister level to fulfill their role as a specialist nurse. Residency medical-surgical nursing practice with a specialization in the field of cardiovascular system has facilitated resident to perform the role as a specialist nurse. Patients with cardiovascular disorder may decreased physical and psychological capacities. Conservation Levine was selected models as a framework in providing nursing care at the primary case managed patients NSTEMI with post operative coronary artery bypass grafting and thirty resume case to support patients through the process of adaptation to the four principles of conservation. Patients is expected to achieve optimally health status (wholeness). To improve service quality, the nursing should be based on evidence (evidencebased practice). The education to integrated with counseling using the "Promise" model selected in the application (evidence-based practice). In the role as an agent reformer, residents perform projects of innovation by creating a form of hand over documentation the "FAST" model using format that is integrated with method of Situation-Background-Assessment-Recommendation (SBAR) to improve the effectiveness of communication among nurses who can impact for improving patient safety.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library