Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Benny Hardi
"Curah hujan dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya arah angin, kecepatan angin, kelembaban udara dan suhu udara. Metode regresi sirkular-linier digunakan untuk memprediksi curah hujan di Jakarta Pusat. Metode regresi sirkular-linier digunakan karena curah hujan sebagai variabel dependen adalah variabel linier dan terdapat variabel sirkular yang digunakan sebagai prediktor. Dengan analisis regresi sirkular-linier akan dapat dilihat bagaimana metode ini dapat membantu dalam menganalisis pengaruh unsur-unsur iklim terhadap hujan sebagai salah satu fenomena alam yang terjadi di atmosfer.
Hasil pengolahan data dengan variabel dependen curah hujan dan variabel independen arah angin, kecepatan angin, kelembaban udara dan suhu udara didapatkan bahwa arah angin, kecepatan angin dan kelembaban udara merupakan prediktor yang baik, sedangkan variabel suhu udara bukan prediktor yang baik dalam memprediksi curah hujan.
Hasil pengolahan data dengan curah hujan sebagai variabel dependen dan arah angin sebagai prediktor, dapat diinterpretasikan bahwa rata-rata curah hujan minimum di daerah Jakarta Pusat adalah sekitar 2,3 mm/jam, yaitu pada arah angin sekitar 2160, namun rata-rata curah hujan maksimum tidak dapat diinterpretasikan, karena sudut pada saat kurva regresi mencapai titik maksimum berada di luar daerah eksperimen. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S27601
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Ningsih
"Tugas akhir ini membahas 2 algoritma untuk menentukan himpunan bebas maksimum pada graph busur sirkular. Algoritma tersebut adalab algoritma dari LEUNG dan algoritma dari MASUDA NAKAJIMA. Kemudian dilakukan perbandingan pada kedua algonitma tersebut untuk menentukan algoritma yang terbaik ditinjau dari sudut kompleksitas waktu."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhyan Fachrianto
"Sistem biometric menawarkan solusi dalarn proses identifikasi sseorang berdasarkan keunikan iitur atau karakteristik yang ciimiliki oleh setiap individu Sampai saat ini, identifkasi berdasarkan iris rnata rnerupakan metode biometric yang paling akurat dan reliable. Permasalahan yang akan dibahas rnengikutsertakan perancangan simulasi sistem pengenalan berdasarkan pola iris mata seseorang dengan tujuan unmk memverifikasi keunikan suatu iris manusia dan perfonnansinya sebagai salah satu metode dalam telcnologi biometric.
Tahap awal sistem pengenalau berdasarkan iris mana adalah segmentasi secara otomatis berdasarkan tmnsformasi Hough sehingga dapat melokalisasi daerah iris dan pupil. Daerah iris yang berbentuk lingkaran yang telah terscgmentasi tersebut selanjutnya akan dinormalisasi ke dalam rectangular representation agar dapat diekstraksi dalam proses selanjutnya. Proses ekstraksi dilakukan dengan cara mengkonvolusi citra iris yang telah dinormalisasi tersebut clengan 1-D Log-Gabor wavelet. Selanjutnya data fase yang diperoleh dari 1-D Log Gabor wavelet dikuantisasi menjadi empat tingkat agar dapat di-encoding menjadi suatu biometric template yang biasa disebut dengan iriscode. Proses pencocokkan antara dua triscode dilakukan dengan menggunakan rnetode Harnming Distance.
Percobaan djlakukan dengan mengkombinasikan 108 iris mata yang berasal dari 36 individu yang berbeda (tiga posisi iris yang berbeda untuk setiap orang). Pada sistem yang diujicobakan ini mempunyai false reject rate sebesar 13,88% dan false acceptance rate scbesar 0,00%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zharfan Ainun Azka
"Industri otomotif merupakan backbone pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan sembilan kuartal berturut-turut mencatatkan pertumbuhan positif (Q2 2021 - Q2 2023). Indonesia juga termasuk dalam enam besar negara dengan manufaktur mobil terbesar di Asia pada 2021 dan penjualan mobil terbesar di Asia Tenggara pada 2023. Namun, pertumbuhan ini meningkatkan potensi limbah industri. Solusi berkelanjutan diperlukan untuk mengatasi potensi limbah yang meningkat seiring pertumbuhan industri, dan prinsip ekonomi sirkular menawarkan pendekatan yang mengubah model linear menjadi sirkular, meminimalisasi penggunaan sumber daya, serta limbah. Penelitian ini mengidentifikasi faktor pendorong dan penghambat penerapan ekonomi sirkular di industri otomotif Indonesia melalui studi literatur dan validasi oleh ahli menggunakan metode Content Validity Index (CVI) dan Modified Kappa. Hubungan antarfaktor dianalisis menggunakan metode DEMATEL berbasis ANP. Penelitian ini mengevaluasi 18 faktor pendorong dan 18 faktor penghambat yang dikelompokkan dalam 5 dimensi. Faktor pendorong utama adalah proses bisnis yang peduli lingkungan dengan bobot 10,66%, sedangkan faktor penghambat utama adalah kurangnya keahlian dengan bobot 7,15%. Temuan penelitian ini dapat digunakan untuk merumuskan strategi untuk mengatasi faktor penghambat dan mengoptimalkan faktor pendorong.

The automotive industry is the backbone of Indonesia's economic growth, consistently recording positive growth for nine consecutive quarters (Q2 2021 - Q2 2023). In 2021, Indonesia ranked among the top six largest car manufacturers in Asia and had the highest car sales in Southeast Asia in 2023. However, this growth also brings an increased potential for industrial waste. Sustainable solutions are needed to address the rising waste generated by the industry's expansion. The circular economy principle offers an alternative solution by transforming the linear model into a circular one, minimizing resource use and waste production, and maintaining material utility. This research identifies the drivers and barriers for implementing the circular economy in Indonesia's automotive industry through literature studies and expert validation using the Content Validity Index (CVI) and Modified Kappa methods. The relationships among the validated factors were assessed using the DEMATEL-based ANP method. The study evaluates 18 driving factors and 18 inhibiting factors across five dimensions. The primary driving factor is environmentally friendly business processes with the weight of 10.66%, while the main inhibiting factor is a lack of expertise with the weight of 7.15%. The findings of this research can be used to formulate strategies to overcome the barriers and optimize the drivers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinni Septianingrum
"

Tegal memiliki kondisi TPA yang sudah overcapacity dengan 80% dari total sampah yang berakhir di TPA. Toko kelontong turut berkontribusi dalam jumlah timbulan sampah di TPA walaupun hanya merupakan usaha mikro. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kondisi eksisting dan persepsi toko kelontong, kebijakan persampahan, dan model bisnis toko kelontong berdasarkan ekonomi sirkular. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode analisis statistika deskriptif, EPR, dan CEM. Hasil analisis menunjukkan karakteristik pengelolaan sampah masih linear dan berakhir di TPA (96%) karena tiga faktor yaitu fasilitas, waktu dan mitra pengolahan bank sampah. Persepsi pemilik toko kelontong masih rendah dengan nilai indeks hanya 66% terutama untuk aspek optimalisasi material sampah. Kebijakan juga belum sepenuhnya mendukung tanggung jawab produsen dalam pengelolaan sampah mandiri, dan hanya berfokus pada pemerintah sebagai aktor utama pengelolaan sampah. Model bisnis toko kelontong menggunakan ekonomi sirkular mampu mengurangi timbulan sampah di TPA karena sebanyak 85,78 ton/tahun sampah yang dapat terkelola.


Tegal has overcapacity landfill conditions with 80% of the total waste ending up in landfill. Grocery stores contribute to waste generation, even though they are only micro businesses. This study aims to analyze the existing conditions and perceptions of grocery stores, waste management policies, and grocery store business models based on a circular economy. The approach used quantitative descriptive statistical, EPR, and CEM analysis methods. The results show that the characteristics of waste management are still linear and end up in landfill (96%) due to three factors; facilities, time, and waste bank processing partners. The perception of grocery store owners is still low, the index value of only 66%, especially for optimizing waste materials. Policies also do not fully support independent producers' responsibilities for waste management and only focus on the government. The grocery store business model using the circular economy can reduce 85.78 tons/year of waste generation at landfills.

 

"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan. Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nourma Yudhiaswari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi ekonomi sirkular pada dua perusahaan tekstil di Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dengan fokus pada faktor pendukung, penghambat, dan strategi peningkatannya. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan desain studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara semi-terstruktur, observasi lapangan, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua perusahaan memiliki tingkat penerapan ekonomi sirkular yang berbeda, dipengaruhi oleh skala usaha, jenis produk, dan tingkat pemahaman konsep sirkularitas. Faktor pendukung penerapan meliputi ketersediaan bahan baku daur ulang, insentif pasar untuk produk ramah lingkungan, dan efisiensi biaya produksi. Namun, implementasi masih terkendala oleh keterbatasan teknologi, biaya investasi awal yang tinggi, serta kurangnya regulasi dan kebijakan pendukung. Strategi yang diusulkan mencakup pengembangan teknologi daur ulang, edukasi untuk meningkatkan kesadaran konsumen, insentif pemerintah untuk investasi berkelanjutan, dan kolaborasi antar pemangku kepentingan. Penerapan ekonomi sirkular terbukti mampu mengurangi dampak lingkungan sekaligus meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.

.This study aims to analyze the implementation of the circular economy in two textile companies in Majalaya District, Bandung Regency, West Java, focusing on supporting factors, barriers, and enhancement strategies. A qualitative approach with a case study design was employed. Data were collected through semi-structured interviews, field observations, and literature review. The findings indicate varying levels of circular economy implementation across the two companies, influenced by business scale, product type, and understanding of circularity concepts. Supporting factors include the availability of recycled raw materials, market incentives for eco-friendly products, and production cost efficiency. However, implementation faces challenges such as limited recycling technology, high initial investment costs, and insufficient regulatory and policy support. Proposed strategies include the development of recycling technologies, consumer education to raise awareness, government incentives for sustainable investments, and collaboration among stakeholders. The application of the circular economy has proven effective in reducing environmental impact while improving operational efficiency."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Swasti Kirana
"PDRB DKI Jakarta, sebagai penyumbang terbesar PDB Indonesia, terus mengalami kenaikan. Hal ini mengakibatkan perubahan pola konsumsi masyarakat yang berpengaruh terhadap kenaikan timbulan sampah yang dihasilkan (World Bank, 2018), tak terkecuali timbulan sampah plastik. Untuk mengatasi fenomena ini, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah dengan objektif mengurangi 30% timbulan sampah dan mengelola 70% dari timbulan sampah yang dihasilkan pada tahun 2025. Namun kebijakan yang ada di DKI Jakarta saat ini belum memadai untuk membuat kontribusi yang signifikan dalam pencapaian objektif tersebut dikarenakan sistem manajemen limbah plastik yang masih tradisional dan hanya mengandalkan pemerintah.
Penelitian ini lalu dibuat dengan tujuan untuk mengevaluasi penerapan strategi Extended Producer Responsibility (EPR) pada kebijakan manajemen limbah plastik DKI Jakarta sehingga produsen dapat aktif terlibat pada prosesnya. Model manajemen limbah plastik di DKI Jakarta dibuat menggunakan pemodelan sistem dinamis dengan hasil keluaran validasi model mempunyai tingkat kesalahan kurang dari 5%. Output dari penelitian ini berbentuk analisis penerapan strategi EPR pada kebijakan manajemen limbah plastik DKI Jakarta agar dapat berkontribusi dalam pemenuhan objektif Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah.

GDRP of DKI Jakarta, as the biggest contributor to Indonesias GDP, continues to increase. This has resulted in a change in the consumption pattern that has an effect on the increase of waste produced (World Bank, 2018), including plastic waste. To overcome this phenomenon, the government issued National Waste Management Policy and Strategy with the objective of reducing 30% of waste generation and managing 70% of the waste produced in 2025. However, existing policies in DKI Jakarta are not sufficient to make a significant contribution in fulfilling the objectives as the plastic waste management system of DKI Jakarta is still using traditional methods and relies heavily on the local government.
This research aims to evaluate the implementation of the Extended Producer Responsibility (EPR) strategy for plastic waste management policy in DKI Jakarta in order to actively involve the producers in the whole plastic waste management process. The model of DKI Jakarta plastic waste management is made using system dynamic modelling with an error rate of less than 5%. The output of this study is in the form of an analysis of the implementation of the EPR strategy in the DKI Jakarta plastic waste management policy in order to contribute to meeting the objective of the National Waste Management Policy and Strategy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Caecilia Meyta Rahayuningtyas
"Pengolahan sampah secara open dumping mengakibatkan dampak bagi lingkungan. Plastik memiliki 21,36% komposisi sampah, sulit terurai dan dapat meningkatkan pemanasan global. Plastik sachet/multilayer termasuk pemakaian plastik yang banyak digunakan untuk pengemasan. Masalah penelitian ini adalah adanya sampah sachet yang tidak memiliki nilai ekonomi karena tidak diambil oleh pelapak dan masih sedikit yang mendaur ulang. Penelitian dilakukan di Kelurahan Pasir Putih, kota Depok. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis timbulan sampah plastik sachet, pengelolaan sampah plastik di rumah tangga, proses daur ulang plastik sachet dan mengembangkan konsep pengelolaan sampah plastik kemasan sachet untuk mendukung konsep ekonomi sirkular. Pendekatan penelitian secara kuantitatif dengan metode gabungan kuantitatif dan kualitatif, serta dianalisis dengan LCA, CBA dan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komposisi plastik sachet adalah 17% dari total  timbulan sampah plastik. Selain itu adanya kebijakan pemerintah tentang pengelolaan sampah, belum mampu mendorong masyarakat kelurahan Pasir Putih  aktif dalam memilah sampah, karena hanya 27,7 % masyarakat yang memilah sampah dan 15,8% yang selalu mengumpulkan sampah di bank sampah. Teknologi daur ulang sampah plastik sachet menggunakan proses ekstrusi merupakan proses yang menghasilkan pelet plastik ramah lingkungan. Berdasarkan hasil LCA penilaian dampak pemanasan global relatif kecil yaitu 1,17%. Pengelolaan sampah plastik sachet dengan daur ulang ekstrusi dinilai layak karena nilai NV Rp 10,16 M dan BCR 1,492. Angka ini dapat dikembangkan lagi dengan cara pengumpulan sampah plastik yang lebih efisien. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sampah plastik sachet layak untuk dikelola dalam bentuk daur ulang menjadi pelet, karena memiliki nilai tambah ekonomi, tidak menimbulkan dampak lingkungan dan mendukung ekonomi sirkular. Pengelolaan sampah plastik sachet memerlukan upaya pengumpulannya melalui peningkatan peran serta masyarakat dan penerapan EPR oleh produsen.

Waste processing by open dumping has an impact on the environment. Plastic has 21.36% of the waste composition, is difficult to decompose and can increase global warming. Sachet/multilayer plastic includes the use of plastic that is widely used for packaging. The problem with this research is that there are sachets of waste that have no economic value because the pelapak do not collect them and only a few recycle them. The research was conducted in Pasir Putih Village, Depok City. The purpose of this study was to analyze the generation of plastic sachet waste, plastic waste management in households, the plastic sachet recycling process and to develop the concept of plastic sachet packaging waste management to support the circular economy concept. Quantitative research approach with a combination of quantitative and qualitative methods, and analyzed with LCA, CBA and descriptive. The results of this study indicate that the composition of plastic sachets is 17% of the total plastic waste generation. Apart from that, the existence of a government policy regarding waste management has not been able to encourage the people of the Pasir Putih sub-district to be active in sorting waste, because only 27.7% of people sort waste and 15.8% always collect waste in waste banks. The technology for recycling plastic sachets using an extrusion process is a process that produces environmentally friendly plastic pellets. Based on the results of the LCA assessment of the impact of global warming, it is relatively small, namely 1.17%. The management of plastic sachet waste by extrusion recycling is considered feasible because the NV value is IDR 10.16 billion and the BCR is 1.492. This figure can be developed further by means of a more efficient collection of plastic waste. This study concluded that plastic sachet waste is feasible to be managed in the form of recycling into pellets, because it has added economic value, does not cause environmental impacts and supports a circular economy. The management of plastic sachet waste requires efforts to collect it through increased community participation and the application of EPR by producers."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Prabawati
"Dari sekitar 4,8-12,7 juta metrik ton sampah plastik laut global yang dihasilkan tiap tahun, 60% beradal dari negara-negara Asia, seperti, China, Indonesia, Filipina, Thailand dan Vietnam. Masalah dalam penelitian ini komposisi sampah laut terdiri dari 59% plastik di pesisir utara Jakarta Sampah plastik membahayakan kesehatan lingkungan, dan makhluk hidup di dalamnya termasuk kesehatan manusia, sehingga diperlukan pengelolaan sampah plastik dengan pendekatan ekonomi sirkular untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Ekonomi sirkular menjadi pendekatan baru untuk pengelolaan sampah plastik, karena memberikan keuntungan finansial dan membuka peluang kerjasama antarmitra. Sayangnya, data para pihak yang terlibat dalam pengelolaan sampah plastik di Jakarta Pusat masih sangat minim. Tujuan penelitian adalah merancang konsep penguatan kemitraan dalam pengelolaan sampah plastik untuk mendukung ekonomi sirkular. Metode yang digunakan adalah abungan (mix method) dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan analitycal hierarchy process (AHP) guna menentukan bentuk kemitraan terbaik dan paling mungkin dijalankan di Jakarta Pusat. Hasil penelitian adalah skema kemitraan antara pemerintah dengan swasta adalah kemitraan terbaik untuk mengelola sampah plastik guna meningkatkan keuntungan secara ekonomi. Kesimpulan penelitian ini adalah pengelolaan sampah plastik di Kecamatan Kemayoran, Kota Administrasi Jakarta Pusat masih menggunakan kemitraan berdasarkan transaksi jual beli dan belum mengandalkan platform KSBB Persampahan untuk meningkatkan keuntungan finansial melalui jejaring kemitraan.

The estimated 4.8-12.7 million metric tons of global marine plastic debris generated each year, 60% comes from Asian countries, such as China, Indonesia, the Philippines, Thailand and Vietnam. On the north coast of Jakarta, the composition of marine debris consists of 59% plastic. The circular economy is a new approach to plastic waste management, as it provides economic benefits and opens up opportunities for cooperation between partners. Unfortunately, data on the parties involved in plastic waste management in Central Jakarta is still very minimal. This study aims to design a strategy to strengthen partnerships, increase economic benefits and optimize the performance of circular economy-based waste management. A mixed method with a quantitative approach was used in this research. This research used analitycal hierarchy process (AHP) to determine the best and most feasible form of partnership in Central Jakarta. Plastic waste management in Kemayoran Sub-district, Central Jakarta Administrative City still uses partnerships based on buying and selling transactions and has not yet relied on the KSBB Persampahan platform to increase economic benefits through partnership networks. The results of this study show that a government-private partnership is the best scheme that can be implemented in Central Jakarta, as it allows for economic benefits and well-managed plastic waste.

"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyaningsih Bungin Sura`
"

Indonesia merupakan salah satu produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Setiap tahun produksi minyak kelapa sawit Indonesia terus meningkat dan menjadi salah satu komoditas andalan untuk ekspor. Namun, industri ini menghadapi tekanan khususnya dari masalah lingkungan dan sosial karena peningkatan produksi akan berjalan beriringan dengan peningkatan produksi limbah. Ekonomi sirkular menawarkan solusi potensial untuk masalah ini, karena mempromosikan penggunaan sumber daya yang efisien dan pengurangan limbah. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor pendorong dan penghambat penerapan ekonomi sirkular pada industri kelapa sawit di Indonesia. Penelitian ini mengkaji faktor pendorong dan faktor penghambat dengan menggunakan metode CVI dan modified kappa dengan mewawancarai beberapa ahli. Dari  32 faktor pendorong dan 38 faktor penghambat ditanyakan kepada para ahli dan hasilnya menunjukkan bahwa 27 faktor pendorong dan 3 faktor penghambat dinyatakan valid. Hasil kajian menunjukkan bahwa faktor pendorong yang paling relevan adalah pengurangan biaya, regulasi dan kebijakan pemerintah, serta tekanan sosial. Faktor penghambat yang relevan yang teridentifikasi adalah kurangnya pemahaman tentang ekonomi sirkular, kurangnya manfaat ekonomi, dan kendala keuangan. Selain itu, penelitian ini juga melakukan pembobotan terhadap faktor pendorong dan penghambat, dimana kehadiran industri pengelola limbah dan peningkatan isu ekonomi sirkular di masyarakat merupakan bobot tertinggi pada faktor pendorong dan kurangnya keuntungan ekonomi merupakan bobot tertinggi faktor penghambat. Hasil penelitian ini memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk berhasil menerapkan ekonomi sirkular di industri kelapa sawit di Indonesia. 


The palm oil industry in Indonesia is one of the largest producers of palm oil in the world, and is an important contributor to the Indonesian economy. However, the industry is facing increasing pressure from environmental and social concerns, such as deforestation, land degradation, and human rights violations. A circular economy offers a potential solution to these issues, as it promotes the efficient use of resources and the reduction of waste. Therefore, this research was conducted to identify the drivers and barriers to the implementation of a circular economy in the palm oil industry in Indonesia. This paper examines the drivers and barriers using CVI and modified kappa method by interviewing a few experts. To achieve this, 32 drivers and 38 barriers were asked to the experts and the results showed that 27 drivers and 3 barriers were valid. The results of the study showed that the most important drivers were the reduction of costs, regulations and government policies, and social pressure. The most important barrier identified was the lack of understanding of the circular economy, lack of economic benefits, and financial constraints. In addition, this study also weighted the drivers and barriers where the presence of the waste management industry and the increase in circular economy issues in society were the highest weighted on the driving factors and the lack of economic benefits was the highest weighted inhibiting factor. The results of this study provide valuable insights into the factors that need to be addressed to successfully implement a circular economy in the palm oil industry in Indonesia. The findings of this study can be used to inform policymakers and stakeholders of the key drivers and barriers that need to be addressed in order to successfully implement a circular economy in Indonesia’s palm oil industry.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>