Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muh Ardila Amry
Abstrak :
Pada statistik penyalahguna narkoba dengan status drug relapse di Indonesia mencapai 70% pada tahun 2019 (BNN, 2019). Kondisi ini menggambarkan bahwa mekanisme rehabilitasi sosial bagi drug relapse di Indonesia masih berpeluang hadir tanpa shaming. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha melihat signifikansi lifestyle-related shaming sebagai bagian penting dari mekanisme penerapan shaming bagi, khususnya para drug relapse di Indonesia. Penelitian ini dilakukan berdasarkan analisis teori John Braithwaite tentang reintegrative shaming yang menyatakan bahwa respon masyarakat terhadap pelaku terbagi menjadi 2 (dua) yaitu reintegrative shaming yang berarti penerimaan kembali dan stigmatisasi. Shameless berpeluang memberikan stigma negatif secara permanen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi, wawancara delphi, FGD, survei dan wawancara mendalam. Selain itu, peneliti memanfaatkan dan mencoba mengembangkan konstrukti teoretis (grounded theory) dengan menghadirkan konsep (variabel) sesuai dengan keterjangkauan data penelitian sehingga menghasilkan temuan baru mengenai pentingnya lifestyle-related shaming dalam drug relapse. Lifestyle-related shaming adalah bagian dari kombinasi teori reintegrative shaming, teori desistensi dan teori aktivitas rutin. Diharapkan nantinya, kajian ini mampu memberikan pemahaman yang luas kepada pemerintah untuk menyiapkan program terbaik untuk mengatasi fenomena shameless, khususnya penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Selain itu juga bermanfaat dalam ilmu pengetahuan sebagai dasar penerapan shaming di Indonesia. ......In statistical calculations, drug abusers with the status of drug relapse in Indonesia reached 70% in 2019 (National Narcotics Agency: 2019). This condition illustrates that the social rehabilitation mechanism for drug abusers in Indonesia still has the opportunity to present shameless. Therefore, this study seeks to see the significance of Lifestyle-related shaming as an important part of the mechanism for implementing shaming for the shameless, especially drug relapse offenders in urban areas. This study was conducted based on the analysis of John Braithwaite's shaming theory which states that the public's response to perpetrators is divided into 2 (two) namely reintegrative shaming which means re-acceptance of the shameless by giving shame to them and stigmatization which means treating the shameless by giving a negative stigma permanently. The method used here was literature review, deplhi, FGD, survey and in-depth interview by utilizing and trying to develop existing theories (grounded theory) by presenting concepts (variables) in accordance with the affordability of study data so as to produce new findings regarding the significance of Lifestyle-related shaming in its role for drug relapse offenders. Lifestyle-Related Shaming is part of a combination of reintegrative shaming theory, desistance theory and routine activity theory. In the literature study conducted, the combination of (3) three macro theories produces Lifestyle-related shaming which is closely related to urban lifestyle. It is expected that later, this study will be able to provide a broad understanding to the government to prepare the best program for solving shameless phenomenon, especially drug abuse in Indonesia. Furthermore, it is also useful in science as a basis for the application of shaming in Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gemma Michelia Junior
Abstrak :
Penggunaan internet dan media sosial saat ini telah menjadi kebutuhan primer bagi sebagian orang. Fenomena tersebut membuat remaja menjadi terlalu sering menggunakan internet dan media sosial sehingga berisiko mengalami cyberbullying. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan cyberbullying khususnya body shaming dengan tingkat depresi pada remaja. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik-korelasional dengan desain penelitian cross-sectional yang dilakukan secara online dengan melibatkan 209 remaja di SMA Muhammadiyah 04 Depok dan SMAITP Nururrahman Depok. Instrumen yang digunakan yaitu Sociocultural Attitudes towards Appearance Questionnaire (SATAQ) untuk mengukur tingkat body shaming dan Beck Depression Inventory-II (BDI-II) untuk mengukur tingkat depresi. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara cyberbullying: body shaming dengan tingkat depresi dengan nilai p value 0,001. Pemberian edukasi kesehatan terkait cyberbullying: body shaming dan bahayanya perlu dilakukan untuk menekan angka depresi pada remaja. ......The use of the internet and social media must be a primary need for some people. This phenomenon makes teenagers use the internet and social media too often so they are at risk of experiencing cyberbullying. This study aims to find out the correlation of cyberbullying specifically to body shaming with depression rates in adolescents. The research method used is a correlational analytic cross-sectional research design conducted online involving 209 teenagers at Muhammadiyah Senior High School 04 Depok and Nururrahman Islamic Senior High School. The instrument used was the Sociocultural Attitude towards Appearance Questionaire (SATAQ) to measure embarrassing bodily levels and the Beck Depression Inventory-II (BDI-II) to measure depression levels. Analysis of the data used in the univariate analysis and bivariate analysis using the Chi-Square test. The results obtained showed that there was a significant correlation between cyberbullying: body shaming with depression levels with p values obtained 0.001. Provision of health education related to cyberbullying: body shaming and the dangers that need to be done to prevent depression in adolescents.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novalda Yogaswari
Abstrak :
ABSTRAK Korban body shaming kadang memerlukan terapi khusus untuk mengurangi dampak negatif body shaming yang disebabkan menurunnya apresiasi terhadap tubuh sehingga korban merasa depresi atau menurun kebahagiaan hidupnya. Penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa kedekatan alam dapat meningkatkan apresiasi tubuh dan juga kebahagiaan hidup. Oleh karena itu, penulis menduga apresiasi tubuh memediasi hubungan kedekatan alam dan kebahagiaan hidup korban body shaming. Penelitian ini dilakukan secara online, dan melibatkan 314 partisipan dewasa muda pengguna Instagram yang pernah mengalami body shaming. Temuan utama penelitian adalah hubungan kedekatan alam dan kebahagiaan hidup korban body shaming dimediasi sebagian apresiasi tubuh. Dengan demikian, kedekatan dengan alam dapat menjadi alternatif terapi untuk mengurangi dampak negatif body shaming.
ABSTRACT The victims of body shaming need special therapies to reduce its negative impact due to declining body appreciation that makes them feel depressed or that decrease their happiness. Previous research has proved that nature relatedness can increase body appreciation and happiness. Thus, the author suspects that body appreciation mediates the relationship between nature relatedness and happiness of body shaming victims. The present research is conducted online and involves 314 young adults who have experienced body shaming and are Instagram users. The main finding is that relationship between nature relatedness and happiness partially mediated by body appreciation. Therefore, nature relatedness can be an alternative therapy to reduce the negative impact of body shaming.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rumaysha Gikha Nisrina
Abstrak :
Media daring memiliki pengaruh yang signifikan dalam membentuk realitas di masyarakat. Realitas yang disajikan terkait dengan banyak aspek termasuk mengenai identitas gender. Sebagai kelompok minoritas, perempuan kerap kali dilekatkan dengan stereotip gender dalam pemberitaan di media daring, termasuk di bidang olahraga yang identik dengan maskulinitas. Atlet perempuan rentan mengalami body shaming karena pandangan patriarkis yang hanya menitikberatkan pada penampilan fisik atlet. Melalui penelitian ini, peneliti berusaha untuk menemukan makna yang terdapat dalam teks berita olahraga di media daring dalam konteks kesetaraan gender. Kasus yang dipilih sebagai sampel penelitian adalah kasus body shaming yang dialami oleh atlet angkat besi Indonesia Nurul Akmal pasca partisipasinya di Olimpiade Tokyo 2020 pada delapan portal berita media daring yakni CNNIndonesia.com, Kompas.com, Tempo.co, Detik.com, Republika.co.id, Liputan6.com dan Okezone.com dengan menggunakan metode analisis teks dari Alan McKee dan dan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif serta paradigma konstruktivis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam 8 teks berita media daring, terdapat konstruksi realitas bahwa komentar negatif mengenai bentuk tubuh atau body shaming yang dialami oleh atlet perempuan merupakan candaan semata dan atlet perempuan yang mengalami pelecehan fisik atau body shaming berada dalam posisi subordinat sehingga tidak berdaya untuk melakukan perlawanan atas apa yang dialami. ......Online media have a significant influence in shaping reality in society. The reality presented is related to many aspects including gender identity. As a minority group, women are often attached to gender stereotypes in online media coverage, including in sports which are identical with masculinity. Female athletes are prone to body shaming because of the patriarchal view that only focuses on the athlete's physical appearance. Through this research, the researcher tries to find the meaning contained in the text of sports news in online media in the context of gender equality. The case selected as the research sample was the case of body shaming experienced by Indonesian weightlifter Nurul Akmal after his participation in the 2020 Tokyo Olympics on eight online media news portals namely CNNIndonesia.com, Kompas.com, Tempo.co, Detik.com, Republika.co.id, Liputan6.com and Okezone.com analyzed using text analysis method from Alan McKee and descriptive qualitative approach with constructivist paradigm. The results show that in 8 online media news texts, there is a reality construction that negative comments about body shape or body shaming experienced by female athletes are just a joke and female athletes who experience physical abuse or body shaming are in a subordinate position so they are powerless to do any resistance to what happened.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Novitasari
Abstrak :

Masalah citra tubuh menjadi hal penting bagi remaja ketika berjuang mencari jati diri sesuai tugas perkembangannya. Body shaming atau ejekan orang lain merupakan bagian dari faktor sosiokultural yang sedang popular di kalangan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran citra tubuh, self-efficacy,dan strategi koping serta mengetahui hubungan antara citra tubuh, self-efficacy, dan strategi koping pada remaja korban body shaming. Penelitian dengan metode kuantitatif jenis deskriptif-korelasi dengan menggunakan pendekatan cross-sectional ini melibatkan 168 siswa yang dipilih melalui screening body shaming, dengan teknik pusposive sampling. Alat ukur pada penelitian ini yaitu Body Shape Questionnaire-16 (BSQ-16), General Self-Efficacy, dan The Ways of Coping yang sudah diuji validitas dan reliabilitas. Hasil analisis bivariat menggunakan uji Chi Square menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara citra tubuh dengan self-efficacy (p value: 0.000). Selain itu, terdapat hubungan yang bermakna antara self-efficacy dengan strategi koping (p value: 0.001). Namun tidak terdapat hubungan yang bermakna antara citra tubuh dengan strategi koping  (p value: 0.124). Implikasi penelitian terhadap pelayanan keperawatan ialah pentingnya mengefektifkan peran bimbingan konseling untuk memperhatikan perkembangan remaja. Penelitian ini merekomendasikan pada institusi pendidikan, institusi kesehatan, dan orang tua untuk memberikan edukasi secara tatap muka mengenai citra tubuh dan pengenalan terkait perubahan yang dialami remaja.

 


Problem concerning body image is crucial for teenagers during their stage of developmental to search their identity. Body shaming is part of sociocultural factors affecting adolescent’s body image. This study aims to analyze the relationship between body image, self-efficacy, and coping strategies in adolescent victims of body shaming. The research used descriptive-correlation quantitative method with a cross-sectional approach involving 168 high school students, which was obtained through screening body shaming, with a purposive sampling technique. Measuring instruments in this study are Body Shape Questionnaire-16 (BSQ-16), General Self-Efficacy, and The Ways of Coping that have been tested for validity and reliability. The results of bivariate analysis using the Chi Square test revealed that there were a significant relationship between body image and self-efficacy (p value: 0.000). In addition, there is a significant relationship between self-efficacy and coping strategies (p value: 0.001). The results of the research analysis also showed that there was no significant relationship between body image and coping strategies (p value: 0.124). The implication of this study is the importance of streamlining the role of counseling to pay attention to adolescent development. It’s recommended to provide face-to-face education about body image and introduction to change experienced by adolescents.

 

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mifta Rizki Putri
Abstrak :
Bullying verbal merupakan jenis bullying yang sering terjadi pada remaja karena kritik negatif pada penampilan fisik atau dikenal dengan perilaku body shaming. Penelitian sebelumnya mengungkapkan kebanyakan orang pernah mengalami perilaku body shaming hingga berdampak pada persepsi citra tubuh yang negatif. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian cross-sectional analitik. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan perilaku body shaming dengan citra tubuh pada remaja SMA Negeri di Jakarta Selatan. Pengambilan data penelitian menggunakan teknik total sampling. Sampel penelitian ini adalah 288 orang remaja SMA Jakarta. Penelitian ini menggunakan tiga kuesioner yaitu data responden, Internalized Shame dan Objectified Body Consciousness Scales, dan Multidimensional Body Self-Relations Questionnaire-Appearance Scale (MBRSQ-AS). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku body shaming dengan citra tubuh dengan nilai hasil uji chi square menunjukkan nilai p=0,002 (p < 0,05). Rekomendasi pada penelitian ini adalah perlunya edukasi kesehatan kepada remaja, keluarga, dan pihak sekolah mengenai penerimaan diri guna meminimalkan perilaku body shaming. ...... Verbal bullying is a type of bullying that often occurs in adolescents because of negative criticism on physical appearance or known as body shaming behavior. Previous research showed that mostly people have experienced body shaming behavior  has an impact on negative body image perception. In this study, researchers used a cross-sectional analytic research design. The purpose of this study was to determine the relationship of body shaming behavior with body image in  senior high school adolescents in South Jakarta. Retrieval of research data using total sampling techniques. The sample of this study were 288 teenagers from Jakarta High School. This study uses three questionnaires namely respondent data, Internalized Shame and Objectified Body Consciousness Scales, and Multidimensional Body Self-Relations Questionnaire-Appearance Scale (MBRSQ-AS). The results showed that there was a significant relationship between body shaming behavior with body image with the value of the chi square test results showed the value of p=0.002 (p <0.05). The recommendation in this study is the need for health education for adolescents, families, and schools regarding self-acceptance in order to minimize body shaming behavior.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaiful Bahri
Abstrak :
Transparansi pajak menjadi cara untuk meningkatkan kepatuhan pajak di beberapa negara. Sayangnya, praktik tersebut masih sangat terbatas di Indonesia dikarenakan aspek perlindungan hukum, dan instrumen yang belum banyak dikembangkan. Untuk penelitian ini, akan berfokus kepada pembahasan naming and shaming dan DJP Checking sebagai aktualisasi dari keterbukaan informasi pajak yang memang merupakan bagian dari transparansi pajak. Naming and shaming sendiri merupakan bentuk sanksi perpajakan dengan cara mempublikasikan informasi wajib pajak kepada publik dan DJP Checking merupakan inovasi yang diusung oleh peneliti sebagai alternatif dalam mengoptimalkan kepatuhan pajak. Penelitian ini bertujuan untuk membahas pelaksanaan keterbukaan informasi pajak dilihat dari perspektif hukum pajak dan hak asasi manusia, serta membahas mengenai batasan dan prasyarat apa yang harus diperhatikan dalam pelaksanaanya, ditambah membahas mengenai prospek penerapan DJP Checking sebagai alternatif kebijakan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, studi pustaka, dan survey. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasanya secara hukum pajak pelaksanaan keterbukaan informasi pajak khususnya naming and shaming sulit dilakukan karena kerangka hukum yang belum ada dan masih hanya sebatas kebijakan internal otoritas perpajakan, walaupun sampai sekarang belum ada tidak menutup kemungkinan bahwa suatu saat nanti akan disahkan melalui program legislasi nasional. Selain itu, secara konsep hak asasi manusia pelaksanaan naming and shaming tidak melanggar karena pajak adalah kewajiban wajib pajak dan apabila tidak dilaksanakan maka wajar dikenakan hukuman. Pelaksanaaan naming and shaming memerlukan sebuah batasan yaitu penentuan informasi wajib pajak apa saja yang boleh dipublikasikan ke publik serta beberapa prasyarat yang harus dilakukan sebelum pelaksanaannya. Terkait inovasi DJP Checking, secara prospek penerapan kebijakan tersebut dinilai efektif sebagai alternatif mengoptimalkan kepatuhan pajak karena pelaksanaanya yang terkategorisasi sesuai kepatuhan pajak dan sifatnya yang membatasi fasilitas sosial yang akan didapat oleh wajib pajak apabila terbukti sangat tidak patuh dalam membayar pajak. ......Tax transparency is a way to improve tax compliance in some countries. Unfortunately, this practice is still very limited in Indonesia due to aspects of legal protection and instruments that have not been widely developed. For this research, it will focus on the discussion of naming and shaming and DGT Checking as the actualization of tax information disclosure, which is part of tax transparency. By publishing taxpayer information to the public, naming and shaming is a form of tax sanction, and DGT Checking is an innovation promoted by researchers as an alternative to optimize tax compliance. This study aims to discuss the implementation of tax information disclosure from the perspective of tax law and human rights, as well as the limitations and prerequisites that must be considered in its implementation, plus the prospects for implementing DGT Checking as an alternative policy. This research was conducted using a qualitative approach with data collection techniques through in-depth interviews, literature studies, and surveys. The results of this study indicate that in tax law, the implementation of tax information disclosure, especially naming and shaming, is difficult because the legal framework does not yet exist and is still only an internal policy of the taxation authority. Although it has not been legalized until now, it does not rule out the possibility that one day it will be legalized through a legislative program. national. In addition, in the concept of human rights, the implementation of naming and shaming does not violate because taxes are the obligations of taxpayers, and if they are not implemented, it is reasonable to be punished. The implementation of naming and shaming requires a limit, namely the determination of what taxpayer information may be published to the public, as well as several prerequisites that must be carried out before its implementation. Regarding the DGT Checking, the implementation of the policy is considered effective as an alternative to optimizing tax compliance because its implementation is categorized according to tax compliance and its nature is that it limits the social facilities that will be obtained by taxpayers if they are proven to be very non-compliant in paying taxes.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harvin Adadio
Abstrak :
ABSTRAK
Penulisan ini akan menganalisis penanganan mahasiswa penyalahguna narkotika oleh pihak kampus menggunakan paradigma peacemaking criminology. Kampus sebagai institusi pendidikan seharusnya paham bahwa penyalahgunaan narkotika merupakan penyimpangan dan mereka adalah korban yang seharusnya mendapatkan perawatan. Namun, penanganan dari pihak kampus bertolak belakang. Hal ini juga diperkuat oleh beberapa pernyataan beberapa pihak kampus. Salah satu penanganan tersebut adalah melakukan pengeluaran terhadap mahasiswa yang terbukti menyalahgunakan narkotika. Uniknya, pengeluaran dinyatakan sebagai keberhasilan, dan dilakukan untuk kepentingan mereka guna melakukan rehabilitasi. Pengeluaran yang mengatasnamakan rehabilitasi merupakan suatu kekeliruan. Bagaimana bisa dilakukan rehabilitasi sosial, ketika pelaku penyimpangan tersebut telah diekslusikan?Di Indonesia, terlihat bahwa penanganan mahasiswa penyalahguna narkotika oleh kampus lebih mengarah shaming yang identik dengan stigma/label. Menurut teori Reintegrative Shaming, pengeluaran merupakan shaming yang dibebankan kepada mahasiswa penyalahguna narkotika, hingga status ldquo;penyalahguna narkotika rdquo; menjadi master status mereka. Shaming tipe ini akan membuat tingkat penyalahgunaan narkotika menjadi tinggi.
ABSTRACT
This paper will analyze the handling of student drug abusers by the campus using the paradigm of peacemaking criminology. Campus as an educational institution should understand that drug abuse is a social deviance, and they are victims who should get treatment. However, the handling of the campus opposite. This is also reinforced by some of the statements from the campus. One such treatment is the expenditures on students proved as drug abuser. Uniquely, outcasting college student by campus declared as a success, and performed on their behalf in order to carry out rehabilitation. Outcasting college student on behalf of rehabilitation is a mistake. How can it be done for social rehabilitation, when the deviant person have been exlude by his her society In Indonesia, it appears that the handling of drug abuse by college students is more directed shaming is synonymous with stigma label. According to the theory Reintegrative shaming, shaming by outcasting is heavily charged to student drug abusers, to the status of drug abuser become masters of their status. Shaming of this type would create a drug abuse rate is high.
2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmin Afifah Andriani
Abstrak :
Penulisan ini membahas tentang kasus penyerangan doxing ‘Open BO’ oleh perusahan pinjaman online ilegal terhadap tiga korban perempuan yang gagal bayar pinjaman sebagai bentuk dari kekerasan berbasis gender terhadap perempuan di ruang siber. Teks dari foto penawaran jasa ‘Open BO’, serta wawancara dengan korban digunakan sebagai data utama penulisan. Analisis wacana kritis model Van Dijk digunakan untuk melihat kekerasan dalam teks dan aspek yang mempengaruhi produksi teks tersebut. Feminis radikal melihat hal tersebut dipengaruhi oleh patriarki yang membentuk ekspektasi peran perempuan dan misogini. Doxing ‘Open BO’ merupakan kekerasan berbasis gender di ruang siber terhadap perempuan yang dibentuk oleh doxing, gendered based slurs, dan pornografi sebagai alat untuk mewujudkan online shaming yang berfungsi memproduksi rasa malu sebagai hukuman terhadap perempuan gagal bayar tagihan pinjaman online ilegal yang dianggap melanggar ekspektasi peran gender. ......This paper discusses the case of the ‘Open BO’ doxing attack by an illegal online loan company against three female victims who failed to pay their loans as a form of gender-based violence against women in cyberspace. The text of the photo of the ‘Open BO’ service offer, as well as interviews with victims, were used as the primary data for writing. Van Dijk's critical discourse analysis model is used to see the violence in the text and the aspects that affect the production of the text. Radical feminists see this as influenced by patriarchy which shapes women's role expectations and misogyny. Doxing ‘Open BO’ is gender-based violence in cyberspace against women formed by gendered-based slurs, pornography, and doxing as a tool to realize online shaming that functions to produce shame as a punishment for women who fail to pay their illegal online loan bills which are considered to violate gender roles expectations.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Marzuki
Abstrak :
Kota Kampar memiliki kearifan hukum lokal hukum adat tertentu dalam penanganan kasus sistem peradilan anak yang cukup berbeda dengan pendekatan hukum nasional. Hukum atau peradilan adat sendiri merupakan bagian dari proses kehidupan masyarakat, dalam rangka menyelesaikan perkara-perkara yang muncul di dalamnya. Selain itu, peradilan adat sesungguhnya merupakan hasil peradaban dari masyarakat itu sendiri, suatu peradilan yang didesain sesuai dengan karakteristik masyarakatnya. Dengan demikian, peradilan adat pada dasarnya merupakan jati diri masyarakat itu sendiri, tidak terkecuali di Kota Kampar. Berdasarkan temuan data penelitian dan sumber berita online, di Kota Kampar masih terdapat banyak kasus anak yang berhadapan dengan hukum. Sayangnya, berbagai kasus penyelesaian anak yang berhadapan dengan hukum tersebut tidak dilakukan dengan asas perlindungan anak sehingga banyak dari mereka berstatus sebagai tahanan atau bahkan narapidana dan berakibat akan hilangnya hak-hak mereka sebagai anak. Oleh karena itu, salah satu upaya yang dilakukan saat ini adalah dengan meminta kepada pemerintahan untuk menerapkan konsep restorative justice dan diversi. Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan penelitian ini adalah melihat bagaimana prospek penerapan restorative justice Braithwaite dalam menanggani delinkuensi anak dilihat dari nilai-nilai budaya lokal Kampar Riau. Selain itu, penelitian ini berupaya menggali potensi yang masih ada dalam merevitalisasi peradilan adat sebagai bentuk penyelesaian restoratif. Dengan pendekatan kualitatif, penulis mencoba melihat berbagai permasalahan tersebut dengan menggunakan konsep teori Ikatan Sosial, Reintegrative Shaming dan Restorative justice, serta menggunakan teori Kriminologi Budaya. Hasil penelitian ini menemukan bahwa adanya indikasi untuk di terapkan restorative justice Braithwaite terhadap kenakalan yang dilakukan oleh anak salah satunya adalah ditemukan penyelesaian kenakalan anak pemukulan dan pencurian secara nilai dan norma adat desa Gunung Sahilan Kampar. Kata Kunci : Delinkuensi Anak, Hukum Adat Kampar, Restorative Justice Braithwaite , Ikatan Sosial, Reintegrative Shaming, Kriminologi Budaya.
Kampar city has a unique local law adat law in handling juvenile case and the system is much different with national law. Adat law is a part of society 39 s daily life, in order to solve the case within the city. Also, adat law is the outcome from the society itself, which is the law that suit the characteristics of the society. So, adat law basically is the identity of society, including Kampar city. Based on research and online news, there are still many juvenile case and resolve the case with conventional law. And by the end of that process, there are many child being detention or moreover, the custody, and it means they lost the rights being childs. Hence, one of many efforts to do right now is doing restorative justice and diversion for the juvenile by the government. Based on that case, the purpose of this research is to observe the prospect of applying restorative justice Braithwaite for solving child delinquency based on local value of Kampar Riau . Furthermore, this research is find the potential of adat law rsquo s revitalization as a form of restorative justice. With qualitative research, the author want to see the problem with Social bond theory, Reintegrative Shaming, and Restorative Justice, and with Cultural Criminology theory. The result of this research is there is an indication to apply restorative justice Braithwaite based for solving juvenile delinquency, one of the indicator is there is a solving method based on value and moral of Gunung Sahilan Kampar rsquo s adat law.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T47302
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>