Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1998
899.221 SYA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Khairunnisa
Abstrak :
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengungkapkan apa “rasa” yang terdapat dalam lirik-lirik lagu yang dipopulerkan oleh Via Vallen dengan judul Sayang, Bojo Galak dan Lali Rasane Tresna. Penelitian ini menunjukkan ungkapan-ungkapan rasa apa saja yang disampaikan oleh pencipta lagu melalui penyanyinya yaitu Via Vallen. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan memberikan pemaparan mengenai fenomena yang terjadi dalam lirik lagu tersebut. Dalam lagu-lagu yang dipopulerkan oleh Via Vallen terdapat beberapa ekspresi keindahan “rasa” yang disampaikan dan diungkapkan seperti atiku, tresnaku, uripku, dan mesakno aku yang menggambarkan “rasa” kesetiaan yang disampaikan oleh penyanyi sehingga pendengar bisa dapat ikut berimajinasi dengan apa yang penyanyi sampaikan. Terdapat ungkapan yang menjadi hasil dari penelitian ini sebagai berikut yaitu bebasan dengan ungkapan yang memiliki makna konotasi dan juga paribasan atau peribahasa yang merupakan ungkapan dengan sifat hiperbola yaitu melebih-lebihkan dan menimbulkan pengertian pengandaian. ......This research aims to elucidate the essence of 'rasa' (emotions/feelings) present in the lyrics of songs popularized by Via Vallen, titled 'Sayang,' 'Bojo Galak,' and 'Lali Rasane Tresna.' The study uncovers the various expressions of emotions conveyed by the songwriter through the singer, Via Vallen. Employing a qualitative descriptive method, the research examines the phenomena within these song lyrics. Within Via Vallen's songs, several expressions of the beauty of 'Rasa' are conveyed and revealed, such as 'atiku' (my heart), 'tresnaku' (my love), 'uripku' (my life), and 'mesakno aku' (hold me). These linguistic expressions depict the 'Rasa' of loyalty communicated by the singer, enabling listeners to vividly imagine and empathize with the conveyed emotions. Additionally, the study identifies expressions that carry connotative meanings, as well as 'paribasan' or 'peribahasa,' expressions characterized by hyperbolic qualities, where exaggeration induces figurative interpretations.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maryam Abu Tandeang K.
Abstrak :
Tesis ini meneliti tentang Pelaksanaan Program Peningkatan Anak Jalanan dilatarbelakangi dengan terjadinya krisis ekonomi yang berkepanjangan, sehingga berdampak buruk terhadap situasi kesejahteraan sosial masyarakat terutama bagi anak termasuk anak jalanan. Dengan memburuknya kondisi ekonomi dan krisis moneter sehingga meningkatnya anak yang drop out di sekolah, diperberat lagi terdesaknya anak membantu orang tua, untuk mencari uang di jalan. Terjadinya kegoyahan pada sendi-sendi kehidupan pada keluarga melemahkan keterkaitan emosional antara swami isteri, orang tua dengan anak. Akan mendorong terjadinya masalah penelantaran, perlakuan salah dan eksploitasi terhadap anak. Tujuan penelitian ini untuk memahami faktor-faktor penanganan anak jalanan dan orang tua anak melalui input pelaksanaan kegiatan. Masalah-masalah yang dihadapi dan upaya penanganan diharapkan dapat memberikan rekomendasi dalarn meningkatkan kesejahteraan anak. Penelitian dilanjutkan dengan metode kualitatif terhadap beberapa data dengan penekanan pada penjelasan dengan makna secara logis. Penelitian ini dilakukan pada RSSK II Pulo Gadung Jl. Puskesmas No. 45, RT 05/RW 06 Jakarta Timur. Penerapan kebijakan pemberdayaan anak jalanan telah dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan mulai dari penjangkauan sampai tahap terminasi. Berdasarkan data lapangan, jumlah anak yang dibina dari tahun 1997 hingga bulan Maret 2001 sebanyak 1.975 anak dengan rincian 1.875 anak laki-laki dan 140 anak perempuan. Dari hasil data diketahui bahwa sebahagian anak telah kembali kepada keluarganya dan sebahagian lagi sudah bekerja. Hal ini menunjukkan RSSK II memberikan pelayanan bagi anak-anak jalanan. Pelaksanaan program dinilai berhasil sesuai dengan data tersebut diatas. Namun, masih terdapat hambatan-hambatan karena mobilitas kegiatan anak di jalan cukup tinggi, latar belakang pendidikan anak jalanan sangat rendah, sistem target dan pemberian keterampilan cukup tinggi, sedangkan pekerja sosial sangat terbatas, dan beberapa hambatan lainnya seperti managemen program. Pelaksanaan program pada RSSK II menggunakan 3 pendekatan yaitu penanganan masalah anak jalanan berbasis jalanan (Street Bared) penanganan anak terpusat (Centre Based) dan pendekatan masyarakat (Community Based). Dan ketiga pendekatan tersebut, strategi yang dipilih RSSK II adalah pemberdayaan yang memberikan kemampuan kepada anak jalanan agar mampu menolong dirinya sendiri melalui tiga jenis program yaitu : Beasiswa, Kursus Keterampilan, Bantuan Makanan Tambahan dan Bantuan Modal Usaha. Program tersebut diatas melalui kebijakan pemerintah mengupayakan pinjaman dana dikaitkan dengan Program Jaring Pengaman Sosial berupa Social Protection Sector Development Programme (SPSDP) - Asian Development Bank (ADB). Program ini dilaksanakan di RSSK II selama dua tahun. Diperolehnya gambaran objektif tentang pelaksanaan program tersebut terutama mencakup sosialisasi, pelatihan, monitoring dan evaluasi dianggap berhasil sehingga melalui Health and Nutrition Sector Development Programme (HNSDP) yang masih akan berlangsung hingga tahun 2001/2002. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis merekomendasikan beberapa saran sebagai berikut : Pekerja sosial diharapkan lebih meningkatkan pelayanan, bimbingan, motivasi pada anak maupun orang tua anak. Sehingga dapat merubah sikap untuk meningkatkan kesejahteraannya melalui program tersebut. Upaya ini dilakukan berdampingan pengembangan kebijakan yang dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga miskin dan penekanan perluasan kemiskinan serta kebijakan pendidikan yang memungkinkan menarik anak dari aktivitas kerja di jalan. Untuk itu perlu didukung oleh pencliti secara berkesinambungan memantau fenomena kerja anak jalanan dan orang tua anak.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T9257
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Bakti Silang
Abstrak :
Masalah penelitian : Instalasi Gawat Darurat merupakan salah satu unsur dalam pelayanan rawat jalan, akan menghasilkan out put berupa kontribusinya untuk memasukkan pasien kerawat inap. Dan yang menjadi masalah utama disini adalah belum adanya gambaran yang jelas mengenai faktor-faktor apa yang berhubungan dengan kontribusi tersebut. Ruang lingkup penelitian dibatasi pada faktor-faktor yang diduga berhubungan dengan kontribusi Instalasi Gawat Darurat terhadap rawat Inap. Untuk mengetahui gambaran tersebut dilakukan metode penelitian dengan disain deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif, dan pengambilan data secara "cross sectional". Dari hasil penelitian didapatkan bahwa faktor-faktor yang mempunyai hubungan dengan kontribusi Instalasi Gawat Darurat terhadap rawat map adalah faktor internal; faktor ketenagaan, fasilitas, sarana dan alat serta sistem dan prosedur. Dari faktor eksternal adalah jenis pekerjaan, waktu masuk pasien, tempat tinggat/asal pasien, sistem rujukan dan sistem biaya. Kesimpulan ; Dan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, fasilitas dan ketenagaan merupakan faktor utama dari faktor internal dan jenis kelamin, tempat asal pasien, sistem rujukan, dan sistem biaya dan faktor eksternal mempunyai hubungan dengan kontribusi IGD terhadap rawat inap. Dari kesimpulan diatas disarankan perlunya pemikiran dan kebijaksanaan, serta peninjauan kembali dari pihak manajemen rumah sakit dalam upaya peningkatan dan pengembangan Instalasi Gawat Darurat secara menyeluruh terutama dalam kaitannya dengan faktor faktor tersebut diatas, minimal disesuaikan dengan ketentuan yang telah ditetapkan dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia. ......Subject of study. Emergency installation as one of the elements in medical treatment for outpatient will give the output form of contribution to the admission of the patient to the hospital. The main problem here is that there is still no clear description of the factors related to the contribution. Scope of study is limited to the factors which are assumed to have some relations to contribution of emergency installation of hospitalization. To know the description, the method of study has been carried out by design descriptive analysis using qualitative approach mean while data collection has been done in a cross sectional way. The results of the study show that the factors related to contribution from emergency installation to hospitalization are internal factors: Human resource, Facilities, Equipment, System and Procedure. The external factors are kind of work, time of admission of patient, the place where the patient live, referal system anda financing system. Conclusion from study, it can be concluded that facilities and human resources are the main internal factors, whereas kind of work and the place where the patient live, referal system and financing system in the external factors have some relations to contribution from emergency installation to hospitalization. From the above conclusion, it is suggested to have idea, policy and review from the management of hospital to develop emergency installation as in a comprehensive way in relation to the above factors, especially to the internal ones. Minimally, they should be in accordance with the provisions stipulated by Department of Health of Republic Indonesia.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Darwati
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian tentang perencanaan strategis pengembangan RS Setia Mitra tahun 2003-2007. Ruang lingkup penelitian ini meliputi analisis lingkungan eksternal, analisis lingkungan internal, meninjau kembali pernyataan visi dan misi, menetapkan tujuan jangka panjang sampai 2007, menentukan alternatif strategi dan menetapkan strategi terpilih yang sesuai bagi posisi RS Setia Mitra. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan strategik. Pengumpulan informasi dilakukan melalui wawancara mendalam, sumber data sekunder dan observasi oleh peneliti sendiri. Teknik penyusunan strategi dilakukan melalui tiga tahapan. Tahap pertama (tahap input) meliputi analisis lingkungan eksternal dan internal RS Setia Mitra, evaluasi faktor lingkungan eksternal dan internal dengan menggunakan matriks EFE dan IFE dan meninjau kembali pernyataan visi dan misi RS Setia Mitra. Tahap kedua (tahap pencocokan) meliputi penetapan tujuan jangka panjang RS Setia Mitra sampai tahun 2007 dan menentukan alternatif strategi dengan menggunakan matriks SWOT, TOWS, IE dan SPACE. Dan pada tahap ketiga (tahap keputusan) dilakukan penetapan strategi terpilih RS Setia Mitra untuk tahun 2003-2007 dengan menggunakan matriks QSPM. Cara pengambilan keputusan menggunakan metoda CDMG (Consensus Decision Making Group). Dari hasil penelitian, evaluasi lingkungan eksternal menghasilkan nilai total EFE sebesar 3,20 yang berarti RS Setia Mitra merespon dengan baik peluang-peluang yang ada dan menghindari ancaman-ancaman yang muncul. Nilai Evaluasi lingkungan internal menghasilkan nilai total ME sebesar 2,50 yang berarti secara internal kekuatan yang dimiliki berada pada titik rata-rata. Setelah mengetahui posisi ekternal dan internal, pihak manajemen memutuskan untuk tetap menggunakan rumusan visi dan misi yang sudah ada karena dianggap masih relevan dengan cita-cita dan tujuan RS Setia Mitra. Rumusan tujuan jangka panjang yang hendak dicapai sampai tahun 2007 meliputi aspek keuangan, aspek operasional pelayanan, aspek pemasaran, aspek SDM dan aspek mutu. Penentuan strategi alternatif menghasilkan dua rekomendasi strategi generik yaitu strategi pertumbuhan intensif dan strategi pertumbuhan integratif. Pada tahap keputusan, hasil penentuan strategi terpilih dengan menggunakan QSPM menunjukkan bahwa strategi yang sesuai bagi RS Setia Mitra adalah strategi intensif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi utama yang sesuai bagi pengembangan RS Setia Mitra untuk tahun 2003-2007 adalah strategi pengembangan produk dan strategi penetrasi pasar yang digunakan secara bersamaan. Pada penelitian ini juga dituliskan usulan-usulan dan saran-saran dalam mengimplementasikan strategi terpilih agar visi dan misi serta tujuan jangka panjang yang telah ditetapkan dapat tercapai. Daftar Bacaan : 41 ( 1989-2002)
Strategic Planning for Development of RS Setia Mitra 2003-2007Research for strategic planning for development of RS Setia Mitra 2003-2007 has been done. The scope of the research consist of external environment analysis, internal environment analysis, review over vision and mission statement, define long term objectives until 2007, define strategic alternative and the chosen strategy which suitable to its condition. The kind of this research is descriptive analytic research used information as a base information of taking strategic decision. The collecting information were done through deep interviewed, secunder data source and observation by the researcher herself. The technichs strategy composition were done through three stages. Stage I (input stage) included external and internal environment analysis, evaluation of external and internal environment factor used EFE and IFE matrixs and reviewed vision and mission statement of RS Setia Mitra. Stage II (matching stage) included established of long term objective until 2007 and decided alternative strategy used SWOT, TOWS, IE and SPACE matrixs. And stage III (decision stage) were done by decided chosen strategy of RS Setia Mitra for year 2003-2007 used QSPM. The taking of decision was made using CDMG (Consensus Decision Making Group) methode. As a result, external envoronment evaluation produced 3,20 of EFE total value meant that RS Setia Mitra took a good responsible the opportunities and avoided threats. Internal environment evaluation produced 2,50 of IFE total value meant internally the power of it is average. After knowing external and internal position, the management decided to keep using vision and mission statement because it is still relevant with the aim of RS Setia Mitra. The formula of long term objective they try to reach until year 2007 include financial, operasional services, marketing, SDM and quality aspects. Determination of the alternative strategy produced two generic strategies recommendation which are intensive strategy and integrative strategy. On the decision stage, the strategy of determination result was chosen by using QSPM showed that fit strategy is intensive strategy. This research concluded that the major strategy fit to the development of RS Setia Mitra year 2003-2007 are product development and market penetration strategy used equally. This research is also give ideas and suggestions to implementation chosen strategy to make vision and mission also determinded Long term objective to be accomplished. References : 41 (1989-2002)
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 1560
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Utami Sudiro
Abstrak :
Masalah penelitian. Hasil pembangunan yang meningkatkan pendidikan dan penghasilan, dan adanya peluang sektor swasta didalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan serta adanya kebijakan rumah sakit pemerintah menjadi rumah sakit swadana, meningkatkan persaingan antar rumah sakit dalam usaha untuk tetap mempertahankan keberadaannya. Di sisi lain terdapat keterbatasan sumber daya, sehingga rumah sakit tidak akan mampu untuk memenuhi kebutuhan dan segala segmen pasar yang ada. Dengan pertimbangan ekonomi maka dipilih beberapa segmen pasar yang ditarik guna menjaga kelangsungan hidupnya Rumah sakit harus mengutamakan kepada segmen pasar yang paling menguntungkan.Rumah Sakit Setia Mitra adalah rumah sakit swasta dengan kekhususan kasus-kasus bedah, tidak lepas dari pengaruh persaingan antar RS untuk merebut pangsa pasar. Rumah sakit ini mengalami penurunan BOR sejak tahun 1992 yaitu sekitar 50-60 %. Ditambah pada tahun 1993 mengalami musibah kebakaran, sehingga terjadi pula penurunan sumber daya. RUANG LINGKUP. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan segmen rawat inap. Lingkup penelitian dibatasi pada faktor-faktor yang diduga berhubungan dengan segmen rawat inap yang meliputi faktor pendidikan, penghasilan, pelayanan penerimaan, pelayanan medik, pelayanan keperawatan, pelayanan obat, pelayanan makanan, dan ruang rawat. METODOLOGI. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain `cross sectional'. Populasi penelitian adalah pasien pasca rawat inap dan sampel adalah total populasi. Instrumen pengumpul data yaitu kuesioner. HASIL. Dari 8 variabel bebas yang diteliti ternyata ada 6 variabel yang terbukti menunjukkan hubungan statistik bermakna dengan segmen rawat inap. Sedangkan 2 variabel lainnya tidak menunjukkan hubungan statistik bermakna. KESIMPULAN. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor pendidikan, penghasilan, pelayanan medik, pelayanan keperawatan, pelayanan makanan dan ruang rawat berhubungan dengan segmen rawat inap. Sedangkan 2 faktor lainnya yaitu pelayanan penerimaan dan pelayanan obat tidak berhubungan dengan segmen rawat inap. SARAN. Perlu adanya kerjasama dengan dokter praktek disekitar rumah sakit dalam memberikan informasi (promosi), Dan untuk meningkatkan `performance' rumah sakit diperlukan upaya perbaikan pelayanan medik dan keperawatan tanpa membedakan segmen dan mengembangkan komite medik dan komite keperawatan untuk memantaunya, untuk pelayanan makanan dan ruang rawat perlu dikembangkan adanya gugus kendali mutu di bidang pelayanan makanan serta kenyamanan dan kebersihan ruang rawat disamping adanya perbaikan fasilitas ruang rawat. Perlu adanya `internal marketing' bagi seluruh karyawan terutama dokter dan perawat. Diperlukan juga adanya penelitian lebih lanjut untuk menentukan target pasar kemudian posisi pasar beserta bauran pemasarannya. ......Research problem. The development results increasing education and incomes, and there has time to spare the private sector in carrying out of health service, and by the policy of public hospital becomes self funds, raising hospital competition in an attempt to keep constantly their existences. Other side there are resources limitation, of course those of hospital. Cannot covered all of the segmentation needs. There is must be chosen about profitability segmentation. Setia mitra hospital is a private hospital with speciality surgery case not influenced from hospital competition to catch market share. This hospital had decreased BOR from 1992 about 50-60%, additional in 1993 had fired and also decreasing human resources. Scope. The research is aimed to find information about factors related to impatient segmentation. It is limited on factors that are believed to have a correlation with inpatient segmentation. They consist of education, income, perception of admission service, medical service, nursing care service, medication service, food service and inpatient room. Methodology. The research is classified as a cross sectional study. The population is inpatient who had recovered, while its sample is total population instrument of data collection is questionary. Result. It turned out only 6 out of 8 variables showed a significant correlation. Where as the other 2 which failed to be proved. Summary. This study included that a significant correlation about variables education, income, medical service, nursing care service, food service and inpatient room. Where as the other about admission service and medication service were failed to be proved. Suggestion. Setia Mitra hospital should consider in promotion to set up a good relation ship between practical doctors whose rounded hospital and to raise hospital performance need increasing medical service and nursing care without difference segment and monitoring them with develop a medical committee and nursing committee for monitoring food service and inpatient room should also develop a quality control in preparing food, convenience and room service. Beside increasing facilities have to internal marketing for employee especially for doctors and nurses. Also have to forward research to make market target decession then the position and there marketing mix.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alvin Alfianno
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai peran H.Bokir dalam mengangkat Topeng betawi sebagai salah satu kesenian Betawi serta identitas kota Jakarta. Topeng Betawi adalah salah satu kesenian tua yang ada di Jakarta. H.Bokir yang merupakan seniman Topeng Betawi serta anak seorang Seniman Topeng terkenal yaitu H.Jiun ingin menjaga agar topeng tetap terus lestari di Ibukota yang terus mengalami arus modernisasi. Topeng Betawi yang merupakan seni tradisi pada akhirnya mengalami penyesuaian hingga akhirnya menjadi seni pertunjukkan yang bermain di panggung teater berkat peran H.Bokir melalui sanggar Topeng Setia Warga. Skripsi ini menggunakan metode sejarah dengan mengumpulkan sumber-sumber seperti surat kabar sezaman, buku, serta wawancara dengan keluarga H.Bokir untuk mendukung penelitian.
This paper thoroughly explain about H. Bokir`s role on raising Topeng Betawi as one of Betawi`s traditional art and Jakarta`s identity. Topeng Betawi is one of the oldest traditional art exist in Jakarta. H. Bokir, as one of Topeng Betawi artist which grow in mask artist family with H. Jiun, the famous mask artist, as his father want to take care the Topeng Betawi so it will stay sustainable in this modern era. Topeng Betawi is a traditional art which finally have an adjustment and become one of performing art and being shown in theater with the role of H. Bokir through Topeng Setia Warga. This paper is using historical method by collecting the sources such as newspapwe, book and also interviewing the family of H. Bokir to support the research.
Depok: Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Usri Suharyono
Abstrak :
Persaingan antar rumah sakit yang semakin ketat dan adanya tuntutan pelayanan kesehatan yang lebih baik dari masyarakat, mendorong praktisi manajerial rumah sakit untuk melakukan pembenahan di berbagai sektor, terutama pembenahan sumber daya manusia di Rumah Sakit Dari data angket pelayanan di bagian administrasi dan pemeliharaan (umum) secara keseluruhan tahun 1999 di RS. Setia Mitra, yang menyatakan baik 84.55%, sedang 14.69% dan kurang 0.76%, sementara di bagian perawatan, yang menyatakan baik 94.64%, sedang 5.14% dan kurang 0.23%. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik karyawan di bagian administrasi keuangan dan umum dengan persepsinya terhadap pekerjaan di RS. Setia Mitra. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian bersifat kross seksional. Pengambilan data primer dilakukan dengan kuesioner. Populasi penelitian adalah karyawan di bagian administrasi keuangan dan umum RS. Setia Mitra sebanyak 42 orang. Hasil penelitian adalah, karakteristik karyawan sebagaian besar berpendidikan SMU/SMU keatas, belum pernah mengikuti pendidikan tambahan, mempunyai pengalaman kerja lebih dari 5 tahun dan sebagian berjenis kelamin pria. Hampir semua karakteristik karyawan berhubungan dengan persepsi karyawan terhadap pekerjaan, hanya terdapat satu karakteristik yang tidak berhubungan. Satu karakteristik tidak dilakukan uji statistik karena data tidak sebanding. Saran untuk RS. Setia Mitra, adalah lebih mengintensifkan sosialisai mengenai sistem kerja serta sistem pemberian penghargaan kepada karyawan, khususnya sistem pengggajian yang berlaku tertutama kepada karyawan pelaksana, lebih banyak memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengikuti pendidikan tambahan, dan juga dilakukan perbaikan kondisi kerja, sekaligus lebih melengkapi alat kerja serta mempermudah birokrasi pengadaan alat kerja.
Analysis on the Characteristic Relation of the Financial and General Administration Staffs with Their Perception on Their Job at the Hospital Of Setia MitraThe increasing tight competition between hospital and the demand for the health services from the community have push the hospital management practitioners to organize various sectors, especially the human sector of hospitals. Based on the questioners data from the administration and maintenance department the figures for 1999 indicate, that in Setia Mitra Hospital the services are 84.55% good, average 14.69% and 0.76% less good, While in the treatment services are 94.64% good, average 5.14% and 0.23% less good. The purpose of this research is to find out how the relation is between the financial and general office staffs characteristic and their perception of their job in Setia Mitra Hospital. The research is a quantitative one with cross sectional research plan. Primary data were obtained from questioners. The research population consists of the financial administration and general office staffs of Setia Mitra Hospital, 42 people in total. Most of the staffs are senior secondary school graduates or higher, have never attend further education, have a working experience of more than 5 years and some of them are men. Nearly all staff's characteristic are related with the staffs perception on their job. Only one characteristic in not No statistical test has not been carried out for this one since the available data is not in accordance with the requirement. It is suggested the Setia Mitra Hospital should intensify their socialization on their work and rewarding system, especially their remuneration system for their executing staff, they should also give opportunity to their staff to attend additional training, improve working conditions including the provision of working tolls and ease their purchasing method.
2000
T7793
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiki Riadi
Abstrak :
Efektifitas organisasi, khususnya di Rumah Singgali Setia Kawan Mandiri, merupakan salah satu indikator keberhasilan upaya lembaga tersebut untuk mencapai tujuannya, yaitu menangani masalah anak jalanan di DKI Jakarta. Berbagai faktor mempengaruhi efektifitas organisasi dalam memberikan pelayanan publiknya, antara lain faktor kepemimpinan, koordinasi, dan teknologi. Penentuan faktor ini didasarkan pada teori yang mendukung dan relevan dengan kondisi nyata di lapangan. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas organisasi rumah singgah Setia Kawan Mandiri dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba dilingkungan anak jalanan. Sedangkan tujuan lainnya adalah untuk memperoleh gambaran upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba dilingkungan anak jalanan, gambaran tentang staf yang tepat untuk melaksanakan program penanggulangan penyalahgunaan narkoba dilingkungan anak jalanan, dan mengetahui profil kepuuasan pelanggan terhadap rumah singgah Setia Kawan Mandiri. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada 67 responder, terdiri dari 2 kelompok, yaitu kelornpok petugas sebanyak 17 orang dan kelompok anak jalanan (klien) sebanyak 50 orang. Kelompok responden petugas merupakan seluruh petugas yang ada di rumah singgah, dan kelompok anak jalanan merupakan seluruh anak jalanan yang teridentifikasi kasus CDT (Child Drug 7'rafkcer) dan memperoleh pelayanan di lembaga. Data lainnya diperoleh dari Departemen Sosial, BNN, WHO dan Unicef serta studi pustaka. Analisis data menggunakan metode analisis deskriptif dengan mengkuantitatifkan data yang diperoleh dengan cara memberikan bobot terhadap setiap pertanyaan dalam kuesioner sesuai dengan variabel yang diamati. Bobot tersebut dijumlahkan dan dibandingkan dengan bobot maksimal masing-masing variabel sehingga persepsi responden dapat diketahui. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kepemimpinan, koordinasi dan teknologi merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efcktifitas organisasi. Pemimpin rumah singgah masih melakukan tugasnya secara manajerial namun secara umum mampu melaksanakan fungsi motivasi kerjasama, kemampuan dan kepuasan staf. Koordinasi yang dilakukan baik internal maupun ekstemal organisasi telah berjalan cukup baik. Namun adanya pengelompokan dalam organisasi mengindikasikan masih adanya konflik yang sering disebabkan perbedaan sudut pandang antar petugas. Keterbukaan organisasi terhadap teknologi merupakan hal yang menguntungkan dalam pengembangan organisasi. Namun rendahnya motivasi untuk mengembangkan teknologi yang dimiliki juga mempenganihi optimalisasi pelayanan sehingga masih terjadi overload pekerjaan yang menghambat kinerja petugas. Berbagai program yang dikembangkan oleh lembaga dalam upaya menangani masalah narkoba dilingkungan anak jalanan, khususnya program penanganan CDT, merupakan upaya yang perlu terus dikembangkan. Peningkatan jumlah dan kompleksitas masalah narkoba dilingkungan anak jalanan merupakan tantangan semua pihak untuk terus memerangi narkoba.
Organization effectiveness, especially in Rumah Singgah Setia Kawan Mandiri, is one of the institution's achievement indicators. The main objective of Rumah Singgah Setia Kawan Mandiri is to deal with street children issues in DKI Jakarta. But many factors have influenced the achievement of its effectiveness. Among others, leadership, coordination, and technology have significantly influenced the organization to provide best services. These factors are also aligned the reality and supportive theories. The main objective of the research was to explore and analyze factors influencing Rumah Singgah Setia Kawan Mandiri effectiveness in dealing with street children issues in DKI Jakarta. The research specially focused to those who are involved in drug abuse. The other objective was to have a clear description on efforts in combating the misuse of drugs among children, correct staff to deal with the problems, and client satisfaction profiles. Primary data was collected by distributing questionnaires to 67 respondents (17 staffs and 50 street children). The staffs respondents were those working at Rumah Singgah Setia Kawan Mandiri, and street children respondents are those identified as CDTs (Child Drug Trafficker). The CDT respondents were street children receiving services from Rumah Singgah Setia Kawan Mandiri. Secondary data was collected from publications of Ministry of Social Affairs, National Narcotics Board, UN-WHO, UNICEF and supportive bibliography. Data analysis used descriptive analysis method by quantifying data collected and giving scores to every answer of the questionnaire. The scores given were based on every question according to observed variables. All scores were added and compared with the maximum score in each variable in order to comprehend respondents' perception. The research shows that leadership, coordination and technology factors are significantly dominant to organization effectiveness. Although the leader of Rumah Singgah acts more as a manager, but in overall he is able to implement his function to motivate staffs. Internal and external coordination have worked in orderly. But groupings in an organization indicate that there is a hidden conflict among staffs. The openness of organization to technology gives beneficiary in organization development. Nevertheless, low motivation to improve the technology impacts optimal service. Overloaded work still happens and exists as an obstacle to staffs performance. Many programs developed by institution to deal with drugs among street children, especially CDT program have to keep running. The increasing number of street children involved in drugs and the complexity of the issues become a serious challenge in combating drug abuse.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22557
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Sri Ambarwati
Abstrak :
Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelayanan kesehatan dirumah sakit adalah faktor kualitas pelayanan keperawatan. Upaya untuk menjamin kualitas asuhan keperawatan dengan digunakannya Standar Asuhan Keperawatan. Dari data angket pelayanan keperawatan di RS. Setia Mitra, yang menyatakan sedang 9% dan yang kurang 4%. Juga keluhan dari Staf Medis mengenai ketidakmampuan beberapa perawat dalam melaksanakan tindakan keperawatan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor karakteristik perawat hubunganannya dengan prestasi kerja dalam melaksanakan tindakan keperawatan yang pemasangan infus, balans cairan, pembuatan EKG dan pemasangan kateter. Jenis penelitian ini adalah merupakan penelitian diskriptif analitik yang dilakukan dengan pendekatan cross sectional secara kuantitatif. Pengambilan data primer dilakukan dengan mengadakan wawancara dan pengamatan langsung terhadap kegiatan tindakan keperawatan, data sekunder didapatkan dari pengumpulan data-data terkait. Responden dalam penelitian ini sebanyak 25 perawat. Analisa data terdiri dari analisa data univariat serta bivariat dengan tabulasi silang dan Chi Square. Hasil yang diperoleh adalah karakteristik perawat sebagian besar berpendidikan SPK, belum pernah mengikuti pendidikan tambahan, mempunyai masa kerja singkat, berumur muda dan belum menikah. Perawat dengan pendidikan lebih tinggi dan pernah mendapatkan pendidikan tambahan lebih baik dalam melaksanakan tindakan keperawatan. Dalam uji Chi Square didapatkan hubungan bermakna antara karakteristik lama kerja perawat dengan tindakan pembuatan EKG dan pemasangan kateter ; umur perawat dengan tindakan balans cairan, pembuatan EKG dan pemasangan kateter ; status pernikahan perawat dengan tindakan pemasangan infus dan balans cairan ; tanggung jawab/jabatan dengan tindakan balans cairan, pembuatan EKG dan pemasangan kateter. Saran untuk R.S. Setia Mitra adalah meningkatkan pengetahuan/ketrampilan perawat, mengikut sertakan dalam pendidikan program khusus D-III keperawatan, melengkapi dan mensosialisasikan Standar Asuhan Keperawatan, mengisi formasi kepala ruangan serta mengupayakan rekruitment yang lebih selektif. ......Analyzing the Relationship Between the Nurse Characteristic Aspects and Her Work Performance in Carryng Out Caring Activities in the Vip and Lantai Bawah Hospital Ward at the Setia Mitra Hospital in South JakartaOne of the aspects influencing the success of a hospital's health care is its nursing care service' quality. An effort to assure such quality is the introduction of the Nursing Care Training Standard. In a questionnaire regarding the Setia Mitra Hospital's nursing care, nine percent (9%) of the respondents said it is "acceptable" and four percent (4%) "insufficient". In addition, the Medical Staff complaints about the lack of skill of some nurses in carrying out their duties. This research has the objective to identify characteristic aspects of the nurse in correlation with her work performance in carrying out nursing activities such as putting in an infusion, balancing the liquid, making an ECG and inserting a catheter. This kind of research is both analytical and descriptive, conducted by a quantitatively cross sectional approach. Recording the primary data is conducted by interviews and directly monitoring the nursing activities, the complementary data have been obtained by collecting them. Twenty five (25) nurses are the respondents in this research. The data analysis includes both uni and bivariat data analysis with cross tabulation as well as Chi Square. The result attained forms the nurses' aptitude. A great part of them attended the vocational education, they have never had additional education, have short employment, are young of age and unmarried. Nurses with a higher education and who once had received additional education are better in carrying out their nursing duties. The Chi Square test reveals significant correlations between the characteristic of the time span required by a nurse in order to make an ECG and insert a catheter; her age and balancing the liquid, making an ECG and inserting a catheter; her matrimonial status and putting in an infusion and balancing the liquid, making an ECG and inserting a catheter. A suggestion to the Setia Mitra Hospital is to improve the nurse' knowledge/ skill, participation in education programs especially the 3 -year Diploma Program for Nursing, completion and socialization of the Nursing Care Training Standard in addition, filling the room supervisor's position as well as being more selective.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library