Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rakay Bimo
"ABSTRAK
Layanan sistem penangangan keluhan pelanggan atau help desk untuk suatu produk di PT. X, yakni perusahaan konsultan teknologi informasi, seringkali mengalami keterhambatan. Hal ini diidentifikasi dengan ketidaktepatan waktu dalam penanganan isu dalam jumlah yang besar dari pihak pelanggan, sehingga status keterlambatan dapat terjadi pada penanganan isu. Perancangan ulang proses bisnis layanan sistem penanganan keluhan pelanggan atau helpdesk tersebut dilakukan guna mempercepat waktu layanan dengan tidak berstatus terlambat. Metode Business Process Re-Engineering BPR digunakan untuk mendukung perancangan proses bisnis tersebut. Waktu layanan sistem help desk dapat dipercepat dengan menggunakan beberapa skenario perbaikan yang telah dirancang dan penanganan isu dapat diselesaikan sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan.

ABSTRACT
Service of customer complaint handling system or help desk for a product in information technology consultant company often experiences delays. This is identified by the inaccuracy of time in handling large amounts of issues from the customer, so the status of delays can occur in the handling of the issue. This research aims to reduce service time by redesigning business process. Business Process Re Engineering BPR method is used to resolve several customer complaint that are handled by help desk system. Help desk system service times can be accelerated by using some designed improvements scenarios and addressing issues to be resolved within specified time limits."
2017
T48432
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A.A.N. jaya Kusuma
"Penelitian ini dilakukan berdasarkan pengamatan terhadap lamanya waktu
pelayanan gawat darurat di Instalasi Gawat Darurat RSUP Sanglah Denpasar
tahun 2012, dimana kondisi ini mempunyai potensi untuk terjadinya kejadian
yang tidak diharapkan dan menurunkan kepuasan pasien.
Peneilitian dilakukan dengan rancangan kuantitatif dan kualitatif. Dilakukan
observasi terhadap 450 pasien dalam kurun waktu 14 Januari sampai 19 Januari
2013 dengan pendekatan Constraint Lean Six Sigma dicari penyebab, hambatan,
pemborosan serta defek pada proses pelayanan pasien gawat darurat.
Median waktu pelayanan gawat darurat sebesar 219 menit., penyebab
lamanya waktu pelayanan oleh karena belum ada panduan praktek klinik
kegawatdaruratan, hambatan pada pelayanan radiologi, pemborosan terjadi pada
waktu tunggu antara penegakkan diagnosis ke tindakan dan antara tindakan ke
keputusan untuk keluar dari Instalasi Gawat Darurat. Level kualitas sigma sebesar
2,9 sigma dengan nilai defek sebesar 86.762 DPMO.
Diperlukan panduan praktek klinik untuk memandu proses pelayanan gawat
darurat agar menjadi efektif,efisien dan aman untuk pasien dan proses bisnis
rumah sakit.

This research based on issues regarding the time of emergency service at
Emergency Instalation Sanglah Hospital was too long in 2012, since that situation
had increased the adverse event and decreasing patient satisfaction.
Quantitative and qualitative design was performed by doing observation of
450 emergency patient beginning from January 14th until January 19th
The median value of emergency service time was 219 minute due to the
absence of clinical practice guideline.The constraint was at radiology
examination, wasting time due to delay of waiting time from diagnosis to
procedure and from procedure to discharge dispotition. Sigma Quality level for
Emergency Service at 2,9 Sigma with defects Possibility was 86.762 DPMO.
using
Contstraint Lean Six Sigma approach to identify causes, constraints, wastes and
defects in service process.
This study suggest that clinical practice guidelines is needed to guidance
emergency service process in effort to become more effective, efficient, safe for
the patient and hospital business process.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Saputera
"Latar Belakang : Service time merupakan salah satu indikator mutu pelayanan IGD RS, dengan target pencapaian yang berbeda-beda. Secara global, service time yang tidak mencapai target masih menjadi masalah yang belum dapat diselesaikan, termasuk di IGD RS St. Carolus Summarecon Serpong. Pencapaian service time ≤ 3 jam di IGD RS St. Carolus Summarecon Serpong hanya 74,3% dari target > 90% keseluruhan total pasien rawat inap dari IGD.
Metodologi: Penelitian ini menggunakan desain penelitian operational research dengan menggabungkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif (blended method) dan teknik probability sampling untuk metode pengambilan sampel dengan jumlah sebanyak 32 pasien IGD.
Hasil: Hasil penelitian dengan pendekatan lean six sigma berhasil mengidentifikasi waste waiting pada tahap transfer pasien IGD ke ruang rawat inap sebagai penyebab akar masalah, menurunkan lead time dari 4 jam 14 menit menjadi 2 jam 39 menit 2 detik (↓ 37,4%) pada tahap post intervensi dan menjadi 2 jam 19 menit 46 detik (↓ 12,1%) pada tahap control; menurunkan aktivitas non value-added dari 1 jam 38 menit 19 detik menjadi 32 menit 22 detik (↓ 67,1%) pada tahap post intervensi dan menjadi 25 menit 23 detik (↓ 21,6%) pada tahap control. Pada tahap control, pendekatan lean six sigma berhasil mengeliminasi waste transport dan menurunkan waktu waste waiting.
Kesimpulan: Kombinasi berbagai tools lean six sigma dalam penelitian ini (heijunka, standardized work, 5 S, Single Exchange Minutes of Dies, dan visual management) mampu menurunkan lead time sebesar 55% pada tahap control, apabila dibandingkan dengan intervensi menggunakan satu tools saja.

Background: Service time is an indicator of the quality hospital emergency room (ER) services, with achievement targets that can vary. Globally, service time that does not achieve the target is still a problem that can’t be resolved, including in St. Carolus Summarecon Hospital. Achievement of service time ≤ 3 hours in the St. Carolus Summarecon Hospital ER only 74,3%, from the target > 90% of the total number ER inpatients.
Methodology : This research is operational research with quantitative and qualitative method (blended method) and the data were collected by probability sampling with total 32 patients.
Result: The result of this study succeeded in identifying waste of waiting at the transfer stage of emergency room patients to the inpatient room as the root cause of the problem, reducing lead time from 4 hours 14 minutes to 2 hours 39 minutes 2 seconds (↓37,4%) in the post-intervention stage and became 2 hours 19 minutes 46 seconds (↓ 12,1%) in the control stage; reduced non value-added activity from 1 hour 38 minutes 19 seconds to 32 minutes 22 seconds (↓ 67,1%) in the post-intervention stage and became 25 minutes 23 seconds (↓ 21,6%) in the control stage. At the control stage, the lean six sigma approach succeeded in eliminating waste of transport and reducing waste waiting time.
Conclusion: The combination of various lean six sigma tools in this study (heijunka, standardized work, Single Exchange Minutes of Dies, and visual management) was able to reduce lead time by 55% in the control stage, compared with intervention using just one tool.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wongkar, Luter
"Salah satu ciri yang paling menonjol dalam era pasar bebas adalah barang dan atau jasa yang ditawarkan dapat berasal darimana saja tanpa mengenal hambatan yang berarti. Kunci persaingan dalam pasar global adalah kualitas total yang mencakup penekanan-penekanan pada kualitas produk, kualitas biaya/harga, kualitas pelayanan dan kualitas penyerahan tepat waktu.. Waktu pelayanan pengambilan obat di apotek di duga dipengaruhi oleh faktor jenis resep, jumlah item, jumlah resep dalam shift, shift dan ketersediaan obat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran waktu pelayanan pengambilan obat di apotek Kimia Farma Kota Pontianak dan melihat bagaimana hubungan antara jenis resep, jumlah item, jumlah resep dalam shift, shift dan ketersediaan obat dengan waktu pelayanan pengambilan obat di apotek serta faktor yang paling dominan berhubungan dengan waktu pelayanan.
Penelitian ini dilakukan di apotek Kimia Farma Kota Pontianak dari tanggal 10 Oktober 2000 sampai 4 Nopember 2000. Sampel penelitian sebanyak 385 resep dan jenis penelitian time motion study.
Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa waktu rata-rata pelayanan pengambilan obat di apotek untuk obat jadi sebanyak 722,91 detik (12,05 menit) dan racikan sebanyak 1677,52 detik (27,96 menit). Shift pagi waktu pelayanan pengambilan obat jadi sebanyak 276,67 detik (4,61 menit) dan racikan sebanyak 1002,64 detik (16,71 menit) sedangkan shift sore waktu pelayanan pengambilan obat jadi sebanyak 884,73 detik (14,75 menit) dan racikan sebanyak 1878,16 detik (31,30 menit). Dari analisis bivariat di dapat faktor yang berhubungan dengan waktu pelayanan pengambilan obat di apotek adalah jenis resep, jumlah item, jumlah resep dalam shift, shift dan ketersediaan obat. Dari analisis multivariat didapat variabel yang paling dominan berhubungan dengan waktu pelayanan pengambilan obat di apotek adalah jenis resep.
Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada pihak apotek dapat digunakan untuk memberikan kepastian waktu pelayanan pengambilan obat di apotek. Selain itu apotek harus memberdayakan sumber daya manusia yang ada untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien atau keluarganya.
Kepustakaan 32 (1980-2000)

One of characteristic most conspicuous in free market era is commodities and or services can be offered from anywhere in the world without cant obstacle. Key competition in global market is total quality that emphasize on product quality, cost quality, service quality and quality of appropriate delivery time. It is suspected that delivery time of medicinal service at dispensary is related to types of prescription (patented drugs or dispensing one), number of drugs requested, and working shift number of prescription requests in a shift and drug availability.
This study is aimed at describing delivery time for medicinal service at Kimia Farma dispensary in Pontianak city, and to determine factors related to it, such as types of prescription, number of requested drugs, number of prescription requested in one working shift, the shift itself and availability of drugs at the dispensary. Further this study also examine which factors is the most related to the delivery time. This study was conducted from October 10 - November 4, 2000. Samples were 385 prescriptions of time and motion study.
This study showed that average time to delivery prescribed drugs for patented drugs is 722,91 seconds (12,05 minutes) and for dispensing drugs is 1677,52 seconds (27,96 minutes), During morning working-shift, average time for patented drugs 276,67 seconds (4,61 minutes) and for dispensing drugs is 1002,64 seconds (16,71 minutes), while during night working-shift, respectively 884,73 seconds (14,75 minutes) and 1878,16 seconds (31,30 minutes) for patented and dispensing drugs. Bivariat analysis showed that type of prescription; number of prescription request, total prescription requested in one working-shift, the shift itself and availability of drugs are the factors related significantly with delivery time. By using multivariate statistic, type of prescription is the most important explanatory variable to the delivery time.
Based on the results, it suggested to the dispensary management to start service option with a certainty time delivery to the customers. Further more; the management should empower their human resources in relation to improve quality of services.
Bibliography 32 (1980-2000)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T9899
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tilaar, Christian Regnauld
"Puskesmas sebagai pusat pembangunan kesehatan yang berfungsi mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat serta menyelenggarakan pelayanan kesehatan terdepan dan terdekat kepada masyarakat memerlukan penanganan yang mengikuti prinsip-prinsip manajemen. Untuk itu faktor petugas Puskesmas terutama yang ditunjukkan oleh Kepala Puskesmasnya memegang peranan yang cukup penting dalam menyelenggarakan fungsi-fungsi tersebut diatas. Kepala Puskesmas Kelurahan di Wilayah DKI Jakarta khususnya di Wilayah Jakarta Timur diharapkan penampilan kerjanya menunjukkan penggunaan alokasi waktu kerja produktif yang tinggi agar dapat menjadi contoh bagi Puskesmas-Puskesmas llain di seluruh Indonesia.
Tujuan penelitian ini secara umum adalah diperolehnya gambaran mengenai besarnya penggunaan alokasi waktu kerja produktif dokter Kepala Puskesmas Kelurahan di Wilayah Jakarta Timur dalam melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan yang berlaku serta secara khusus dapat diketahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi penggunaan alokasi waktu kerja dokter Kepala Puskesmas Kelurahan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang dilakukan terhadap para dokter Kepala Puskesmas Kelurahan di Wilayah Jakarta Timur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan alokasi waktu kerja produktif mempunyai hubungan yang bermakna dengan motivasi. Berdasarkan teori Maslow, penggunaan alokasi waktu kerja produktif berhubungan dengan tingkat kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial dan tingkat kebutuhan aktualisasi diri. Tidak didapatkan hubungan yang bermakna dengan faktor-faktor jenis kelamin, jarak tempat tinggal, masa kerja dan pekerjaan diluar Puskesmas. Faktor status perkawinan tidak dianalisis lebih lanjut karena sebagian besar responden telah menikah. Faktor pendidikan dan latihan manajemen Puskesmas juga tidak dianalisis lebih lanjut karena sebagian besar responden belum pernah mendapatkannya. Dari pengamatan yang dilakukan didapatkan penggunaan alokasi waktu kerja tidak produktif terbesar disebabkan oleh keterlambatan masuk kerja dan pulang kerja sebelum waktunya.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas disarankan beberapa hal, yaitu perlu ditegakkannya disiplin kerja, perlu diberikan pendidikan dan latihan manajemen Puskesmas, perlu adanya mutasi bagi yang telah lama menduduki jabatan, dan perlu pembagian tugas yang lebih dipertegas. Untuk menbangkitkan motivasi kerja perlu diperhatikan hal-hal yang menyangkut hubungan atasan dan bawahan, supervisi atasan yang konsisten dan berkesinambungan, perencanaan Puskesmas yang bersifat perencanaan dari bawah agar dilakukan lebih nyata, dan objektif, pemberian penghargaan bagi yang berprestasi dan evaluasi dari motivasi perlu dilakukan secara periodik dan teratur. Juga dianjurkan perlu adanya penelitian lanjutan yang menyangkut beban kerja Puskesmas dan analisis jabatan Kepala Puskesmas Kelurahan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1990
T9099
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ninda Dea Monica
"Bertambahnya volume produksi pada PT. X menyebabkan banyaknya material yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan pasar. Gudang body assy part di PT. X merupakan gudang yang paling banyak menerima material dari vendor sehingga sering terjadi antrian truk dari vendor, sedangkan sumber daya dan peralatan dan fasilitas terbatas. Salah satu cara untuk mempercepat proses pengiriman barang adalah dengan tata letak gudang baik. Dengan penataan yang baik dan jarak tempuh yang pendek dan sesuai dengan ruang pergerakan material diharapkan dapat mempercepat waktu pelayanan. Penelitian ini menggunakan metode simulasi untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi gudang body assy part berkaitan dengan tata letak, jumlah material, kapasitas, tingkat kedatangan truk, jarak tempuh. Dari hasil simulasi akan terlihat berapa waktu tunggu, waktu pelayanan dan banyak antrian. Dari hasil tersebut kemudian dicari solusi alternatif layout untuk mengurangi waktu tunggu dan antrian truk. Hasil dari penelitian ini adalah berkurangnya waktu tunggu, waktu pelayanan dan antrian truk.

Increasing of motorcycle production in PT.X results more materials to meet the demand of market. Body assy part's storage in PT. X is one of the biggest receiving place of materials from supplier. This resulted the increasing amount of suppliers's truck in this area which results increasing of waiting time and queuing of truck to be served on the unloading material process. The Solution of this case is re-layout body assy part's storage, with short the distance, suitable space for movement of material flow which can reduce the service and waiting time, and queuing of truck. This study used simulation methods to obtain a description of conditions in the body assy's storage related to layout, number of truck, capacity area, truck arrival rate. From the results of the simulation will be analyzed the waiting time and queuing truck. From the results, obtaining the layout solution to reduce the waiting time and the queuing of truck. The result shows decreasing waiting time and queuing of truck."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51944
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budhi Sholeh Wibowo
"Kemajuan teknologi informasi telah membuat orang mampu untuk memproses data secara real-time dan juga mengurangi ketidakpastian permintaan dalam manajemen logistik. Meski demikian, untuk bidang jasa, durasi waktu pelayanan (service time) seringkali masih tidak dapat diidentifikasi secara pasti. Studi ini mengajukan aplikasi ant colony system untuk menyelesaikan masalah penjadwalan rute dinamis kendaraan (dynamic vehicle routing problem) dengan unsur ketidakpastian pada waktu pelayanan. Studi ini mengajukan kasus yang lebih realistik dengan mempertimbangkan jumlah kendaraan yang terbatas. Pada model, teori fuzzy dan pengukuran kredibilitas digunakan untuk menghadapi unsur ketidakpastian. Sebuah metode heuristik konstruktif bernama clustered-insertion method diperkenalkan untuk meningkatkan kualitas solusi yang dihasilkan. Algoritma yang diajukan diuji dengan lima kasus yang memiliki tingkat kedinamikan yang berbeda. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa fuzzy-ACS adalah sebuah metode yang efektif untuk menyelesaikan masalah ini.

Recent advance in information technology has allowed people to do real-time processing and reduced demand uncertainty in logistics management. However, in case of service field, the duration of service time still often cannot be identified in certain. This study proposes an application of ant colony system (ACS) to solve dynamic vehicle routing problem with uncertainty in service time. The attempt is made to present a more realistic problem by considering a limited number of vehicles. In the model, fuzzy theory and credibility measurement are used to deal with the uncertainty. An improved constructive heuristic called clustered-insertion method is also introduced to improve the solution quality. The proposed algorithm was tested for five instances with different degrees of dynamism. The computational results show that fuzzy-ACS is an effective method to deal with the problem."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T30045
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yurika Oktorina
"ABSTRAK
Pertumbuhan jumlah penumpang bandar udara baik domestik maupun internasional dari tahun ke tahun semakin meningkat. Bandara Soekarno ? Hatta saat ini melayani bisa sampai 30 juta penumpang per tahun, bahkan tahun ini diperkirakan bisa mencapai 40 juta penumpang. Sementara kapasitasnya hanya 22 juta penumpang saja. Tingginya pergerakan penumpang dari tahun ke tahun menyebabkan bandara ini overload capacity. Dengan pergerakan penumpang yang terus meningkat diperlukan adanya pengaturan pergerakan penumpang agar pelayanan terhadap penumpang tetap optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pergerakan penumpang dan mengetahui faktor ? faktor yang mempengaruhi pergerakan penumpang di Keberangkatan Domestik Terminal I-A. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode teori antrian. Hasil dari penelitian ini adalah faktor ? faktor yang mempengaruhi pergerakan penumpang di Keberangkatan Domestik Terminal I-A.

ABSTRACT
A growing number of passengers the airport both domestic and international from year to year increasing. Soekarno - Hatta currently can serve up to 30 million passengers per year, even this year estimated could reach 40 million passengers. While capacity is only about 22 million passengers. The high mobility of passengers from one year to cause the overload capacity of this airport. With the ever-increasing passenger movement is necessary to setup the movement of passengers to remain optimal service to passengers. This research aims to analyze the movement of passengers and knowing the factors ? factors that affect the movement of passengers at the Domestic Departure Terminal I-A. In this study, the method used is a method of queuing theory. The results of this research are the factors - factors that affect the movement of passengers at the Domestic Departure Terminal I-A."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T30855
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Maryadi Tirtana
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh peningkatan ketepatan waktu pelayanan jasa service delivery kepada konsumennya pada perusahaan jasa pembasmi hama.Tesis ini akan memperlihatkan aktifitas pemborosan (waste) yang menyebabkan ketidakcapainya waktu service delivery yang diberikan oleh teknisi kepada setiap segmen konsumennya terhadap waktu service delivery yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
Perbaikan yang dilakukan untuk tercapainya ketepatan waktu service delivery yang ditetapkan oleh perusahaan dengan teknisi lapangannya adalah menggunakan pendekatan lean service dan analisa Six Sigma yang mudah diaplikasikan yang berfungsi untuk mempermudah dalam penentuan kategori aktifitas kerja. Peningkatan ketepatan waktu ini dilakukan dengan mengklasifikasi 3 kriteria aktifitas waktu nilai tambah yaitu non value added (NVA), business value added (BVA),dan value added (VA).
Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan analisa six sigma, aktifitas yang memiliki klasifikasi aktifitas business value added dapat dikurangi waktu pekerjaannya, sehingga sisa waktu yang berlebih dapat digunakan untuk aktifitas value added (VA) yang kemudian dapat diketahui perbaikan nilai variasi dan sigma nya.

The objective of research is to obtain an improvement on pest control services punctuality based on company achievement target using an approachment in lean service and Six sigma analysis. In this tesis will be showing that waste activity is the reason why technician can not achieve in punctuality. Theanalysis method could be adopted easily and became additional value for the company and its clients.
The punctuality improvement have applied with classifying 3 criteria of work time activities, which one "Non-Value Added (NVA)", "Business Value Added (BVA)", and "Value Added (VA)".
Outcomes from he research have point out that the activity which classified as
"Business Value Added (BVA)" could have work time reduction, therefore excessive time left will be optimized for Value Added (VA) activity.
"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42541
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitti Subekti
"Pemenuhan harapan pengguna kargo terhadap kualitas pelayanan merupakan hal penting bagi organisasi jasa untuk menghadapi persaingan bisnis. Kualitas pelayanan dalam penelitian ini diukur dengan dimensi model Servqual dan waktu pelayanan minimum. Dimensi kualitas yang digunakan terdiri dari dimensi reliabilitas, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik yang meliputi 15 atribut jasa.
Atribut jasa tersebut digunakan untuk menilai kualitas pelayanan warehouse operator PT Garuda Indonesia Cargo dan PT Gapura Angkasa pada terminal kargo Domestik Bandar Udara Soekarno-Hatta. Sampel penelitian kualitas pelayanan terdiri dari 46 pada warehouse operator PT Garuda Indonesia Cargo dan 33 pada PT Gapura Angkasa. Atribut jasa dianalisis dengan Importance Performance Analysis. Atribut jasa penting yang digunakan dalam rumusan tingkat pelayanan minimum terdiri dari kemampuan pengiriman tepat waktu, menyampaikan catatan/dokumen tanpa kesalahan, komunikasi dengan pelanggan dan mengkoordnasi waktu, layanan yang segera/cepat bagi pelanggan, kompensasi untuk kerusakan atau barang hilang dan kejelasan dan kelengkapan prosedur operasional. Waktu pelayanan kargo dihitung dengan pendekatan teori antrian pada PT Garuda Indonesia Cargo dan PT Gapura Angkasa selama 46.90 menit dan 51.51 menit.
Kualitas pelayanan terminal kargo Bandar Udara Soekarno-Hatta berada pada posisi di atas tingkat pelayanan minimum. Peningkatan kualitas pelayanan terminal kargo domestik dapat dilakukan dengan langkah perbaikan pada atribut jasa yang terletak pada kuadran satu dan mengurangi waktu pelayanan. Waktu pelayanan minimum dapat dicapai dengan penambahan jumlah server secara optimal dengan mempertimbangkan komposisi petugas dan alat/mesin.

Fulfillment of user expectations on cargo services quality is important for organizations to face the competition of business services. The quality of service in this study is measured by the dimensions of SERVQUAL model and the minimum service time. Dimensions quality that is used consists of the dimensions of reliability, responsiveness, assurance, empathy and tangible which included 15 service attributes. Service attributes are used to assess the quality of warehouse operator services at PT Garuda Indonesia Cargo and PT Gapura Angkasa at Soekarno-Hatta Airport domestic cargo terminal. The service quality research sample is consisted of 46 in the PT Garuda Indonesia Cargo warehouse operator and 33 in the PT Gapura Angkasa. Service attributes are analyzed by Importance Performance Analysis.
Important service attributes that are used in a minimum level of service formulation consist of delivery capability on time, delivering record / document without errors, communicate with customers and time coordination, the immediately / quickly service for customers, compensation for damage or missing items and the clarity and completeness of operational procedures. Cargo service time is calculated by queuing theory approach to the PT Garuda Indonesia Cargo and PT Gapura Angkasa for 46.90 minutes and 51.51 minutes.
Service quality of Soekarno-Hatta Airport cargo terminal is at a position above the minimum level of service. Improving the service quality of domestic cargo terminal can be done with service attributes refinement that are located in quadrant one and reduces service time. Minimum service time can be achieved with the addition of an o and equipment machinery."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T28554
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>